www.company.com
RESEPTOR
• Adalah makromolekul atau struktur polimer protein yang
berada pada permukaan atau di dalam sel, dapat
mengikat senyawa agonis (ligan) yang berstruktur
spesifik, seperti obat, neurotransmitter, hormon dsb
sebagai molecular messenger, sehingga dapat
meningkatkan atau menurunkan respons biologis
www.company.com
ENZIM
• Enzim merupakan makromolekul protein, yang berfungsi
sebagai katalis atau biokatalis dengan cara
meningkatkan laju reaksi. Secara umum, enzim
mengkatalisis satu jenis reaksi dan beroperasi hanya
pada satu jenis substrat
www.company.com
• Baik enzim maupun reseptor, keduanya adalah protein,
memiliki struktur primer, sekunder, tersier dan kuarterner.
• keduanya dipengaruhi pH dan suhu
• Baik enzim maupun reseptor bekerja dengan mengikat
senyawa molekul lain. Gaya antar molekul dan bentuk
komplementer menentukan kekuatan ikatan antar
reseptor dan ligan yang umumnya reversible
www.company.com
• Obat yang berinteraksi dengan gugus fungsi
makromolekul protein suatu reseptor, timbul energi yang
akan berkompetisi dengan energi yang menstabilkan
makromolekul tersebut sehingga terjadi perubahan
struktur dan distribusi muatan molekul, menghasilkan
makromolekul dengan bentuk konformasi yang baru.
Perubahan konformasi ini merupakan bagian penting
dalam sistem pemicu bilogis karena dapat menyebabkan
modifikasi fungsi organ spesifik sehingga timbul respons
biologia
www.company.com
• Perbedaan keduanya terletak pada mekanisme kerja
nya. Enzim berperan sebagai katalis reaksi untuk
mengubah substrat menjadi produk sedangkan reseptor
bekerja dalam mengikat ligan atau primary messenger.
Setelah mengikat ligan, reseptor mengalami perubahan
konformasi yang dapat memicu proses terjadinya
respons biologis.
www.company.com
• Respon biologis merupakan akibat interaksi molekul
obat dengan gugus fungsional molekul reseptor.
Interaksi ini dapat berlangsung karena kekuatan ikatan
kimia tertentu. Tipe ikatan kimia yang terlibat dalam
interaksi obat reseptor antara lain adalah ikatan-ikatan
kovalen, ion-ion yang saling memperkuat (reinforce
ions), ion elektrostatik, hidrogen, ion dipol-dipol, van der
waal’s, ikatan hidrofob dan transfer muatan.
• Pada umumnya ikatan obat-reseptor bersifat reversibel
sehingga obat segera meninggalkan reseptor bila kadar
obat dalam cairan luar sel menurun. Untuk suatu tujuan
tertentu, misal efek berlangsung lama dan irreversibel,
perlu ikatan yang lebih kuat yaitu ikatan kovalen
(Purwanto dan Susilowati, 2008).
www.company.com
IKATAN KIMIA
www.company.com
IKATAN KOVALEN
• ikatan kovalen terbentuk bila ada dua atom saling
menggunakan sepasang elektron secara bersama-
sama. Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang
paling kuat dengan rata-rata kekuatan 100kkal/mol.
Dengan kekuatan yang tingi ini, pada suhu normal ikatan
bersifat ireversibel yang hanya dapat pecah bila ada
pengaruh katalisator tertentu (Purwanto dan Susilowati,
2008).
www.company.com
IKATAN KOVALEN
www.company.com
IKATAN KOVALEN
www.company.com
IKATAN ION
• Ikatan ion adalah ikatan yang dihasilkan oleh daya tarik
menarik elektrostatik antara ion-ion yang muatannya
berlawanan. Kekuatan tarik menarik akan makin
berkurang bila jarak antar ion makin jauh dan
pengurangan tersebut berbanding terbalik dengan
jaraknya. Obat yang mengandung gugus kation
potensial seperti R3NH+, R4N+ dan R2C=NH2+ maupun
anion potensial seperti RCOO-, RSO3- dan RCOS-
dapat membentuk ikatan ion dengan gugus-gugus
reseptor atau protein yang bermuatan berlawanan
(Purwanto dan Susilowati, 2008).
www.company.com
IKATAN ION
• Hasil daya tarik menarik ion yang memiliki kekutan
elekstrostatik dengan muatan yang berbeda
• Reseptor dng komponen makromolekul yg memiliki
gugus potein dan asam nukleat yg bervariasi
• Komponen makromolekul memiliki
– Gugus anion potensial
– Gugus kation potensial
• Gugus gugus ini hanya beberapa saja yg dpt terionisasi pd pH
fisiologis
www.company.com
IKATAN ION
• Gugus kation protein :
– Lisin; glutamin;asparagin;arginin;glisin;histidin (merupakan
gugus AMINO)
Gugus anion protein
Asam aspartat; asam glutamat ( gugus karboksilat)
Sistein; metionin (gugus sulfhidril)
Asam nukleat (gugus fosforil)
Mol obat dng gugus kation potensial akan
berinteraksi dng gugus anion potensial dr asam
amino dengan muatan yg berlawanan
www.company.com
IKATAN ION
www.company.com
IKATAN ION
www.company.com
INTERAKSI ION DIPOL DAN
INTERAKSI DIPOL-DIPOL
www.company.com
INTERAKSI ION DIPOL DAN
INTERAKSI DIPOL-DIPOL
www.company.com
INTERAKSI ION DIPOL DAN
INTERAKSI DIPOL-DIPOL
www.company.com
IKATAN HIDROGEN
• Ikatan hidrogen adalah suatu ikatan antara atom
H yang mempunyai muatan positif parsial
dengan atom lain yang bersifat elektronegatif
dan mempunyai sepasang elektron bebas
dengan oktet lengkap, seperti O, N, dan F. Atom
yang bermuatan positif parsial dapat berinteraksi
dengan atom negatif parsial dari molekul atau
atom lain yang berbeda ikatan kovalennya dalam
satu molekul (Purwanto dan Susilowati, 2008).
www.company.com
IKATAN HIDROGEN
www.company.com
IKATAN HIDROGEN
www.company.com
Ikatan Van Der Waal’s
• Ikatan Van Der Waal’s merupakan kekuatan tarik
menarik antar molekul atau atom yang tidak bermuatan,
dan letaknya berdekatan atau jaraknya ± 4-6 angstrom.
Ikatan ini terjadi karena kepolarisasian molekul atau
atom (Purwanto dan Susilowati, 2008).
www.company.com
Ikatan Van Der Waal’s
www.company.com
Ikatan Hidrofob
• Ikatan hidrofob merupakan salah satu kekuatan penting
pada proses penggabungan daerah non polar molekul
dengan daerah non polar reseptor biologis. Daerah non
polar molekul obat yang tidak larut dalam air dan
molekul-molekul air di sekelilingnya akan bergabung
melalui ikatan hidrogen membentuk struktur quasi-
crystallin (iceberg).
www.company.com
Ikatan Hidrofob
• Bila dua daerah non polar seperti gugus hidrokarbon
molekul obat dan daerah non polar reseptor, bersama-
sama berada dalam lingkungan air maka akan
mengalami suatu penekanan sehingga jumlah molekul
air yang kontak dengan daerah-daerah non polar
tersebut menjadi berkurang. Akibatnya struktur quasi-
crystallin (iceberg) akan pecah menghasilkan
peningkatan entropi yang digunakan untuk isolasi
struktur non polar. Peningkatan energi bebas ini dapat
menstabilkan molekul air sehingga kontak dengan
daerah non polar. Penggabungan demikian disebut
ikatan hidrofob (Purwanto dan Susilowati, 2008).
www.company.com
Ikatan Hidrofob
www.company.com
Ikatan Hidrofob
www.company.com
Transfer Muatan
• Selalu berkaitan dengan pergerakan elektron dengan
daya tariknya
• Pada kondisi tertentu, pembentukan kompleks mol obat
dapat melibatkan transfer muatan antara molekul
elektron donor dengan molekul elektron akseptor yang
mana kondisi ini distabilkan oleh daya tarik menarik
elektrostatiknya
• (Purwanto dan Susilowati, 2008).
www.company.com
Transfer Muatan
www.company.com
Transfer Muatan
• Kompleks transfer muatan
– Donor elektron
• Alkena;alkuna;seny aromatik dng substitusi elektron (kaya phi
elektron)
• ROH;ROR;RSR;RI;R3N;RSSR (memiliki pasangan elektron bebas)
– Akseptor elektron
• 1,3,5-trinitrobenzena, tetrasianoetilen,seny dng ggs pendorong elekt
(krg phi elektron)
• ROH;ArOH;RSH(memp hidrogen;bersifat asam lemah)
www.company.com
Transfer Muatan
www.company.com
Transfer Muatan
www.company.com
Transfer Muatan
www.company.com
Transfer Muatan
www.company.com
Transfer Muatan
www.company.com
IKATAN-IKATAN KIMIA DENGAN RESEPTOR
DALAM SATU SENYAWA
www.company.com
IKATAN-IKATAN KIMIA DENGAN RESEPTOR
DALAM SATU SENYAWA
www.company.com
IKATAN-IKATAN KIMIA DENGAN RESEPTOR
DALAM SATU SENYAWA
www.company.com
DAFTAR PUSTAKA
1. Siswandono.2015.Kimia Medisinal I , Edisi Kedua.
Airlangga University Press
2. Silverman RB, Holladay MW. 2014. The Organic
Chemistry of Drug Design and Drug Action 3rd Ed.
Academic Press. San Diego
www.company.com