Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 11

Disusun Oleh
Nazri Chandra Sinurat 1941010487
RISET KOMUNIKASI POLITIK
Metodologi merupakan jalan menuju ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan secara definitif dipahami sebagai pengetahuan yang
disusun secara sistematis. Untuk memperoleh pengetahuan yang
sistematis, setiap ilmuwan membutuhkan metodologi, yaitu suatu cara
yang ditetapkan dengan logika tertentu untuk melihat dan memahami
realitas atau fenomena. Dalam khazanah penelitian ilmu sosial (politik),
muncul beragam pendekatan atau metodo-logi karena objek
penelitiannya adalah masyarakat yang sangat kompleks dan
ketidakpuasan terhadap suatu pendekatan tertentu yang kemudian
memunculkan model pendekatan baru yang di-anggap paling baik. Ilmu
pengetahuan merupakan hasil dari penjelajahan para ahli melalui
penelitian untuk menemukan sebuah teori. Ilmu ada jika teori ada,
tanpa teori tidak ada ilmu tertentu.
Paradigma Penelitian
 Paradigma merupakan orientasi dasar untuk teori dan penelitian. Pada umumnya
suatu paradigma keilmuan merupakan sistem keseluruhan dari berpikir. Paradigma
terdiri atas asumsi dasar, teknik penelitian yang digu-nakan, dan contoh teknik
penelitian yang baik (Neuman, 1997: 62-63). Menurut Agus Salim, dalam bukunya Teori
dan Paradigma Penelitian Sosial, paradigma adalah ibarat sebuah jendela tempat
orang meng amati dunia luar, tempat orang bertolak menjelajahi dunia de ngan
wawasannya (world-view). Ia menambahkan, secara umum, paradigma dapat diartikan
sebagai seperangkat kepercayaan atau keyakin an dasar yang menuntun seseorang dalam
bertindak di kehidupan sehari-hari (2006: 33).
PENGERTIAN PENELITIAN POLITIK

Dalam ilmu sosial, dikenal dua metodologi penelitian yang pokok,


yakni: pertama, pendekatan kuantitatif. Secara epistemologi, pendekatan
kuanti- pendekatan kuantitatif. Secara epistemologi, pendekatan kuanti-
tatif adalah turunan dari positivisme. Positivisme adalah sebuah
paham dalam ilmu pengetahuan dan filsafat yang berasumsi bahwa
pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang didasarkan pada
fakta-fakta positif yang diperoleh melalui proses pengindraan. Metode
kuantitatif sangat menekankan pada objektivisme dengan menggunakan
alat bantu statistik. Penelitian kuantitatif dalam sosiologi dipelopori oleh
Emile Durkheim. Ke-dua, pendekatan kualitatif. Secara epistemologi,
pendekatan kualitatif ada-lah turunan dari rasionalisme. Metode
kualitatif menekankan pada subjek-tivisme. Dalam ranah sosiologi, Max
Weber dianggap sebagai peletak dasar metode kualitatif
Kuantitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek peng-ukuran secara
objektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap
fenomena sosial dijabarkan ke dalam beberapa kom-ponen masalah, variabel, dan
indikator. Setiap variabel yang ditentukan diukur dengan memberikan simbol-
simbol angka yang berbeda-beda se-suai dengan kategori informasi yang berkaitan
dengan variabel tersebut. Tujuan utama dari metodologi ini adalah menjelaskan
suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu
kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang
diperkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu.
Pendekatan kualitatif adalah prosedur peneli-tian yang menghasilkan data des
kriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut seca-ra
holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau orga
nisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandang sebagai bagian
dari suatu kebutuhan”
Beberapa Metode Penelitian Komunikasi PolitikMetode-
metode yang pada umumnya digunakan dalam penelitian
komuni-metode yang pada umumnya digunakan dalam
penelitian komuni-kasi politik, di antaranya.
1. Polling
2.Quick count
3. Critical Discourse Analysis/CDA

Anda mungkin juga menyukai