Anda di halaman 1dari 6

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN TUGAS STRUKTUR BETON Halaman: 3

PERENCANAAN
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
BAGIAN : NRP: B11190077
IDELISASI STRUKTUR B11190085
21416155
PERHITUNGAN
BAB II
IDEALISASI STRUKTUR

II.1. IDEALISASI STRUKTUR PORTAL


Portal diidealisasikan dengan 3D seperti yang dapat terliaht pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Penmpang 3D Portal Arah Melintang dan Memanjang Bangunan

IDEALISASI STRUKTUR BALOK INDUK DAN KOLOM


• Hubungan antara balok induk dan kolom adalah hubungan rigid (kaku).
• Tumpuan dari struktur utama portal adalah jepit.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN TUGAS STRUKTUR BETON Halaman: 4
PERENCANAAN
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
BAGIAN : NRP: B11190077
IDELISASI STRUKTUR B11190085
21416155
PERHITUNGAN
II.2. STRUKTUR SEKUNDER BANGUNAN
IDEALISASI STRUKTUR PLAT
• Plat lantai dan plat atap dicor monolit terhadap balok tepi dan dianalisa menggunakan
SAP2000 3D yang jointnya diidealisasikan sebagai jepit.
• Plat lantai dan plat atap dianggap bertumpu pada perletakan sendi pada balok tepi dan
dianggap bertumpu pada perletakan jepit elastis pada balok-balok tengah.

IDEALISASI STRUKTUR BALOK ANAK


• Balok anak dianggap sebagai balok menerus yang bertumpu pada balok induk.

IDEALISASI STRUKTUR PONDASI


• Tumpuan jepit dari struktur utama nantinya akan menjadi beban yang akan disalurkan
pada pondasi.

IDEALISASI STRUKTUR TANGGA


• Idelisasi tangga dapat terlihat pada gambar dibawah ini. Balok-balok pada bordes dan
ujung tangga diidealisasikan sebagai tumpuan sendi.

Gambar 2.2 Idealiasi Struktur Tangga


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN TUGAS STRUKTUR BETON Halaman: 5
PERENCANAAN
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
BAGIAN : NRP: B11190077
IDELISASI STRUKTUR B11190085
21416155
PERHITUNGAN

II.3. PERSYARATAN TATA LETAK STRUKTUR


Persyaratan Tata Letak Struktur (Menurut SNI 03-1726-2012)
Tabel 2.1 Ketidakberaturan Horizontal

PERSYARATAN KONDISI YANG ADA KET

1.a Ketidakberaturan Torsi


didefinisikan ada jika simpangan antar lantai Tidak ada
tingkat maksimum, torsi yang dihitun ketidakberaturan.Dapat
gtermasuk tak terduga, di sebuah ujung dilihat keterangan lebih
lanjut pada Tabel 6.9 dan
struktur melintang terhadap sumbu lebih dari
6.10
1,2 kali simpangan antar lantai tingkat rata- OK
rata di kedua ujung struktur. Persyaratan
ketidakberaturan torsi dalam pasal-pasal
referensi berlaku hanya untuk struktur di mana
diafragmanya kaku atau setengah kaku.
1.b Ketidakberaturan Torsi Berlebihan
didefinisikan ada jika simpangan antar lantai Tidak ada
tingkat maksimum, torsi yang dihitung ketidakberaturan.Dapat
termasuk tak terduga, di sebuah ujung struktur dilihat keterangan lebih
lanjut pada Tabel 6.10
melintang terhadap sumbu lebih dari 1,4 kali
simpangan antar lantai tingkat rata-rata di
OK
kedua ujung struktur.Persyaratan ketidak
beraturan torsi dalam pasal-pasal referensi
berlaku hanya untuk struktur di mana
diafragmanya kaku atau setengah kaku.

2 Ketidakberaturan Sudut Dalam


didefiniskan ada jika kedua proyeksi Denah Struktur
denahstruktur dari sudut dalam lebih besar Beraturan,sehingga tidak
dari 15 persen dimensi denah struktur dalam menimbulkan OK
ketidakberaturan sudut
arah yang ditentukan.
dalam
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN TUGAS STRUKTUR BETON Halaman: 6
PERENCANAAN
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
BAGIAN : NRP: B11190077
IDELISASI STRUKTUR B11190085
21416155
PERHITUNGAN

3 Ketidakberaturan Diskontinuitas
Diafragma
didefinisikan ada jika terdapat diafragma Luas void di setiap lantai
dengan diskontinuitas atau variasi kekakuan adalah 29.2325 m2 < 50%
mendadak, termasuk yang mempunyai x 900 m2 (450 m2)
daerah terpotong atau terbuka lebih besar dari O
50 persen daerah diafragma bruto yang OK
melingkupinya, atau perubahan kekakuan
diafragma efektif lebih dari 50 persen dari
suatu tingkat ke tingkat selanjutnya
4 Ketidakberaturan Pergeseran Melintang
Terhadap Dinding
didefinisikan ada jika terdapat Semua strukur berada
diskontinuitas dalam lintasan tahanan gaya dalam 1 garis sumbu,
lateral, seperti pergeseran melintang terhadap sehingga tidak OK
bidang elemen vertikal. menyebabkan
ketidakberaturan
5 Ketidakberaturan Sistem Non-Paralel
didefninisikan ada jika elemen penahan Semua struktur sejajar
gaya lateral vertikal tidak paralel atau dengan sumbu x dan y,
simetris terhadap sumbu-sumbu ortogonal sehingga tidak OK
utama sistem penahan gaya gempa menyebabkan
ketidakberaturan
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN TUGAS STRUKTUR BETON Halaman: 7
PERENCANAAN
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
BAGIAN : NRP: B11190077
IDELISASI STRUKTUR B11190085
21416155
PERHITUNGAN
Tabel 2.2 Ketidakberaturan Vertikal
Ketidakberaturan Kekakuan
1a. KONDISI YANG ADA KEADAAN
Tingkat Lunak
didefinisikan ada jika terdapat Luas dan Modulus OK
suatu tingkat dimana kekakuan Elastisitas tiap kolom sama,
lateralnya kurang dari 70 sehingga tidak akan
menyebabkan soft-story
persen kekakuan lateraltingkat di
effect.
atasnya ataukurang dari 80
persen kekakuan rata-rata
tigatingkat di atasnya.

1b. Ketidakberaturan Kekakuan


Tingkat Lunak Berlebihan
Sistem struktur gedung Luas dan Modulus Elastisitas OK
memiliki kekakuan lateral tiap kolom sama, sehingga
yang beraturan, tanpa adanya tidak akan menyebabkan
extreme soft-story effect.
tingkatlunak.Yang dimaksud
dengan tingkat lunak adalah
suatu tingkat dimana
kekauanlateralnya adalah kurang
dari 60% kekauan lateral tingkat
di atasnya atau lateral tingkat di
atasnya atau kurang dari 70%
kekauan lateral rata-rata 3 tingkat
di atasnya
Ketidakberaturan Berat
2
(Massa)
didefinisikan ada jika massa Setiap lantai, memiliki massa OK
efektif semua tingkat lebih dari yang kurang lebih seragam,
150 persen massa efektif tingkat sehingga tidak terdapat
ketidakberaturan
di dekatnya. Atap yang lebih
massa.Dapat dilihat
ringan dari lantai di bawahnya keterangan lebih lanjut pada
tidak perlu ditinjau. Tabel 6.11
Ketidakbearturan Geometri
3
Vertikal
didefinisikan ada jika dimensi Dimensi kolom sebegai OK
horisontal sistem penahan gaya elemen penahan gaya
gempa di semua tingkat lebih gempa,seama untuk semua
lantai, dan disemua arah,arah
dari 130 persen dimensi
x dan arah y.
horisontal sistem penahan gaya
gempa tingkat di dekatnya.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN TUGAS STRUKTUR BETON Halaman: 8
PERENCANAAN
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
BAGIAN : NRP: B11190077
IDELISASI STRUKTUR B11190085
21416155
PERHITUNGAN

4 Diskontinuitas Arah Bidang


dalam Ketidaberaturan
Elemen Penahan Gaya Lateral
Vertikal
didefinisikan ada jika pegeseran Semua kolom segaris dari OK
arah bidang elemen penahan gaya atas hingga bawah sehingga
lateral lebih besar dari panjang tidak ada eksentrisitas.
elemen itu atau terdapat reduksi
kekakuan elemen penahan di
tingkat di bawahnya.
5a. Diskontinuitas dalam Ketidak
beraturan Kuat Lateral
Tingkat
didefinisikan ada jika kuat lateral Beraturan .Berdasarkan OK
tingkat kurang dari 80 persen perhitungan pada Bab IX,
kuat lateral tingkat di atasnya. tidak ada kolom yang
memiliki kuat lateral tingkat
Kuat lateral tingkat adalah kuat
kurang dari 80 persen kuat
lateral total semua elemen lateral tingkat diatasnya.
penahan seismik yang berbagi Dapat dilihat lebih jelas pada
geser tingkat untuk arah yang Tabel 9.16
ditinjau.
5b. Diskontinuitas dalam
Ketidakberaturan Kuat
Lateral Tingkat yang
Berlebihan
didefinisikan ada jika kuat lateral Beraturan .Berdasarkan OK
tingkat kruang dari 65 persen perhitungan pada Bab IX,
kuat lateral tingkat diatasnya. tidak ada kolom yang
memiliki kuat lateral tingkat
Kuat tingkat adalah kuat total
kurang dari 65 persen kuat
semua elemen penahan seismik lateral tingkat diatasnya.
yang berbagi geser tingkat Dapat dilihat lebih jelas pada
untuk arah yang ditinjau. Tabel 9.16

Oleh karena semua persyaratan tata letak struktur untuk gedung beraturan telah terpenuhi, maka
pengaruh gempa rencana dapat ditinjau sebagai pengaruh beban gempa statik ekivalen sehingga
analisisnya dapat dilakukan berdasarkan analisa statik ekivalen.

Anda mungkin juga menyukai