Anda di halaman 1dari 25

DINAMIKA

Modul ke: STRUKTUR DAN


03 Fakultas
GEMPA
Ketentuan Bangunan Beraturan
FAKULTAS
TEKNIK
Program Studi
Program Studi
Teknik Sipil Letakkan foto Terbaik anda disini
Ansadilla Niar Sitanggang, S.T., M.T.

Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi


Pendahuluan
• Perencanaan gempa  paham mengenai
perpindahan inelastis dan deformasi
cyclic
• Perencanaan gempa  mengurangi
resiko bila terjadi gempa besar.
• Peraturan desain  life safety  dari
historis performance dan defisiensi
performance
<
← MENU AKHIRI >

Pendahuluan
• Sebagian besar peraturan gempa biasanya
mensyaratkan struktur untuk menahan:
– Gempa bumi kecil tanpa adanya kerusakan struktur
– Gempa bumi sedang dengan kerusakan struktur yang
dapat diabaikan dan beberapa kerusakan
nonstructural
– Gempa bumi yang besar dengan beberapa kerusakan
struktural dan non struktural tanpa keruntuhan.
Struktur diperkirakan mengalami deformasi yang
cukup besar dengan beberapa elemen struktur yang
mengalami leleh
<
← MENU AKHIRI >

Konsep Desain Seismik

• Memilih tata letak sistem penahan gaya lateral.


• Menentukan gaya dan deformasi yang dihasilkan oleh
pergerakan dasar tanah untuk didistribusikan secara vertikal ke
sistem gaya lateral.
• Menganalisa struktur untuk memastikan tercapainya kekuatan
vertikal dan lateral serta kekakuan struktur dan deformasi
struktur yang disyaratkan peraturan.
• Detailing untuk memastikan struktur memiliki deformasi
inelastis.

<
← MENU AKHIRI >

Respon Bangunan yang
Disederhanakan

<
← MENU AKHIRI >

Jalur Pembebanan

• Gaya seismik yang proporsional terhadap massanya,


diperhitungkan bekerja di pusat massa.
• Jika terjadi diskontinuitas pada jalur beban, bangunan tidak
mampu menahan gempa gaya terlepas dari kekuatan elemen.
• Menghubungkan elemen-elemen yang diperlukan untuk
menyelesaikan jalur beban diperlukan untuk mencapai kinerja
seismik yang baik.
• Contoh dari celah di jalur beban akan mencakup dinding geser
yang tidak meluas ke pondasi, koneksi transfer geser yang
hilang antara diafragma dan elemen vertikal.

<
← MENU AKHIRI >

Ketidakberaturan
Bangunan
• Dalam studi mengenai performance bangunan pada umumnya
bentuk bangunan mempengaruhi performance dari bangunan
itu sendiri. Hal ini dikarenakan bentuk dan proporsi bangunan
memiliki efek yang besar dalam pendistribusian gaya gempa
pada sebuah bangunan.
• Asumsi yang digunakan untuk mengembangkan kriteria
seismik untuk bangunan dengan bentuk teratur, bisa saja tidak
dapat diaplikasikan pada bangunan yang memiliki bentuk tidak
beraturan. Maka dari itu, dalam rangka menanggulangi efek
gempa, sebisa mungkin bangunan dibuat dengan bentuk yang
teratur.

<
← MENU AKHIRI >

Ketidakberaturan
Bangunan
• Ketidakberaturan dibagi menjadi dua kategori yaitu
ketidakberaturan vertikal dan ketidakberaturan denah.
• Ketidakberaturan vertikal :
soft atau weak story, perbedaan massa yang besar dari lantai ke lantai dan
ketidaksinambungan yang besar dalam dimensi atau pada lokasi rencana
dari pemikul beban lateral.
• Ketidakberaturan plan :
mengalami torsi ketika ada beban gempa atau memiliki sudut yang masuk,
diskontinuitas dari diafragma lantai, diskontinuitas pada jalur gaya lateral
atau pemikul beban lateral yang paralel satu sama lain atau pada aksis
dari bangunan tersebut.

<
← MENU AKHIRI >

Ketidakberaturan
Bangunan
• Ketidakberaturan Denah

<
← MENU AKHIRI >

Ketidakberaturan
Bangunan
• Ketidakberaturan karena eksentrisitas massa

<
← MENU AKHIRI >

Ketidakberaturan
Bangunan
• Ketidakberaturan karena diskontinuitas diafragma

<
← MENU AKHIRI >

Ketidakberaturan
Bangunan
• Perbedaan kekakuan dengan idealisasi struktur dalam bentuk
mass lump
» Kekakuan pada tingkat yang ditinjau < 70% dari tingkat yang ada
di atasnya. Pada gambar 3a, akan terjadi jika K2 < 0,7 K3

» Kekauan pada tingkat yang ditinjau < 80% dari rata-rata 3 tingkat
yang ada di atasnya. Jika melihat pada kasus gambar 3(a), maka

<
← MENU AKHIRI >

Ketidakberaturan
Bangunan
• Perbedaan massa dengan idealisasi struktur dalam bentuk
mass lump

» ketidakberaturan terjadi apabila massa pada suatu tingkat


lebih dari 150% dari massa yang ada di bawahnya atau
yang ada di atasnya (M2 > 1,5 M1 atau M2 > 1,5 M3)

<
← MENU AKHIRI >

Ketidakberaturan pada
SNI 03-1726-2012

• Pada SNI jenis ketidakberaturan dibagi menjadi 2,


yaitu ketidakberaturan horisontal dan vertikal.
• Masing-masing memiliki kriteria sehingga bisa disebut
sebagai ketidakberaturan horisontal maupun vertikal.
• Hal itu tertuang pada tabel 10 dan tabel 11 pada SNI.

<
← MENU AKHIRI >

Ketidakberaturan pada SNI 03-1726-2012

<
← MENU AKHIRI >

Ketidakberaturan pada SNI 03-1726-2012

<
← MENU AKHIRI >

Ketidakberaturan pada
SNI 03-1726-2012
• Ada pengecualian untuk struktur vertikal tipe 1a, 1b, atau 2 dalam tabel 11
akan tidak berlaku jika tidak ada rasio simpangan antar lantai akibat gaya
gempa lateral desain yang nilainya lebih besar 130% rasio simpangan antar
lantai tingkat di atasnya.
• Pengaruh torsi tidak perlu ditinjau pada perhitungan simpangan antar
lantai.
• Hubungan rasio simpangan antar lantai tingkat untuk dua tingkat teratas
struktur bangunan tidak perlu dievaluasi
• Struktur bangunan tipe tersebut tidak perlu ditinjau pada bangunan satu
tingkat dalam semua kategori desain seismik atau bangunan dua tingkat
yang dirancang untuk kategori desain seismik B, C dan D.
• Untuk referensi tabel dan pasal yang ada di tabel dapat dilihat pada SNI 03-
1726-2012.

<
← MENU AKHIRI >

Desain Bangunan Beraturan SNI
03-1726-2012

• Untuk mendesain bangunan beraturan, diperlukan desain gaya gempa yang


tepat.
• Pertama kali dilakukan adalah menentukan lokasi bangunan, setelah itu
sesuai dengan fungsi bangunannya, ditentukanlah faktor resiko, kemudian
wilayah gempa yang sudah dibahas pada modul sebelumnya.
• Dari data-data tersebut dapat ditentukan bentuk atau grafik dari respon
spektrum, setelah ditentukan respon spektrum, maka dihitunglah gaya
geser dasar beserta statik ekivalen.
• Diprediksi gaya statik per lantai akibat gempa. Gaya statik itulah yang
nantinya dikombinasikan ke beban lainnya dan kemudian akan dapat
dihitung gaya dalam dan terakhir dapat didesain elemennya berdasarkan
kombinasi beban tersebut.

<
← MENU AKHIRI >

CONTOH SOAL

• Tentukan respon spektrum yang berlokasi di kota Mataram, tepatnya di


Universitas Mataram.

<
← MENU AKHIRI >

CONTOH SOAL

Ss = 1 g S1= 0,4 g

Klasifikasi Situs SD = Tanah Sedang

<
← MENU AKHIRI >

CONTOH SOAL

Fa = 1,1

Fv = 1,9

<
← MENU AKHIRI >

CONTOH SOAL

<
← MENU AKHIRI >

CONTOH SOAL

• Respon spektrum

<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka

• Farzad Naeim, 1989, The Seismic Design Handbook, Van Nostrand Reinhold, New
York, USA.
• Wakabayashi, M, 1986, Design of Earthquake-Resistant Buildings, McGraw-Hill
Book Co., New York, USA.
• Dept. Kimpraswil, 2012, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2012.
• Taranath, B.S, 2005, Wind and Earthquake Resistant Buildings, Marcel Dekker,
New York, USA.

<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai