Anda di halaman 1dari 13

JOURNAL READING

PENINGKATAN SELF-CARE AGENCY PASIEN DENGAN STROKE


ISKEMIK SETELAH PENERAPAN SELF-CARE REGULATION MODEL
PENGANTAR

• Tenaga professional perawat menjadi bagian dari sumber daya manusia yang ada di lingkungan
rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dan mempunyai hubungan
interaksi langsung dengan pasien. Sebagai ujung tombak didalam pemberian pelayanan
kesehatan, pelayanan dalam keperawatan memiliki peranan penting dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan (Zenah, 2014).
• Peran perawat menurut Undang-Undang RI No.38 Tahun 2014 tentang Keperawatan adalah
perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat sebagai pembela pasien, perawat
sebagai pemberi bimbingan, perawat sebagai pendidik, perawat sebagai kolaborator, perawat
sebagai koordinator, perawat sebagai pembaharu, perawat sebagai konsultan (Christensen,
2009).
• Seorang perawat harus menerapkan sikap caring sebagai perhatian atau penghargaan terhadap
manusia yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Perilaku caring akan berdampak positif
bagi pasien dan menimbulkan meningkatnya hubungan saling percaya, meningkatkan
penyembuhan fisik, keamanan, dan kenyamanan (Watson dalam Agusriansa, Erwin dan Huda,
2015).
MENURUT WATSON DALAM HUTAPEA, DEDI DAN ELIAS (2014)
MENGATAKAN BAHWA ADA BEBERAPA FAKTOR CARATIVE DALAM
PERILAKU CARING PERAWAT YAITU :

• Pendekatan humanistic dan altruistic


• Kepercayaan - harapan
• Kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain
• Hubungan saling percaya dan saling membantu
• Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien
• Menggunakan problem solving dalam pengambilan keputusan
• Meningkatkan belajar mengajar interpersonal
• Menciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural dan spiritual yang mendukung memberikan
bantuan dalam kebutuhan dasar manusia dan terbuka pada eksistensial fenomenologikal.
HASIL OBSERVASI CARING
DI RUANG PERAWATAN
1. memberikan salam atau menyapa klien saat bertemu,
2. memberikan perhatian,
3. empati kepada klien,
4. membantu klien tanpa pamrih,
5. memberikan dukungan kepada klien,
6. dapat dipercaya,
7. menjadi pendengar yang baik,
8. mendampingi seseorang saat berduka
9. memberikan rasa nyaman kepada klien.
• Pada kasus pasien stroke diperlukan perilaku caring yang lebih spesifik terhadap koping karena
individu dengan penyakit stroke memiliki koping maladaptif dan merasa bahwa dirinya tidak
berharga lagi. Sehingga diperlukan upaya untuk mengembangkan kemampuan secara mandiri
dan meningkatkan kualitas hidup.
• Salah satu upaya yang dapat perawat berikan sebagai tindakan caring perawat berdasarkan
evidence based practice dalam menciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural dan
spiritual dalam memberikan bantuan kebutuhan dasar manusia yaitu dengan metode Self-care
regulation model.
SELF-CARE REGULATION
• Self-care regulation model merupakan gabungan teori Self-care Model dan Self Regulation
Model yaitu pengembangan kemampuan perawatan diri (self-care agency) pasien dengan
kemampuan meregulasi diri (self Regulation) melalui peningkatan kemampuan pasien
mengenal penyakitnya (illness cognition) agar pasien mampu mengembangkan koping yang
adaptif. Koping yang konstruktif tersebut juga harus difasilitasi oleh perawat agar
memaksimalkan potensi pasien dan keyakinan keberhasilan diri (self efficacy) pasien untuk
melakukan regulasi diri yang positif (self regulation).
• Model self-care regulation ini berdasarkan pemikiran bahwa self-care yang dilakukan oleh
pasien secara mandiri melalui proses regulasi diri (self regulation) yang baik akan membantu
pasien mampu mengelola penyakitnya. Pengetahuan dan keterampilan mengelola penyakitnya
diperoleh melalui proses regulasi perawatan diri (self-care regulation).
SELF-CARE REGULATION

Proses Proses penyembuhan


klien evaluasi

observant
Hasil observasi: klien dapat memberdayakan
1. interpretasi sakit dirinya
2. Koping
3. Penilaian dan
kemampuan diri
KESIMPULAN
• Caring merupakan suatu sikap peduli terhadap pasien dan keluarga, caring juga bisa didefinisikan
sebagai memberikan perhatian atau penghargaan terhadap manusia yang tidak mampu memenuhi
kebutuhannya. Perilaku caring akan berdampak positif bagi pasien dan menimbulkan
meningkatnya hubungan saling percaya, meningkatkan penyembuhan fisik, keamanan, dan
kenyamanan.
• Self-care regulation model dapat diterapkan di setiap ruang perawatan sebagai salah satu upaya
dalam meningkatkan kualitas hidup klien melalui interpretasi sakit melalui aspek gejala dan tanda;
waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan; penyembuhan; respon emosi, koping melalui
optimalisasi diri; lingkungan dan religius serta penilaian terhadap diri sendiri dengan
membandingkan kondisi kesehatan sebelum dan sesudah sakit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai