Anda di halaman 1dari 11

Jurnalistik Media Online

Pengertian

 Jurnalistik online (online journalism) disebut juga cyber journalism, jurnalistik


internet, dan jurnalistik web (web journalism).
 Merupakan “generasi baru” jurnalistik setelah jurnalistik konvensional seperti
media cetak (surat kabar, majalah, tabloit) dan jurnalistik elektronik atau
penyiaran (radio dan televisi).
 Sedangkan jurnalistik dipahami sebagai proses peliputan, penulisan dan
penyebarluasan informasi (aktual) atau berita melalui saluran komunikasi atau
media massa.
 Secara ringkas: jurnalistik bisa diartikan sebagai “memberitakan sebuah peristiwa
atau kejadian” kepada khalayak atau komunikan melalui media massa atau saluran
komunikasi.
 Internet secara harfiah artinya “jaringan antarkoneksi”. Internet dipahami sebagai
sistem jaringan komputer yang saling terhubung.
 Berkat jaringan itulah, apa yang ada di sebuah komputer dapat diakses orang lain
melalui komputer lainnya. Internet “menghasilkan” sebuah media – dikenal
dengan “media online” utamanya website.
 Website atau site (situs) adalah halaman yang mengandung konten (media)
termasuk teks, video, audio dan gambar. Website bisa diakses melalui internet dan
memiliki alamat internet yang dikenal dengan URL (Uniform Resource Locator)
yang berawal www atau http:// (hypertex transfer protocol).
Dengan demikian Jurnalistik Online
diartikan sebagai proses penyampaian
informasi melalui media internet,
utamanya website. Singkat kata:
pelaporan fakta yang diproduksi dan
disebarkan melalui internet.
Prinsip Jurnalistik Online

 Paul Bradshaw (“Basic Principal of Online Journalism”) menyebutkan ada lima


prinsip dasar jurnalistik online yang disingkat B-A-S-I-C yakni
 1. Keringkasan (Brevity). Berita online dituntut untuk bersifat ringkas. Sesuai
dengan kaidah bahasa jurnalistik KISS yakni Keep It Short and Simple. Buatlah
naskah yang ringkas dan sederhana.
 2. Kemampuan Beradaptasi (Adaptability). Jurnalis online dituntut agar
mampu menyesuaikan diri di tengah kebutuhan dan preferensi publik. Jurnalis
dapat menyajikan berita dengan beragam cara. Mulai dari format suara (audio),
video, gambar dalam suatu berita. Jurnalis online harus multitasking.
 3. Dapat Dipindai (Scannability). Untuk memudahkan maka situs-situs
hendaknya memiliki sifat dapat dipindai agar pembaca tidak perlu merasa
terpaksa dalam membaca informasi atau berita.
 4. Interaktivitas (Interactivity). Komunikasi publik kepada jurnalis sangat
dimungkinkan dengan adanya akses yang semakin luas. Pembaca atau viewer
dibiarkan menjadi pengguna (user). Pembaca semakin dilibatkan sehingga senang
dengan berita yang ada.
 5. Komunitas dan Percakapan (Community and Conversation). Media online
memiliki peran sebagai penjaring komunitas ketimbang media cetak atau media
konvensional. Publik dapat berinteraksi dan diberi peran pelibatan secara
mendalam.
 Mike Ward (Journalism Online) menyebutkan beberapa karakteristik jurnalistik
online yakni
 1. Immediacy. Kesegeraan atau kecepatan penyampaian informasi. Tiap menit
bahkan dalam hitungan detik, sebuah berita dapat diposting.
 2. Multiple Pagination. Menyajikan gabungan teks, gambar, audio, video dan
grafis sekaligus.
 3. Flexibility Delivery Plafform. Jurnalis bisa menulis berita kapan saja dan di
mana saja.
 4. Relationship with reader. Kontak atau interaksi dengan pembaca dapat
“langsung” saat itu juga melalui kolom komentar.
 James C. Foust (Online Journalism: Principles and Practies of News for The
Web) menyebutkan karakteristik jurnalistik online yakni
 1. Audience Control. Pembaca dapat lebih leluasa dalam memilih berita yang
mereka suka dengan menggerakan jari, mouse atau cursor dan mengklik link judul
yang dikehendaki.
 2. Nonlienarity. Tiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri atau tidak
berurutan.
 3. Storage and Retrieval. Berita atau informasi tersimpan atau terarsipkan dan
diakses kembali dengan mudah dan kapan saja.
 4. Unlimited Space. Memungkinkan jumlah berita jauh lebih lengkap ketimbang
media lainnya.
 5. Immediacy. Kesegaran, cepat dan langsung.
 6. Multimedia Capability. Bisa menyertakan teks, suara, gambar, video dan
komponen lainnya dalam berita.
 7. Interactivity. Memungkinkan adanya peningkatan partisipasi pembaca seperti
penyediaan kolom komentar dan fasilitas share ke media sosial –umumnya
facebook dan twitter.
Keunggulan Jurnalisme Online

 1. Pembaca dapat menggunakan link untuk menawarkan pengguna dalam


membaca lebih lanjut pada setiap berita.
 2. Pembaca dapat memperbaharui berita secara langsung dan teratur.
 3. Informasi di online sangatlah luas.
 4. Tersedianya penambahan suara, video dan konten online yang dimiliki media
cetak.
 5. Dapat menyimpan arsip online dari zaman ke zaman.
 (Richard Craig: Online Journalism: Reporting, Writing and Editing for News
Media) (*)

Anda mungkin juga menyukai