Anda di halaman 1dari 42

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

SMK DON BOSCO SUMBA

By. Bro. Alfridus Tena, SDB, S.Pd


Weepangali, 4 Juli 2022
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
• Langkah awal yang harus dilakukan guru pada perencanaan
pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah melakukan analisis
Capaian Pembelajaran (CP). Dalam menganalisis guru dapat
menggunakan 3 teori yaitu Taksonomi Bloom (revisis Anderson) ,
Teori Konstruktivisme (6 Langkah Pemahaman) dan Taksonomi
Marzano. Guru dapat memilih salah satu teori tersebut dalam
menganisis CP, sehingga diperoleh Kompetensi dan Konten yang
dipadukan menjadi tujuan pembelajaran.
Analisis Capaian
Pembelajaran (CP)

Sebagai dasar menyusunan Tujuan


Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)
A. Pengertian Capaian Pembelajaran
(CP)

CP merupakan kompetensi pembelajaran yang


harus dicapai peserta didik pada setiap fase,
dimulai dari fase fondasi pada PAUD. Untuk
pendidikan dasar dan mnengah, CP disusun
untuk setiap mata pelajaran.
(Lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka
Pemulihan Pembelajaran)
Pemerintah hanya menetapkan
tujuan akhir per fase (CP) dan
waktu tempuhnya (Fase). Satuan
Pendidikan memiliki keleluasaan
untuk menentukan strategi dan
cara atau jalur untuk
mencapainya. Agar bisa
menentukan strategi yang sesuai,
kita perlu tahu titik awal
keberangkatan para peserta didik.
B. Pembagian Fase
Fase Fase A Fase Fase Fase Fase Fase
Fondasi B C D E F

PAUD/RA SD/MI/ SD/MI/ SD/MI/ SMP/Mts/ SMA/MA/ SMA/MA/


Paket A Paket A Kelas Paket A Paket B Kelas Paket C Kelas Paket C Kelas
Kelas 1-2 3-4 Kelas 5-6 7-9 10 11-12
Ada Lima (5) komponen CP
yang harus dipahami

C. Komponen CP
1. Rasional Mata
Pelajaran

 Alasan mempelajari mata pelajaran tersebut


 Keterkaitan antara mapel dengan salah satu (atau lebih)
Profil Pancasila (P-3)
2. Tujuan Mata
Pelajaran
Kemampuan yang perlu
dicapai peserta didik
setelah mempelajari mata
pelajaran tersebut.
3. Karakteristik Mata
Pelajaran

 Deskripsi umum tentang apa yang


dipelajari dalam mata pelajaran.
 Elemen-elemen(strands) atau
domain mata pelajaran serta
deskripsinya.
4. Capaian dalam Setiap Fase Secara Keseluruhan

Kompetensi pembelajaran yang


harus dicapai peserta didik pada
setiap fase. Dibuat dalam bentuk
pernyataan yang disajikan dalam
paragraf yang utuh.
5. Capaian dalam Setiap
Fase Menurut Elemen

Dibuat dalam bentuk matriks.


Setiap elemen dipetakan
menurut perkembangan peserta
didik.
Bentuk Pemahaman
dalam CP
1. Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan Konstruksivisme yang
membangun pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual.
Menurut teori belajar Konstruksivisme (Constructivist Learning Theory).
Pengetahuan bukanlah kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau
kaidah untuk diingat.

2. Konsep memhami dalam CP dalam konstruktivisme adalah proses membangun


pengetahuan melalui pengalaman nyata. Pengalaman tidak bersifat statis, tetapi
berevolusi dan berubah secara konstan sepanjang siswa mengonstruksikan
pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman sebelumnya.
3. Apabila merujuk pada Taksonomi Bloom, pemahaman dianggap
sebagai proses berpikir tahap yang rendah (C2). Namun demikian,
konteks Taksonomi Blooom sebenarnya digunakan untuk
perancangan pembelajaran dan asesmen kelas yang lebih operasioanl,
bukan untuk CP yang lebih abstrak dan umum. Taksonomi Bloom lebih
sesuai
digunakan untuk menurunkan/menerjemhkan CP ke tujuan
pembelajaran yang lebih konkrit.

E. Elemen CP
1. Setiap CP suatu mata pelajaran
memeiliki beberapa elemn atau kelompok
kompetensi esensial yang berlaku sama
untuk semua fase pada mata pelajaran
tersebut.
2. Masing-masing elemen tersebut memiliki
capaian per fasenya sendiri yang saling
menunjang untuk mencapai pemahaman yang
dituju.
3. Elemen sebuah mata pelajaran
mungkin saja sama atau berbeda
dengan mata pelajaran lainnya, hal
tersebut disesuaikan dengan
karakterisitik pada masing-masing mata
pelajaran.
Contoh.
1. Dalam CP Matematika terdapat: elemen Bilangan,
Aljabar, Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data
dan Peluang
2. Dalam CP IPA terdapat Elemen: pemahaman IPA
dan keterampilan proses
3. Dalam CP Bahasa Indonesia terdapat Elemen:
Menyimak, Membaca dan Memirsa, Berbicara dan
Mempresentasikan, Menulis
4. Dalam CP Seni terdapat Elemen: Berpikir dan
Bekerja Artistik, Mengalami, Menciptakan,
Merefleksikan, Berdampak.
5. Dll.
F. Tujuan Pembelajaran (TP)
CP

TP : KOMPETENSI KONTEN VARIASI

Variasi boleh tidak dibuat


Dalam menentukan tujuan pembelajaran, ada 3 komponen
penting, yaitu:

Kompetensi
Konten
Variasi

Kompetensi adalah Kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan.


Konten adalah Ilmu pengetahuan inti atau konsep utama di akhir satu unit
pembelajaran.
Variasi adalah keterampilan berpikir apa saja yang perlu dikuasai siswa untuk dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
• Taksonomi Bloom revisi Anderson dan Krathwo
G. Taksonomi/Teori (2001)
dalam Merumuskan
• Enam (6) aspek pemahaman yang
TP dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins (2005)
• Enam (6) level Taksonomi Marzano (2000)

Pendidikan diberikan keleluasan dalam


menggunakan rujukan teori untuk
merumuskan tujuan pembelajaran.
1. Taksonomi Bloom
Revisi Anderson
CI : Mengingat

C2 : Memahami

C3 : Mempraktikan
Proses Kognitif

C4 : Menganalisis

C5 : Mengevaluasi

C6 : Mencipta
2. Enam (6) aspek pemahaman (6
facet of understanding) (Wiggins
and Tighe, 2005) merupakan
bentuk-bentiuk pemahaman yang
digunakan dalam CP.
1. PENJELASAN (EXPLANATION)
MENDESKRIPSIKAN SUATU IDE DENGAN KATA-KATA SENDIRI,
MEMBANGUN HUBUNGAN ANATR TOPIK,
MENDEMOSNTRASIKAN HASIL KERJA, MENJELASKAN
ALASAN/CARA/PROSEDUR, MENJELASKAN SEBUAH TEORI
MENGGUNAKAN DATA, BERARGUMEN DAN
MEMPERTAHANAKAN PENDAPATNYA.
2. Interpretasi (interpretation).
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. interpretasi
juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil
karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi,
anekdot, dan model. melihat makna dari apa yang telah
dipelajari dan relevansi dengan dirinya.

3. Aplikasi (Application).
Menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan
pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata
dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi
(menyerupai kenyataan).
4. Perspektif (Perspective).
Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda,
siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi,
melihat gambaran besar, melihat asumsi yang
mendasari suatu hal dan memberikan kritik.

5. Empati (empathy).
Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang
dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang
berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari
sesuatu.
6. Pengenalan Diri (Self-Knowledge).
Memahami diri sendiri; yang menjadi
kekuatan, area yang perlu
dikembangkan serta proses berpikir
dan emosi yang terjadi secara internal.
3. Enam (6) Level
Taksonomi Marzano
(2000)
Tingkat 1 :
Mengenali dan mengingat kembali
(retrieval) mengingat kembali(retrieval)
informasi dalam batas mengidentifikasi
sebuah informasi secara umum
Tingkat 2: Pemahaman
Pemahaman yang dimaksud
melibatkan dua proses yang
saling berkaitan yaitu
integrasikan dan simbolisasi
Tingkat 3: Analisis
Cakupan analisis disini berupa kemampuan menggenerasi
informasi baru yang belum diproses oleh seseorang.
Ada lima proses anlisisis
1. Mencoba
2. Mengklasifikasi
3. Menganalisis
4. Menyamaratakan
5. Menspesifikasikan

Tingkat 4: Pemanfaatan Pengetahuan


Pemanfaatan pengetahuan digunakan saat seseorang ingin menyelesaikan
tugas tertentu.
Ada Empat ketegori umum pemanfaatan pengetahuan
1. Pengambilan keputusan
2. Penyelesaian masalah
3. Percobaan
4. Penyelidikan

Tingkat 5: Metakognisi
Sistem Metakognisi berfungsi untuk memantau, mengevaluasi
dan mengatur fungsi dari semua jenis pemikiran lainnya.
Ada Empat (4) fungsi dari Metakognisi
1. Menetapkan tujuan
2. Memantau prose
3. Memantau kejelasan
4. Memantau ketepatan.
Tingkat 6: Sistem Diri
Menentukan apakah seseorang akan melakukan atau toidak melakukan sesuatu tugas.
Ada empat jenis sistem diri
1. Memeriksa
2. Memeriksa kemajuan
3. Memeriksa respon emosional
4. Memeriksa motivasi secara
keseluruhan
Guru dalam merumuskan TP diharapkan untuk tidak
fokus pada satu teori saja, melainkan dapat
menggunakan teori atau pendekatan lain dalam
merancang tujuan pembelajaran, selama teori tersebut
dinilai relevan dengan karakteristik mata pelajaran serta
konsep/topik yang dipelajari, karakteristik peserta
didik, seerta konteks lingkungan pembelajaran.

H. Teknik Merumuskan Tujuan Pembelajaran


Teknik 1: Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung
dari CP
Teknik 2
Merumuskan TP dengan menganalisis
kompetensi dan lingkup materi pada CP
Teknik 3
Merumuskan TP lintas elemen CP
Contoh di Fase A-SD
Di akhir fase A, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan panca indera, menyusun dan menjawab pertanyaan tentang
hal-hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. peserta didik juga mampu
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. Dengan
panduan, peserta didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan
menjawab pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada di
sekitarnya untuk mendapatkan data. Selanjutnya peserta didik menggunakan
berbagai metode untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar dan tabel.
peserta didik mendisjkusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan
prediksi. Dengan panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan yang
berbeda dengan mengacu pada teori serta mengkomunikasikan hasil penyelidikan
secara lisan dan tertulis dalam format sederhana.
Kompetensi Konten Tujuan
1. Mengamati Fenomena dan peristiwa di Taksonomi Bloom revisi
2. Menyusun pertanyaan lingkungan sekitar –konsep waktu Anderson. Mengindentifikasi
3. Melakukan penyelidikan : Siang dan Malam perbedaan konsep waktu (siang
4. Membuat prediksi dan malam)
5. Mengorganisasi informasi
6. Mendiskusikan hasil Enam (6) aspek pemahaman:
pengamatan Menjelaskan dan memahami
7. Mengomunikasikan secara perbedaan konsep waktu Siang
lisan dan tertulis dan Malam (Konstruksivisne)
didik memhami informasi berupa gagasan,
pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks
deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan audiovisual untuk
menemukan makna yang tersurat dan tersirat.
peserta didik mengintretasikan informasi untuk
mengungkapkan simpati, kepedulian, empati
atau pendapat pro dan kontra dari teks visual
dan audiovisual. peserta didi menggunakan
sumber informasi lain untuk menilai akurasi
dan kualitas data serta membandingkan
informasi pada teks. peserta didik mampu
mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai
topik ajktual yang dibaca dan dipirsa.
Kompetensi Konten Tujuan
1. Memahami informasi 1. Jenis teks: narasi,deskripsi, puisi, 1. Peserta didik mampu menjelaskan
2. Menemukan makna tersurat dan eksplansi, eksposisi, dan argumentasi arti kata –kata yang jarang muncul
tersirat 2. Penyajian teks: visual, audiovisual, dengan bantuan visual dan konteks
3. Menginterpretasikan informasi ekspresi simpati, kepedulian, empati, kalimat yang mendukung pada teks
4. Mengungkapkan hasil pendapat pro kontra. naratif
interpretasi informasi 2. Peserta didik mampu
5. Menmenggunakan sumber mengungkapkan makna tersurat dan
informasi lain untuk Menilai tersirat dari teks naratif yang dibaca
akurasi dan kualitas data dengan menunjukkan bukti-bukti
6. Mengevaluasi dan yang mendukung
mengeksplorasi topik. 3. Pesertta didik mampu
menginterpretasikan bagian dari teks
naratif berbentuk audiovisual yang
menunjukkan simpati, kepedulian,
atau empati.
Contoh di Fase E-SMA
Pada akhir fase E, peserta didik dapat
mengidentifikasi pengaruh keanggotaan
kelompok lokal, regional, nasional, dan global
terhadap pembentukan identitas; serta memahami
makna dan nilai dari keragaman; dan
mengidentifikasi perlunya melakukan pertukaran
budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling
terhubung; serta mengkaji makna dan mafaat
hidup dalam kebhinekaan, kaya akan kearifan
lokal, dan memilih prodiuk dalam negeri.
Kompetensi Konten Tujuan

1. Mengidentifaksi 1. Keanggotaan Kelompok lokal, 1. Peserta didik mampu


2. Memahami dan mengkaji makna nasional, regional, dan global mengidentifaksi pengaruh
3. Memahami nilai dan manfaat 2. Pengaruh keanggotaan terhadap keanggotaan di berbagai level
pembentukan identitas (lokal-global) terhadap
3. Pertukaran budaya, kolaborasi, pembentukan identittas
kebhinekaan 2. Peserta didik mampu mengevaluasi
4. Kearifan lokal, identitas, produk pembentukan identitas suatu
dalam negeri. negara
3. Peserta didik mampu
menyampaikan hasil evaluasinya
dalam bentuk presentasi dengan
data yang relevan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai