Anda di halaman 1dari 22

AKUNTANSI AKAD -AKAD LAINNYA

Kelompok 10
Nama Anggota :
1. Dea Viona Nurliza (2062201064)
2. Pridatul Akia (2062201063)
Mata Kuliah :
Akuntansi Syariah
Dosen Pengampuh :
Mirra Sri Wahyuni, M. Ak,.
Akad Sharf

• Akad Sharf :
– Transaksi jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya.
– Sharf = penambahan,penukaran,penghindaran /
transaksi jual beli

– 4 jenis transaksi pertukaran valuta asing :


1. Transaksi ‘SPOT’
2. Transaksi ‘Forward’
3. Transaksi ‘Swap’
4. Transaksi ‘Option’
Akad Sharf

• Rukun transaksi sharf:


– Pelaku (pembeli & penjual)
– Objek Akad (mata uang)
– Ijab Kabul

 Ketentuan Objek akad transaksi sharf:


 Kurs diketahui kedua pihak
 Valuta dikuasai pembeli/penjual (dikuasai secara material &
secara hukum)
 Tidak boleh ada khiyar
 Tidak boleh ada tenggang waktu penyerahan mata uang (max
2x24 jam)
Akad Wadiah
• Simpanan (deposit) barang / dana kepada pihak lain yang
bukan pemiliknya untuk tujuan keamanan.
• Syarat : kapanpun titipan diambil, wajib diserahkan
• Jenis :
– Wadiah Amanah (titipan tidak boleh dimanfaatkan)
– Wadiah Yadh Dhamanah (titipan boleh dimanfaatkan)
• Rukun :
– Pelaku (muwaddi’ & mustawda’)
– Objek : wadiah
– Ijab/kabul
• Ketentuan : harus jelas tujuan,cara penyimpanan,lama waktu peniti-
pan,biaya dll
Akad Wakalah
• Wakalah = Deputyship/Agen/Wakil
=Al Wikalah/At Tahwidh
=Penyerahan, pendelegasian/pemberian mandat.
• Akad pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak ke pihak lain dalam hal yang
boleh diwakilkan.
• Rukun :
– Pelaku (pemberi kuasa & diberi kuasa)
– Objek akad : barang/jasa
– Ijab/kabul
Akad Wakalah

• Berakhirnya :
– Salah satu pelaku meninggal/hilang akal
– Pekerjaan yg diwakilkan sudah selesai
– Pemutusan oleh yg mewakilkan
– Wakil mengundurkan diri
– Yang mewakilkan sudah tidak berstatus memiliki sesuatu yg
diwakilkan
Akad Al Kafalah (jaminan)
• Kafalah = dhaman (jaminan)/hamalah (beban)/za’amah
(tanggungan)
• Perjanjian pemberian jaminan yang diberikan oleh
penanggung (kafi’il) kepada pihak ketiga (makful lahu)
untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau pihak yang
ditanggung (makful anhu/ashil)
• Perjanjian antara penjamin kepada kreditor yg memberi
utang kepada debitor, utang debitor akan dilunasi oleh pen-
jamin bila debitor tidak membayar utangnya.
• Contoh : Garansi bank(bank guarantee),stand by letter of
Credit, pembukaan L/C impor,akseptasi,endorsement dll
Akad Al Kafalah

Berakhirnya Kafalah :

• Ketika utang telah selesai


• Kreditor melepas utangnya kepada orang yg berutang,
tidak pada penjamin.
• Utang telah dialihkan
• Penjamin menyelesaikan ke pihak lain melalui proses arbi-
trase dengan kreditor
• Kreditor dapat mengakhiri kontrak kafalah walau penjamin
tidak menyetujui.
Qardhul Hasan

• Pinjaman tanpa dikenakan biaya (hanya wajib bayar sebesar


pokok utangnya).
• Sumber dana :
– Eksternal : sumbangan,infak,shadaqah dll
– Internal : hasil pendapatan nonhalal, denda dll
• Rukun :
– Pelaku : pemberi & penerima pinjaman
– Objek akad : uang
– Ijab/kabul
Qardhul Hasan

• Ketentuan syariah Objek Akad :


– Jelas nilai pinjamannya
– Jelas waktu pelaksanaannya
– Tidak boleh ada perjanjian tambahan pokok pinjaman
– Peminjam boleh memberi sumbangan sukarela
– Waktu peminjaman dapat diperpanjang atau dihapus
jika peminjam kesulitan keuangan.
– Jika peminjam lalai, dapat dikenakan denda
Akad Al Hiwalah/Hawalah
Arti : pengalihan/pemindahan/perubahan warna
kulit/memikul sesuatu di atas pundak.

• Objek yg dialihkan : Utang/Piutang

• Dasar : Akad Tabaruu’ (non profit) >< tijarah

•Jika yg dialihkan utang :


Akad pengalihan utang dari satu pihak yg berhutang
kepada pihak lain yg wajib menanggung (membayar)
hutangnya.

• Jika yg dialihkan Piutang :


Jenis akad Hiwalah

• Jenis akad berdasar objek akad:

1. Hiwalah al Haqq (pemindahan hak)

2. Hiwalah ad-Dain (pemindahan utang)

• Jenis akad berdasar sisi persyaratan:


1.
Hiwalah al Muqayyadah (pemindahan bersyarat)
Rukun akad Hiwalah
• Pelaku :
– Pihak yg berutang/berpiutang (muhil)
– Pihak yg berpiutang/berutang (muhal)
– Pihak yg mengambil alih utang/piutang (muhal’alaih)
• Objek akad : utang/piutang
• Ijab/Kabul
• Ketentuan syariah Objek penjaminan:
– Bisa dilaksanakan oleh pihak yg mengambil alih utang/
piutang
– Harus utang/piutang mengikat
– Jelas nilai,jumlah & spesifikasi
Pengalihan utang dari transaksi non syariah ke
syariah
• Fatwa Dewan Syariah Nasional, memberi alternatif :
Alternatif 1:
1. LKS memberi qardh (qardhul hasan) ke nasabah , dgn qardh tsb nasabah
melunasi utangnya
2. Nasabah menjual aset ke LKS lalu melunasi qardh ke LKS
3. LKS menjual secara murabahah.

Alternatif 2:
4. LKS memberi qardh ke nasabah, dgn qardh tsb nasabah melunasi
utangnya
5. Nasabah menjual aset ke LKS, lalu melunasi qardh nya ke LKS
6. LKS menyewakan aset ke nasabah, dgn akad ijarah al muntahiya bit tam-
lik
Pengalihan utang dari transaksi non syariah ke
syariah
Alternatif 3:
1. LKS membeli sebagian aset nasabah, sehingga terjadi syirkah al milk
terhadap aset.
2. Bagian aset yg dibeli LKS senilai dengan utang nasabah kepada LKK.
3. LKS menjual secara murabahah bagian aset yg jadi miliknya ke nasabah
dibayar secara cicilan.
Alternatif 4:
4. Nasabah melakukan akad ijarah dengan LKS
5. LKS dapat membantu menalangi kewajiban nasabah dgn prinsip al
qardh.
6. Akad ijarah tidak boleh dipersyaratkan dengan(harus terpisah dari )
pemberian talangan.
7. Besar imbalan jasa ijarah tidak boleh berdasar jumlah talangan yg
diberikan LKS ke nasabah.
Akad Al Rahn

• Arti harfiah : tetap/kekal/jaminan.


• Arti istilah : barang jaminan/agunan/cagar/tangguhan
• Rahn :
– menahan barang sebagai jaminan atas utang.
– Perjanjian pinjaman dengan jaminan.
• Rahn Tajlisi (Fidusia) :
– Pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan
dengan ketentuan bahwa benda yang kepemilikannya dialihkan
tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda.
Akad Al Rahn

• Ketentuan Rahn Tajlisi :


– Biaya pemeliharaan harus ditanggung pihak yg meng-
gadaikan
– Pihak penerima gadai dapat menyimpan bukti kepemilikan,
barang yg digadaiakan dapat digunakan pihak yg meng-
gadaikan dgn izin penerima gadai
– Jika terjadi eksekusi jaminan, dapat dijual penerima gadai
tapi harus seizin pihak yg menggadaikan sbg pemilik
Rukun Akad Al Rahn
• Pelaku : pihak yg menggadaikan (rahin) & yg menerima gadai
(murtahin)
• Objek akad : barang yg digadaikan (marhun) dan utang
(marhun bih)
• Ijab/kabul
• Ketentuan syariah objek Rahn :
• Barang gadai (marhun):
– Dapat dijual & nilainya seimbang
– Harus bernilai & dapat dimanfaatkan
– Harus jelas dan dapat ditentukan secara spesifik
– Tidak terkait dgn orang lain (dalam hal kepemilikan)
• Utang (marhun bih) : nilai utang & jatuh tempo harus jelas
Akad Ju’alah (hadiah)
• Asal kata : ja’ala = jumlah imbalan, meletakkan, membuat,
menasabkan.
• Arti menuruf fiqih :
Tanggung jawab dalam bentuk janji memberikan hadiah ter-
tentu secara sukarela terhadap orang yang berhasil
melakukan perbuatan atau memberi jasa yg belum pasti
dapat dilaksanakan sesuai dengna yg diharapkan.
• Analogi : sayembara/imbalan/upah/perlombaan
Beda akad ju’alah dgn upah bekerja (ijarah)

• Ju’alah diberikan jika pekerjaan telah selesai, upah sesuai ukuran ter-
tentu
• Ju’alah tidak dibatasi oleh waktu
• Ju’alah tidak bisa dibayar di muka, upah bisa
• Ju’alah dapat dibatalkan meski upaya telah dilakukan asal belum sele-
sai, upah tidak dapat dibatalkan
• Upah lebih luas lingkupnya

• Rukun Ju’alah :
1. Pihak yg membuat sayembara/penugasan
2. Objek akad : pekerjaan yg harus dilakukan
3. Hadiah
4. Ada sighat dari pihak yg menjanjikan (ijab)
Charge Card & Syariah Card (kartu kredit
syariah)

• Charge Card : fasilitas kartu talangan yg digunakan oleh


pemegang kartu sebagai alat bayar.
• Syariah Card : kartu yg berfungsi seperti kartu kredit yg
hubungan hukum antara para pihak berdasar prinsip
syariah.
• Penerapan layanan menggunakan 3 akad : Kafalah (Jami-
nan), Ijarah (leasing) & Qardh. (qardhul hasan)
• Rukun & ketentuan syariah = 3 akad tsb.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai