Anda di halaman 1dari 11

POPULASI

SAMPEL
No. URUT 28-33,47
1) PENGERTIAN
POKOK POPULASI
PEMBAHASA 2) PENGERTIAN
SAMPEL
N 3) METODE SAMPELING
4) PENENTUAN
SAMPEL
5) PENGERTIAN
KRITERIA INKLUSI
Populasi
Jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang
karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit
analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, bendabenda, dll.
Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran
kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai semua
objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
SAMPEL Sampel atau contoh adalah sebagian dari
populasi yang karakteristiknya hendak
diteliti. Sampel yang baik, yang
kesimpulannya dapat dikenakan pada
populasi, adalah sampel yang bersifat
representatif atau yang dapat
menggambarkan karakteristik populasi.
TEKNIK
SAMPELING
Teknik pengambilan sample atau teknik
sampling adalah teknik pengambilan sampel
dari populasi. Sampel yang merupakan
sebagaian dari populasi tsb. kemudian diteliti
dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian
dikenakan pada populasi (generalisasi).
Manfaat sampling

Menghemat biaya penelitian.


Menghemat waktu untuk penelitian.
Dapat menghasilkan data yang lebih akurat.
Memperluas ruang lingkup penelitian.
Syarat-syarat teknik sampling
Teknik sampling
boleh dilakukan bila populasi bersifat homogen
atau memiliki karakteristik yang sama atau
setidak-tidaknya hampir sama. Bila keadaan
populasi bersifat heterogen, sampel yang
dihasilkannya dapat bersifat tidak representatif
atau tidak dapat menggambarkan karakteristik
populasi.
Cara Pengambilan Sampel
➢ Suatu populasi yang mempunyai anggota 500 individu, akan diambil sampelnya sebanyak 50
individu, Peneliti memberi nomor urut pada setiap anggota populasi dengan urutan nomor 1, 2, 3,
….., 500.
➢ Dibuat interval pada nomor-nomor anggota populasi misalnya dengan interval 10 angka, sehingga
diperoleh 50 kelompok bilangan (kelas interval).
➢ Setiap kelas interval secara acak ditetapkan bilangan mana akan diambil anggotanya untuk
dijadikan sampel yang mewakili interval tersebut.
➢ Misalnya ditetapkan 7 sebagai nomor yang mewakili kelas interval pertama ( 1 s.d. 10), maka
selanjutnya akan didapati 17 untuk mewakili kelas interval kedua (11 s.d. 20).
➢ Selanjutnya 27 mewakili kelas interval ketiga, dan seterusnya, sampai 497 untuk mewakili kelas
interval terakhir atau kelima puluh (491 s.d. 500).
➢ Dengan demikian diperoleh jumlah sampel sebanyak 50.
Kriteria Eksklusi
Beberapa keadaan yang biasanya menjadi kriteria eksklusi pada studi
klinis antara lain sebagai berikut.
1) Terdapat keadaan atau penyakit lain yang bisa mengganggu
pengukuran atau interpretasi. Sebagai contoh, studi kasus kontrol
yang mencari hubungan antara faktor risiko tertentu dengan kejadian
penyakit jantung bawaan. Pasien dengan kelainan kromosom
tertentu yang memiliki prevalens penyakit jantung bawaan tinggi
tentu tidak boleh disetarakan dengan kelompok kasus lain.
2) Terdapat keadaan yang mengganggu pelaksanaan, seperti pasien
yang tidak memiliki tempat tinggal tetapi sehingga bisa dipastikan
akan sulit ditindaklanjuti.
3) Hambatan etis.
4) Subjek penelitian menolak untuk berpartisipasi.
Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum
subjek penelitian pada populasi target dan pada
populasi terjangkau. Peneliti perlu berhati-hati agar
kriteria yang dipilih bisa relevan dengan masalah
penelitian. Biasanya kendala yang dialami peneliti
berkaitan dengan logistik, seperti ketersediaan
subjek, peralatan, keahlian, hingga biaya.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai