Anda di halaman 1dari 33

MD 1

Modul Dasar

PELATIHAN PENDAMPING PIDI 2021

KEBIJAKAN PEMERINTAH BIDANG PENDIDIKAN DAN PRAKTEK KEDOKTERAN

Komite Internsip Dokter Indonesia (KIDI) Pusat 


2017 - 2020
SISTEMATIKA PENYAJIAN

• Menjelaskan perubahan paradigma Pendidikan


Kedokteran di Indonesia.
• Menjelaskan Pendidikan Kedokteran Berbasis
Kompetensi.
Free Study
Guided Study
1896
1st National Core Curriculum
1963
Credit Semester System
1974
2nd National Core Curriculum
1978
PBL
1985 Full PBL /
• UU No.20/2003 ttg 3rdNational Core Curriculum
Sisdiknas 2002
• UU No.29/2004 ttg Praktik CBC/ Medical Education Unit
kedokteran
2004 Full CBC/
UU No.14/2005 ttg Guru & Full Competence
Dosen
Exam/ internship
HWS Project 2008
Academic-
• UU No.36/2009 ttg Kesehatan
• UU No.44/2009 ttg RS Profession
• UU No.24/2011 ttg BPJS
HPEQ Project (integrated)
2012 QA, LAM PTkes,
• UU No.12/2012 ttg Dikti
- Saat LPUK, Quality
PERKEMBANGAN • UU No.20/2013 ttg Dikdok
ini Culture

PENDIDIKAN KEDOKTERAN DI INDONESIA


SEJARAH PENDIDIKAN DOKTER DI INDONESIA
PASCA 1950

• Sebelum 1955
 Mahasiswa dapat menentukan sendiri mata kuliah dan praktikum yang
akan diambilnya
 Lama pendidikan menjadi panjang dan sangat beragam
 Kesulitan perkiraan lulusan per tahun
 Kesulitan pemenuhan kebutuhan dokter secara nasional.

• 1955: Studi Terpimpin


 Kegiatan proses belajar mengajar. jadwal perkuliahan dan praktikum disiapkan
sesuai dengan tingkatan pendidikannya (Preklinik dan Klinik)
 Lama pendidikan 6 tahun, bertahap fakultas-fakultas kedokteran di Indonesia
mulai menggunakan kurikulum 6 tahun.
 Preklinik (4 tahun) mahasiswa memperoleh gelar Doctorandus Medicus
(Drs.Med)
 Klinik di Rumah Sakit (Coassistenschap) dan puskesmas dengan panggilan
Co-Ass selama 2 tahun.
Kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia I (KIPDI I)
Ditjen Dikti 1981

I. TUJUAN PENDIDIKAN DOKTER

II. TUJUAN PENDIDIKAN BIDANG KEMAMPUAN


1. Bidang Medik
2. Bidang Bedah
3. Bidang Perilaku
4. Bidang Kesehatan Komunitas

III. URAIAN CABANG ILMU (30 Cabang Ilmu)


a. Tujuan Cabang Ilmu
b. Tujuan Instruksional Umum dan Khusus
b. Lingkup Bahasan Cabang Ilmu
c. Buku Ajar Yang Dianjurkan
Kurikulum fakultas: - minimal mengandung KIPDI saja, atau
- 80 %nya adalah KIPDI, 20%nya “ muatan lokal”
Kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia II
(KIPDI II) Ditjen Dikti Desember 1993

I. TUJUAN PENDIDIKAN DOKTER

II. ORIENTASI PENDIDIKAN DOKTER


1. Orientasi Ilmu Pengetahuan dan teknologi
2. Orientasi Masyarakat

III. KERANGKA KONSEP PENDIDIKAN DOKTER


1. Penguasaan Iptek
2. Menyelesaikan Masalah Secara Ilmiah
3. Sikap, Tingkah Laku dan Kemampuan Keprofesian
4. Belajar Aktif dan Mandiri
5. Pendidikan di Masyarakat

IV. STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN DOKTER


1. Kelompok Ilmu:
2. Pengalaman Belajar: PBC, PBD, PBK, Pengalaman Belajar Lapangan
3. Evaluasi Hasil Belajar: acuan kriteria
KIPDI II lanjutan

V. TAHAP PROGRAM PADA PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER


1. Tahap Program Akademik (128 sks)  160 sks
2. Tahap Program Keprofesian ( 32 sks)  40 sks

VI. TUJUAN PENDIDIKAN BIDANG KEMAMPUAN


1. Bidang Medik
2. Bidang Bedah
3. Bidang Perilaku
4. Bidang Kesehatan Komunitas

VII. URAIAN CABANG ILMU (30 Cabang Ilmu)


a. Tujuan Pendidikan Cabang Ilmu
b. Lingkup Bahasan Cabang Ilmu
c. Buku Ajar Yang Dianjurkan

Kurikulum fakultas harus 80%nya adalah KIPDI, 20%nya “ muatan


lokal” (kurikulum pelengkap)
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) untuk Pendidikan
Kedokteran Dasar (Ditjen Dikti Februari 2005)

o KIPDI II telah berusia 10 tahun, merupakan kurikulum subject-based.

o World Federation on Medical Education (WFME) International Conference


(Kopenhagen, Denmark 2002):
 Basic Medical Education
 Perlunya dokter mencapai kompetensi yang dapat menjamin mutu dan
peningkatan pelayanannya kepada masyarakat.

o Penyusunan kompetensi lulusan di dunia internasional


 Sebagai standar pendidikan
 Mendasari proses pendidikan yang digunakan untuk mencapai kompetensi.

o Kompetensi dokter harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan:


 “ Standar Pelayanan Minimal untuk mencapai Indonesia Sehat 2010 (SK
Menkes No.1475/MOH/SK/X/2003)
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Pendidikan Kedokteran Dasar
(Ditjen Dikti Februari 2005)

o Perubahan paradigma pendidikan kedokteran: perkembangan IPTEK


yang sangat pesat
it’ s impossible for the teacher to teach all
it’ s impossible for the student to learn all
 pembelajaran aktif dan kontekstual
 problem-based learning
 modul/blok terintegrasi horizontal dan vertikal

o Menggunakan pendekatan kedokteran keluarga


Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Pendidikan Kedokteran Dasar
(Ditjen Dikti Februari 2005)
BAB I PENDAHULUAN
Tanggung Jawab Dokter di Indonesia
KURIKULUM INTI: 80% dari Kurikulum FK/Program Studi Pend Dokter
BAB II KOMPETENSI
7 area kompetensi
Kompetensi Inti
Komponen Kompetensi
Sasaran Penunjang
BAB III A. DASAR PENGETAHUAN (KNOWLEDGE BASE)
B. PRINSIP PENERAPAN KIPDI III (KBK Kedokteran)
1. Kompetensi & Hasil (outcome)
2. Struktur Kurikulum & Organisasi
3. Integrasi
4. Orientasi Komunitas
5. Pengajaran dan Pembelajaran
6. Keterampilan Klinik
7. Evaluasi Hasil Pembelajarn Mahasiswa
8. Monitoring dan Evaluasi Program
9. Multi Profesionalisme
KBK 2005 untuk
Pendidikan Kedokteran Dasar
o Berbasis Kompetensi
 Kompetensi diuraikan eksplisit dan jelas
 Levels of competence dokter praktik umum untuk berbagai jenis penyakit
(list of diseases) yang sering ditemui
 Levels of clinical skills
o Terintegrasi
 Integrasi horizontal dan vertikal dalam bentuk blok atau modul
melandasi pembelajaran yang selektif, relevan dan kontekstual,
menghilangkan tumpang tindih yang tidak perlu
 Pembelajaran aktif  problem-based learning/PBL (pembelajaran
berdasarkan masalah)
 Konsep SPICES
 Tahapan basic education + medical sciences integrated modules 7
semester & clinical practice modules minimal 3 semester  minimal 10
semester
UU SISDIKNAS 20/2003
Surat edaran KKI Nomor
KD.02.02/02/KKI/X/1754/2010 mengenai
KBK ( Dirjen Dikti 2005 ) wajibnya penerapan KBK terhitung sejak
tahun 2007

UUPK 29/ 2004 :


•Melindungi Pasien
•Meningkatkan mutu
KBK Beberapa FK sejak
•Kepastian Hukum
tahun 2005
•Mengesahkan Standar Pendidikan
Profesi Kedokteran ( Perkonsil No
10/ 2012 )
•Mengesahkan Standar
Kompetensi Dokter Indonesia
( Perkonsil No 11/ 2012)
KBK seluruh FK sejak
tahun 2007

UU No 12/2012 Pendidikan Tinggi, Permenristekdiki No 44/2015 SN Dikti


STANDAR PENDIDIKAN TINGGI
(Permenristekdikti no 44 Tahun 2015)

+ +
PT

Prodi

Standar Dikti Ditetapkan


(Melampaui Perguruan
dan
SN Dikti) Tinggi
Permenristek-
SN Dikti
dikti No. 44
(Standar Minimal)
Tahun 2015

Standar Nasional Pendidikan: menjadi acuan dalam menyusun,


menyelenggarakan, dan mengevaluasi kurikulum.
13
STANDARDS IN MEDICAL EDUCATION

INPUT PROCESS OUTPUT OUTCOME

Quality of Quality of Quality of Quality of


Quality of
new teaching graduate professional
graduate
enrollment and work
learning
Lulus Dokter Internsip
Reformasi Sistem Pendidikan Dokter
di Indonesia (mulai 2012)

Dasar Hukum :
1. Undang Undang No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Undang Undang No. 20/2013 tentang Pendidikan Kedokteran
3. PP No.52/2017 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.20/2013
4. Permenristekdikti No.44/2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
5. (rancangan) Permenristekdikti tentang Standar Nasional
Pendidikan Kedokteran
UU Pendidikan Kedokteran

1. Program Dokter layanan primer


2. Integrasi akademik-profesi
3. Integrasi FK-RSP (termasuk wahana pendidikan kedokteran)
4. Pembiayaan pendidikan
5. Seleksi mahasiswa
6. Kuota mahasiswa
7. Uji kompetensi
8. Internsip (sebagai kelanjutan setelah program profesi dokter)
9. Sistem penjaminan mutu
10. Standar nasional pendidikan kedokteran
11. Afirmasi (untuk mendukung pemerataan distribusi dokter)
Intregrasi Pendidikan Akademik-Profesi,
Internsip, DLP, Spesialis-Subspesialis
ORGANISASI PROFESI

AKADEMIK PROFESI IN
TERN SPESIALIS
Paling lama 7 tahun Minimal 2
tahun, paling SIP Pilihan
S S S S
lama 5 tahun karir
lanjutan u u u u
(klinis) b b b b
setelah
menjadi Sp Sp Sp Sp
60%RS dokter
+ 40 %
Sked Dokter PKM DLP

FAKULTAS KEDOKTERAN

RUMAH SAKIT PENDIDIKAN & WAHANA PENDIDIKAN


1.2. Referensi Standard Pendidikan
Profesi Dokter (“Sedunia”)
BASIC MEDICAL
EDUCATION (BME) CONTINUING
PROFESSIONAL
POSTGRADUATE
ME (PME) DEVELOPMENT (CPD)

MEDICAL EDUCATION
Global Standards for Quality Improvement, WHO - WFME, 2003
Perbedaan KBK dengan KBD
(Kurikulum Berbasis Disiplin ilmu) pada F.K

KBK KBD
Referensi WFME Konvensional

Lama studi Min 7 + 4 sem Min 8 + 4 sem

Proses Banyak metoda/Spices Kuliah + Praktikum


“pasien bukan objek” “pasien jadi objek”

Output Mencapai kompetensi Kompetensi ++

internsip + -
Uji Kompetensi Sebelum internsip Sesudah selesai proses
pendidikan
Penilaian Kinerja & + -
Profesionalisme
Standar Pendidikan Profesi Dokter adalah standar
minimal yang harus dipenuhi oleh institusi pendidikan
kedokteran dalam menyelenggarakan pendidikan dokter.
Hal yang menjadi perhatian dalam penyusunan
revisi SPPD 2012

• Tetap mengacu kepada Global Standard for Medical Education dari


WFME yang mensyaratkan peningkatan kualitas yang berkelanjutan.

• Merupakan standar minimal yang harus dicapai oleh institusi


pendidikan kedokteran.

• Menjadi acuan bagi institusi pendidikan kedokteran dalam


mengembangkan sistem penjaminan mutu
Standar Pendidikan Profesi Dokter
Indonesia

1. Visi, Misi, dan Tujuan


2. Program Pendidikan
3. Penilaian Hasil Belajar
4. Mahasiswa
5. Dosen
6. Sumber Daya Pendidikan
7. Evaluasi Program Pendidikan
8. Penyelenggara Program dan Administrasi Pendidikan
9. Pembaruan Berkesinambungan
Program Pendidikan

Model Kurikulum
• Model kurikulum berbasis kompetensi yang terintegrasi baik
horizontal maupun vertikal, serta berorientasi pada masalah
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat dalam konteks
pelayanan kesehatan primer.

• Kurikulum harus dilaksanakan dengan pendekatan/strategi SPICES


(Student-centred, Problem-based, Integrated, Community-based,
Elective, Systematic/Structured).
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Indonesian Medical Council
Jakarta 2012
Pasal 1

(1) Standar Kompetensi Dokter Indonesia merupakan bagian dari Standar Pendidikan
Profesi Dokter Indonesia yang disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.

(2) Standar Kompetensi Dokter Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Konsil Kedokteran Indonesia ini.

Pasal 2

Setiap perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesi dokter, dalam


mengembangkan kurikulum harus menerapkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2).
SPPD dan SKDI tahun 2012
diharmonisasi dengan SNPK
SNP
SN-DIKTI
Permenristekdikti SNPK
Kurikulum
KKI dan
SPSKD & SPSKDG untuk
memenuhi
capaian
pembelajaran

• SNPK : Standar Nasional Pendidikan Kedokteran (+ standar penelitian + standar


pengabdian masyarakat + standar biaya pendidikan )
• SPSKD : Standar Pendidikan & Standar Kompetensi Dokter (termasuk spesialis)
• SPSKDG : Standar Pendidikan & Standar Kompetensi Dokter Gigi (termasuk spesialis)
Kerangka Kerja Penjaminan Mutu
Profesionalisme Dokter
E
E
n
PENDIDIKAN x
t PELAYANAN
i Harmonisasi
r
t
y
• Naskah Akademik Sistem • Standar Kompetensi Kerja
Pendidikan e • Standar Profesi
e
• Standar Pendidikan x • Standar Pelayanan
x
a
• Standar Kompetensi Lulusan a • Kode Etik Profesi
m
• Kurikulum Berbasis Standarisasi
m (Pelayanan)
Kompetensi (KBK) output Standardisasi
• Capaian Pembelajaran pendidikan kompetensi dokter

Blue Print
Professionalism
Assessment
(Blue Print Uji
Kompetensi)
Prinsip Student Assessment Pilar Profesionalisme :
•Validitas •Profesionalisme
•Reliabilitas Professionalism •Etik
•Feasibilitas Assessment •Kompetensi
•Dampak bagi mahasiswa & (UKMPPD) •Otonomi
institusi pendidikan
Landasan Sosiologis :
Tujuan dan Manfaat Uji Kompetensi bidang Kedokteran

TUJUAN DASAR MANFAAT


menjamin lulusan program profesi dokter
Masyarakat
atau dokter gigi yang kompeten dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang
terstandar secara nasional demi optimal dengan prinsip keselamatan
keselamatan pasien pasien, dari tenaga kesehatan yang
kompeten dan profesional
menilai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai dasar untuk Institusi Pendidikan
melakukan praktik kedokteran mendorong implementasi budaya
mutu dan perbaikan proses
memberikan umpan balik proses pembelajaran sesuai standar nasional
pendidikan pada fakultas
kedokteran atau kedokteran gigi Pemerintah & Stakeholders
dasar pembinaan untuk penguatan
continous quality improvement
memantau mutu program profesi dokter atau pendidikan tinggi bidang kesehatan
dokter gigi dalam rangka pengambilan
kebijakan oleh pemerintah.
Sejarah Uji Kompetensi :
UKDI (UJI KOMPETENSI DOKTER INDONESIA)
TAHUN 2007-2012

• UKDI : Ujian yang dilaksanakan untuk menilai pencapaian


kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi dalam rangka
memperoleh sertifikat kompetensi dari organisasi profesi
(Kolegium Dokter Indonesia)

• UKDI mulai diterapkan sejak tahun 2007 sejalan dengan


diberlakukannya Pendidikan Kedokteran Berbasis Kompetensi.

• UKDI dilaksanakan oleh Komite Bersama UKDI yang terdiri dari


unsur AIPKI dan KDI
UKMPPD/UJI KOMPETENSI MAHASISWA
PROGRAM PROFESI DOKTER
(pasca UU No.20/2013)

• Pada tahun 2014, UKDI berubah menjadi UKMPPD sebagai


exit exam
• UKMPPD merupakan syarat kelulusan pendidikan dokter
untuk mendapatkan sertifikat profesi dari PT dan sertifikat
kompetensi dari organisasi profesi
• UKMPPD dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran; dan
pelaksanaannya dikelola oleh Panitia Nasional UKMPPD
(PNUKMPPD) berdasarkan Keputusan Menristekdikti.
Peta
Jalan Uji Kompetensi
Sumpah
Min. 7 semester (akademik) Min. 4 semester (profesi) Dokter

AKADEMIK PROFESI

Jika tdk lulus uji


kompetensi 
Program Retaker

Lulus Selesai Uji Kompetensi


Tahap Akademik Kepaniteraan (CBT & OSCE)
Klinik
•Ijazah Sarjana(PT)
•Sertifikat Profesi (PT)
(dulunya ijazah profesi)
•Sertifikat kompetensi
(Kolegium)
WAKTU TUNGGU DAN ALUR YANG HARUS DITEMPUH LULUSAN FK
HINGGA INTERNSIP
(5-6 bulan)
TERIMA KASIH

Peran Ibu/ Bapak adalah bentuk nyata turut serta


meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia,
melalui peningkatan mutu dokter Indonesia

Anda mungkin juga menyukai