Anda di halaman 1dari 14

ANTROPOLOGI HUKUM

Asyri Febriana, S.H., M.H


MANFAAT MEMPELAJARI ANTOPOLOGI
HUKUM

Ada beberapa manfaat mempelajari


Antropologi Hukum dintaranya:
1. Manfaat Bagi Teoritisi
2. Manfaat Bagi Praktisi Hukum
3. Manfaat Bagi Praktisi Politik
4. Manfaat Bagi pergaulan Masyarakat
kemanfaatan Antropologi hukum tidak
saja dilihat dari segi kebutuhan teoritis
tetapi juga dari segi kebutuhan praktis. Bagi
kebutuhan teoritis ialah dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan dan
peningkatan ilmu berpikir ilmiah, khususnya
di lingkungan perguruan tinggi ilmu-ilmu
sosial terutama yang mempelajari
masyarakat manusia dan budaya hukumnya.
1. MANFAAT BAGI TEORITISI

para teoritisi yang dimaksud disini sialah para ilmuwan dan mahasiswa
ilmu-ilmu sosial, terutama para sarjana dan calon sarjana ilmu hukum
dan ilmu antropologi hukum, yang tugas dan perannya lebih
mengabdikan diri bagi kepentingan memajukan ilmu pengetahuan hukum .
Menurut P.J. Bohannan termasuk dalam golongan teoritisi ini adalah
mereka yang titik perhatiannya pada segi intelektual dari filosofis
hukum, yang berusaha untuk dapat memahami lebih jauh hal-hal sebagai
berikut:
a. Tentang pengertian hukum pada masyarakat sedrhana (pedesaan)
apabila dibandingkan dengan pengertian hukum dalam masyarakat
Barat yag modern
b. Tentang cara bagaimana masyarakat mempertahankan nilai-nilai dsar
atau bagaimana jika mereka mengadakan perubahan atas nilai-nilai
dasar itu.
LANJUTAN…

c. Tentang perbedaan-perbedaan pendapat dan pandangan


masyarakat (bangsa-bangsa) yang tentang apa yang
seharusnya dan sepatutnya mereka lakukan
d. Tentang masyarakat (bangsa yang mana yang masih kuat
mempertahankan berlakunya nilai-nilai budaya hukum yang
ideologid eksplisit dan masyarakat yang mana yang tidak
kuat lagi mempertahankannya
e. Tentang masyarakat (bangsa) mana yang mempunyai
norma-norma perilaku hukum yang sudah tinggi dengan
tuntutan yang tinggi dan yang mana tuntutannya tidak
begitu tinggi
LANJUTAN…

Jadi dapat dikatakan titik tolak perhatian bagi para teoritisi


bukan pada masalah perbuatan pelanggaran hukum, kaidah-kaidah
hukum mana yang dilanggar, kaidah-kaidah hukum mana yang
menjadi penetapan hukuman, tetapi arah perhatiannya pada latar
belakang pandangan hidup masyarakat yang bersangkutan, dan
bagaimana cara para anggota masyarakat berperilaku dalam
memelihara lembaga-lembaga hukum atau pranata-pranata hukum
mereka.
Dengan mengetahui struktur masyarakat dan pandangan hidup
masyarakat bersangkutan, mengetahui hal-hal yang
melatarbelakangi perilaku anggota masyarakat akan memudahkan
pembuatan saran yang baik untuk memperbaiki aturan-aturan
hukum yang bersangkutan.
CONTOHNYA…

 Masyarakat adat lampung (pepadun) yang


patrilineal serta pandangan hidup masyarakat
yang disebut Pi-il Pesenggiri (rasa harga diri).

 Masyarakat adat Minangkabau yang Matrilinial,


dengan susunan anak kemenakan batali darah,
batali adat, batali emas dan kemenakan di bawah
lutui’ dan penegrtian adat dikatakan adat yang
sebenarnya (Ciptaan Tuhan)
2. MANFAAT BAGI PRAKTISI HUKUM

Para praktisi hukum yang dimaksud ialah para cendikiawan hukum


praktis yang cara berpikir dan berperilaku sebagai pemain diatas
panggung arena hukum dalam kehidupan masyarakat. termasuk
dalam golongan ini seperti para pembentuk hukum yaitu DPR,
penegak hukum dan intansi pemerintah lainnya.

Golongan praktisi hukum ini membutuhkan bekal pengetahuan


antropologi hukum, dalam menghadapi dan memecahkan masalah
hukum praktis, apakah ketika duduk dalam persidangan legislatif
atau ketika menghadapi tuntutan rakyat yang merasa dirugikan atau
ketika menyelesaikan perkara perselisihan di luar pengadilan
(menurut hukum adat) atau dimuka pengadilan negeri (menurut
hukum perundangan). Dimana semua itu melibatkan berbagai
manusia dan berbagai perilaku budaya hukum.
LANJUTAN…

Bukan saja perilaku budaya sesuai dengan tugas dan


peranannya sebagai pejabat tetapi juga perilaku budaya,
sifat, watak dan latar belakang yang mempengaruhinya.
Begitu pula dengan sidang pengadilan, perilaku
budaya manusia yang berbeda-beda, baik ia sebagai
pejabat penegak hukum maupun para saksi, pengacara,
tertuduh atau penggugat dan tergugat membawa latar
belakang budaya perilaku yang berbeda-beda.
Dilihat dari segi hukum normatif, menurut ukuran cara
berpikir orang-orang Barat yang hukum ansich,
penyelesaian suatu kasus perkara hanya berdasarkan
kaidah-kaidah hukum yang berlaku.
LANJUTAN…

Bagi para penegak hukum seperti di Indonesia yang


berbekal antropologi hukum masalahnya tidak berakhir
sampai disitu saja. Polisi sebagai pengusut perkara, jaksa
sebagai penuntut dan Hakim sebagai pemutus, tidak akan
berhenti demikian saja.
Pasal 27 ayat 1 dan 2 UU No 14 Tahun 1970
menyatakan bahwa “Hakim sebagai penegak hukum dan
keadilan wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-
nilai hukum yang hidup dalam masyarakat. dalam
mempertimbangkan berat ringannya pidana, Hakim wajib,
memperhatikan pula sifat-sifat yang baik dan yang jahat
dari tertuduh
3. MANFAAT BAGI PRAKTISI POLITIK

Praktisi Politik yang dimaksud adalah para aktivis politik, yaitu


semua orang yang dalam pikiran dan perilakunya berperanan dalam
arena politik, baik yang duduk dalam pelaksanaan pemerintah
(negara) maupun yang berada diluar pemerintahan, di lembaga-
lembaga partai organisasi politik pun organisasi-organisasi
masyarakat yang menyangkut urusan politik.
manfaat antropologi hukum bagi para praktisi adalah sebagai
tolak ukur sejauh mana para praktisi itu berperilaku politik dan
berperilaku hukum. Misalnya dilihat dari pengertian ilmu politik
bagi para pejabat pemerintah (negara), bagi para pemegang
kekuasaan (power), bagi para pengambil keputusan (decision
making), bagi para pembuat kebijaksanaan ( Policy beleid), bagi
sesuatu pembagian (distributor) atau alokasi (allocation).
LANJUTAN…

Suatu kelemahan yang kita alami ialah apabila sistem


birokrasi dalam arti sistem administrasi pemerintahan
yang terus menerus berusaha untuk mencapai fungsi dan
kekuasaan yang tinggi dengan semakin mengurangnya
insiatif, kebijaksanaan dan keluweasn, tanpa
mengindahkan kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
begitu pula dengan adanya kecenderungan untuk tidak
mengambil keputusan sendiri melainkan menunggu saja
dari atasan atau menerapkan peraturan birokrasi yang
berbelit-belit, maka terjadilah massa mengambang dan
para ilmuan (sosial) bertopang dagu seolah-olah ilmu
pengetahuan itu tidak ada gunanya.
4. MANFAAT BAGI PERGAULAN MASYARAKAT

cara pendekatan terhadap orang berbeda- beda. Dalam


hal ini antropologi hukum akan dapat memberikan
sumbangan pemikiran tentang suatu golongan
masyarakat, misalnya dengan menerangkan tentang
sesuatu golongan masyarakat, hukum adat dan adat
istiadatnya, sifat watak perilaku orang-oangnya, cara
berkenalan, cara berbicara, cara berunding atau
bermusyawarah, cara menyelesaikan kasus perselisihan
dan sebagainya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai