Anda di halaman 1dari 37

PERDARAHAN DALAM

KEHAMILAN

dr. Tanti Mariana Wahono, SpOG


POKOK BAHASAN
Perdarahan pada kehamilan m
uda
Perdarahan pada kehamilan la
njut dan persalinan
Perdarahan pasca persalinan
PERDARAHAN PADA
KEHAMILAN MUDA
 Perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari
22 minggu
 Kausa perdarahan pada kehamilan muda
 Abortus
 K.E.T  kehamilan di luar rongga uterus Pict
 Mola hidatidosa  proliferasi abnormal vili
khorialis
Pict
 Diagnosis
 Penanganan
ABORTUS
 Jenis-jenis abortus
 Abortus spontan
 Ab iminens  kehamilan dpt berlanjut
 Ab insipiens  kehamilan tdk dpt berlanjut
 Ab inkomplit  sbgn hasil konsepsi telah
keluar
 Ab komplit  seluruh hasil konsepsi telah
keluar
 Abortus provokatus  disengaja
 Abortus infeksiosa  komplikasi inf
ABORTUS
 Komplikasi abortus
 Infeksi  sepsis
 Perlukaan uterus, vagina ataupun
usus

BACK
DIAGNOSIS ABORTUS
IMMINENS
 Perdarahan pervaginam  sedikit
 Serviks  tertutup
 Uterus  sesuai usia kehamilan
 Gejala/tanda
 Kram perut bawah
 Uterus lunak
DIAGNOSIS KEHAMILAN
EKTOPIK TERGANGGU
 Perdarahan pervaginam  sedikit
 Serviks  tertutup
 Uterus  sedikit membesar dari normal
 Gejala/tanda
 pingsan
 Nyeri perut bawah
 Nyeri goyang porsio
 Massa adneksa
 Cairan bebas intraabdomen
DIAGNOSIS ABORTUS
KOMPLIT
 Perdarahan pervaginam  sedikit
 Serviks  tertutup
 Uterus lebih kecil dari usia kehamilan
 Gejala/tanda
 Tidak ada/sedikit nyeri perut bawah
 Riwayat ekspulsi seluruh hasil konsepsi
DIAGNOSIS ABORTUS
INSIPIENS
 Perdarahan pervaginam  banyak
 Serviks  terbuka
 Uterus sesuai usia kehamilan
 Gejala/tanda
 Kram sampai nyeri perut bawah
 Belum terjadi ekspulsi hasil konsepsi
DIAGNOSIS ABORTUS
INKOMPLIT
 Perdarahan pervaginam  banyak
 Serviks  terbuka
 Uterus sesuai usia kehamilan
 Gejala/tanda
 Kram sampai nyeri perut bawah
 Riwayat ekspulsi sebagian hasil konsepsi
DIAGNOSIS ABORTUS
MOLA HIDATIOSA
 Perdarahan pervaginam  banyak
 Serviks  terbuka
 Uterus lunak dan lebih besar dari usia
kehamilan
 Gejala/tanda
 Mual/muntah
 Kram perut bawah
 Sindroma mirip preeklamsia
 Keluar jaringan seperti anggur

BACK
PENANGANAN ABORTUS
IMMINENS
 Tdk perlu pengobatan khusus
 Bed rest total
 Aktifitas fisik tidak berlebihan
 Jika perdarahan terus  USG
PENANGANAN ABORTUS
INSIPIENS
 Hamil < 16 mgu
 evakuasi dengan aspirasi vakum manual
 Methergin 0,2 mg IM
 Misoprostol 400 mcg per oral
 Hamil > 16 minggu
 Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi 
dilanjutkan evakuasi sisa hasil konsepsi
 Infus 20 unit oksitosin drips dalam 500 cc RL atau
NaCl  40 gtt/mnt
PENANGANAN ABORTUS
INKOMPLET
 Hamil < 16 mgu dg perdarahan tidak begitu banyak
 evakuasi dengan manual atau dg cunam ovum
 Methergin 0,2 mg IM, Misoprostol 400 mcg per oral
 Hamil <16 minggu dg perdarahan banyak
 evakuasi dengan aspirasi vakum manual
 Methergin 0,2 mg IM
 Misoprostol 400 mcg per oral
 Hamil > 16 minggu
 Infus 20 unit oksitosin drips dalam 500 cc RL atau
NaCl  40 gtt/mnt
 Misoprostol 200 mcg per oral tiap 4 jam
 Evakuasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal
PENANGANAN ABORTUS
KOMPLET
 Tidak perlu evakuasi
 Observasi perdarahan dan KU ibu
 Bila anemia  SF 600 mg/hr
selama 2 mggu
 Bila anemia berat  transfusi
darah
PENANGANAN K.E.T
 Laparatomi
 Ruptura tuba  salpingektomi
(tuba dan hasil konsepsi dikesisi
bersama-sama)
 Abortus tuba  salpingostomi
(hasil konsepsi dikeluarkan, tuba
dipertahankan)
PENANGANAN
ABORTUS MOLA
 Evakuasi jaringan mola
 Dilatasi servks dengan laminara
 Aspirasi vakum manual
 Infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml RL atau
NaCl 40–60 gtt/mnt
 Menggunakan KB hormon atau tubektomi
 Follow up tiap 8 minggu selama 1 thn  resiko
koriokarsinoma
 Bila test kehamilan dg urin tidak negatif setelah
8 mgu atau kembali positif dalam 1 thn 
prognosa buruk
BACK
PERDARAHAN PADA KEHAMILAN
LANJUT DAN PERSALINAN
 Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu
sampai sebelum bayi dilahirkan
 Perdarahan intra partum sebelum kehamilan
 Kausa perdarahan pada kehamilan lanjut dan
persalinan Pict
 Plasenta previa  implantasi pada atau dekat serviks
 Solusio plasenta  lepas plasenta dari implantasi yang
normal sebelum janin dilahirkan Pict
 Ruptura uteri
 Gangguan pembekuan darah
 Diagnosis
 Penanganan
DIAGNOSIS PLASENTA
PREVIA
 Gejala dan tanda
 Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan > 22
mgu
 Darah segar atau kehitaman dengan bekuan
 Perdarahan setelah koitus atau aktivitas fisik
 Syok
 Bgn terendah janin tidak mask PAP
 Mudah teradi gawat janin
 Faktor predisposisi
 Grande multipara
DIAGNOSIS SOLUSIO
PLASENTA
 Gejala dan tanda
 Perdarahan dengan nyeri menetap atau intermiten
 Warna darah kehitaman dan cair, bekuan darah hanya
bila solusio baru terjadi
 Darah merah segar bila ostium terbuka
 Faktor predisposisi
 Hipertensi
 Versi luar
 Trauma abdomen
 Polihidramnion
 Gemelli
 Kurang gizi
DIAGNOSIS RUPTURA
UTERI
 Gejala dan tanda
 Perdarahan pervaginam atau intra abdominal
 Nyeri hebat sebelum perdarahan dan syok,
kemudian nyeri menghilang
 Faktor predisposisi
 Bekas SC
 Partus lama atau kasep
 CPD
 Kelainan letak/presentasi
 Persalinan traumatik
DIAGNOSIS GANGGUAN
PEMBEKUAN DARAH
 Gejala dan tanda
 Perdarahan berwarna merah segar
 Uji pembekuan darah  tdk beku setelah 7 mnt
 Rendahnya faktor pembekuan darah, fibrinogen,
trombosit, fragmentasi sel darah merah
 Faktor predisposisi
 Solusio plasenta
 IUFD
 Eklamsi
 Emboli air ketuban

BACK
PENANGANAN PLASENTA
PREVIA
 Tidak dianjurkan periksa dalam
 Perbaiki kehilangan cairan dan darah 
IVFD atau tranfusi
 Terapi aktif
 Janin matur
 IUFD atau kelainan konggenital
 perdarahan banyak dan berlangsung
terus  persiapkan SC walaupun janin
prematur
 Periksa dalam di meja operasi, perlu
dilakukan kecuali ibu perdarahan hebat dg
anemia berat
PENANGANAN PLASENTA
PREVIA
Terapi ekspektatif
Bila perdarahan sedikit atau berhenti
Janin hidup tapi prematur
Belum inpartu
KU ibu cukup baik (Hb normal)
Janin masih hidup
Bed rest, antibiotik profilaksis
Perbaiki anemia  SF oral 1 x 60 mg
selama 1 bulan
Rawat jalan bila jarak tempuh ke RS
< 2 jam
PENANGANAN SOLUSIO
PLASENTA
 Tranfusi darah segar
 Bila perdarahan hebat  terminasi
 Pembukaan lengkap  E.Vacum
 Pembukaan belum lengkap  SC
 Bila perdarahan ringan
 BJA normal atau (-)  amniotomi
 Kontraksi jelek  oksitosin drips
 Belum inpartu  SC
 BJA takikardi atau bradikardi
 Pervaginam segera
 Pervaginam tidak segera  SC
PENANGANAN
KOAGULOPATI
 IVFD NaCl atau RL
 Tangani penyebabnya
 Tranfusi darah lengkap segar (bila
ada)
 Bila tidak ada
 Plasma beku segar 15 ml/kgBB
 Packed red cell  sel darah merah
 Kriopresipitat  fibrinogen
 Trombosit konsentrat
PENANGANAN
RUPTURA
 Perbaiki UTERI
hemodinamik
 SC
 Histerorafi
 bila uterus masih dapat diperbaiki
 Ujung ruptur tidak nekrosis
 Histerektomi supravaginal
 bila uterus tidak dapat diperbaiki
 Histerektomi total
 bila uterus tidak dapat diperbaiki
 Robekan sampai serviks dan vagina

BACK
PERDARAHAN PASCA
PERSALINAN
 Perdarahan pervaginam > 500 ml
 24 jam pertama setelah bayi lahir, bila > 24 jam
 perdarahan pasca persalinan sekunder
 kausa
 Atonia uteri
 Robekan jalan lahir
 Retensio plasenta
 Tertinggal sebagian plasenta
 Inversio uteri
 Rest plasenta
 Robekan dinding uterus
 Diagnosis
 Penanganan
DIAGNOSIS ATONIA
UTERI
 Uterus tidak kontraksi dan lembek
 Perdarahan segera setelah anak
lahir
 syok
DIAGNOSIS ROBEKAN
JALAN LAHIR
 Kontraksi uterus baik
 Perdarahan segar segera setelah
bayi lahir
 Plasenta lahir lengkap
 Pucat
 Lemah
 Menggigil
DIAGNOSIS RETENSIO
PLASENTA
Plasenta belum lahir setelah 30
mnt
Perdarahan segera
Kontraksi uterus baik
Tali pusat putus atau bisa inversio
uteri akibat traksi berlebihan
Perdarahan lanjutan
DIAGNOSIS TERTINGGAL
SEBAGIAN PLASENTA

 Plasenta atau sebagian selaput


lahir tidak lengkap
 Perdarahan segera
 Uterus berkontraksi tapi tinggi
fundus tidak berkurang
DIAGNOSIS INVERSIO
UTERI
 Uterus tidak teraba
 Lumen vagina terisi massa
 Tampak tali pusat (bila plasenta
belum lahir)
 Perdarahan segera
 Nyeri sedikit atau nyeri berat 
syok neurogenik
 Pucat sampai pingsan
DIAGNOSIS REST
PLASENTA
 Sub involusio uterus
 Nyeri tekan perut bawah
 Perdarahan > 24 jam setelah
persalinan
 Anemia
 demam
DIAGNOSIS ROBEKAN
DINDING UTERUS
 Perdarahan segera 
intraabdomen dan atau
pervaginam
 Nyeri perut hebat
 Syok
 Nyeri tekan perut
 Nadi cepat

BACK
PENANGANAN
 IVFD, Kateterisasi, Balance cairan
 Atasi syok bila terjadi
 Pastikan kontraksi uterus baik
 Pijatan uteus
 Keluarkan bekuan darah
 Oksitosin 10 unit IM
 Atasi penyebab
 24 jam setelah perdarahan berhenti
 Hb<7gr% atau hematokrit < 20%  tranfusi darah
kemudian SF 1 x 600 mg dan asam folat 1 x 300 mcg
selama 6 bulan
 Hb 7-11 gr%  SF 1 x 600 mg dan asam folat 1 x
300 mcg selama 6 bulan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai