Sofyan Hadi
Badi Suprio
1
LATAR BELAKANG
• Tafsir Al-Mishbah merupakan tafsir Al-Qur’an lengkap 30 juz
pertama dalam 30 tahun terakhir, yang ditulis oleh ahli tafsir
terkemuka Indonesia : Prof. Dr. M. Quraish Shihab. Ke-
Indonesiaan penulis memberi warna yang menarik dan khas serta
sangat relevan untuk memperkaya khazanah pemahaman
dan penghayatan kita terhadap rahasia makna ayat-ayat
Allah. Nama lengkap tafsir Quraish Shihab itu adalah Tafsir Al-
Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an. Yang terdiri dari
lima belas volume.
• Berbagai problematika kontemporer mengharuskan umat Islam
untuk dapat membumikan bahasa langit ini. Nama-nama mufassir
terus bermunculan pada tiap masa. Di era saat ini, salah satu
mufassir Indonesia yang ikut andil dalam upaya merelevansikan
ruh teks suci ialah M. Quraish Shihab. Untuk lebih jelasnya
pemakalah akan mengurai sekilas tentang Tafsir al-Mishbah karya 02
7
Tentang Penciptaan Manusia
Contoh Tafsir Al-Misbah Dari Tanah
• ضى َأ َجالً َوَأ َج ٌل ُّمس ًّمى ِعن َدهُ ثُ َّم َأنتُ ْم تَ ْمتَرُون ٍ هُ َو الَّ ِذي َخلَقَ ُكم ِّمن ِط
َ َين ثُ َّم ق
“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu
ditentukan-Nya ajal dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan
di sisi-Nya, kemudian kamu masih terus-menerus ragu-
ragu.” (QS: Al-An’am {6}: 2). [20]
Dalam hal ini, pada arti “sesudah itu ditentukan-Nya ajal
dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan di sisi-Nya”. Menurut
Quraish Shihab, pendapat yang terkuat tentang arti ajal
adalah ajal kematian dan ajal kebangkitan karena biasanya
Alquran menggunakan kata ajal bagi manusia dalam
arti kematian. Ajal yang pertama adalah kematian, yang
paling tidak dapat diketahui oleh orang lain yang masih
hidup setelah kematian seseorang. Sedangkan ajal yang
8
kedua adalah ajal kebangkitan, yang tidak diketahui kecuali
oleh Allah SWT.
Contoh Tafsir Al-Misbah Tentang Poligami
َ ى َوثُال/َا ِء َم ْثن/ النِّ َس/ ِم َن/ لَ ُك ْم/ب
• / فَِإ ْن/ َو ُربَا َع/ث َ ا طَا/ى فَا ْن ِكحُوا َم/ي ْاليَتَا َم/ِطُوا ف/ َأال تُ ْق ِس/ ِخ ْفتُ ْم/َوِإ ْن
ك َأ ْدنَى َأال تَعُولُوا َ ِت َأ ْي َمانُ ُك ْم َذل
ْ ِخ ْفتُ ْم َأال تَ ْع ِدلُوا فَ َوا ِح َدةً َأ ْو َما َملَ َك
Dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap
(hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu
mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang
kamu senangi, dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut
tidak akan dapat Berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja,
atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah
lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS.An-Nisa’ ayat: 3)
Dalam menjelaskan ayat ini, bagi Quraish Shihab, cara terbaik
memahami ayat di atas adalah: pertama, dengan
menempatkan ayat itu dalam konteks siapa yang dituju.
Keterangan ‘Aisyah sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhârî,
Muslim, dan lain-lain bahwa ayat ini berkaitan dengan anak
yatim yang berada dalam pemeliharaan seorang wali, dan
hartanya bergabung dengan harta wali.Wali tersebut menyukai
kecantikan dan harta anak yatim itu dan ingin menikahinya
9
Sofyan Hadi
Email:
hadisofyan897@gmail.com
Phone:
+62 897-9736-236