Anda di halaman 1dari 19

• Kata disiplin berasal dari bahasa Latin

“discipline” yang berarti


• “latihan atau pendidikan kesopanan dan
kerohanian serta pengembangan tabiat”.
 Hal ini menekankan pada bantuan kepada
pegawai untuk mengembangkan sikap yang
layak terhadap pekerjaannya.
 KEGIATAN MANAJEMEN UNTUK MENJALANKAN
STANDAR2 ORGANISASIONAL
 PELAKSANAAN MANAJEMEN UNTUK
MEMPERTEGUH PEDOMAN – PEDOMAN
ORGANISASI.
 PROSEDUR YG MENGOREKSI ATAU MENGHUKUM
BAWAHAN KARENA MELANGGAR PERATURAN
ATAU PROSEDUR
 KESADARAN DAN KESEDIAAN SESEORANG
MENAATI SEMUA PERATURAN PERUSAHAAN DAN
NORMA SOCIAL YANG BERLAKU.
 TUJUANNYA UTK MENDORONG KARYAWAN
BERPERILAKU HATI2 DALAM PEKERJAAN
 TIPE/ BENTUK PENDISIPLINAN (ANWAR PRABU M):
1. DISIPLIN PREVENTIP
KEGIATAN YG DILAKSANAKAN UTK MENDORONG PARA
KARYAW AN AGAR MENGIKUTI BERBAGAI STANDAR DAN
ATURAN SEHINGGA PENYELEWENGAN DAPAT DICEGAH
SASARAN: MENDORONG DISIPLIN DIRI DI ANTARA PARA
KARYAWAN
 TIGA HAL YG PERLU DAPAT PERHATIAN MANAJEMEN
1. KARYAWAN PERLU DI DORONG AGAR MEMPUNYAI RASA
MEMILIKI ORGANISASI
2. KARYAWAN PERLU DIBERI PENJELASAN TTG BERBAGAI
KETENTUAN YG WAJIB DITAATI DAN STANDAR YG HARUS
DIPENUHI
3. KARYAWAN DI DORONG UTK MENENTUKAN SENDIRI CARA2
PENDISIPLINAN DIRI YG SESUAI DGN KETENTUAN YG BERLAKU
UMUM BG SELURUH KARYAWAN
2. DISIPLIN KOREKTIF
KEGIATAN YG DIAMBIL UNTUK MENANGANI
PELANGGARAN TERHADAP ATURAN2 DAN MENCOBA
UNTUK MENGHINDARI PELANGGARAN2 LEBIH LANJUT
TINDAKAN DISIPLINER MENUNTUT SUATU HUKUMAN
TERHADAP KARYAWAN YG GAGAL MEMENUHI
STANDAR YG DITENTUKAN
SASARAN TINDAKAN PENDISIPLINAN HENDAKNYA
POSITIF, BERSIFAT MENDIDIK, DAN MEMILIKI NILAI
PELAJARAN
PENGENAAN SANKSI KOREKTIF DITERAPKAN DENGAN
MEMPERHATIKAN 3 HAL
1. KARYAWAN YG DIKENAKAN SANKSI HARUS
DIBERITAHU PELANGGARAN/KESALAHAN APA YG
TELAH DILAKUKAN
2. KARYAWAN DIBERI KESEMPATAN MEMBELA DIRI
3. DALAM HAL PENGENAAN SANKSI TERBERAT
(PEMECATAN) PERLU DILAKUKAN ‘WAWANCARA
KELUAR’
3. DISIPLIN PROGRESIF
 MEMBERI HUKUMAN2 YG LEBIH BERAT TERHADAP
PELANGGARAN2 YG BERULANG
 MEMASTIKAN BAHWA HUKUMAN MINIMAL DIJATUHKAN
TEPAT TERHADAP PELANGGARAN
 MEMBENTUK PROGRAM DISIPLIN MULAI DARI HUKUMAN
YG RINGAN HINGGA YG SANGAT KERAS
 TUJUANNYA MEMBERI KESEMPATAN KPD KARYAWAN UTK
MEMPERBAIKI KESALAHAN SBLM HUKUMAN YG LEBIH
BERAT DILAKSANAKAN
 TEGURAN LISAN, TEGURAN TERTULIS, SKOR 1 SAMPAI 3
HARI, SKOR 1 MINGGU ATAU LEBIH, DEMOSI, DI PECAT
Menurut Ahmad kedisiplinan itu dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
1.    Disiplin terhadap waktu
Yaitu disiplin terhadap ketepatan waktu , seperti masuk
kerja tepat waktu ataupun masuk lebih awal dari waktu
yang ditentukan.
2.    Disiplin terhadap tingkah laku dan perbuatan
Yaitu ketaatan terhadap peraturan dan prosedur kerja
yang ada diorganisasi atau perusahaan tersebut.
Ada dua macam disiplin kerja yaitu
1. disiplin diri (self-dicipline)
 disiplin yang dikembangkan atau dikontrol oleh diri
sendiri.
 Merupakan manifestasi atau aktualisasi dari
tanggungjawab pribadi, yang berarti mengakui dan
menerima nilai-nilai yang ada di luar dirinya.
 Melalui disiplin diri, karyawan-karyawan merasa
bertanggungjawab dan dapat mengatur diri sendiri
untuk kepentingan organisasi disiplin kelompok.
2. Disiplin kelompok
 pandangan bahwa di dalam kelompok kerja terdapat
standar ukuran prestasi yang telah ditentukan.
 Dapat dikatakan bahwa standar ukuran prestasi, salah
satunya melalui disiplin yang diterapkan oleh fihak organisasi.
 tercapai jika disiplin diri telah tumbuh dalam diri karyawan.
Artinya, kelompok akan menghasilkan pekerjaan yang optimal
jika masing-masing anggota kelompok dapat memberikan andil
yang sesuai dengan hak dan tanggungjawabnya.
 Pendekatan Disiplin Kerja
 Pendekatan disiplin modern
 mempertemukan sejumlah keperluan atau kebutu-
han baru diluar hukuman,
 artinya menghindarkan hukuman secara fisik dan
memperbaiki semua keputusan tentang pelanggaran
kedisiplinan, dengan mengadakan proses penyuluhan
dengan fakta – faktanya, dan memperbaiki keputusan
yang yang berat sebelah
 Pendekatan Disiplin Kerja
 Pendekatan disiplin dengan tradisi
 pendekatan disiplin dengan cara memberikan
hukuman, yaitu penegakan kedisiplinan dilakukan
oleh atasan terhadap bawahan langsung yang
melanggar dan menghukumnya sesuai dengan
tingkat kesalahannya.
 Dan bagi karyawan yang melakukan kesalahan
untuk yang kedua kali maka hukuman akan
diberikan dengan seberat – beratnya.
 Pendekatan Disiplin Kerja
• Pendekatan disiplin bertujuan
pemahaman tentang bagaimana semua karyawan
mengerti dan mengetahui   tentang kedisiplinan dan
memperbaiki perilakunya untuk berdisiplin dan mau
bertanggung jawab atas segala perbuatannya.
PELAKSANAAN SANKSI TERHADAP PELANGGAR
DISIPLIN DG MEMBERIKAN :
a) PEMBERIAN PERINGATAN
b) PEMBERIAN SANKSI HARUS SEGERA
c) PEMBERIAN SANKSI HARUS KONSISTEN
d) PEMBERIAN SANKSI HARUS IMPERSONAL
• Prinsip-prinsip pendisiplinan yang dikemukakan Ranupandojo
adalah :
a. Pendisiplinan dilakukan secara pribadi
b. Pendisiplinan harus bersifat membangun.
c. Pendisiplinan harus dilakukan sacara langsung dengan segera.
d. Keadilan dalam pendisiplinan sangat diperlukan.
e. Pimpinan hendaknya tidak melakukan pendisiplinan sewaktu
karyawan absen
f. Setelah pendisiplinan sikap dari pimpinan haruslah wajar
kembali.
Faktor-faktor Disiplin Kerja
a. Faktor Kepribadian
• Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah
sistem nilai yang dianut.
• Nilai-nilai yang menjunjung disiplin yang diajarkan atau
ditanamkan orang tua, guru, dan masyarakat akan digunakan
sebagai kerangka acuan bagi penerapan disiplin di tempat
kerja. Sistem nilai akan terlihat dari sikap seseorang. Sikap
diharapkan akan tercermin dalam perilaku.
• Perubahan sikap ke dalam perilaku terdapat 3 tingkatan
menurut Kelman Disiplin karena kepatuhan , Disiplin karena
identifikasi , Disiplin karena internalisasi
b. Faktor Lingkungan
Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja
tetapi merupakan suatu proses belajar yang terus-
menerus. Proses pembelajaran agar dapat efektif
maka pemimipin yang merupakan agen pengubah
perlu memperhatikan prinsip-prinsip
konsisten,
adil
bersikap positif, dan
terbuka.

Anda mungkin juga menyukai