Anda di halaman 1dari 10

HEPATITIS B

 IDENTIFIKASI
• Hepatitis B disebabkan oleh virus Hepatitis B yang merusak hati.
• Kurang dari 10% pada anak-anak
• 30%-50% pada orang dewasa
• Timbulnya gejala klinis seperti insidious, dengan anorexia, gangguan
abdominal yang samar-samar, mual dan muntah, kadang-kadang disertai
arhralgia dan rash, dan sering berkembang menjadi jaundice.
• Dengan pemeriksaan fungsi hati
• Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya antigen dan atau antibodi
spesifik pada serum.
• Ada 3 bentuk sistem antigen-antibodi yang ditemukan pada infeksi hepatitis
B:
1. Antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) dan antibodi terhadap
HBsAg(anti-HBs)
2. Antigen core hepatitis B(HBcAg) dan antibodi terhadap HBcAg(anti-
HBc)
3. Antigen e hepatitis B(HBeAg) dan antibodi terhadap HBeAg(anti-
Hbe)
• Ditemukannya HBsAg dalam darah menunjukan bahwa orang tersebut
potensial untuk menular.
• Ditemukannya HBeAg artinya orang tersebut sangat munular.
 PENYEBAB PENYAKIT

• Virus Hepatitis B(HVB)


• Hepadnavirus, berukuran 42-nm
• Double stranded DNA virus dengan terdiri dari nucleocapsid
core(HBcAg)berukuran 27mm.
• HBsAg antigen heterogen common antigen disebut a
• Dua pasang antigen mutually exclusive : antigen d,y,dan w (termasuk
subdeterminan) dan r
• Yang menghasilkan 4 subtipe utama : adw, ayw, adr, dan ayr.
• Penyebaran bervariasi secara geografis.
• Subtipe adw terjadi di Eropa, Amerika dan Australia
• Subtipe ayw terjadi di Afrika Utara dan Selatan
• Subtipe adw dan adr terjadi di Malaysia, Thailand, Indonesia
• Subtipe adr terjadi di Jepang dan China.
 DISTRIBUSI PENYAKIT

• WHO memperkirakan lebih dari 2 milyar orang terinfeksi HBV


(350juta dengan infeksi kronis)
• Setiap tahun ± 1 juta orang meninggal akibat infeksi HBV ± 4 juta
kasus klinis akut terjadi.
• Negara dengan HBV endemis tinggi infeksi biasanya terjadi pada semua
golongan umur.
• Negara dengan endemis yang rendah infeksi terjadi pada dewasa muda.

 RESEVOIR

• Pada manusia
• Untuk simpanse tentan terhadap infeksi tetapi resevoir di
hutan tidak ditemukan
• Virus yang mirip dengan hepadnavirus ditemukan pada
woodhuck(sejenis marmut), itik dan binatang lainnya tetapi
tidak satupun virus tersebut diketahui mengakibatkan
penyakit pada manusia.
 CARA PENULARAN
Ada bebrapa hal yang menjkadi faktor resiko dan pencetus seseorang tertular
penyakit Hepatitis B :

• Kontak seksual : sering berganti pasangan dan tidak menggunakan


alat pelindung

• Kontak darah : melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik


bekas pada pecandu narkoba

• Kontak placenta dari Ibu pada anaknya : pada ibu yang sedang
mengandung mengidap virus Hepatitis B maka janin akan mudah
terserang Virus HBV.

• Kontak air liur : menggunakan sikat gigi secara bersamaan denhan


penderita penyakit HBV
 MASA INKUBASI

• Masa inkubasi berlangsung 45-180 hari

• Rata-rata 60-90 hari

• Paling sedikit diperlukan waktu 2 minggu untuk bisa menemukan


HBsAg dalam darah

• Perbedaan masa inkubasi tergantung berbagai faktor antara lain jumlah


virus dalam inoculum, cara penularan dan faktor pejamu.

 MASA PENULARAN
• Semua orang dengan HBsAg positif berpotensi untuk
menular

• Tingkat penularan pada seseorang yang mengalami infeksi


kronis berbeda mulai dari sangat menular (positif HBsAG)
sampai dengan infeksius ringan (positif anti-HBe)
 KERENTANAN DAN KEKEBALAN

• Semua orang rentan terhadap infeksi umum.

• Bisanya penyakit lebih ringan dan sering anicteric pada anak-anak dan
bayi

• Kekebalan protektif terbentuk setelah terjadi infeksi apabila terbentuk


antibodi terhadap HBsAg (anti-HBs) dan HBsAg negatif.

• Seorang dengan sindroma Down, penyakit lymphoproliferative, infeksi


HIV dan yang sedang menunujukkan hemodialisis lebih mudah menderita
infeksi kronis.
 CARA-CARA PEMBERANTASAN
• CARA-CARA PENCEGAHAN
1. Vaksin Hepatitis B sudah ada sejak tahun 1982 ada 2 jenis
vaksin yaitu type pertama dibuat dari plasma seseorang
dengan HBsAg positif dan tipe kedua dibuat dengan
teknologi rekombinan DNA(rDNA).
2. Strategi pencegahan hepatitis B yang saat ini berlaku
dengan melakukan:
• skrening terhadap semua wanita hamil untuk menemukan HBsAG
dan membe rikan HBIG dan vaksinasi hepatitis B pada bayi lahir
dari ibu dengan HBsAg positif
• Memberikan imunisasi hepatitis B rutin untuk semua bayi
• Memberikan imunisasi susulan untuk anak-anak yang berada di
dalam kelompok prevalensi infeksi HBV kronis tinggi
• Imunisasi susulan pada anak-anak dan remaja yang sebelumnya
tidak diimunisasi, prioritas utama umur 11-12 tahun
• Melakukan upaya intensif untuk memberikan imunisasi kepada
remaja dan orang dewasa pada kelompok resiko tinggi tertentu.
LANJUTAN

3. Orang – orang yang beresiko tinggi harus menerima imunisasi pra


pajanan hepatitis B secara berkala.
4. Lakuka sterilisasi dengan baik terhadap semua alat suntik dan jarum dan
alat tusuk jari.
5. Pada bank darah, semua darah yang akan didonorkan harus dilakukan
pemeriksaan dengan teknik yang sensitif untuk melihat adanya HBsAg
dalam darah donor.
6. Batasi pemberian darah yang tidak diseksi atau produk darah yang
potensial berbahaya untuk pasien yang sangat dibutuhkan dengan
segera sebagai upaya pengobatan.
7. Lakukan surveilans berkala untuk semua kasus yang menderita hepatitis
pasca transfusi.
8. Tenaga medis dan dokter gigi yang tertular oleh HBV dan kemudian
positif HBeAg tidak boleh melakukan tindakan invasif
• PENAGANAN PENDERITA, KONTAK DAN LINGKUNGAN SEKITAR
1. Laporan kepada instansi kesehatan setempat
2. Isolasi kewaspadaan universal untuk mencegah pajanan pada
darah dan cairan tubuh
3. Disinfeksi serentak pada semua peralatan yang terkontaminasi
oleh darah atau cairan tubuh yang dapat menularkan
4. Karantina tidak ada
5. Imunisasi kontak
6. Investigasi kontak dan sumber infeksi
7. Pengobatan spesifik

• CARA PENANGGULANGAN WABAH

 Apabila ditemukan dua atau lebih kasus yang timbul karena


Commonsource maka dilakukan investigasi untuk menemukan
kasus tambahan
 Terapkan teknik aseptik yang ketat setiap melakukan tindakan
yang beresiko terjadi penularan.
• IMPLIKASI BENCANA
Apabila kewaspadaan terhadap konsep aseptik
dikendorkan dan pemakaian darah tanpa skrining
meningkat maka akan terjadi peningkatan jumlah kasus.

Anda mungkin juga menyukai