Anda di halaman 1dari 39

Case Report Session

LIMFOMA
NON
HODGKIN
Diah Nurza Efendi 2140312078

Nur Fatimah Maharani 2140312142

Preseptor :

Dr. dr. Dwitya Elvira, Sp.PD-KAI, FINASIM


01
Tinjauan
Pustaka
“Kelompok keganasan prirner limfosit yang dapat berasal
dari limfosit B, limfosit T, dan sangat jarang berasal dari sel
NK ("natural killer") yang berada dalam sistem lirnfe; yang
sangat heterogen, baik tipe histologis, gejala, perjalanan
klinis, respon terhadap pengobatan, maupun prognosis.”
— Limfoma Non Hodgkin

Setioyohadi, B. 2009. Limfona Non-Hodgkin. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam;
1251-1260.
Angka Kejadian

Sering pada Anak


Usia tertinggi 7-10 tahun dan jarang pada anak di bawah 2
tahun

Quade, G., Treatment statement for Health professionals, Childhood Non-Hodgkin Lymphoma Treatment, The National Cancer Institute, available at:
file:///cancer.gov/index.html, last update at: February 25, 2011.
Epidemiology

01 02
di Dunia di Indonesia
16,4 / juta anak di bawah 14 Angka kejadian di Indonesia belum di
tahun setiap tahunnya ketahui dengan pasti

03 04
Jenis Kelamin Ras
Laki-laki > Perempuan Ras kaukasian ( kulit putih)
lebih berisiko dari ras kulit
gelap

Childhood Non-Hodgkin Lymphoma, The National Cancer Institute, available at: file:///cancer.gov/index.html, update at: November 02, 2003.
Etiologi

Idiopatik Infeksi
Epstein Barr
HIV
Virus RNA
HTLV-1
Imunosupresi Faktor lain
faktor genetic dll

Bakta IM. 2007. Limfoma maligna. Hematologi klinik ringkas. Cetakan I. Jakarta: EGC;.p.192- 219.

Emmanouillides C, Casciato DA. 2004. Hodgkin and non-Hodgkin lymphoma. In Manual of clinical oncology, 5th Ed. Lippincot Williams & Wilkins : 435-56.

Sutrisno, H. 2010. Gambaran Kualitas Hidup Pasien Kanker Limfoma Non-Hodgkin Yang Dirawat Di Rsup Sanglah Denpasar. Jurnal Penyakit Dalam volume 2; 96-102
Patofisiologi

Perubahan sel limfosit normal Ukuran semakin besar


menjadi sel limfoma merupakan
akibat terjadinya mutasi gen
pada salah satu gen pada salah Kromatin inti menjadi lebih halus
satu sel dari sekelompok sel
limfosit tua yang tengah berada Nukleolinya terlihat
dalam proses transformasi
menjadi imunoblas (terjadi
akibat adanya rangsangan Perubahan protein permukaan sel
imunogen).

Bruce D. Cheson. 2007. Revised Response Criteria for Malignant Lymphoma. Journal Of Clinical Oncology. Volume 25(5); 581
Manifestasi Klinis

Pembesaran KGB Demam Keringan Malam


Tidak disertai nyeri Berulang dan tidak Artritis, artralgia
dengan konsistensi jelas sebabnya , suhu
padat - keras > 38 oC

Malaise Penurunan BB Nafsu Makan Menurun


Rasa Lelah terus 10 % dari BB
menerus normal dan
tanpa sebab
Bruce D. Cheson. 2007. Revised Response Criteria for Malignant Lymphoma. Journal Of Clinical Oncology. Volume 25(5); 581
Klasifikasi

LNH Agresif LNH Indolen

Hoffbrand A.V. 2005. Limfoma maligna. Kapita Selekta Hematologi Edisi 4. Jakarta: EGC; 185-198
Diagnosis : LNH
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Anamnesis Pem. Fisik Pem. Penunjang

• Pembesaran KGB • Pembesaran KGB • Biopsi Eksisional /


atau organ • Hepatosplenomegali core biopsy FNAB
• Malaise • Performance status: • Laboratorium
• Demam ECOG/WHO/ • Aspirasi Sumsung
• Keringat Malam Karnofsky Tulang
• Penurunan BB • Radiologi

Hoffbrand A.V. 2005. Limfoma maligna. Kapita Selekta Hematologi Edisi 4. Jakarta: EGC; 185-198
Penentuan Staging
Diagnosis Banding

Beberapa diagnosis banding ini mirip dengan


LNH, yakni:
 Limfoma Hodgkin
 Limfadenitis Granuloma
 Metastase Karsinoma

Emmanouillides C, Casciato DA. 2004. Hodgkin and non-Hodgkin lymphoma. In Manual of clinical oncology, 5th Ed. Lippincot Williams & Wilkins : 435-56.
Tatalaksana LNH
Step 4
Berdasarkan Jupiter is the
Stadium biggest planet

01 02 04
Radioterapi Kemoterapi

Bruce D. Cheson. 2007. Revised Response Criteria for Malignant Lymphoma. Journal Of Clinical Oncology. Volume 25(5); 581
Kemoterapi dengan menggunakan protokol COMP
terdiri dari

Fase Rumatan


Fase Induksi
Siklofosfamid 1,2 g/m2 iv (hari ke-1)
Vinkristin 2 mg/m iv (hari ke-3, 10, 18,
2
 Siklofosfamid 1,0 g/m2 iv (minggu ke-0, 4,
8, 12, 16, 20)
26)  Vinkristin 1,5 mg/m2 iv (minggu ke-0, 2, 4,
 Metotreksat 300 mg/m2 iv (hari ke-12) 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20)
 Metotreksat 6,25 mg/m2 it (hari ke-4, 30,  Metotreksat 300 mg/m2 iv (minggu ke-2,
34) 6, 10, 14, 18)
 Prednison 60 mg/m2 po (hari ke-3 sampai  Metotreksat 6,25 mg/m2 it (minggu ke-4,
30 kemudian diturunkan bertahap sampai 8, 12, 16, 20)
hari ke-40.

Bakta IM. 2007. Limfoma maligna. Hematologi klinik ringkas. Cetakan I. Jakarta: EGC;.p.192- 219.
Sediian kombinasi kemoterapi yang digunakan
pada LNH
Sediaan Obat Keterangan
Obat tunggal Klorambusil Digunakan pada limfoma tingkat rendah untuk mengurangi ukuran kelenjar getah
Siklofosfamid bening & untuk mengurangi gejala
CVP (COP) Siklofosfamid Digunakan pada limfoma tingkat rendah & beberapa limfoma tingkat
Vinkristin (onkovin) menengah untuk mengurangi ukuran kelenjar getah bening & untuk
Prednison mengurangi gejala
Memberikan respon yang lebih cepat dibandingkan dengan obat tunggal

CHOP Siklofosfamid Digunakan pada limfoma tingkat menengah & beberapa limfoma tingkat tinggi
Doksorubisin (adriamisin)
Vinkristin (onkovin)
Prednison

C-MOPP Siklofosfamid Digunakan pada limfoma tingkat menengah & beberapa limfoma tingkat tinggi
Vinkristin (onkovin) Juga digunakan pada penderita yang memiliki kelainan jantung & tidak dapat
Prokarbazin mentoleransi Doksorubisin
Prednison

M-BACOD Metotreksat Memiliki efek racun yg lebih besar dari CHOP & memerlukan pemantauan
Bleomisin ketat terhadap fungsi paru-paru & ginjal
Doksorubisin (adriamisin) Kelebihan lainnya menyerupai CHOP
Siklofosfamid
Vinkristin (onkovin)
Deksametason

ProMACE/CytaBOM Prokarbazin Sediaan ProMACE bergantian dengan CytaBOM


Metotreksat Kelebihan lainnya menyerupai CHOP
Doksorubisin (adriamisin)
Siklofosfamid
Etoposid
Sitarabin
Bleomisin
Vinkristin (onkovin)
Metotreksat

MACOP-B Metotreksat Kelebihan utama adalah waktu pengobatan (hanya 12 minggu)


Doksorubisin (adriamisin) Kelebihan lainnya menyerupai CHOP
Siklofosfamid
Vinkristin (onkovin)
Prednison
Bleomisin

Emmanouillides C, Casciato DA. 2004. Hodgkin and non-Hodgkin lymphoma. In Manual of clinical oncology, 5th Ed. Lippincot Williams & Wilkins : 435-
Prognosis

LNH Agresif LNH Indolen

Bruce D. Cheson. 2007. Revised Response Criteria for Malignant Lymphoma. Journal Of Clinical Oncology. Volume 25(5);
581
3
Laporan Kasus
Identitas Pasien
● Nama : Tn. ZH
● No. MR : 01.13.74.18
● Umur : 65 tahun
● Jenis Kelamin : Laki-laki
● Pekerjaan : Wiraswasta
● Alamat : Padang Panjang
● Agama : Islam
● Tanggal Masuk RS: 17 Mei 2022
Keluhan Utama
● Badan terasa semakin lemah dan letih sejak 5 hari sebelum masuk RS.
Riwayat Penyakit Sekarang
● Badan terasa semakin lemah dan letih sejak 5 hari sebelum masuk RS.
● Kaki kanan bengkak sejak 1,5 bulan yang lalu, tidak terasa nyeri saat berjalan.
● Teraba benjolan di perut sejak 1 bulan yang lalu, benjolan dirasakan sebesar bola tenis,
benjolan nyeri saat ditekan.
● Teraba benjolan di leher sejak 1 bulan yang lalu, benjolan dirasakan sebesar telur
puyuh, benjolan tidak nyeri saat ditekan.
● Penurunan nafsu makan (+)
● Penurunan BB tidak diketahui
● Mual (-), muntah (-), demam (-), sesak nafas (-)
● Keluhan BAB (-) BAK (-)
● Pasien rujukan dari RSUD Padang Panjang, telah di-USG abdomen dan dirujuk untuk
pemeriksaan dan tata laksana lebih lanjut
● Riwayat Penyakit Dahulu

○ Riwayat DM (-)

○ Riwayat HT (-)

● Riwayat Penyakit Keluarga

○ Tidak adan keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien

○ Riwayat keganasan (-)

● Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi, Kejiwaan, dan Kebiasaan

○ Riwayat Perkawinan : Menikah

○ Riwayat Pekerjaan : Wiraswasta


Pemeriksaan Fisik

● Keadaan Umum : Sakit sedang


● Kesadaran : CMC
● Tinggi Badan : 160 cm
● Berat Badan : 45 kg
● BMI : 23,87 kg/m2
● Tekanan Darah : 143/57 mmHg
● Nadi: 84 x/menit
● Nafas : 19x/menit
● Suhu : 36,4 ºC
● Sianosis : tidak ada
● Edema : (-/-)
● Anemis : (-/-)
● Ikterik : (-/-)
Status Generalisata
● Kulit : Warna kuning langsat, turgor baik
● Kepala : Normochepal
● Rambut : Hitam, tipis, tidak mudah rontok
● Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
● Telinga : Tidak tampak kelainan
● Hidung : Tidak tampak kelainan
● Tenggorokan : Arkus faring simetris, uvula di tengah, tonsil T1-T1 tenang
● Gigi dan Mulut : Tidak ada Caries dentis dan tidak ada periodontitis
● Leher : JVP +0 cmH20, teraba pembesaran KGB multipel regio colli sinistra, ukuran 3x3x3
cm, konsistensi kenyal padat, tidak terfiksir, nyeri tekan (-)
● Paru

○ Inspeksi : Simetris kiri dan kanan saat statis dan dinamis, jenis abdominotorakalis

○ Palpasi : Fremitus kiri = kanan

○ Perkusi : Sonor kanan dan kiri

○ Auskultasi : Vesikuler normal, rhonki-/-, wheezing -/-


● Jantung

○ Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

○ Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V

○ Perkusi : Batas jantung dalam batas normal

○ Auskultasi : S1-S2 reguler, bising tidak ada, gallop tidak ada


● Abdomen

○ Inspeksi : Tampak membuncit

○ Palpasi : Teraba massa di regio umbilikus, ukuran 7x4x3 cm, konsistensi kenyal padat,
tidak terfiksir, nyeri tekan (+)

○ Auskultasi : Bising usus (+) normal

○ Perkusi : Batas jantung dalam batas normal


● Punggung : nyeri ketok (-)
● Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
● Anus : RT tidak dilakukan
● Ekstremitas
● Tangan : Akral hangat, Refill kapiler < 2 detik, Udem (-/-)
● Kaki : Teraba massa di inguinal dextra, ukuran 3x3x3 cm, konsistensi kenyal
padat, tidak terfiksir, nyeri tekan (-), udem (+/-), lingkar betis kanan: 39 cm,
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium

● Hb : 12,2 gr/dL ● Albumin : 4,2


● Leukosit : 7480/mm3 ● Globulin : 2,3
● Trombosit :225.000/mm3 ● Natrium : 131
● Hematokrit : 36% ● Kalium : 6,0
● PT : 10,3 ● Klorida : 96
● aPTT : 30,3 ● Kesan: APTT meningkat, D-Dimer
● D-Dimer : >10.000 meningkat, ureum dan kreatinin
● Ureum : 214 meningkat, natrium dan klorida
● Kreatinin : 12,8 menurun, kalium meningkat
Rontgen: dalam batas normal
USG

● Lesi hipoekoik di region epigastrium, DD/


limfoma, massa usus
● Multiple limfadenopati paraorta, parailiaka
dekstra, hingga inguinal dekstra serta
region colli sinistra, DD/limfoma,
penyebaran suatu malignancy
● Hidronefrosis bilateral
● Hepar, kandung empedu, pancreas, lien
dalam batas normal
Diagnosis
● Limfadenopati multiple ec Susp Limfoma Maligna Non Hodgkin
● Susp DVT
● AKI stage III ec nefropati obstructive
Tata Laksana
● Diet MB TKTP
● IVFD NaCl 0,9% 12 jam/kolf
● Paracetamol 3x500 mg
● Kalitake 3x1 sach
● Vitamin B comp 1x1
Pemeriksaan Anjuran
● Biopsi
4
Diskusi
Diskusi

Telah dirawat pasien laki-laki 65 tahun dengan diagnosis adalah


Limfadenopati multiple ec susp limfoma maligna non hodgin, AKI stage
III ec nefropati obstruktif, dan Susp DVT. Diagnosis dibuat berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Diskusi

• Berdasarkan anamnesis didapatkan, bahwa pasien mengeluhkan benjolan


di perut sebesar bola tennis di regio umbilikal. Benjolan terasa nyeri bila
ditekan, konsistensi padat, mobile, permukaan tidak rata dan batasnya
tidak tegas
• Bejolan saat ini terdapat di berbagai tempat yaitu di regio colli sinistra
dan inguinal dextra. Pada pasien telah dilakukan USG abdomen dengan
hasil lesi hipoekhoik di regio epigastrium dd/ limfoma limfadenopati di
para aorta, parailiaka dextra gingga ingunal dextra dd/ limfoma,
penyebaran suatu malignancy, hidronefrosis bilateral, dan hepar,
kandung empedu, pankreas, lien dalam batas normal.
Diskusi

Pada gejala klinis yang paling sering dari Limfoma Non Hodgkin adalah
pembesaran kelenjar getah bening tanpa adanya rasa sakit. Selain itu,
ukuran yang semakin membesar pada benjolan pada leher pasien ini
merupakan perubahan sel limfosit normal menjadi sel limfoma yang
merupakan akibat terjadinya mutasi gen pada salah satu gen dari
sekelompok sel limfosit tua yang tengah berada dalam proses
transformasi menjadi imunoblas, dimana perubahan yang terjadi pada
limfosit tua antara lain :
1.) Ukurannya semakin besar, 3.) Kromatin inti menjadi lebih halus,
2.) Nukleolinya terlihat , 4.) Protein permukaan sel mengalami perubahan
Diskusi

• Selain benjolan, pasien juga mengeluhkan gejala klinis lain berupa


penurunan berat badan, nafsu makan menurun dan badan terasa lemas.
Berdasarkan teori bahwa gejala klinis pasien mengarah pada keganasan
• Pada pemeriksaan fisik pasien status generalis pasien umumnya baik.
Namun, pada pemeriksaan fisik KGB terdapat pembesaran KGB di regio
colli sinistra dengan ukuran 3x3x3cm, dan di regio inguinal dextra
dengan ukuran 3x3x3cm
Diskusi

• Pada pasien telah dilakukan tatalaksana awal berupa diet MB TKTP,


IVFD NaCl 0,9%, paracetamol 3x 1000mg, kalitake 3x 1 sachet, dan
pemberian Vit B Complex 1x1 . Terapi yang diberikan di rumah sakit
hanya berupa suportif. Menurut teori terapi pada Limfoma Non Hodgkin
adalah kemoterapi yang akan diberikan pada pasien.
Diskusi

• Untuk diagnosis pasti : pemeriksaan penunjang berupa biopsi dan usg


dopler untuk memastikan diagnosis limfoma non hodgkin dan diagnosis
DVT pada pasien ini.
Thanks!
Does anyone have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icon by Flaticon, and infographics & images from Freepik

Anda mungkin juga menyukai