Anda di halaman 1dari 15

Zat Padat

Dosen pembimbing : Dr. Maulida, ST., M.Sc.

Mayang Anjali Sianipar/170405169


Rahel Kristanti Pandiangan/170405164
Pratiwi Putri Y Limbong/170405181
Zat padat adalah sebuah objek yang cenderung
mempertahankan bentuknya ketika gaya luar
mempengaruhinya. Zat padat terbentuk dari
partikel yang tersusun secara rapi menyerupai
barisan yang teratur dan ada pula yang tersusun
secara abstrak atau tidak menentu. Karena
kepadatannya itu, bahan padat digunakan dalam
bangunan yang semua strukturnya komplek yang
berbentuk
Ciri –Ciri Zat Padat

Berikut adalah ciri-ciri zat padat :


1. Bentuk zat padat akan selalu tetap walau dipindahkan ke mana saja.
2. Volume zat padat selalu tetap, kecuali jika dipakai atau dipotong.
3. Memiliki susunan partikel atau molekul yang tersusun rapi dan teratur serta rapat.
4. Antar molekul yang menyusun zat ini memiliki gaya tarik menarik yang sangat kuat.
5. Memiliki susunan partikel atau molekul yang tidak mudah terpisah sebab pergerakan
partikel atau molekul penyusun zat ini tidak bebas.
6. Gerakan partikel yang menyusun zat padat hanya bergetar dan berputar pada tempatnya.
7. Bentuk zat ini tidak dipengaruhi oleh wadah sehingga zat padat tidak akan mengikuti
bentuk dari wadah yang ditempatinya.
Sifat Zat Padat
• Bersifat stabil.
• Memiliki bentuk tetap.
• Volumenya tetap.
• Berbentuk padatan.
• Letak partikel penyusun zat padat sangat
berdekatan.
• Memiliki gaya tarik – menarik antar partikel yang
sangat kuat sehingga gerakan antar partikel tidak
bebas.
• Memiliki gerakan partikel yang terbatas, yaitu
bergetar dan berputar di tempat saja.
• Partikel – partikel pada zat padat sulit dipisahkan.
• Memiliki bentuk tetap (tidak berubah – ubah).
Jenis-Jenis Zat Padat
Adapun jenis padatan terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Padatan Kristal merupakan suatu bentuk padatan yang terdiri dari atom-atom, ion-ion
atau molekul-molekul zat padat yang tersusun secara berulang dengan jarak teratur dalam
tiga dimensi

2. Padatan Amorf merupakan jenis padatan yang susunan atom atau partikelnya tersusun
secara acak dan tidak teratur. Molekul dalam bentuk amorf memiliki energi dan
pergerakan molecular yang tinggi menyebabkan ketidakstabilan secara kimia dan fisika.
Zat padat amorf dapat dianggap sebagai cairan yang membeku terlambat dengan
viskositas yang sangat besar.
contohnya kaca, karet dan plastic

Keduanya dapat dibedakan dengan bermacam-macam cara misalnya dari titik


leburnya. Kristal memiliki titik lebur pasti, sedang zat padat amorf titik leburnya
tidak pasti, tetapi terdapat dalam suatu interval temperatur
Macam-macam Ikatan
Atom Dalam Padatan
1.
Kristal
Ikatan Ionik adalah Ikatan yang dibentuk oleh-oleh ion, Terjadi karena gaya tarik
elektrostatik (Coulomb) antara ion positif dan ion negatif. dan Ikatan ionik dapat
terbentuk antar atom yang memiliki energy ionisasi rendah, sehingga mudah terjadi
pelepasan elektronnya. Dalam hal ini, atom yang satu memberikan electronnya pada
atom yang lain, sehingga terbentuk ion positif dan ion negatif yang saling mengikat.
Contoh : kristal NaCl , ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl-.

2. Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian bersama
elektron-elektron dari atom-atom yang bersangkutan, dan ikatan kovalen juga disebut
juga ikatan homopolar.
Contoh ikatan kovalen : INTAN Karbon = 1s2 2s2 2p2 membutuhkan 4 elektron
agar kulitnya penuh (2p6). Ini diperoleh dari pemakaian 4 atom C Jadi 1 atom C akan
berikatan kovalen dengan 4 atom C lainnya , membentuk intan
3. Ikatan Logam adalah disebut golongan I karena bervalensi I, Pada
Kristal logam atom-atom nya membentuk suatu ikatan yang dikenal
dengan nama ikatan logam, misaln nya padan Na, Fe, Cu, dan
sebagainya.

4. Ikatan hidrogen, adalah kasus khusus dari ikatan molekul polar


Jenis ikatan sekunder yang paling kuat. Ikatan ini terjadi antara
molekul dimana hidrogen berikatan kovalen dengan fluorin (sebagai
HF), dengan oksigen (sebagai H2O), dan dengan nitrogen (sebagai
NH3).
5. Ikatan Van De Wals adalah ikatan terjadinya interaksi antara momen
dipole listrik dari atom bertetangga. Atom-atom gas inert memiliki orbital
valensi yang terisi penuh elektron, sehingga elektron-elektron valensi
tidak memungkinkan lagi untuk membentuk ikatan. Atom-atom gas inert
dapat mengalami distorsi yang sangat kecil pada distribusi elektronnya
dalam orbital kulit penuh yang berbetuk simetri bola.
Perubahan Wujud
Perubahan wujud benda merupakan perubahan bentuk pada benda yang
terjadi karena peristiwa penyerapan atau pelepasan kalor

1. Membeku

2. Menyublim

2. Mengkristal
Perubahan wujud Menyublim
02 perubahan wujud benda menyublim Ini adalah
berubahnya benda padat menjadi gas akibat adanya
penurunan suhu menjadi lebih dingin atau rendah.

Peristiwa menyublim bisa kita lihat pada benda seperti

01 kapur barus yang berbentuk padat, akan menyublim


menjadi gas jika diletakkan lama-lama di lemari atau
kamar mandi. Akibatnya kapur barus akan mengecil dan
Membeku makin lama akan habis.

Membeku adalah perubahan yang terjadi dari wujud asal benda 03


cair menjadi bentuk benda padat. Tindakan atau aksi yang perlu Mengkristal
dilakukan untuk mengubah wujud benda cair menjadi padat
adalah dengan mendinginkan hingga ke titik beku.
Mengkristal yang berarti terjadinya perubahan wujud dari asalnya benda gas
Contoh dari perubahan wujud membeku adalah saat air
menjadi benda padat. Aksi atau tindakan yang menyebabkan proses kristalisasi
dimasukkan ke freezer akan berubah wujud jadi benda padat
adalah adanya pelepasan energi panas dari benda.
akibat membeku dan pembuatan agar-agar
Contoh dari proses mengkristal adalah berubahnya uap air di udara menjadi salju.
Lalu berubahnya udara dalam lemari pendingin menjadi bunga es. Kemudian juga
pada proses pembuatan garam, yaitu dengan cara menguapkan air laut yang
mengandung garam, sampai zat cairnya habis dan tinggal butiran garamnya
menjadi kristal.
Sifat zat padat :
kristalisasi dan
peleburan
Bila zat cair di dinginkan,
gerakan translasi molekul-
molekul menjadi lebih kecil dan
gaya tarik molekul semakin
besar hingga setelah mengkristal
molekul mempunyai kedudukan
tertentu didalam kristal. Panas
yang terbentuk pada kristalisasi
disebut panas pengkristalan

Dimana :
Hs = entalpi zat padat
Hi = entalpi zat cair
Selama terjadi pengkristalan temperatur
tetap, disini terjadi kesetimbangan

Zat cair Zat Padat


Temperatur akan turun lagi setelah
pengkristalan selesai. Peristiwa
kebalikan dari pengkristalan ialah
peleburan
 
Zat Padat Zat Cair
Panas yang diperlukan untuk melebur 1
mole zat padat disebut panas
peleburan, besarnya sama dengan
panas pengkristalan hanya tandanya
berlawanan
 
 
Titik lebur zat padat berubah terhadap tekanan luar,
perubahan ini dinyatakan oleh Persamaan Clapeyron :
= atau

Dimana :
Vi = volume molar cairan
Vs = volume molar zat padat
dT = perubahan titik lebur
dP = perubahan tekanan
Contoh :
● Untuk asam asetat titik lebur : 16,60 OC ,
● (V1-Vs) = 0,1601 cc/gram
● Penyelesaian

● Dimana :
● 1 kal = 41,2 cc atm/mole
● M = berat molekul

● Pada tekanan total 11 atm,
● 16,60 + 0,0242 x 10
● = 16,84 OC
● Ternyata pengaruh tekanan terhadap titik lebur sangat kecil
hingga untuk perubahan tekanan yang kecil dapat diabaikan.
THANKS FOR THE
ATTENTION!

Anda mungkin juga menyukai