Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

TUMOR OTAK

Kelompok 3:
1. Desi Agustina
2. Diana Fapellah
3. Siska Andela
4. Rizky Alda Febrianti
5. Wulan Martalina
Pengertian Tumor Otak
Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang
bersifat jinak (benigna) atupun ganas (maligna)
membantuk massa dalam ruang tengkorak kepala
(intracranial)atau di sumsum tulang belakang
(medulla spinalis). Neoplasma pada jaringan otak
dan selaputnya dapat berupa tumor primer
maupun metastase. Apabila sel-sel tumor berasal
dari jaringan otak itu sendiri disebut tumor otak
primer dan apabila sel-sel tumor berasal dari
jaringan otak itu sendiri disebut tumor otak primer
dan bila berasal dari organ-organ lain (metastase)
seperti kanker paru, payudara, prostate, ginjal dan
lain-lain disebut otak sekunder.
Etiologi
01
Hereditas
02
Sisa-sisa sel embrional (Embrionic
Cell Rest)
Riwayat tumor otak dalam satu anggota
Bangunan-bangunan embrional
keluarga jarang ditemukan kecuali pada berkembang menjadi bangunan-bangunan
miningioma, astrositoma dan yang mempunyai morfologi dan fungsi yang
neurofibroma dapat dijumpa pada terintegrasi dalam tubuh.
anggota-anggota sekeluarga.

03 04
Virus
Radiasi Banyak penelitian tentang inokulasi virus pada
binatang kecil dan besar yang dilakukan dengan
Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap
maksud untuk mengetahui peran infeksi virus
radiasi dan dapat mengalami perubahan
dalam proses terjadinya neoplasma, tetapi hingga
degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat
saati ini belum ditemukan antara infeksi virus
memicu terjadinya suatu glioma.
dengan perkembangan tumor pada sistem saraf
pusat.
05
Subtansi-subtansi
karsinogenek
Penyelidikan tentang subtansi
karsinogen sydah lama dan
luas dilakukan. Kini telah diakui 06
Trauma kepala
bahwa ada subtansi yang
karsinogenik seperti
methylchulanthrone, nitroso- Trauma kepala yang dapat
ethyl-urea. Ini berdasarkan menyebabkan hematoma
percobaan yang dilakukan sehingga mendesak massa otak
pada hewan. akhirnya terjadi tumor otak.
Manifestasi Klinis

1. Perubahan
Status Mental 2. Sakit kepala
3. Mual dan
Muntah

4. Papiledema
5. Kejang
Patofisiologi
Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis
progresif yang disebabkan oleh dua faktor yaitu
gangguan fokal oleh tumor dan kenaikan tekanan
intracranial (TIK).Gangguan fokal terjadi apabila
terdapat penekanan pada jaringan otak dan
infiltrasi atau invasi langsung pada parenkim
otak dengan kerusakan jaringan neuron.
Perubahan suplai darah akibat tekanan yang
ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan
nekrosis jaringan otak.Akibatnya terjadi
kehilangan fungsi secara akut dan dapat
dikacaukan dengan gangguan serebrovaskular
primer.Serangan kejang sebagai manifestasi
perubahan kepekaan neuron akibat kompresi,
invasi, dan perubahan suplai darah ke dalam
jaringan otak.
Komplikasi
Menurut beberapa sumber salah satunya menurut Ginsberg(2008) komplikasi yang dapat terjadi pada
tumor otak antara lain:
1. Peningkatan Tekanan Intrakraial
Peningkatan tekanana intrakranial terjadi saat salah satu maupun semua faktor yang terdiri dari
massa otak, aliran darah ke otak serta jumlah cairan serebrospinal mengalami peningkatan.
Peningkatan dari salah satu faktor diatas akan memicu:
a. Edema Serebral
b. Hidrosefalus
c. Herniasi Otak
2. Epilepsi
Epilepsi diakibatkan oleh adanya perangsangan atau gangguan di dalam selaput otak (serebral
cortex) yang disebabkan oleh adanya massa tumor (Yustinus, 2006).
3. Berkurangnya fungsi neurologis
Gejala berkurangnya fungsi neurologis karena hilangnya jaringan otak adalah khas bagi suatu tumor
ganas (Wim, 2002).Penurunan fungsi neurologis ini tergantung pada bagian otak yang terkena
tumor.
4. Ensefalopati radiasi
5. Metastase ke tempat lain 
6. Kematian
Pemeriksaan Penunjang
1. Arterigrafi atau Venricolugram ; untuk mendeteksi kondisi
patologi pada sistem ventrikel dan cisterna.
2. CT-SCAN ;Dasar dalam menentukan diagnose
3. Radiogram ; memberikan informasi yang sangat berharga
mengenai struktur, penebalan dan klasifikasi ; posisi
kelenjar pinelal yang mengapur ; dan posisi selatursika.
4. Sidik Otak Radioaktif ; memperlihatkan daerah-daerah
akumulasi abnormal dari zat radioaktif.
Penatalaksanaan
Faktor –faktor prognostik sebagai pertimbangan penatalaksanaan:
1. Usia
2. General Health
3. Ukuran Tumor
4. Lokasi Tumor
5. Jenis Tumor
Untuk tumor otak metode utama yang digunakan dalam penatalaksaannya, yaitu :
1) Pembedahan
Tumor jinak sering kali dapat ditangani dengan eksisi komplet danpembedahan
merupakan tindakan yang berpotensi kuratif, untuk tumor primer maligna, atau sekunder
biasanya sulit disembuhkan.
2) Terapi Medikamentosa
a) Antikonvulsan untuk epilepsy
b) Kortikosteroid (dekstrametason) untuk peningkatan tekanan intrakranial. Steroid juga
dapat memperbaiki defisit neurologis fokal sementara dengan mengobati edema otak
c) Kemoterapi diindikasikan pada beberapa kasus glioma, sebagai ajuvan pembedahan
dan radioterapi dengan pengawasan unit spesialistik neuro onkologi.
3) Terapi Radiasi
Radioterapi konvensional menghantarkan radiasi menggunakan akselerator linier.
Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Risiko Perfusi Serebral Faktor resiko :Tumor
Klien mengatakan tangan dan kaki sebelah kiri lemas, dan Tidak Efektif otak
pusing.
DO :
Saat dikaji klien hanya terbaring ditempat tidurnya
Klien dapat berkomunikasi
Kreatinin darah : 0,79 mg/dl
Ureum darah :33.16 mg/dl (L)
APTT : 28.0 detik
PT : 9.4(L) detik
Hasil Msct Scan : Multiple ring enhancing lesion, pada
lobus bilateral, parietal kiri dan temporal kiri, UK.terbesar
lk.2,6x3,3x3,4,5sebagian dinding ireguler dan mural nodul
disertai edema vasogenic luas dan peningkatam tekanan
intracranial suspek brain meitastasis.
TTV :
TD : 121/87 mmHg
Nadi : 67 x/menit
DS: Nyeri Akut Agen cedera
P : Klien mengatakan nyeri kepala yang biologis
dirasakan bertambah jika banyak bergerak.
Q : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan
seperti berputar-putar
R : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan
pada kepala
S : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan
skalanya 5
T : Klien mengatakan nyeri kepala yang
dirasakan hilang timbul berkurang jika tiduran.
DO :
Klien tampak memegangi kepalanya
TTV :
TD : 121/87 mmHg
Nadi : 67 x/menit
RR : 20 x/menit
Diagnosa Keperawatan yang Muncul:

1. Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif faktor resiko : tumor


otak
2. Nyeri akut b.d agen cedera biologis dibuktikan dengan
klien mengeluhkan nyeri.
Rencana Asuhan Keperawatan
NO. Masalah Keperawatan Tujuan Keperawatan Intervensi
1. Risiko Perfusi Serebral Setelah dilakukan tindakan SIKI:Manajemen peningkatan
Tidak Efektif selama 3x24 jam diharapkan tekanan intracranial
masalah keperawatan risiko Observasi :
perfusi serebral tidak efektif Identifikasi peningkatan TIK.
dapat teratasi dengan kriteria (mis. Lesi, gangguan
hasil : metabolism, edema serebral)
SLKI: Perfusi Serebral Monitor tanda dan gejala TIK.
Sakit kepala menurun (mis. TD meningkat tekanan
Gelisah menurun nadi melebar dll)
Nilai rata-rata TD menurun Terapeutik :
Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang
tenang
Berikan posisi semi fowler.
2. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan SIKI:Manajemen Nyeri
keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
diharapkan masalah Lakukan pengkajian nyeri
keperawatan nyeri akut dapat tentang lokasi, durasi,
teratasi dengan kriteria hasil : karakteristik, skala,
SLKI: Kontrol Nyeri intensitas atau keparahan
Melaporkan nyeri terkontrol nyeri
meningkat Gunakan teknik komunikasi
Kemampuan mengenali terapeutik untuk mengetahui
penyebab nyeri meningkat pengalaman nyeri pasien
Kemampuan menggunakan Indentifikasi faktor yang
teknik non farmakologis memperberat dan
meningkat memperingan nyeri
Terapeutik:
Ajarkan tentang teknik non
farmakalogi
Kolaborasi pemberian atau
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai