Anda di halaman 1dari 39

Ikatan Kimia dan

Interaksi Obat-
Reseptor
Muhammad Azhari, S.Farm., M.Si., Apt
Macam-Macam Ikatan Kimia
Ikatan Intramolekul vs Ikatan Intermolekul

Ikatan Kovalen Interaksi Pi

Ikatan Ionik Ikatan Hidrofobik

Gaya Van der Waals Ikatan Hidrogen


(Dipole-dipole)
Ikatan Kovalen

Terjadi karena
Kekuatan ikatan
pertukaran
50 – 150
elektron antar 2
kcal/mol
senyawa

Ligan terikat
Menyebabkan
secara
inaktivasi
ireversibel
reseptor
pada reseptor
Interaksi Ionik
Interaksi antara dua ion
yang berbeda muatan
Kekuatan ikatan 5 – 10
ion menyebabkan gaya
kcal/mol
elektrostatik (senyawa
terionisasi)

Interaksi ditentukan oleh


Interaksi muncul akibat kekuatan
adanya ligand yang elektronegativitas
bermuatan (semakin kuat menarik
electron)
Interaksi Kovalen Vs Ionik
Gaya Van der Waals
Interaksi antara dua
senyawa yang Kekuatan ikatan 1 – 2
memiliki momen kcal/mol
dipol yang berbeda

Ada 3 bentuk Gaya VdW:


Keesom (Dipole-dipole)
Kekuatan interaksi dipol-
Debye (Dipole-induced
dipol dipengaruhi oleh jarak
dipole)
antar senyawa
London (Induced dipole-
induced dipole)
Gaya Van der Waals
Ikatan Hidrogen Elektronegativitas:
F > O > Cl,N > Br > S,I > C

Interaksi antara atom


hydrogen yang terikat
pada atom dengan Kekuatan ikatan 2 – 5
elektronegativitas kuat kcal/mol
dan atom lain dengan
elektronegativitas tinggi

Butuh beberapa ikatan


Salah satu bentuk ikatan hydrogen untuk
paling umum dalam menghasilkan ikatan yang
interaksi obat-reseptor optimal dan menghasilkan
respon
Ikatan Hidrogen
Ikatan Hidrofobik
Interaksi antara senyawa
hidrofobik di dalam
Kekuatan ikatan 10 – 20
lingkungan air dengan
kcal/mol
tujuan untuk mencapai
energi bebas minimal

Sistem tidak stabil, entropi meningkat,


energi bebas kecil  akan terbentuk
aglomerasi untuk menstabilkan sistem
Interaksi Pi
Interaksi sisi planar dari
Kekuatan ikatan 10 – 20
senyawa aromatik dengan
kcal/mol
senyawa lain
Interaksi Pi

Electron Withdrawing Group Electron Donating Group


Interaksi Pi
Any Question??
Interaksi Obat -
Reseptor
Istilah Penting
Molekul spesifik (obat) yang dapat
Ligan berikatan dengan reseptor

Kekuatan ikatan antara satu sisi ikatan


Afinitas ligan dan reseptor.
Afinitas >>>, efek >>>
Ukuran kumulatif kekuatan seluruh
Aviditas ikatan yang terjadi antara suatu ligan
dan reseptor
Senyawa yang menginduksi suatu
Agonis reseptor dan menghasilkan efek
tertentu
Senyawa yang menghambat suatu
Antagonis efek dari reseptor tertentu (kebalikan
dari agonis)
Istilah Penting
Gugus molekul yang berperan aktif
Farmakofor dalam ikatan dengan reseptor dan
memberikan efek
Fungsi

Suatu makromolekul seluler Perubahan


yang secara spesifik dan Pembentukan
permeabilitas
langsung berikatan dengan second messenger
membran
ligan (obat, hormone,
neurotransmitter) untuk
memicu signaling kimia Mengaktifkan atau
antara dan dalam sel  Memengaruhi
menghambat suatu
transkripsi gen
menimbulkan efek reaksi (enzim)

Membuka atau
menutup aliran
Reseptor? suatu senyawa
Struktur
Asam Amino
Struktur
Reseptor Protein
Prinsip Ikatan Ligan - Reseptor

Kecocokan ikatan antara ligan


dan reseptor ditentukan oleh
posisi gugus yang berikatan
dengan sisi aktif pada reseptor
untuk bisa menghasilkan efek
atau inhibisi efek

Konsep Agonis dan Antagonis


Agonis dan Antagonis
Jenis Agonis
Jenis Antagonis
Mekanisme Kerja Antagonis
Gradasi Agonis dan Antagonis
Menghasilkan efek yang Menghasilkan efek yang lebih
berlawanan dari efek kecil dari ligan endogen Menghasilkan efek
ligan endogen yang lebih besar
dari ligan endogen

Menghasilkan efek
yang berlawanan
dari efek ligan
(lebih kuat dari
parsial inverse
agonist) Menghasilkan efek
Tidak menghasilkan efek seperti yang sama besar
ligan endogen / menghilangkan dari ligan endogen
efek dari ligan endogen (blok)
Hubungan Agonis
dan Antagonis
Desain Agonis
Obat harus memiliki gugus ikatan yang
tepat

Desain ini untuk merancang


Gugus ikatan pada obat harus berada
ligan agar sesuai dengan pada posisi yang benar
senyawa endogen

Obat harus memiliki ukuran yang sesuai


dengan sisi pengikatan (binding site)
Gugus Ikatan
Senyawa didesain agar memiliki struktur yang
berbeda namun memiliki gugus ikatan yang sama

A. Cincin benzen

B. Sikloheksana

C. Sikloheksana

D. Cincin Piperidin

E. Tetrahidrofuran
Gugus Ikatan
Kekurangan gugus ikatan kimia  efek berkurang  ikatan obat dan reseptor lemah

•(-)-epinefrin > aktif dibanding (+)-epinefrin


•(-)-epinefrin : 45x lebih aktif sbg bronkodilator
dibanding (+)-epinefrin
Posisi Gugus Ikatan
Posisi gugus ikatan harus sesuai dengan sisi ikatan
pada sisi aktif reseptor  kesalahan posisi  tidak
terbentuk ikatan  efek berkurang

•(-)-epinefrin > aktif dibanding (+)-epinefrin


•(-)-epinefrin : 45x lebih aktif sbg bronkodilator
dibanding (+)-epinefrin
Ukuran Molekul

Ukuran molekul terlalu besar menyeb


abkan obat tidak muat menempati
struktur tiga dimensi dari reseptor

Rantai alkil panjang

Gugus meta-metil
Tidak fit
Agonis Parsial
• Mengaktivasi reseptor dengan lemah
• Molekul agonis parsial hampir sempurna menempati binding site

AGONIS

AGONIS PARSIAL
Desain Antagonis

Desain ini untuk merancang Obat harus berikatan pada sisi aktif
reseptor tapi tidak menghasilkan
ligan agar sesuai dengan aktivitas biologis (antagonis kompetitif)
senyawa endogen namun
tidak menghasilkan efek
serupa dengan senyawa
Obat harus bisa berikatan pada sisi lain
endogen
reseptor dan merubah konformasi sisi
aktif ikatan agonis pada reseptor
Antagonis Kompetitif
Obat berikatan pada sisi aktif yang sama dengan agonis tapi tidak menghasil
kan aktivitas biologis
Antagonis Non-kompetitif
• Strukturnya tidak mirip dengan neurotransmiter
• Cara kerja antagonisnya ada 2 yaitu:
1. Antagonis alosterik
2. Antagonis umbrella effect
AGONIS & ANTAGONIS KOMPETITIF
Morphine dan
Nalorphine
Thank You

Anda mungkin juga menyukai