Anda di halaman 1dari 33

Psikologi Anak

“Aku Tahu Siapa Diriku,


Aku Tahu Apa Yang Kumau”
@laela.s
Laela Siddiqah, S.Psi, M.Psi, Psikolog
 Pendidikan: 2009, Magister Profesi Psikologi
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
 Status : Menikah, 2 anak

Aktivitas :
• Founder Lembaga Psikologi INSAN CITA, Bontang
Laela Siddiqah • Konselor (Divisi Pemulihan) pada Satgas PPPA & LK3 Kota
Bontang
laelasiddiqah • Psikolog & Terapis di Klinik Tumbuh Kembang Anak Smart
@laelamanis81 Kids RSIB Yabis
• Praktisi Hypnotherapy, Neuro Linguistic Program (NLP),
laela.bontang@gmail.com dan Cognitive Behavior Therapty (CBT)
085247488765 • Aktif sebagai pembicara materi Parenting, Pendidikan,
Perkembangan Anak dan Remaja, Achievement
Motivation, Character Building, dll.
@laela.s
ANAK

• Adalah seorang yang belum berusia 18 tahun


termasuk anak yang masih dalam kandungan
@laela.s
Setiap anak tumbuh dan berkembang sesuai tahapannya
yang sudah “digariskan” untuk dapat memiliki bekal hidup
yang baik dan mumpuni hingga mampu menjadi manusia
yang berkualitas dan berakhlak mulia.
@laela.s
Orang tua perlu memahami tahapan perkembangan dan
karakteristik anak di setiap jenjang usia agar mampu
memfasilitasi perkembangan kemampuan & memenuhi
kebutuhan anak sesuai porsinya.
@laela.s
Tahapan Penting
Perkembangan Anak
@laela.s
Pada Usia 0 – 6 tahun
1. Usia emas ( Golden Age)
2. Masa pengembangan
ketrampilan dasar hidup anak
3. Masa kritis pertama
pembentukan konsep diri
anak atau penanaman pondasi
pribadi
@laela.s
“Golden Age”
• Bahwa pertumbuhan dan perkembangan sel-sel
dan jaringan otak terjadi sangat pesat di usia 5
tahun pertama (sampai 80 %)
• Perlu “dimanfaatkan” secara maksimal
• Diharapkan jaringan-jaringan yang terbentuk di
dalam otak menjadi optimal  menciptakan
wadah yang besar untuk dapat menampung
informasi dan pengetahuan yang beraneka ragam
di “usia sekolah” dst
@laela.s
Masa pengembangan
ketrampilan dasar hidup anak

• Anak berlatih bicara


• Anak berlatih berjalan, berlari, dsbb
• Anak berlatih minum dan makan
• Anak berlatih tentang kebersihan diri
• Anak berlatih melakukan tugas pribadi, seperti
memakai pakaian, memakai sepatu, dsb.
@laela.s
Masa kritis pertama pembentukan
konsep diri atau pondasi pribadi

Terbagi dua:
• Usia 0-3 tahun : Apa yang terbentuk pada 3 tahun
pertama dalam hidup seorang anak menjadi pondasi
yang akan digunakan sebagai landasan untuk
mengkonstruksi dirinya pada 3 tahun kedua.
• Usia 3-6 tahun: Apa yang terbentuk pada 6 tahun
pertama hidup anak, akan digunakan sebagai
pondasi untuk mengembangkan diri lebih lanjut.
@laela.s
Usia 0 – 3 tahun Usia 3 – 6 tahun
• Kebutuhan rasa aman dan • Kebutuhan
perlindungan mengembangkan
• Kebutuhan cinta dan ketrampilan pribadi
kasih sayang • Kebutuhan akan
• Kebutuhan mengenal diri pengakuan
• Kebutuhan eksplorasi
sendiri
• Kebutuhan
• Kebutuhan mengenal mengembangkan
lingkungan ketrampilan sosial

Apa yang diberikan, diucapkan, dan dilakukan orangtua dalam


memenuhi kebutuhan anak menjadi dasar anak membentuk “penilaian”
akan dirinya, dan akan mempengaruhi pembentukan nilai-nilai pribadi
atau karakter anak  percaya diri, berani, jujur, senang belajar, disiplin,
dsb @laela.s
Terpenuhinya kebutuhan dasar anak usia dini menjadi
modal dan bekal bagi anak untuk menghadapi tantangan
di masa perkembangan selanjutnya, termasuk saat
memasuki masa kritis perkembangan di usia “remaja”.
@laela.s
Tugas dan Peran
Orang Tua
Di masa usia anak

@laela.s
Kenalkan identitas anak
dengan jelas
@laela.s
Identitas anak
• Nama diri anak – lengkap & panggilan
• Jenis kelamin anak
• Ciri-ciri anak
• Nama ibu dan ayah
• Pekerjaan ibu dan ayah
• Alamat tempat tinggal
• Orang-orang “penting” di sekitar anak
@laela.s
Ajarkan anak tentang
tanggung jawab
@laela.s
Orang tua yang memberikan semua kebutuhan dan
keinginan anak-anak bahkan sebelum anak memintanya
akan membuat anak memiliki Adversity Quotion (AQ)
yang rendah. @laela.s
ADVERSITY
QUOTION

Kemampuan untuk tabah, tahan


banting dalam menghadapi
permasalahan hidup.
@laela.s
Biasakan dan latih
anak untuk BMM

 Berpikir
 Memilih
 Mengambil Keputusan
@laela.s
HOW?

 Lebih banyak menggunakan kalimat tanya


 Tawarkan bantuan
 Ajak diskusi @laela.s
Berikan anak kepercayaan &
kesempatan @laela.s
Sikap terlalu melindungi (over
protective) secara tidak langsung
menghancurkan harga diri anak,
karena anak merasa tidak
sanggup, tidak mampu
melakukan hal yang
dikhawatirkan orang tuanya,
sehingga anak dapat menjadi
rendah diri.
@laela.s
Arahkan anak dengan adanya aturan.
Supaya anak dapat melakukan sesuatu
dengan bebas tapi tetap bertanggung
jawab.
@laela.s
• Anak paham akan adanya resiko.
• Aturan dipatuhi untuk melindungi diri sendiri dan
orang lain.
• Anak tidak hanya peduli pada diri sendiri, tetapi
juga turut menjaga orang lain.
@laela.s
Hargai dan terima diri anak
apa adanya. @laela.s
• Setiap anak unik dan
istimewa.
• Anak yang diterima dan
dihargai akan tumbuh
menjadi anak yang
percaya diri.
• Anak pun belajar
menghargai diri sendiri
dan orang lain.
@laela.s
Berikan pendidikan
seks/seksualitas yang tepat
@laela.s
- Pendidikan Seks  membahas segala hal
mengenai alat kelamin dan perbedaan jenis
kelamin laki-laki dan perempuan
- Pendidikan Seksualitas  mengajarkan
totalitas kepribadian seseorang, mencakup
perasaan, cara berpikir, cara mengekspresikan
& merespon sesuatu, bagaimana berbudaya,
bagaimana bersosial dsb, sesuai dengan jenis
kelaminnya.

@laela.s
• Pendidikan Seks/Seksualitas mengajarkan anak
bahwa ada bagian tubuh yang tidak boleh
diperlakukan sembarangan, bagaimana
menjaganya, dan apa akibatnya jika tidak dijaga
atau diperlakukan sembarangan.
• Diperlukan pengajaran adab dari orang tua
berkaitan dengan bagaimana menyikapi
kematangan bagian tubuh tersebut.
@laela.s
Peran Orangtua
Sangat PENTING dan MENENTUKAN, karena:
• Orangtua sebagai contoh atau model bagi
anak. Apa yang dikatakan mesti sesuai dengan
apa yang dilakukan.
• Orangtua sebagai figur pelindung anak.
• Orangtua sebagai “pemrogram” atau
“pembentuk” karakter anak yang luar biasa.
@laela.s
Sebagai Orangtua, selayaknya:

Mengawasi tanpa Mencurigai


Mengingatkan tanpa Menghakimi
Menjaga tanpa Memenjarakan
Reni Murni

@laela.s
Bersama kita jaga dan lindungi
anak-anak Indonesia menjadi anak
yang sehat, berkarakter, dan
gembira!!

Menuju INDONESIA LAYAK ANAK


- IDOLA - 2030
@laela.s
TERIMAKASIH
@laela.s

Anda mungkin juga menyukai