Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN

KEPERAWATAN
TB PARU Kelompok 1 :

Dhea Talapesi (192102103)


Miftahul Annisa (192102115)
Erik Rizal (192102120)
Rega Yoga Pradana (192102128)
Afroul Kamelia Zen(192102134)
FORMAT
PENGKAJIAN
DATA
A. DATA UMUM KELUARGA
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. Sariya
b. Umur : 38 tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : Karyawan
f. Suku / Bangsa : Jawa
g. Alamat : Desa Karang Mukti Rt 03 Rw 06
h. Komposisi Keluarga :
i. Tipe Keluarga : Keluarga Tn. Sa adalah keluarga inti, terdiri dari Ayah, Ibu dan 2
Anak
j. Genogram :
Lanjutan . . .

• Status Sosial Ekonomi Keluarga : Penghasilan keluarga didapatkan


dari Tn. Sa sebagaikaryawan pabrik dan Ny. Sebagai buruh kerja
borongan di konveksi setiap hari
• Suku (Kebiasaan kesehatan terkait suku bangsa)
• Agama (Kebiasaan kesehatan terkait agama)
B. Riwayat dan tahap
perkembangan keluarga

• Tahap perkembangan keluarga saat ini


• Tahap perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi
• Riwayat keluarga sebelumnya (pihak
istri dan suami)
C.
LINGKUNG
AN
• Karakteristik rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan)
Rumah yang sekarang ditempati adalah rumah
warisan dari orang tua Ny.S . Luas kira-kira 48 m2,
rumah berupa semipermanen yang sebagian
bangunannaya terbuat dari kayu, rumah tak
memiliki halaman hanya sedikit teras yang masih
belum diplester, tidak tampak tanaman hias yang
ditanam dirumah. Secara umum rumah tampak
bersih, namun masih terlihat barang-barang yang
diletakkan tidak pada tempatnya.
Lanjutan . .


.
Ventilasi dan penerangan
Persediaan air bersih
• Pembuangan sampah
• Pembuangan air limbah
• Jamban / WC (tipe, jarak dari sumber air)
• Denah rumah
• Lingkungan sekitar rumah
• Sarana komunikasi dan transportasi
• Fasilitas hiburan (TV, radio, dll.)
• Fasilitas pelayanan kesehatan
D. SOSIAL
• Karakteristik tetangga dan
komunitas
• Mobilitas geografis keluarga
• Perkumpulan keluarga dan
interaksi dengan masyarakat
• Sistem pendukung keluarga
E. STRUKTUR
KELUARGA
• Pola Komunikasi Keluarga
• Struktur Kekuatan Keluarga
• Struktur Peran (formal dan
informal)
• Nilai dan Norma Keluarga
F. FUNGSI KELUARGA
• Fungsi afektif
Keluarga Tn. Sa saling menyanyangi dan saling menghargai. Menurut Ny.S dirinya akan selalu menunggu
suaminya pulang dulu dan baru beristirahat. Ny.S selalu mengontrol perkembangan anak-anaknya. Ny. S
juga memberikan pesan kepada anak-anaknya agar tidak macam-macam ketika kedua orangtuanya tidak
ada.

• Fungsi sosialisasi
Tn. Sa mengatakan bahwa sosialisasi antara dirinya dan lingkungan dirasakan baik, setiap memiliki waktu
luang di sela libur kerjanya Tn.Sa menyempatkan waktu untuk berinteraksi dengan tetangga sekitar
rumahnya serta untuk mengikuti beberapa kegiatan.

• Fungsi perawatan kesehatan


Keluarga meyakini bahwa kesehatan merupakan hal yang penting. Namun keluarga masih sering
mengkhwatirkan biaya untuk berobat walaupun sekarang ini sudah ada jaminan untuk masyarakat.
Keluarga juga mengatakan tidak memiliki waktu luang. Oleh sebab itu, keluarga Tn. Sa baru
memeriksakan anggota keluarganya ketika sudah tidak bisa ditangani sendiri atau oleh obat warung.
Lanjutan . . .

Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan:


1) Mengenal masalah kesehatan
2) Memutuskan untuk merawat
3) Mampu merawat
4) Modifikasi lingkungan
5) Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

• Fungsi reproduksi
• Fungsi ekonomi
G. STRESS DAN KOPING
KELUARGA
• Stressor jangka pendek dan jangka panjang : Ny.S
sebenarnya ingin memeriksakan kembali anaknya
namun karena jauhnya puskesmas dan tidak
memiliki waktu luang karena harus bekerja.
• Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi
atau stressor : Masalah-masalah yang ada dalam
keluarga biasanya diselesaikan dengan berdiskusi.
Yang biasanya mengambil keputusan tetap dari
kepala keluarga yaitu Tn.Sa .
• Strategi koping yang digunakan
• Strategi adaptasi disfungsional : Sampai saat ini
belum ditemukan adaptasi disfungsional.
H. RIWAYAT KESEHATAN
KELUARGA
• Riwayat kesehatan masing-masing
anggota keluarga
a) Ayah
b) Ibu
c) Anak
• Keluarga berencana
• Imunisasi
• Tumbuh kembang
a) Pemeriksaan tumbuh kembang anak
b) Pengetahuan orang tua terhadap
tumbuh kembang anak
i. Pemeriksaan fisik
keluarga
Pemeriksaan fisik Bapak
• Keadaan umum :
• Kesadaran :
• Tanda-tanda vital :
1) TD : 30/90 mmHg
2) S : 36.6 o C
3) B : 62 Kg
4) t : 165 cm
• Kepala :
a) Rambut : Rambut dan kulit kepala bersih, warna hitam, lurus, tebal.
b) Mata : Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakkan tangan pemeriksa, tidak ada nyeri
tekan, diameter pupil + 2 mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak ikhterik.
c) Hidung : Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan,
mukosa hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik (N I)
d) Telinga : Daun telinga simetris kiri dan kanan,bersih, tidak ada benjolan , tidak bengkak,
tidak ada nyeri tekan pada masteudeus, tidak ada serumen. Klien dapat mendengar dengan baik.
e) Mulut : Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak ke kiri dan kekanan
(N XII), tidak pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis dengan baik. Gigi putih, karang gigi
(+).
• Dada / Thorax : Tidak ada kesulitan menelan, pembesaran kelenjar getah bening, Simetris,
bronkovesikuler, RR: 20X/ menit.
• Perut / Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada keluhan
• Genetalia / Anus :
• Ekstremitas : Gerakan tak terbatas, mampu fleksi/ ekstensi tanpa rasa nyeri tidak ada benjoLan,
bengkak (-), kemerahan (-), kekuatan otot normal mampu menahan tahanan, refleks (+) 55555
55555/55555 55555
Pemeriksaan fisik Ibu
• Keadaan umum :
• Kesadaran :
• Tanda-tanda vital :
a) TD : 110/80 mmHg
b) S : 36,8 oC
c) B : 47 Kg
d) t : 160 cm
• Kepala :
a) Rambut : Rambut dan kulit kepala bersih, warna hitam, lurus, sebahu dan tipis.
b) Mata : Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakkan tangan pemeriksa, tidak ada nyeri
tekan, diameter pupil + 2 mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak ikhterik.
c) Hidung : Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan,
mukosa hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik (N I)
d) Telinga : Daun telinga simetris kiri dan kanan,bersih, tidak ada benjolan , tidak bengkak,
tidak ada nyeri tekan pada masteudeus, tidak ada serumen. Klien dapat mendengar dengan baik
e) Mulut : Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak ke kiri dan kekanan
(N XII), tidak pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis dengan baik., karang gigi (+).

• Dada / Thorax : Tidak ada kesulitan menelan, pembesaran kelenjar getah bening, Simetris,
bronkovesikuler, RR: 18 X/ menit.
• Perut / Abdomen : ada nyeri tekan, saat maag kambuh
• Genetalia / Anus :
• Ekstremitas : Gerakan tak terbatas, mampu fleksi/ ekstensi tanpa rasa nyeri tidak ada benjolan,
bengkak (-), kemerahan (-), kekuatan otot normal mampu menahan tahan an, refleks (+) 55555
55555/55555 55555
Pemeriksaan fisik Anak
• Keadaan umum :
• Kesadaran :
• Tanda-tanda vital :
a) TD : 110/70 mmHg
b) S : 36.5 o C
c) BB : 23 kg
d) t: 133 cm
• Kepala :
a) Rambut : Rambut dan kulit kepala bersih, warna hitam. Rambut sebahu.
b) Mata : Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakkan tangan pemeriksa, tidak ada nyeri
tekan, diameter pupil + 2 mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak ikhterik.
c) Hidung : Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan,
mukosa hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik (N I)
d) Telinga : Daun telinga simetris kiri dan kanan,bersih, tidak ada benjolan , tidak bengkak,
tidak ada nyeri tekan pada masteudeus, tidak ada serumen. Klien dapat mendengar dengan baik
e) Mulut : Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak ke kiri dan kekanan
(N XII), tidak pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis dengan baik. karang gigi (-).
• Dada / Thorax : Tidak ada kesulitan menelan, pembesaran kelenjar getah bening, Simetris,
bronkovesikuler, namun pada saat batuk suara nafas terdapat ronchi RR: 22 X/ menit.
• Perut / Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada keluhan
• Genetalia / Anus :
• Ekstremitas : Gerakan tak terbatas, mampu fleksi/ ekstensi tanpa rasa nyeri tidak ada benjolan,
bengkak (-), kemerahan (-), kekuatan otot normal mampu menahan tahan an, refleks (+) 55555
55555/55555 55555
j. Harapan keluarga
Keluarga berharap perawat dapat membantu
penyelesaian masalah kesehatan yang ada
didalam keluarganya terutama untuk
anaknya yang menderita flek paru dan
keluarganya agar lebih menjaga kesehatan.
ANALISA DATA
No TGL DATA MASALAH
1. Data subjektif:
1. Keluarga mengatakan An.Si masih sering
mengalami batuk disertai dahak dan sesak.
2. Keluarga mengatakan An.Si pernah
mengikuti pengobatan di puskesmas namun
tidak dilanjutkan.
3. Keluarga mengatakan hanya memberi obat Bersihan jalan nafas tidak
warung saat An.Si sakit dan jika tidak efektif pada An.Si dikeluarga
tertangani dibawa ke Pustu atau bidan desa. Tn.Sa
4. Anak Si mengatakan sulit tidur jika
batuknya kambuh
Data Objektif:
1. An.Si tampak batuk
2. TD: 110/70 mmHg
3. RR: 22 x/menit
4. Suhu: 36,7 oC
2 Data Subjektif
1. Ny.S mengatakan sudah menderita maag
sejak 2 tahun lalu.
2. Ny.S mengatakan sakit kambuh ketika ia
telat makan/ makan tidak teratur.
3. Ny.S mengatakan nyeri pada ulu hati saat
maagnya kambuh.
4. Ny.S mengatakan hanya mengkonsumsi
obat warung saat maagnya kambuh
Gangguan rasa nyaman nyeri
Data Objektif
pada Ny. S
1. TD: 110/80 mmHg
2. N: 80x/menit
3. RR: 18x/menit
4. Suhu : 36,8ºC
5. BB : 47 kg
3. Data subjektif:
1. Ny.S mengatakan sejak 2 minggu yang lalu
An.I mengalami batuk pilek namun pada
saat pengkajian An.I sudah sembuh.
2. Ny.S mengatakan anaknya sering terkena
batuk pilek Risiko terjadinya ISPA
3. Ny.S mengatakan hanya memberi obat berulang pada keluarga Tn Sa
warung saja pada anaknya khususnya An.I
4. Ketika ditanya penyebab, tanda atau gejala
dan cara perawatan, Ny.S mengatakan
mengetahui tetapi tidak terlalu luas yang
diketahuinya
Data Objektif:
1. RR: 22 x/menit
2. N: 87 x/menit
3. S: 32 oC
SKALA PRIORITAS MASALAH
Masalah 1: Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An.Si di keluarga Tn.Sa
KRITERIA NILAI BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
Masalah adalah
ancaman, dilihat
dari riwayat An.Si
yang masih sering
1. Sifat masalah mengalai batuk
3 Skor x bobot = skala masalah
 Aktual Skala tertinggi disertai dahak dan
2 1
 Resiko 3/3 x 1= 1 sesak. Keluarga
1
 Potensial belum melakukan
perawatan karena
belum
mendapatkan
informasi
Pengetahuan
keluarga yang
2. Kemungkinan kurang tentang
masalah dapat penyakit dan cara
2 Skor x bobot = skala masalah
diubah perawatannya.
1 1 Skala tertinggi
 Mudah Keluarga hanya
0 ½ x 2=1
 Sebagian memberikan obat
 Tidak dapat warung untuk
mengatasi
keluhan anaknya.
Masalah ini sudah
cukup lama, dan
3 keluarga
2
berkeinginann
1
untuk
memeriksakan
3. Kemungkinan
dan kontrol ke
masalah dapat
puskesmas dan
dicegah Skor x bobot = skala masalah
1 juga Ny.S
 Tinggi Skala tertinggi
berkeinginan
 Cukup 3/3 x 1= 1
untuk dapat
 Rendah
mengatasi
masalah tersebut
secara mandiri di
rumah dengan
difasilitasi oleh
perawat.
Ny.S

4. Menonjolnya menginginkan
2 agar dapat
masalah
1
 Segera membantu
0 Skor x bobot = skala masalah
 Tidak mengatasi
1 Skala tertinggi
segera masalah An.Si
3/3 x 1= 1
 Tidak dengan segera
dirasakan saat keluhan
timbul
Skor 4
Masalah 2: Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S
KRITERIA NILAI BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
Ny. S mengatakan
nyeri pada
1. Sifat masalah 3 uluhati/ perutnya
 Aktual 2 Skor x bobot = skala masalah
saat dirinya
 Resiko 1 1 Skala tertinggi
terlambat makan
 Potensial 3/3 x 1= 1
dan memakan
makanan pedas
dan asam.
Ny.S mengetahui
2. Kemungkinan
jika dirinya telat
masalah dapat
makan mkan
diubah 2 Skor x bobot = skala masalah
maka maagnya
 Mudah 1 1 Skala tertinggi
akan kambuh
 Sebagian 0 ½ x 1= 0,5
namun prilaku
 Tidak dapat
Ny.S belum bisa
ia kontrol.
3. Kemungkinan Masalah ini sudah
masalah dapat lama,Ny,S
Skor x bobot = skala masalah
dicegah berkeinginan agar
3 2/3 Skala tertinggi
 Tinggi dia bisa
2 2/3 x 1= 0,6
 Cukup mengontrol pola
1
 Rendah makannya.
Ny.S mengatakan
4. Menonjolnya
nyeri saat gastritis
masalah 2
Skor x bobot = skala masalah nya kambuh itu
 Segera 1
Skala tertinggi sangat
 Tidak 0 1
mengganggu ia
segera
2/2 x 1=1 sangat ingin
 Tidak
sekali
dirasakan
disembuhkan.
Skor 3 2/3
Masalah 3: Risiko terjadinya ISPA berulang pada keluarga Tn Sa khususnya An.I

KRITERIA NILAI BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN


Masalah bersifat
resiko, Ny.S
mengatakan An.
3 Skor x bobot = skala
1. Sifat masalah I sering
2 masalah
 Aktual mengalami batuk
1 2/3 Skala tertinggi
 Resiko pilek, dan
 Potensial keluarga
2/3 x 1
menganggap
penyakit tersebut
sudah biasa.
Masalah dapat
diubah sebagian
karena rumah
Keluarga Ny.S
1. Kemungkinan dekat dengan
2
masalah dapat Skor x bobot = skala klinik bidan,
1
diubah masalah namun Ny,S
0 1
 Mudah Skala tertinggi lebih memilih
 Sebagian ½ x 2 memberi obat
 Tidak dapat warung terlebih
dahulu karena
Ny.S mengatakan
tidak pnya waktu
untuk berobat.
Masalah ini
sudah sering
3 terjadi . keluarga
2
perduli dengan
3. Kemungkinan 1
kesehatan dengan
masalah dapat
Skor x bobot = skala memberikan obat
dicegah
2/3 masalah secara mandiri
 Tinggi
Skala tertinggi namun keluarga
 Cukup
2/3 x 1 tidak
 Rendah
menyegerakan
periksa ke
fasilitas
kesehatan.
Keluarga
mengatakan
4. Menonjolnya 2 hanya dengan
masalah 1 Skor x bobot = skala
diberi obat
 Segera 0 masalah
1 warung dan
 Tidak segera Skala tertinggi
perawatan
 Tidak ½ x 1
tradisional
dirasakan
anaknya dapat
sembuh.
Skor 3
Dari skoring di atas diagnosa keperawatan pada
keluarga Tn.Sa adalah sebagai berikut:

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An.S di


keluarga Tn.Sa (score 4)
2. Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny.S dikeluarga
Tn.Sa (score 3 2/3)
3. Risiko terjadinya ISPA pada keluarga Tn Sa
khususnya An.I (Score)
FORMAT
INTERVENSI
ASUHAN
KEPERAWATAN
KELUARGA
Nama mahasiswa :
Tanggal :

Diagnosis Tujuan Evaluasi Intervensi


keperawata
TUM TUK Kriteria Standar
n
Setelah 1. Setelah dilakukan Respon TB Paru 1. Jelaskan
di pertemuan 1 x 45 menit verbal adalah suatu pengertian
lakukan diharapkan: dari penyakit yang ,
kunjunga 1) Keluarga dapat
keluarga menular yang penyebab
Bersihan n rumah mengenal tentang TB
terkait dapat serta
Jalan selama 5 Paru :
pengertia menyerang tanda dan
Nafas tidak x 45 a. Menjelaskan
n, siapa saja gejala dari
efektif menit pengertian TBC
pada An.Si keluarga Paru dengan
penyebab yang penyakit

dikeluarga mampu bahasa yang , tanda disebabkan TB Paru


Tn. Sa merawat sederhana dan oleh bakteri 2. Tanyakan
anak b. Menyebutkan gejala TB mycobacteriu kembali
dengan penyebab TBC Paru m tentang
TB Paru Paru tuberculosis, pengertian
c. Menyebutkan tanda dan , tanda dan
tanda dan gejala
gejalanya gejala,
TBC Paru
adalah batuk- serta
batuk terus penyebab
menerus dari
selama penyakit
kurang lebih TB Paru
3 minggu dan 3. Berikan
berdahak, reinforcem
sesak nafas, ent positif
keluar atas
keringat kemampua
dingin pada n keluarga
malam hari,
dan berat
badan
menurun.
1. Setelah dilakukan Respon Akibat dari TB 1. Jelaskan pada
pertemuan 1×45 menit verbal dan Paru adalah keluarga Tn.
keluarga mampu: sikap dari tuberkulosis Sa akibat dari
a. Mengambil keputusan
keluarga meningen, penyakit TB
yang tepat untuk
tentang pnemonia Paru
mengatasi maslaah TB
akibat TB tuberkulosis, dan 2. Tanyakan
Paru dengan cara
Paru dan kematian, dan kembali pada
menyebutkan akibat
keputusan jika penderita keluarga
dari TB Paru serta
akibat dari tidak teratur keluarga tidak teratur akibat TB Paru
minum obat dan untuk minum obat 3. Motivasi
memutuskan untuk mengatasi penyakit akan keliuarga
merawat An. Si dengan TB Paru. menjadi lebih untuk
TB Paru. berat mengambil
penyakitnya, keputusan
penyakit menjadi dalam
makin sulit mengatasi TB
diobati, dan perlu Paru An.Si
waktu lebih lama 4. Berikan
untuk dapat reinforcement
sembuh. positif atas
keputusan
yang diambil
keluarga
dalam
mengatasi TB
Paru
2. Setelah dilakukan Respon Cara perawatan 1. Jelaskan cara
pertemuan 1 x 45 menit verbal, penyakit TB Paru perawatan,
keluarga mampu: sikap,dan adalah minum pencegahan
a. Melakukan perawatan
psikomotor obat secara penyakit TB
pada anggota keluarga
keluarga teratur, makan Paru
yang menderita
tentang cara makanan yang 2. Ajarkan klien
penyakit TB Paru
perawatan bergizi, istirahat cara batuk
dengan cara
menjelaskan cara
TB Paru & cukup, menjaga efektif dan

perawatan dan pencegahan kebersihan membuang


pencegahan penularan penularan lingkungan. dahak yang
TB Paru TB Paru benar
b. Mendemonstrasikan 3. Tanyakan
cara batuk efektif dan kembali cara
1. Setelah dilakukan Respon Cara pencegahan 1. Mendiskusikan
pertemuan 1×45 menit verbal, sikap penularan TB Paru dengan keluarga
keluarga mampu: dan dengan tentang
a. Memodifikasi
psikomotor memisahkan modifikasi
lingkungan untuk
keluarga perlengkapan lingkungan yang
mencegah
tentang makan anggota tepat untuk
terjadinya
lingkungan keluarga dengan meendukung
penularan dengan
cara menyebutkan
yang dapat pasien, menutup penyembuhan

lingkungan- mendukung mulut saat bersin TB Paru


lingkungan yang penyembuhan dan batuk, serta 2. Mendorong
baik bagi pasien penyakit TB membuang dahak keluarga untuk
penyakit TB Paru. Paru. pada tempatnya. mengidentifikasi
Proses batuk lingkungan yang
efektif: tarik nafas tepat untuk
dalam melalui mencegah TBC
hidung dan Paru
hembuskan seperti 3. Memotivasi
meniup balon keluarga untuk
sebanyak 3x dan mengungkapkan
waktu yang ketiga kembali
batukkan lalu terhadap
buang dahak ke bahasan yang
tempat yang berisi telah
lysol/desinfektan didiskusikan
lalu tutup. 4. Memberi
reinforcement
terhadap
kemampuan
keluarga
mengungkapkan
kembali apa
yang telah
didiskusikan
5. Memberi
kesempatan
keluarga
bertanya tentang
hal yang belum
jelas
1. Setelah dilakukan Respon Cara memodifikasi 1. Diskusikan
pertemuan 1x45 menit verbal, lingkungan yang dengan
keluarga mampu: sikap, dan dapat mendukung keluarga
a. Memanfaatkan
psikomotor penyembuhan tentang
fasilitas kesehatan
keluarga penyakit TB Paru fasilitas
yang tersedia
tentang adalah kesehatan
dengan cara
manfaat pencahayaan yang tersedia
menyebutkan
pelayanan ruangan yang 2. Diskusikan
manfaat kunjungan
ke pelayanan kesehatan cukup, ventilasi dengan
kesehatan dan rumah yang cukup, keluarga untuk
b. Menyebutkan jenis- penggunaan jendela dibuka menyebutkan
jenis pelayanan pelayanan agar sinar matahari manfaat
kesehatan yang kesehatan. bisa masuk fasilitas
tersedia dam kedalam rumah, kesehatan
memanfaatkan
menjemur kasur, 3. Dorong
fasilitas kesehatan.
bantal minimal keluarga untuk
1minggu sekali memanfaatkan
dijemur, tidak fasilitas
membuang dahak kesehatan
sembarangan untuk
tempat, tapi mengatasi TB
gunakan kaleng Paru
yang didalamnya 4. Memberi
sudah diisi cairan reinforcement
desinfektan seperti seperti pujian
lysol, air sabun, terhadap
bayclean, agar kemampuan
kuman TB Paru keluarga
dapat mati. menyebutkan
Manfaatkan kembali
kunjungan ke manfaat
pelayanan fasilitas
kesehatan adalah kesehatan
untuk memperoleh 5. Memberi
informasi dan kesempatan
pengobatan, jenis keluarga
pelayanan bertanya
kesehatan: tentang hal
Puskesmas, bidan yang belum
FORMAT
CATATAN TINDAKAN
KEPERAWATAN DAN
EVALUASI
ASUHAN
KEPERAWATAN
KELUARGA
Nama mahasiswa :
Tanggal :
Diagnosis
No. Implementasi Evaluasi
keperawatan
Bersihan Jalan Nafas TUK 1 : Subjektif:
tidak efektif pada
1. Mendiskusikan dengan 1. Keluarga dapat
An.Si dikeluarga Tn.
keluarga tentang; menyebutkan kembali
Sa
a. Pengertian TB Paru pengertian TB Paru
b. Penyebab TB Paru yaitu penyakit yang
c. Tanda dan gejala TB menular, merusak paru -
Paru paru.
2. Memberi pendidikan 2. Keluarga dapat
kesehatan pada keluarga menyebutkan kembali
tentang Pengertian TB Penyebab TB Paru
Paru, Penyebab TB Paru, yaitu oleh bakteri
Tanda dan gejala TB Paru. microbacterium
3. Memberi kesempatan pada tuberculosis.
keluarga untuk mengiden - 3. Keluarga dapat
tifikasi Pengerti an TB Paru, menyebutkan kembali
Penyebab TB Paru, Tanda tanda dan gejala TB
dan gejala TB Paru. Paru yaitu : batuk-batuk
4. Memberikan reinforcement terus menerus selama
positif seperti pujian atas kurang lebih 3 minggu
kemampuan keluarga dan berdahak, sesak
5. Mengidentifikasi nafas, keluar keringat
pengertian TB Paru, dingin pada malam
penyebab TB Paru, tanda hari, dan berat badan
dan gejala TB Paru. menurun.
6. Mengevaluasi pengetahuan Objektif:
keluarga dan memberika n 1. Keluarga tampak
kesempatan pada keluarga memperhatikan dengan
untuk membandingkan seksama saat penkes
pengetahuan yang dimiliki dan diskusi
keluarga dengan standar. berlangsung
2. Terjadi kontak mata
saat berinteraksi
dengan perawat.
3. Keluarga tampak
sekali-kali
menganggukkan kepala
TUK.2 Subjektif:
1. Keluarga dapat
1. Menjelaskan dan berdiskusi
menyebutkan kembali
pada keluarga mengenai
Akibat dari TB Paru
akibat dari penyakit TB
adalah pnemonia
Paru
tuberkulosis, dan
2. Menanyakan kembali pada
kematian, dan jika
keluarga akibat TB Paru
penderita tidak teratur
3. Motivasi keliuarga untuk
minum obat penyakit
mengambil keputusan
akan menjadi lebih
dalam mengatasi TB Paru.
berat penyakitnya,
4. Memberikan reinforcement
penyakit menjadi
positif atas keputusan yang
makin sulit diobati, dan
diambil keluarga dalam
perlu waktu lebih lama
mengatasi TB Paru.
untuk dapat sembuh
2. Keluarga memutuskan
untuk mengatasi dan
merawat An.Si yang
menderita TB Paru

Objektif

1. Tampak keluarga
memperhatikan dengan
seksama saat diskusi
berlangsung
2. Terjadi kontak mata
saat berinteraksi
dengan perawat
3. Tampak keluarga
sekali-kali
menganggukkan kepala
tanda mengerti
penjelasan yang
perawat berikan
4. Keluarga tersenyum
senang saat diberikan
pujian oleh perawat.
5. Keluarga telah
mengambil keputusan
TUK 3: Subyektif

1. Menjelaskan cara 1. Keluarga mampu


perawatan, pencegahan menjelaskan kembali
penyakit TB Paru cara merawat pasien
2. Mengajarkan klien cara dengan cara minum
batuk efektif dan obat secara teratur,
membuang dahak yang makan makanan yang
benar bergizi, istirahat cukup,
3. Menanyakan kembali cara menjaga kebersihan
perawatan, pencegahan lingkungan.
penyakit TB Paru 2. Keluarga mampu
4. Menganjurkan kelien menjelaskan kembali
mempraktekkan kembali bagaimana mencegah
cara batuk efektif dan penularan TB Paru
membuang dahak ke yaitu dengan cara
tempatnya. dengan memisahkan
5. Memberikan reinforcement perlengkapan makan
positif atas hasil yang anggota keluarga
dicapai. dengan pasien,
menutup mulut saat
bersin dan batuk, serta
membuang dahak pada
tempatnya.

Objektif:

1. Keluarga dan klien


mampu mempraktikkan
kembali cara nafas
dalam untuk membantu
mengeluarkan dahak
dengan cara tarik nafas
dalam melalui hidung
dan hembuskan seperti
meniup balon sebanyak
3x dan waktu yang
ketiga batukkan.
2. Keluarga tampak
memperhatikan dengan
TUK 4: Subjektif

1. Mendiskusikan dengan 1. Keluarga dapat


keluarga tentang modifikasi menjelaskan tentang
lingkungan yang tepat modifikasi lingkungan
untuk mendukung yang dapat mendukung
penyembuhan TB Paru untuk penyembuhan
2. Mendorong keluarga untuk TB Paru kembali
mengidentifikasi dengan cara
lingkungan yang tepat pencahayaan ruangan
untuk mencegah TBC Paru yang cukup, ventilasi
3. Memotivasi keluarga untuk rumah yang cukup,
mengungkapkan kembali jendela dibuka agar
terhadap bahasan yang sinar matahari bisa
telah didiskusikan masuk kedalam rumah,
4. Memberi reinfor cement menjemur kasur, bantal
terhadap kemampuan minimal 1 minggu
keluarga mengungkapkan sekali dijemur, tidak
kembali apa yang telah membuang dahak
didiskusikan sembarangan tempat,
5. Memberi kesempatan tapi gunakan kaleng
keluarga bertanya tentang yang didalamnya sudah
hal yang belum jelas diisi cairan desinfektan.
Objektif:
1. Keluarga tampak
antusias dalam
memikirkan cara yang
dapat keluarga lakukan
dalam memodifikasi
lingkungan untuk
mencegah TBC Paru.
Analisa:
Masalah teratasi dengan
perwat sebagai fasilitator
Perencanaan:
1. Mempertahankan dan
meningkatkan
kemampuan keluarga
untuk memodifikasi
TUK 5: Subjektif:

1. Mendiskusikan dengan 1. Keluarga dapat


keluarga tentang fasilitas menyebutkan fasilitas
kesehatan yang tersedia kesehatan yang dapat
2. Mendiskusikan dengan digunakan oleh
keluarga untuk keluarga untuk
menyebutkan manfaat mencegah TB Paru,
fasilitas kesehatan yaitu: Rumah sakit,
3. Mendorong keluarga untuk Puskesmas, praktek
memanfaatkan fasilitas (klinik).
kesehatan untuk mengatasi 2. Keluarga dapat
TBC Paru menyebutkan manfaat
4. Memberi reinforcement fasilitas kesehatan
seperti pujian terhadap seperti: memberikan
kemampuan keluarga informasi kesehatan,
menyebutkan kembali memberikan
manfaat fasilitas kesehatan pengobatan,
5. Memberi kesempatan memberikan pelayanan
keluarga bertan ya tentang konseling, membantu
hal yang belum jelas meningkatakan
kesehatan
3. Keluarga mengatakan
akan membawa An. Si
yang mengalami TB
Paru ke fasilitas
kesehatan yang ada

Objektif:

1. Keluarga tampak
antusias bertanya
tentang manfaat
fasilitas kesehatan.
2. Keluarga mau
memeriksakan anggota
keluarganya yang sakit
ke fasilitas kesehatan.
3. Keluarga tampak
memperhatikan dengan

Anda mungkin juga menyukai