Anda di halaman 1dari 18

CAPAIAN INDIKATOR

PROGRAM PENYEHATAN PANGAN


TW 2 TAHUN 2022

Tim Kerja Penyehatan Pangan


DASAR HUKUM
UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
PP No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
PP No. 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan
PP No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko

Permenkes No. 2 Tahun 2013 tentang KLB Keracunan Pangan


Permenkes No. 43 Tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum
Permenkes No. 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan (hal
1682-1783)
Pengawasan
1 Pengawasan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya

2 Penyelenggaraan pengawasan dilakukan dengan IKL :


 IKL dilakukan oleh sanitarian/petugas kesehatan lingkungan menggunakan form
IKL sesuai TPP
 IKL dilakukan secara berkala sebagai bentuk pengawasan
 Petugas yang melakukan IKL adalah sanitarian/petugas kesehatan
lingkungan/petugas kesehatan lainnya yang sudah mendapatkan pelatihan
keamanan pangan siap saji/higiene sanitasi pangan
 Dalam rangka pengawasan, pelaksanaan uji petik, dinas kesehatan berkoordinasi
dengan instansi terkait
 Penetapan frekuensi pengawasan berdasarkan kategori risiko TPP
IKL lama Vs IKL baru
No Nama Sebelumnya Saat ini
1 Penggolongan 1. IKL jasa boga golongan A1, 1. IKL jasa boga golongan A, B dan C
TPP/IKL A2, A3, B dan C 2. IKL restoran dan restoran hotel
2. IKL rumah makan sama 3. IKL DAM
dengan IKL restoran 4. IKL TPP tertentu
3. IKL makanan jajanan 5. IKL rumah makan gol A1 dan A2
4. IKL sentra makanan jajanan 6. IKL gerai pangan jajanan
5. IKL DAM 7. IKL dapur gerai pangan jajanan
8. IKL gerai pangan jajanan keliling
golongan A1 dan A2
9. IKL gerai pangan jajanan keliling
golongan B
10.IKL sentra pangan jajanan/kantin atau
sejenisnya
No Nama Sebelumnya Saat ini
2 Pendekatan Nilai plus. Ketidaksesuaian
penilaian 1. Jika setiap persyaratan 1. Setiap TPP sebelum dinilai mendapat nilai 100
terpenuhi maka mendapat nilai 2. Jika terjadi ketidaksesuaian maka akan mengurangi
2. Menggunakan sistem bobot nilai (angka nilai dilingkari)
  3. Nilai terdiri dari nilai 1, 2, dan 3 yang sudah
menunjukkan tingkat risiko:
nilai 1 minor, nilai 2 mayor, nilai 3 kritis
4. Sudah disesuaikan golongan TPP yang not
applicable (NA) pada pertanyaan tertentu
5. Terdapat NA yang sudah jelas tertulis, dan
ada juga suatu pertanyaan menjadi NA
karena keputusan inspektur

3 Pertanyaan Dalam IKL terdapat pertanyaan Dalam IKL sudah tidak ada lagi pertanyaan yang
tentang lab yang membutuhkan bukti dukung membutuhkan bukti dukung hasil laboratorium. Pertanyaan
hasil laboratorium tentang lab dibuat terpisah

4 Nilai IKL MS 700 Minimal 80


Formulir IKL
Jasa Boga Gol A, B dan C
Contoh Formulir IKL Restoran
Beda inpeksi rutin dan berbasis risiko
Inspeksi rutin Berbasis risiko
+ Petugas memastikan TPP memenuhi + Petugas melaksanakan inspeksi
semua persyaratan higiene sanitasi berdasarkan tingkat risiko TPP
+ TPP diinspeksi tanpa melihat faktor + Hasil inspeksi berupa kategori risiko
risiko TPP tinggi, sedang dan rendah
+ Tidak ada pembeda dalam jumlah + Tingkat risiko TPP menentukan
dan frekuensi inspeksi TPP frekuensi pengawasan TPP
Click icon to add picture
Click icon to add picture

Frekuensi
Pengawasan TPP
TPP risiko tinggi : 2 x setahun
Click icon to add picture
Click icon to add picture TPP risiko sedang : 1 x setahun
TPP risiko rendah : 2 tahun sekali

Sample footer text 3/1/20XX 10


KATEGORI TPP
No Jenis TPP Monev Capaian
1 Jasa boga golongan A Jasa boga
2 Jasa boga golongan B
3 Jasa boga golongan C
4 Restoran Restoran
5 Restoran hotel
6 TPP Tertentu TPP Tertentu
7 Depot Air Minum (DAM) Depot Air Minum (DAM)
8 Rumah makan golongan A1 Rumah makan
9 Rumah makan golongan A2
10 Gerai pangan jajanan Kelompok gerai pangan jajanan
11 Dapur gerai pangan jajanan
12 Gerai pangan jajanan keliling golongan A1
13 Gerai pangan jajanan keliling golongan A2
14 Gerai pangan jajanan keliling golongan B
15 Sentra pangan jajanan/kantin Sentra pangan jajanan/kantin 11
TABEL 76

PERSENTASE TEMPAT PENGELOLAAN PANGAN (TPP) YANG MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI MENURUT KECAMATAN

Jasa Boga Restoran TPP Tertentu Depot Air Minum Rumah Makan Kelompok Gerai Sentra Pangan
Pangan Jajanan Jajanan/Kantin
NO Kecamatan
Terdaft LAIK HSP Terdaft LAIK HSP Terdaft LAIK HSP Terdaft LAIK HSP Terdaft LAIK HSP Terdaft LAIK HSP Terdaft LAIK HSP
ar Jumlah % ar Jumlah % ar Jumlah % ar Jumlah % ar Jumlah % ar Jumlah % ar Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1                                            
2                                            
3                                            
4                                            
5                                            
6                                            
7                                            
8                                            
9                                            
10                                            
11                                            
12                                            
13                                            
14                                            
15                                            
16                                            
17                                            
18                                            
  Total                                          

Sumber :
emonev hsp

12
DEFINISI OPERASIONAL
Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) : Tempat Pengelolaan Pangan olahan siap saji yang selanjutnya disebut TPP adalah sarana produksi untuk
menyiapkan, mengolah, mengemas, menyimpan, menyajikan dan/atau mengangkut pangan olahan siap
saji baik yang bersifat komersial maupun non komersial.
 
TPP yang menjadi sasaran prioritas pengawasan dan pembinaan adalah TPP komersial
 
TPP komersial adalah usaha penyediaan pangan siap saji yang memperdagangkan produknya
secara rutin, yaitu jasa boga/ketering, restoran, TPP tertentu dan Depot Air Minum (DAM),
gerai pangan jajanan, gerai pangan jajanan keliling, dapur gerai pangan jajanan, dan sentra gerai
pangan jajanan/kantin.
 
Jumlah TPP : TPP yang terdaftar di wilayah kerja kabupaten/kota dan kantor kesehatan pelabuhan.
 
Jasa boga/katering : Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang produknya siap dikonsumsi bagi umum di luar tempat usaha
atas dasar pesanan dan tidak melayani makan di tempat usaha (dine in).
 
Restoran : Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang produknya siap dikonsumsi bagi umum di dalam tempat
usaha/melayani makan di tempat (dine in) serta melayani pesanan di luar tempat usaha.
 
Rumah makan : Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang produknya siap dikonsumsi bagi umum di dalam tempat
usaha/melayani makan di tempat (dine in) dan melayani pesanan di luar tempat usaha yang dapat
menggunakan dapur rumah tangga dengan bangunan permanen, semipermanen atau bangunan
sementara seperti warung tenda.
 

13
DEFINISI OPERASIONAL
Depot air minum : Usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan
menjual langsung kepada konsumen.
 
Sentra pangan jajanan/kantin : TPP bagi sekumpulan gerai pangan jajanan dengan ataupun tanpa proses pemasakan yang dikelola oleh
pemerintah/pemerintah daerah/swasta/ institusi lain dan memiliki struktur pengelola/penanggung jawab.
Contoh sentra pangan jajanan/kantin di pusat perbelanjaan, perkantoran, institusi, kantin satuan
pendidikan dan sentra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Gerai pangan jajanan : TPP yang produknya siap dikonsumsi (tanpa pengolahan) bagi umum dan dikelola menggunakan
perlengkapan permanen maupun semipermanen seperti tenda, gerobak, meja, kursi, keranjang,
kendaraan dengan atau tanpa roda atau dengan sarana lain yang sesuai. TPP ini tidak memiliki proses
pemasakan, tetapi hanya menjual pangan yang sudah siap dikonsumsi (contoh: menjual nasi uduk, atau
snack).
 
Dapur Gerai Pangan Jajanan : TPP yang menyediakan/mengolah pangan bagi gerai pangan jajanan atau gerai pangan jajanan keliling
  yang berbeda lokasi dengan penjualan baik dalam satu wilayah kerja maupun berbeda lokasi
(puskesmas/ kabupaten/kota/provinsi).
 
Gerai Pangan Jajanan Keliling : TPP yang produknya siap dikonsumsi bagi umum dengan ataupun tanpa proses pemasakan yang
  dikelola menggunakan perlengkapan semipermanen yang bergerak/berkeliling seperti
gerobak/pikulan/kendaraan/alat angkut dan sejenisnya dengan atau tanpa roda atau dengan sarana lain
yang sesuai.
 
Kelompok gerai pangan jajanan : Terdiri dari gerai pangan jajanan, gerai pangan jajanan keliling dan dapur gerai pangan jajanan
TPP tertentu   TPP yang produknya memiliki umur simpan satu sampai kurang dari tujuh hari pada suhu ruang
 

14
DEFINISI OPERASIONAL
TPP memenuhi syarat : TPP yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang memenuhi minimal nilai
higiene sanitasi standar.kesehatan
 
Persentase Tempat : TPP yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang memenuhi minimal nilai
Pengelolaan Pangan (TPP) standar dibagi jumlah seluruh TPP terdaftar dikali 100%
yang memenuhi syarat
higiene sanitasi
Kewajiban Sertifikat Laik   Jasa boga, sestoran, TPP tertentu, dan Depot Air Minum (DAM)
Higiene Sanitasi (SLHS)

Kewajiban label   Rumah makan, kelompok gerai pangan jajanan, dan sentra pangan
pengawasan/pembinaan jajanan/kantin
FORMULA    
Persentase Tempat   Jumlah TPP yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang memenuhi minimal nilai standar
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengelolaan Pangan (TPP) x100%
yang memenuhi syarat Jumlah TPP terdaftar
higiene sanitasi  

15
Capaian TPP Memenuhi Syarat TW 2 Tahun 2022
Capaian TPP memenuhi syarat
TW 2 tahun 2022

17
Terima Kasih
Terima Kasih
Terima Kasih

18

Anda mungkin juga menyukai