Anda di halaman 1dari 10

Memahami Latar Belakang

Mufassir, Corak Dan Manhaj Dan


Contoh Penafsiran Tafsir Al-
Mishbah Karya Prof. M. Quraish
Shihab

Kajian Kitab Tafsir Modern


Ustadzah Saadatul Jannah
IAT WEEKEND SEMESTER 5

Sofyan Hadi
Badi Suprio

1
LATAR BELAKANG
• Tafsir Al-Mishbah merupakan tafsir Al-Qur’an lengkap 30 juz
pertama dalam 30 tahun terakhir, yang ditulis oleh ahli tafsir
terkemuka Indonesia : Prof. Dr. M. Quraish Shihab. Ke-
Indonesiaan penulis memberi warna yang menarik dan khas serta
sangat relevan untuk memperkaya khazanah pemahaman
dan  penghayatan kita terhadap rahasia makna ayat-ayat
Allah. Nama lengkap tafsir Quraish Shihab itu adalah Tafsir Al-
Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an. Yang terdiri dari
lima belas volume.
• Berbagai problematika kontemporer mengharuskan umat Islam
untuk dapat membumikan bahasa langit ini. Nama-nama mufassir
terus bermunculan pada tiap masa. Di era saat ini, salah satu
mufassir Indonesia yang ikut andil dalam upaya merelevansikan
ruh teks suci ialah M. Quraish Shihab. Untuk lebih jelasnya
pemakalah akan mengurai sekilas tentang Tafsir al-Mishbah karya 02

Prof. M. Quraish Shihab.


BIOGRAFI SINGKAT
• Muhammad Quraish Shihab dilahirkan di Rappang,
Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Februari 1944.
Beliau merupakan anak kelima dari dua belas
bersaudara, keturunan arab terpelajar. Pakar tafsir ini
meraih MA untuk spesialisasi bidang tafsir al-Qur’an
di Universitas al-Azhar Cairo Mesir pada tahun
1969.  Pada tahun 1982 meraih gelar doktor di
bidang ilmu-ilmu al-Qur’an dengan yudisium Summa
Cum Laude disertai penghargaan Tingkat Pertama di
Universitas yang sama.
• Ia adalah putra dari Abdurrahman Shihab (1905-1986
M), seorang guru besar dalam bidang tafsir yang
pernah menjadi Rektor IAIN Alauddin  Makasar.
Seperti diketahui, IAIN Alauddin Makasar termasuk
perguruan tinggi Islam yang mendorong tumbuhnya
Islam moderat di Indonesia. Abdurrahman Shihab
juga salah seorang penggagas berdirinya UMI
(Universitas Muslim Indonesia) yaitu Universitas Islam
swasta terkemuka di Makasar.
03
PENDIDIKAN
M. Quraish Shihab menempuh pendidikan
Sekolah Dasar di Ujung Pandang. Sejak
masa kanak-kanak M. Quraish Shihab
telah terbiasa mengikuti pengjian tafsir
yang diasuh ayahnya. Kemudian ia
melanjutkan pendidikan menengahnya di
Malang menjadi santri di Pondok
Pesantren Daarul Hadits al-Fiqhiyyah.
Pada Tahun 1958, ketika usianya 14 tahun
ia berangkat ke Kairo, Mesir. Ia diterima di
kelas II Tsanawiyah Al-Azhar. Sembilan
tahun kemudian ketika ia berusia 23
tahun pada tahun 1967, pendidikan strata
satu diselesaikan di Universitas Al-Azhar,
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir
Hadits. Dua tahun kemudian pada tahun
1969 gelar MA diraihnya di universitas
yang sama, dalam spesialis bidang tafsir
Al-Qur’an dengan tesis berjudul al-I’jaz
al-Tasyri’I li Al-Qur’an al-Karim.
04
KARYA-KARYA

a.       Tafsir al-Manar, Keistimewaan dan g.      Hidangan Ilahi, Tafsir Ayat-ayat


Kelemahannya (Ujung pandang, IAIN Alauddin, Tahlili (Jakarta: Lentara Hati, 1999);
.
1984) .h.      Tafsir Al-Mishbah;Pesan, Kesan
b.      Membumikan al-Qur'an; Fungsi dan
Kedudukan Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat dan Keserasian al-Qur'an (15 Volume,
(Bandung: Mizan, 1994); Jakarta: Lentera Hati, 2003);
c.       Membumikan al-Qur'ân Jilid 2;
i.        Al Lubab; Tafîr Al-Lubâb; Makna,
Memfungsikan Wahyu dalam Kehidupan (Jakarta:
Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-Surah
.
Lentera Hati, Februari 2011);
.
Al-Qur'ân (Boxset terdiri dari 4 buku)
d.      Studi Kritis Tafsir al-Manar (Bandung: (Jakarta: Lentera Hati, Juli 2012)
Pustaka Hidayah, 1996);
j.        Al-Lubâb; Makna, Tujuan dan
e.       Wawasan al-Qur'an; Tafsir Maudhu'i Pelajaran dari al-Fâtihah dan Juz 'Amma
atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung: (Jakarta: Lentera Hati, Agustus 2008);
Mizan, 1996);
k.      Al-Qur'ân dan Maknanya;
f.       Tafsir al-Qur'an (Bandung: Pustaka Terjemahan Makna disusun oleh M.
05
Hidayah, 1997); Quraish Shihab (Jakarta: Lentera Hati,
Agustus 2010);
Metode Penulisan Tafsir Al-Misbah
Metode Maudlu’I yakni metode
Dalam tafsir Al-Misbah ini,
mengumpulkan ayat-ayat Al-
metode yang digunakan
Chicken Skin Qur’an yang membahas satu
Quraish Shihab yaitu
tema tersendiri, menafsirkannya
menggunakan metode tahlili Crispy
secara global dengan kaidah-
(analitik), yaitu metode yang
kaidah tertentu dan menemukan
menjelaskan kandungan ayat-
rahasia yang tersembunyi dalam
ayat al-Qur’an dari berbagai
Al-Qur’an. Selanjutnya, dalam
seginya, sesuai dengan
menggunakan tafsir al-Maudhu’i
pandangan, kecenderungan,
memerlukan langkah-langkah
dan keinginan musafirnya yang
yang pertama, Mengumpulkan
dihidangkannya secara runtut
ayat-ayat yang membahas topik
sesuai dengan peruntutan ayat-
yang sama, kedua Mengkaji
ayat dalam mushaf.
Asbab al-Nuzul dan kosakata
Akan tetapi dalam tafsir al- secara tuntas dan terperinci,
Misbah ini M. Quraish Shihab ketiga mencari dalil-dalil
juga menggunakan metode pendukung baik dari Al-Qur’an,
Maudlu’I. hadis maupun ijtihad
06
Corak Tafsir Al-Misbah
• Tafsir al-Misbah ini lebih cenderung kepada
corak sastra budaya dan kemasyarakatan (al-
adabi al-ijtima'i), yaitu corak tafsir yang
menjelaskan  ayat-ayat al-Qr’an berdasarkan
ketelitian ungkapan yang disusun dengan
bahasa yang lugas dengan menekankan tujuan
pokok diturunkannya al-Qur’an, lalu
mengaplikasikannya dalam tatanan social,
seperti pemecahan masalah-masalah umat islam
dan bangsa pada umumnya

7
Tentang Penciptaan Manusia
Contoh Tafsir Al-Misbah Dari Tanah
• ‫ضى َأ َجالً َوَأ َج ٌل ُّمس ًّمى ِعن َدهُ ثُ َّم َأنتُ ْم تَ ْمتَرُون‬ ٍ ‫هُ َو الَّ ِذي َخلَقَ ُكم ِّمن ِط‬
َ َ‫ين ثُ َّم ق‬
 
“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu
ditentukan-Nya ajal dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan
di sisi-Nya, kemudian kamu masih terus-menerus ragu-
ragu.” (QS: Al-An’am {6}: 2). [20]
 
    Dalam hal ini, pada arti “sesudah itu ditentukan-Nya ajal
dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan di sisi-Nya”. Menurut
Quraish Shihab, pendapat yang terkuat tentang arti ajal
adalah ajal kematian dan ajal kebangkitan karena biasanya
Alquran menggunakan kata ajal bagi manusia dalam
arti kematian. Ajal yang pertama adalah kematian, yang
paling tidak dapat diketahui oleh orang lain yang masih
hidup setelah kematian seseorang. Sedangkan ajal yang
8
kedua adalah ajal kebangkitan, yang tidak diketahui kecuali
oleh Allah SWT.
Contoh Tafsir Al-Misbah Tentang Poligami
َ ‫ى َوثُال‬/َ‫ا ِء َم ْثن‬/‫ النِّ َس‬/‫ ِم َن‬/‫ لَ ُك ْم‬/‫ب‬
• /‫ فَِإ ْن‬/‫ َو ُربَا َع‬/‫ث‬ َ ‫ا طَا‬/‫ى فَا ْن ِكحُوا َم‬/‫ي ْاليَتَا َم‬/ِ‫طُوا ف‬/‫ َأال تُ ْق ِس‬/‫ ِخ ْفتُ ْم‬/‫َوِإ ْن‬
‫ك َأ ْدنَى َأال تَعُولُوا‬ َ ِ‫ت َأ ْي َمانُ ُك ْم َذل‬
ْ ‫ِخ ْفتُ ْم َأال تَ ْع ِدلُوا فَ َوا ِح َدةً َأ ْو َما َملَ َك‬
Dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap
(hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu
mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang
kamu senangi, dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut
tidak akan dapat Berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja,
atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah
lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS.An-Nisa’ ayat: 3)
Dalam menjelaskan ayat ini, bagi Quraish Shihab, cara terbaik
memahami ayat di atas adalah: pertama, dengan
menempatkan ayat itu dalam konteks siapa yang dituju.
Keterangan ‘Aisyah sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhârî,
Muslim, dan lain-lain bahwa ayat ini berkaitan dengan anak
yatim yang berada dalam pemeliharaan seorang wali, dan
hartanya bergabung dengan harta wali.Wali tersebut menyukai
kecantikan dan harta anak yatim itu dan ingin menikahinya
9

tanpa memberinya mahar yang sesuai.


THANK YOU!

Sofyan Hadi
Email:
hadisofyan897@gmail.com
Phone:
+62 897-9736-236

Anda mungkin juga menyukai