Anda di halaman 1dari 12

BIOSECURITY

MANAGEMENT IN
DAIRY CATTLE
FARMS
SANTI ELVIRA - 21321028

211-BIOSECURITY AND SAFETY


PRODUCT
LATAR
BELAKANG
 Konsumsi susu meningkat signifikan setiap tahun,
pada tahun 2020 4,33 juta ton/tahun)
 Produksi sapi perah rendah (tahun 2020 221.869
ton/tahun) dengan cost besar dikarenakan banyak
kendala yang dihadapi salah satunya Penyakit.
 Penerapan biosecurity mengurangi kemungkinan
masuk dan menyebarnya patogen didalam dan
antar peternakan.
 Kesehatan ternak terjaga dan menekan biaya
kesehatan ternak menjadi lebih murah sehingga
produksi optimal dan berkualitas
SAPI PERAH
● Sapi perah dicirikan dengan puting susu yang
terlihat jelas dan otot daging yang lebih sedikit
dibandingkan sapi potong
● Sapi perah menghasilkan susu kisaran 9.164
kg/ekor/tahun
● Pakan : hijauan, kacang-kacangan dan konsetrat
(Kandungan protein 13%)
● Air disediakan secara adlibitum (selalu tersedia)

(Santoso, 2016)
PENYAKIT MENYERANG SAPI
MASTITIS PERAH DIARE
 Peradangan pada jaringan internal ambing  Gangguan pencernaan
 Penyebab bakteri Staphylococcus  Penyebab Bakteri Escherichia
 Pengobatan: Lincomycin, Erytromycin coli
Disinfeksi puting dengan alkohol dan infuse  Pengobatan: pemberian
antibiotik intra mamaria cairan elektrolit

MILK
ABSES
FEVER
 Kelainan metabolik yang disebabkan
 Penumpukan nanah yang terlokalisir
rendahnya kadar kalsium di dalam darah.
akibat dari infeksi
 Plengobatan : arutan Kalsium
 Penyebab: terkena benda tajam
boroglukonat 20-30%
 Pengobatan: pemberian antiobiotik

(Nugroho, 2021)
PRINSIP UTAMA BIOSECURITY
IsolasiPADA PETERNAKAN
Traffic Sanitasi
• Usaha untuk membuat
seminim mungkin terjadinya

control
Tindakan pencegahan penuaran
penyakit yang dibawa
• Mencegah perpindahan dan
penyebaran penyakit  dengan
kontak antara lingkungan • Status kesehatan ternak menjaga kebersihan kandang,
kandang dengan lingkungan Pembersihan area peternakan peralatan dan lingkungan
luar kandang sebelum sapi masuk • Sanitasi orang, peralatan, kandang,
• Karantina sapi baru masuk • Kontrol kendaraan yang keluar kendaraan dan ternak.
• Memisahkan ternak sesuai masuk • Bahan sanitasi kimia : Hipokhlorit
dengan umur dan kelompok • Kontrol terhadap 1000 ppm, senyawa kuartener 200
produksi pengunjung/petugas ppm, dll
• Tempat pembakaran dan
pembuangan hewan mati terpisah

(Santoso, 2016)
PRAKTIK BIOSECURITY DI
PETERNAKAN SAPI PERAH
Lingkungan

(Anggraini et al.., 2016)


PRAKTIK BIOSECURITY DI
PETERNAKAN SAPI PERAH
Ternak Kandang

(Anggraini et al.., 2016)


AlatDI
PRAKTIK BIOSECURITY &
PETERNAKAN SAPI PERAH
bahan
Pemerah
pemerah

(Anggraini et al.., 2016)


PRAKTIK BIOSECURITY DI
Proses
PETERNAKAN SAPI Pasca
PERAH
pemerahan pemerahan

(Anggraini et al.., 2016)


KESIMPULAN
- Garda terdepan pencegahan
penyakit
- Menjaga kesehatan ternak
- Menjaga pertumbuhan ternak
dengan rasio konversi pakan
- Menekan biaya kesehatan ternak
menjadi lebih murah
- Memperoleh hasil/produk yang
berkualitas
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, S., & Suharyati, S. (2016). Status reproduksi dan estimasi output
berbagai bangsa sapi di Desa Sriwedari, Kecamatan Tegineneng,
Kabupaten Pesawaran. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 4(1).
Nugroho, J. (2021). Pengendalian Kesehatan Sapi Potong di UD. Aira Berkah
Group Farm Bekasi Jawa Barat.
Santoso. G.2012. Kajian Bisosecurity Instalasi Karantina Hewan Sapi Impor
Dipulau Jawa. Institut Pertanian Bogor
Kadju, F. Y. D., Hartono, B., & Nugroho, B. A. (2021). Analisis Nilai Tambah
pada Usaha Se’i Sapi di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara
Timur. AGRIMOR, 6(3), 108-113.
THAN
K
YOU!

Anda mungkin juga menyukai