Anda di halaman 1dari 27

MENYUSUN PANDUAN DAN SPO

MANAJEMEN PELAYANAN PASIEN


DI RUMAH SAKIT

Andy Kristiyan, S.Kep., Ns., M.Kep.


Ketua Umum PP IMPPI
MANAJEMEN PELAYANAN PASIEN

 Suatu proses kolaboratif; asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi


pelayanan, advokasi, evaluasi dan advokasi untuk opsi dan pelayanan
bagi pemenuhan kebutuhan komprehensif pasien dan keluarganya
melalui komunikasi dan sumber daya yang tersedia sehingga memberi
hasil asuhan pasien yang bermutu dengan biaya efektif (Case Management
Society of America, 2010, Commission for Case Manager Certification, 2016)

 Standar ARK 3.1 Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


melaksanakan proses kesinambungan pelayanan di rumah sakit dan
koordinasi diantara profesional pemberi asuhan (PPA) dibantu oleh
Manajer Pelayanan Pasien (MPP)/Case Manager (SNARS Edisi 1.1)
STANDAR ARK 2.2
Rumah sakit menetapkan proses untuk mengelola alur pasien di seluruh
bagian rumah sakit
Contoh Panduan Manajemen Pelayanan Pasien
STANDAR ARK 3
Asesmen awal termasuk menetapkan kebutuhan perencanaan pemulangan
pasien
Contoh Form P3/Discharge Planning
STANDAR ARK 3.1
Rumah sakit menetapkan regulasi utk melaksanakan proses kesinambungan
pelayanan di RS & koordinasi diantara profesional pemberi asuhan (PPA) dibantu
oleh manajer pelayanan pasien (MPP)/case manager
CONTOH SK MPP
1. Melakukan asesmen tentang kebutuhan kesehatan pasien, sesuai kriteria
pengelolaan Manajer Pelayanan Pasien (MPP)
 Melakukan skrining kebutuhan pelayanan pada pasien yang masuk kriteria
kelolaan MPP
 Melakukan asesmen kebutuhan pelayanan pasien yang menjadi kelolaan MPP
 Mermbuat perencanaan tindakan pada pasien yang menjadi kelolaan MPP
2. Menyusun perencanaan pelaksanaan manajemen pelayanan pasien,
berkolaborasi dengan pasien, keluarga dan Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
 Melakukan koordinasi dengan PPA (DPJP, PPJA, Farklin, Gizi klinik)
 Melakukan koordinasi dengan Instalasi (Ka. Instalasi, Penjab. Mutu, Penjab.
Sarpras)
 Melakukan koordinasi dengan bagian keuangan dan pihak asuransi (BPJS,
asuransi lain)
 Melakukan koordinasi dengan tim PPI
3. Melakukan kolaborasi dengan PPA untuk membuat perencanaan pemulangan pasien
(Discharge Planning)
 Mengisi Discharge Planning
 Menganalisa dan membuat laporan pada pasien dengan LOS panjang
 Melakukan supervisi kepada PPJP dan PA dalam pelaksanaan kontinuitas pelayanan
pada pasien
 Melakukan koordinasi dengan Instalasi Rekam Medik (PJRM)
4. Memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antar Profesional Pemberi Asuhan, pasien dan
keluarga dalam pengambilan keputusan
 Mengkoordinasikann pelaksanaan Case Conference
 Mengkoordinasikan pelaksanaan Family Conference
 Mengkoordinasikan Ronde Keperawatan
5. Memberikan edukasi dan advokasi kepada pasien dan keluarga untuk
memaksimalkan kemampuan pasien dan keluarga dalam mengambil
keputusan terkait pelayanan yang diterima untuk menjaga mutu dan biaya
sesuai kasusnya
 Melakukan advokasi pada pasien dan keluarga
 Membantu Handling Complain
6. Mengkoordinasikan pasien yang membutuhkan pelayanan rujukan diluar
rumah sakit
7. Mengevaluasi kepatuhan implementasi Clinical pathway
LANJUTAN ARK 3.1
Formulir rekam medis MPP
FORM A = Evaluasi Awal
Contoh Penjelasan Item Skrining
 Usia; Pasien usia >60 tahun dengan ketergantungan total, resiko dekubitus,
kontraktur. Pasien usia 0–30 hari dengan kelainan kongenital, BBLASR
(Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah) dengan berat <1000 gram.
 Pasien dengan risiko tinggi; Pasien dengan retardasi mental, demensia,
mengalami IKP (Insiden Keselamatan Pasien), korban kekerasan fisik,
pasien narapidana.
 Potensi komplain tinggi; Pasien/keluarga menyatakan ketidakpuasan
terhadap pelayanan di rumah sakit.
 Kasus dengan penyakit kronis, katastropik, terminal; Pasien dikelola
minimal 4 (empat) DPJP, pasien paliatif.
 Status fungsional rendah,kebutuhan ADL (Activity Daily Living) yang tinggi;
Memerlukan perencanaan pemulangan (Discharge Planning) yang kompleks.
 Pasien dengan menggunakan peralatan medis di masa lalu; Pasien masih
menggunakan alat kesehatan saat masuk atau dibawa pulang, contohnya CAPD,
kateter double lumen, kateter nefrostomy, kanul trakhea, kateter urine, selang
NGT.
 Riwayat gangguan mental dg upaya bunuh diri, krisis keluarga, isu sosial seperti
terlantar, tinggal sendiri, narkoba.
 Sering masuk IGD, readmisi rumah sakit; Pasien masuk lewat IGD sebelum
jadwal kontrol setelah perawatan di rumah sakit.
 Perkiraan asuhan dengan biaya tinggi; Membutuhkan obat dan atau alat kesehatan
yang tidak sesuai formularium rumah sakit.
 Kemungkinan sistem pembiayaan yang kompleks, adanya masalah finansial;Pasien
tidak mampu atau tidak mempunyai jaminan pembiayaan, membutuhkan koordinasi
bagian Social Worker.
 Kasus yang yang melebihi rata-rata lama dirawat; Pasien dengan LOS (Length Of
Stay) >20 hari, pasien yang dirawat >9 hari belum ada kepastian program, pasien
yang melebihi hari rawat menurut CP (Clinical Pathway).
 Kasus yang diidentifikasi rencana pemulangannya penting/berisiko atau yang
membutuhkan kontinuitas pelayanan; Pasien membutuhkan rujukan ke pelayanan
yang lebih tinggi, rujuk balik, home care.
LANJUTAN FORM A
LANJUTAN ARK 3.1
FORM B = Catatan Implementasi
STANDAR ARK 4.1
Rumah sakit bekerja sama dengan praktisi kesehatan di luar rumah sakit
tentang tindak lanjut pemulangan.
Contoh P3 Kompleks
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai