Anda di halaman 1dari 12

Hazard, Vulnerability and Capacity Assessment

( HVCA )
Asesmen Bahaya, Kerentanan dan Kapasitas
Apa itu HVCA
• Kegiatan pengumpulan informasi yang akan
digunakan oleh pihak internal maupun pihak
eksternal dalam pengambilan keputusan untuk
perencanaan kegiatan penanganan bencana.
• Proses penilaian yang digunakan untuk
mengidentifikasi bahaya (ancaman), kerentanan
(kelemahan) dan kapasitas (kekuatan) suatu
rumah tangga, masyarakat, maupun institusi
seperti PMI
Kenapa HVCA penting
• Karena HVCA merupakan asesmen untuk
perencanaan kegiatan yang berkelanjutan
(long term development)
• Simpel, aplikabel, namun komprehensif
• Memberikan perhatian yang mendalam
terhadap prediksi, pencegahan, kesiapsiagaan
dan mitigasi.
Alasan melakukan HVCA
1. Rencana kegiatan pengembangan
memerlukan HVCA
2. HVCA sangat diperlukan untuk kesiapsiagaan
bencana dan mitigasi
3. Bila dilaksanakan secara tepat, HVCA dapat
membangkitkan kesadaran dan kepedulian
masyarakat untuk mengurangi kerentanan
dengan menggunakan kapasitas yang
dimilikinya
Manfaat HVCA
Sebagai alat diagnosis (diagnostic tool) :
•Membantu memahami masalah dan gejalanya,
termasuk akar masalahnya.
•Membantu melihat secara sistematis sumber daya,
keterampilan dan kapasitas yang tersedia.
•Memfokuskan pada kondisi spesifik (ancaman dan
risiko spesifik, kelompok paling rentan, sumber
kerentanan, persepsi lokal terhadap risiko, sumber
daya dan kapasitas lokal.
•Menekankan pada area tanggung jawab yang
berbeda untuk mengurangi kerentanan.
Manfaat HVCA
Sebagai alat perencanaan (planning tool) :
•Untuk memprioritaskan kegiatan mana yang akan
dilaksanakan, urutan / tahapan kegiatan, input
yang diperlukan, serte beneficieries / kelompok
sasaran.
•Memberi peluang untuk perencanaan yang
dinamis dan realistik yang memungkinkan proses
monitoring, fleksibilatas serta multisolusi.
•Membantu mengevaluasi dampak proyek dalam
hal pengurangan risiko, meminimalkan kerentanan,
serta meningkatkan kapasitas.
Memilih tools HVCA
• Dengan memperhatikan kondisi sosial, budaya
dan politik.
• Memperhatikan daya dukung SDM dan
keuangan.
• Memperhatikan kapasitas untuk mendesain,
menginisiasi, menganalisis dan menggunakan
hasil – hasil HVCA tersebut untuk proses
perencanaan proyek / kegiatan.
Macam – macam tools HVCA
• Sumber – sumber data sekunder (arsip data,
laporan proyek, jurnal, surat kabar, artikel,
analisis partisipatif data sekunder, pemetaan.
• Wawancara semi struktur
• Participatory mapping
• PRA
Menggunakan hasil HVCA
• Lakukan analisis hasil HVCA secara lebih mendalam
pada masing – masing aspek / variabel HVCA.
• Prioritaskan kerentanan mana yang mungkin dapat
dikurangi dengan menggunakan kapasitas dan sumber
daya yang ada.
• Identifikasi siapa dapat melakukan apa dengan
melibatkan partisipasi penuh dari semua stakeholder.
• Berbagi informasi hasil HVCA dengan stakeholder
utama akan memberi kontribusi dalam membangun
networking yang lebih kuat antara pemerintah,
masyarakat, LSM dan stakeholder lainnya untuk
merencanakan kegiatan penanggulangan bencana.
Format HVCA
• Penilaian Bahaya
Aspek yang dikaji Catatan
Jenis ancaman bencana
(hazard type)

Indikator peringatan dini


(warning signs)
Pertanda awal bencana
(forewarning)
Kecepatan terjadinya
bencana (speed on set)

Frekuensi kejadian
serupa (frequency)

Dugaan waktu kejadian


(when)
Format HVCA
• Penilaian Kerentanan

Aspek yang dikaji Catatan


Berapa lama kejadian
berlangsung (duration)

Tingkat kerugian /
keparahan (extent)

Elemen paling terancam


(element at risk)
Penduduk yang paling
terancam (people at risk)

Lokasi
(location of people at risk)
Format HVCA
• Penilaian Kapasitas
Aspek yang dikaji Catatan

Sumber – sumber daya dan kapasitas yang masih dapat dimanfaatkan

a. Material / fisik

b. Sosial / organisasi

c. Sikap / perilaku

Anda mungkin juga menyukai