Anda di halaman 1dari 97

CONTOH

9 TIPE DESAIN TURAP

Disusun oleh :
Nama : Bima Purwantoro
Nrp : 112008017

1
Prosedur Perhitungan Stabilitas
Turap
 tahap 1 :
 perhitungan dan pengecekan stabilitas lereng
terhadap tinggi kritis dan potensi longsor,
 apabila angka keamanan < 1.30 lereng harus
diperkuat dengan konstruksi turap, dan gunakan
prosedur tahap 2.

 tahap 2 :
 Perhitungan dan pengecekan stabilitas konstruksi
turap .
2
Prosedur Perancangan Dinding Turap yang
dipancang pd tanah granuler dgn ujung
bebas
 Hitung dan gambarkan diagram tekanan tanah aktif dan pasif
berdasarkan Ka dan Kp.
 Hitung tekanan akibat tekanan overburden pada kedalaman
turap H,
 q’ =  i Hi (gunakan ’ bila tanah terendam air).
 Tentukan letak titik bertekanan nol dengan persamaan :

q' K a 2
y
 2 (K p 2  K a 2 )
3
Prosedur Perancangan Dinding Turap yang
dipancang pd tanah granuler dgn ujung
bebas
 4. Ambil momen terhadap angker :
 L Pa – ½ D12 2 (Kp2 - Ka2) (Hw + b + y + ⅔ D1) = 0
 Dari persamaan ini akan diperoleh D1.
 5. Hitung gaya pada angker :
 T = Pa - ½ D12 2 (Kp2 - Ka2)

 6. Tentukan besarnya momen maksimum dan


dinding turap, yaitu pada titik dengan gaya lintang
nol.
4
Prosedur Perancangan Dinding Turap yang
dipancang pd tanah granuler dgn ujung
bebas
 Pilihlah dimensi turap berdasarkan momen
maksimum tersebut.

 Untuk keamanan, kalikan kedalaman turap (D),


dengan factor 1,2 – 1,4 atau dengan membagi
koefisien tekanan tanah pasif dengan faktor 1,5
sampai 2 pada langkah (3) dan (4).

5
Kasus 1. Perhitungan Konstruksi
Turap Kantilever
 Diketahui turap pada gambar di bawah ini.
 Tanah urug dan dasar galian berupa pasir, dengan :
  = 18 kN/m3;  = 30, c = 0
  ’= 8,19 kN/m3
 Ka = tg2 (45 - /2) = 0,33
 Kp = tg2 (45 + /2) = 3
 Hitung :
 Kedalaman turap
 Momen maksimum yang terjadi dengan cara analitis
dan grafis

6
1. Contoh
Perhitunga
n
Konstruksi
Turap
Kantilever

7
1. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever

 Penyelesaian :
 Perhitungan secara analitis, Kedalaman Turap
 q’ = 1H = 18 x 5 = 90 kN/m2
q' K a 90 x 0.33
a   1.36 m
' (K p  K a ) 8.19 (3  0.33)

 Pa = ½ paH + ½ pa a = ½ q’ Ka H + ½ q’ Ka a
 = ½ x 90 x 0,33 x 5 + ½ x 90 x 0,33 x 1,36 = 94,45 kN/m

8
1. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever

 Menentukan y dengan Σ Mo = 0,
 Pa y = ½ paH (a + H/3) + ½ pa a (2a/3)
 = ½ x 90 x 0,33 x 5 x (1,36 + 5/3) + ½ x 90 x 0,33 x
1,36 x 2 x 1,36/3)
 = 243,04 kN
 y = Pa y/Pa = 243,04/94,45 = 2,57 m
 Dari persamaan,
 Pp’ = HKp + ’ (Y + a)Kp - ’ (Y + a) Ka

9
1. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever

 2Pa  2  y 1  2Pa
Y 3  Y  6Pa    Y (2Pa  Pp ' y )  0
P'  P ' C CPp '
 p   p 

 dengan C = ’ (Kp – Ka) = 8,19 (3 - 0,33) = 21,87


 Nilai Y ditentukan secara coba-coba, pada:
 Y = 6,55 m
 Dari substitusi persamaan (a), dapat diperoleh :
 Pp’ = 442,97 kN/m2
 Jika nilai ini disubstitusikan ke persamaan (b),
diperoleh nilai  0 (OK)
10
1. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever

 D=Y+a
 = 6,55 + 1,36 = 7,91 m

 Dengan mengalikan D dengan factor 1,20 untuk


keamanan,
 D’ = 1,2 x 7,91
 = 9,5 m
 Panjang turap yang dibutuhkan = D’ + H = 9,5 + 5 =
14,5 m

11
1. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever ( Kasus – 1 )

 b). Menghitung momen maksimum


 Menentukan Mmak,
 Mmak = Pa (y + 2/3 x)

1 1
 2Pa 2   2 x 94.45 2 
x     2.94 m
 ' (K p  K a )   8.19 (3  0.33) 
 Sehingga, Mmak = 94,45 (2,57 + 2/3 x 2,94)
= 427,9 kN.m
12
1. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever

 Perhitungan secara grafis


 a). Kedalaman Turap
 ’ / = 8,19/18
 = 0,455
 =1
 Kp/Ka = 3/0,33 = 9

13
1. Contoh
Perhitunga
n
Konstruksi
Turap
Kantilever

 Gambar 46.
 Turap
Kantilever
Pada Tanah
Granuler,
Untuk ’ = 0,4 
14
1. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever
 Gambar 47.
Turap
Kantilever
Pada Tanah
Granuler,
Untuk ’ =
0,5 

15
1. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever
 Gambar 48.
Turap
Kantilever
Pada Tanah
Granuler,
Untuk ’ = 0,6 

16
1. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever
 Dari grafik dengan ’ = 0,4 , diperoleh
 D/H = 1,70
 Dari grafik dengan ’ = 0,5 , diperoleh
 D/H = 1,55
 Dengan melakukan interpolasi linier untuk ’ / =
0,455 diperoleh D/H = 1,62
 Sehingga,
 D = 1,62 x 5
 = 8,10 m (hampir sama dengan cara analitis)

17
1. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever
 D’ = 1,2 x 8,10 = 9,72 m
 Dari grafik : Mmaks
 Untuk ’ = 0,4  ; ' K H3  1.6

a Mmaks
Dari grafik :  1.08
3
 Untuk ’ = 0,5  ; ' K aH
 dengan interpolasi linier untuk Mmaks
 ’ / = 0,455 diperoleh, 3
 1.35
' K aH
 Mmaks = 1,35 x 8,19 x 0,33 x 53
 = 456,1 kNm (hampir sama dengan perhitungan secara
analitis)
18
2. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever
 Dinding turap ditunjukkan dalam gambar di bawah. Tanah
terdiri dari 2 lapisan, bagian urugan berupa pasir dengan 1
= 32 (Ka1 = 0,307), c1 = 0, b1 = 15,87 kN/m3 dan 1’ = 9,43
kN/m3. Tanah bagian bawah (dasar galian) berupa
lempung dengan c2 = 47,02 kN/m2, 2 = 0, 2’ = 8,9 kN/m3.
 Tentukan :
 Kedalaman penetrasi turap (D).
 Momen maksimum pada turap.
 Idem soal (b), dengan menggunakan grafis (pasir urug :
1’/b1 = 0,6)
 Hitung Mmaks dengan menggunakan grafis

19
2. KONSTRUKSI TURAP KANTILEVER
20
2. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever

21
2. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever
 1. Perhitungan secara Analitis
 Tekanan tanah pada kedalaman dasar galian:
 q' =  i Hi = h1b + h21’ = 2 x 15,87 + 3 x 9,43 = 60,03 kN/m2
 Tekanan tanah aktif total :
 Pa = 0,5 h1² b Ka1 + h2 h1b Ka1 + 0,5 h2² 1’ Ka1
 = (0,5 x 2² x 15,87 x 0,307) + (3 x 2 x 15,87 x 0,307) + (0,5 x 3² x 9,43
x 0,307)
 = 9,74 + 29,23 + 13,63 = 52,61 kN/m
 y diperoleh dari momen gaya-gaya terhadap A sama dengan nol:

9.74 (3  2 / 3)  29.23 (1.5)  13.63 (1)


y  1.77 m
52.605
22
2. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever

 a) Menghitung Kedalaman Penetrasi Turap


 4c2 – q’ = 4 x 47,02 – 60,03 = 128,05 kN/m2

2 Pa (12c 2 y  Pa )
D ( 4c 2  q' )  2DPa  0
2c 2  q'
2 52.61 (12 x 47.02 x 1.77  52.61)
128.05 D  2 x 52.61 D  0
2 x 47.02  60.03

23
2. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever

 Dari persamaan tersebut diperoleh :


 D = 2,13 m
 Panjang penetrasi turap :
 D’ = 1,2 D = 1,2 x 2,13 = 2,56 m
 Panjang turap total = D’ + H = 2,56 + 5.0 = 7,56 m
= 7,60 m

24
2. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever

 b) Momen maximum (Mmak)


 Pa  1 Pa 
Mmaks  Pa  y   
 4c  q'  2 4c  q' 

 52.61  1 52.61 
Mmaks  52.61   1.77   
 4 x 47 .02  60 .03  2 4 x 47 . 02  60 . 03 

Mmaks  103.93 kN.m


25
2. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever

 2. Perhitungan Secara Grafis


 c) Menghitung Kedalaman Penetrasi Turap.
2 4c  q' 2qu  q'
 
128 .05
 8.85
   0. 4
5  ' K aH ' K aH 9.43 x 0.307 x 5

 Bila D dihitung dengan grafis diperoleh :


D
 0.43
 Kp/Ka lihat contoh 1 H
 D = 0,43 x 5 = 2,15 m (hampir sama dengan hitungan
secara analitis (a))
26
2. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever

 d) Momen maximum (Mmak)


 Untuk Mmak :
Mmaks
3
 0 . 29
' K aH
 atau
 Mmak = 0,29 x 9,43 x 0,307 x 53
 = 104,95 kN.m (hampir sama dengan hitungan
secara analitis (b))

27
3. Contoh Perhitungan : Konstruksi Turap
Kantilever ( Kasus – 3 ).

 Turap kantilever diperlihatkan dalam gambar di


bawah ini. Tanah di atas galian (pasir) :  = 17
kN/m3, ’ = 10 kN/m3  = 30, c = 0 kPa. Tanah di
bawah galian (lempung) :  = 0, c = 50 kPa, ’ = 9
kN/m3.
 Tentukan : Kedalaman penetrasi turap yang
aman.

28
3. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Kantilever

29
3. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever.
 Penyelesaian :
 Tanah di atas galian :
 Ka = tg2 (45 - /2) = tg2 (45 - 15) = 0,33
 Kp = tg2 (45 + /2) = tg2 (45 + 15) = 3
 Tekanan tanah pada kedalaman dasar galian:
  i Hi = q’ = (17 x 3) + (10 x 3) = 81 kN/m2
 Tekanan tanah aktif total :
 Pa (total) = 0,5 h121 Ka + h2 h1 1 Ka + 0,5 h22 1’
Ka
 = (0,5 x 32 x 17 x 0,33) + (3 x 3 x 17 x 0,33) +
 (0,5 x 32 x 10 x 0,33) = 25,25 + 50,49 + 14,85
 = 90,59 kN/m
30
3. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Kantilever.

 Jarak titik tangkap Pa (total) terhadap dasar galian (y)


diperoleh dari momen gaya-gaya terhadap A sama
dengan nol :
25.25 ( 4)  50.49 (1.5)  14.85 (1)
y  2.11 m
90.59
 Menghitung D :
 4c – q’ = (4 x 50) –81 = 119 kN/m2
2 Pa (12cy  Pa )
D ( 4c  q' )  2DPa  0
2c  q'
31
3. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Kantilever.
 119D2 – 2 x 90,59D – 90,59 (12 x 50 x 2,11 + 90,59) = 0
(2 x 50) + 81
2 90.59 (12 x 50 x 2.11  90.59)
119 D  2 x 90.59 D  0
(2 x 50)  81

 Dari persamaan tersebut diperoleh :


 D = 3,26 m
 Kedalaman penetrasi turap:
 D’ = 1,2 D = 1,2 x 3,26 = 3,91 m
 Panjang turap total = D’ + H = 3,91 + 6 = 9,91 m, dipakai 10 m
32
4. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
 Turap dengan angker ditunjukkan pada gambar di
bawah.
 Data tanah sebagai berikut :
 Di atas galian : d = 13 kN/m3, ’ = 10 kN/m3,  =
30, c = 0 kPa
 Di bawah galian : ’ = 10 kN/m3,  = 33, c = 0 kPa
 Tentukan :
 Kedalaman turap dengan cara ujung bebas
 Gaya pada angker.

33
4. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

34
4. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
 Penyelesaian :
 Tanah di atas galian : Ka1 = tg2 (45 - /2) = tg2 (45 –
15) = 0,33, Kp1 = tg2 (45 + /2) = tg2 (45 + 15) = 3
 Tanah di bawah galian : Ka2 = tg2 (45 – 16,5) = 0,29,
Kp2 = tg2 (45 + 16,5) = 3,39
 Tekanan tanah pada kedalaman dasar galian :
 q' =  i Hi + q = (2 x 13) + (6 x 10) + 10 = 96 kN/m2

35
4. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
q' K a 2 96 x 0.29 27.84
y    0.89 m
(K p 2  K a 2 ) 2 (3.39  0.29 ) x1 0 31

 Kedalaman
 0 m : qKa1 = 10 x 0,33 = 3,3 kN/m2
 2 m : qKa1 + h11Ka1 = 3,3 + (2 x 13 x 0,33) = 11,88
kN/m2
 8 m : qKa1 + h11Ka1 + h21’Ka1 = 3,3 + 8,58 + (6 x 10
x 0,33) = 31,68 kN/m2
 Elevasi muka air di muka dan di belakang turap sama,
maka tekanan air pada turap nol (saling
meniadakan).
36
4. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Hitungan tekanan tanah dan momen terhadap A,


diperlihatkan dalam tabel berikut
Tekanan total tanah Jarak ke A Momen ke A
No.
(kN/m) (m) (kN.m)

1 3,3 x 2 = 6,60 0 0
2 0,5 x 11,88 x 2 = 11,88 0,33 3,92
3 11,88 x 6 = 71,28 4,00 285,12
4 0,5 (31,68 – 11,88) x 6 = 59,40 5,00 297,00
5 0,5 x 0,89 x 27,84 = 12,39 7,30 90,45

161,55 676,49 37
4. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
 Jarak titik tangkap gaya-gaya terhadap titik A :
676.49
L  4.19 m
161.55
 LPa – ½ D12 2’ (Kp2 – Ka2)(Hw + b + y + ⅔ D1) = 0
 676,49 – ½ x D12 x 10 x (3,39 – 0,29) x (6 + 1 + 0,89 +
⅔ D1) = 0
 676,49 – 122,30 D12 – 10,33 D13 = 0
 Dengan cara coba-coba, diperoleh D1 = 2,15 m
 y + D = 0,89 + 2,15 = 3,04 m

38
4. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 a). Kedalaman turap


 Kedalaman penembusan turap D = 1,2 x 3,04 = 3,65 m
 Panjang turap total = 3,65 + 8 = 11,65 m
 b). Gaya pada angker
 Gaya pada angker (diambil pada D1 = 2,15 m)
 T = Pa – ½ (Kp2 – Ka1) D1² 2’
 = 161,55 – ½ x (3,39 – 0,29) x 2,152 x 10 = 89,90
kN/m

39
5. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Bila dalam Contoh Kasus 4, di depan


turap tidak ada genangan air, :

 Berapa kedalaman penetrasi turap


yang aman ?
 Berapa gaya angkernya ?

40
5. Contoh
Perhitunga
n
Konstruksi
Turap
Diangker

41
5. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Penyelesaian :
q' K a 2  h 2  w 96 x 0.29  6 x 9.81
y   2.80 m
 2 ' (K p 2  K a 2 ) 10 x 3.1
 Pada diagram tekanan no.6, tekanan pada dasar
galian didasarkan pada koefisien tekanan aktif
Ka2 :
 q’ Ka2 + h2 w = 96 x 0,29 + 6 x 9,81 = 86,70 kN/m2
 Resultan gaya tekanan aktif terhadap titik A :

42
5. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
2431 .48
L  5.44 m
447.14
 Hitungan tekanan tanah dan momen terhadap A.
No. Tekanan total tanah Jarak ke A Momen ke A
(kN/m) (m) (kN.m)

1 3,3 x 2 = 6,60 0 0
2 0,5 x 11,88 x 2 = 11,88 0,33 3,92
3 11,88 x 6 = 71,28 4 285,12
4 0,5 (31,68 – 11,88) x 6 = 59,40 5 297
5 0,5 x 62 x 9,81 = 176,6 5 882,9
6 0,5 x 2,80 x 86,40 = 121,38 7,93 962,54

447,14 2431,48 43
5. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 a). Perhitungan kedalaman penetrasi turap


 Menentukan panjang penetrasi turap, dilakukan
dengan mengambil MA = 0 (pada angker):
 LPa – ½ D12 2’ (Kp2 – Ka2)(Hw + b + y + ⅔ D1) = 0
 2431,48 – ½ D12 x 10 x 3,1 x (6 + 1 + 2,80 + 2/3 D1) = 0
 2431,48 – 151,9 D12 – 10,33 D13 = 0

44
5. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Dengan cara coba-coba, diperoleh D1 = 3,60 m


 y + D1 = 2,80 + 3,6 = 6,4 m
 Dengan mengalikan 1,2, diperoleh D1 = 1,2 x 6,4 =
7,68 m
 Dipakai kedalaman penembusan turap D’ = 7,70 m
 Panjang turap total = 8 + 7,7 = 15,7 m

45
5. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Diangker

 b). Perhitungan gaya angker


 Gaya angker :
 T =  Pa – 0,5 (Kp2 – Ka2) D1 2’
 = 447,14 – 0,5 x 3,1 x 3,6 x 10 = 391,34 kN/m

46
6. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Bila dalam Contoh Kasus 4, tanah di bawah galian


berupa tanah lempung dengan cu = 40 kN/m2,  =
0, dan ’ = 10 kN/m3.

 Hitung :

 Berapa Kedalaman penetrasi turap (D) ?


 Berapa Gaya yang terjadi pada angker (T) ?

47
6. Contoh Perhitungan : Konstruksi Turap
Diangker

48
6. Contoh Perhitungan : Konstruksi Turap
Diangker

 Penyelesaian :
 Hitungan momen terhadap A, ditunjukkan dalam table
di bawah :
No. Tekanan total tanah Jarak ke A Momen ke A
(kN/m) (m) (kN.m)

1 3,3 x 2 = 6,60 0 0
2 0,5 x 11,88 x 2 = 11,88 0,33 3,92
3 11,88 x 6 = 71,28 4 285,12
4 0,5 (31,68 – 11,88) x 6 = 59,4 5 297

149,16 586,04 49
6. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Diangker

 Jarak titik tangkap gaya terhadap A :


 Resultan gaya tekanan aktif terhadap titik A:

586.64
L  3.93 m
149.16

50
6. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
 a). Perhitungan kedalaman penetrasi turap
 Jumlah momen terhadap A sama dengan nol :
 LPa – D(4c – q’)(Hw + b + ½ D) = 0
 586,04 – D(4 x 40 – 96)(6 + 1 + ½ D) = 0
 586,04 – 448 D – 32 D2 = 0
 Diperoleh D = 1,20 m
 Dengan mengalikan 1,2, diperoleh D’ = 1,2 x 1,20 =
1,44 m
 Dipakai kedalaman penembusan turap D’ = 1,50 m
 Panjang turap total = 1,50 + 8 = 9,50 m

51
6. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Diangker

 b). Perhitungan gaya pada angker


 Gaya pada angker :
 T =  Pa – (4c – q’)D
 = 149,16 – (160 – 96) x 1,20 = 72,36 kN/m

52
7. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Turap dengan angker ditunjukkan pada di bawah.


Tanah berupa pasir homogen dengan b = 19,62
kN/m3, ’ = 9,68 kN/m3,  = 30, c = 0 kPa.
 Bila turap dianggap ujung bebas, tentukan :
 Kedalaman turap (D’) dan panjang turap total yang
dibutuhkan
 Gaya tarik angker (T)
 Momen maksimum (Mmak) pada turap
 Idem soal (a), (b), dan (c) dengan menggunakan
grafik

53
7. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

54
7. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Penyelesaian :
 Dalam hitungan akan digunakan cara-1.
 Ka = tg2 (45 - /2) = tg2 (45 - 30/2) = 0,33
 Ka = tg2 (45 + /2) = tg2 (45 + 30/2) = 3

55
7. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Tekanan tanah aktif :


K a ' K a
Pa  (a  b) 2  K a (a  b)(H w  D)  (H w  D) 2
2 2
19.62 x 0.33 9.68 x 0.33
 (3  1) 2  19.52 x 0.33(3  1)( 6  D)  ( 6  D) 2
2 2
 51.8  25.9 ( 6  D)  1.6(6  D) 2

 Tekanan tanah pasif :

' K p 2 2 2
Pp  D  0.5 x 9.68 x 3 x D  14.5 D
2
56
7. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
 (a) Kedalaman penetrasi dan panjang turap total :
 Momen Pa terhadap angker A:
K a ab H D
d1Pa   (a  b ) 2 (  b)  K a (a  b)(H w  D)( w  b)
2 3 2
' K a 2 
 (H w  D) 2  (H w  D)  b
2 3 
19.62 x 0.33 3 1
 (3  1) 2 (  1) 
2 3
6D
19.62 x 0.33(3  1)(6  D)(  1) 
2
9.68 x 0.33 2 
 (6  D) 2  (6  D)  1
2 3 

 Diselesaikan:
 d1Pa = 892,51 + 315,8D + 33,8D2 + 1,07D3 57
7. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
 Momen Pp terhadap angker :
' K p
D 2Pp  D 2 (H w  b  2 3 D)
2
 14.5D 2 (6  1  2 3 D)
 Persamaan :  101.5D 2  9.7D 3
 d1 Pa – d2 Pp = 0
 892,51 + 315,8D + 33,8D2 + 1,07D3 = 101,5D2 + 9,7D3

58
7. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 8,63D3 + 67,71D2 – 315,8D – 892,5 = 0


 D3 + 7,85D2 – 36,6D – 103,4 = 0
 Dengan coba-coba, diperoleh D = 4,70 m
 D’ = 1,2 x D = 1,2 x 4,70 = 5,64 dibulatkan D’ = 5,70
m
 Panjang turap total yang dibutuhkan
 = 10 + 5,70 = 15,70 m

59
7. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 (b) Gaya tarik angker


 Untuk D = 4,70 m
 Pa = 51,8 + 25,9 (6 + D) + 1,6 (6 + D)2
 = 51,8 + 25,9 (6 + 4,70) + 1,6 (6 + 4,70)2 = 512,1 kN
 Pa = 14,5D2 = 14,5 x 4,702 = 320,31 kN
 T = Pa – Pp = 512,1 – 320,31 = 191,8 kN/m

60
7. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
 (c) Momen maksimum pada turap
 Momen maksimum terjadi pada Fx = 0 (gaya lintang nol).
 Dimisalkan lebih dulu bahwa Fx = 0 terletak di atas dasar
galian
 0,5(a + b)2 b Ka + x (a + b) b Ka + 0,5 x2 ’ Ka – T = 0
 0,5 (3 + 1)2 x 19,62 x 0,33 + 4x x19,62 x 0,33 + 0,5x2 x 9,68 x 0,33
– 191,8 = 0
 1,6x2 + 25,9x + 51,8 – 191,8 = 0
 1,6x2 + 25,9x – 140 = 0
 Diperoleh, x = 4,4 m
61
7. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Diangker

 Diperoleh x = 4,4 m di bawah muka air atau 1,6 m


di atas galian (jadi pemisalan benar)
 Mmak = (4,4 + 1) 191,8 – (4,4 + 4/3) 51,8 – (4,4)
(4,4/2) 25,9 + (4,4)2(4, 4/3) 1,6
 = 442,76 kN.m/m.

62
7. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
 (d) Perhitungan dengan menggunakan grafik
 Lokasi angker pada 3/10 = 0,3H tidak sama dengan
0,25H. Dengan demikian bila digunakan grafik,
sebenarnya tidak tepat, namun dapat diharapkan
hasilnya mendekati :
 ’/b = 9,68/19,62 = 0,493 = 0,5
 Dari grafik, untuk Kp/Ka = 3/0,33 = 9
  = 4/10 = 0,4’ = 0,5 diperoleh:
 D/H = 0,48
 Jadi, D = 0,48 x 10 = 4,8 m, mendekati soal (a),
D = 4,70 m.

63
7. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
T
2
 0.58
' K aH
 T = 0,59 x 9,68 x 0,33 x 102 = 188,5 kN/m,
mendekati soal (b), T = 191,8 kN/m
Mmaks
2
 0.16
' K aH

 Mmak = 0,15 x 9,68 x 0,33 x 103 = 447,2 kN.m/m,


mendekati soal (c) Mmak = 442,76 kN.m/m
64
8. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
 Diketahui turap dengan angker yang ditunjukkan dalam
gambar di bawah.
 Tanah dibelakang turap terdiri 2 lapis tanah granuler
dengan :
 Lapisan I : pasir urug: c1 = 0;  = 35; d1 = 11 kN/m3; sat =
20 kN/m3
 Lapisan II : pasir (tanah asli): c2 = 0; 2 = 37; w = 9,81
kN/m3; sat = 22 kN/m3
 Hitung :
 Kedalaman penetrasi turap (D) (metode ujung bebas)
 Panjang turap total, Gaya tarik angker (T).
65
8. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

66
8. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Penyelesaian :
 Penyelesaian akan dilakukan dengan 2 cara.
 (a) Cara-1
 Koefisien-koefisien tekanan tanah aktif dan pasif:
 Ka1 = tg2 (45 – 35/2) = 0,27
 Ka2 = tg2 (45 – 37/2) = 0,25
 Kp2 = tg2 (45 + 37/2) = 4.00
 1’ = sat - w = 20 – 9,81 = 10,19 kN/m3
 2’ = sat - w = 22 – 9,81 = 12,19 kN/m3

67
8. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
 Dihitung lebih dulu (lihat di atas) :
 a = q Ka1 = 5 x 0,27 = 1,35 kN/m2
 b = h1 d1 Ka1 = 0,5 x 11 x 0,27 = 1,485 kN/m2
 c = (h2 + h3) 1’ Ka1 = (1 + 2) x 10,19 x 0,27 = 8,25 kN/m2
 d = q Ka2 = 5 x 0,25 = 1,25 kN/m2
 e = h1 d1 Ka2 = 0,5 x 11 x 0,25 = 1,38 kN/m2
 f = (h2 + h3) 1’ Ka2 = (1 + 2) x 10,19 x 0,25 = 7,64 kN/m2
 g = (D + 2) 2’ Ka2 = (D + 2) x 12,19 x 0,25 = 3,05 (D + 2)
 h = (D) 2’ Kp2 = D x 12,19 x 4 = 48,76D

68
8. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Hitungan momen terhadap angker A ditunjukkan


dalam tabel di bawah :
 Syarat keseimbangan, MA = 0
 - 15,31D3 – 83,215D2 + 65,48D + 89,695 = 0
 Penyelesaian dengan cara coba-coba, diperoleh D =
1,30 m

 a. Kedalaman penetrasi turap :


 D’ = 1,2D = 1,2 (1,30) = 1,56 m

69
8. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
 b. Panjang total turap Lengan
N Tekanan tanah total Momen ke A
Panjang total turap = 5,5 + 1,56
ke m
A = 7.06 m.
o. KN/m (kN.m)
(m)

1 1,35 x 0,5 = 0,675 -1,25 -8,44


2 ½ x 1,485 x 0,5 = 0,371 -1,17 -0,433
3 1,35 x 3 = 4,05 0,5 2,025
4 1,485 x 3 = 4,46 0,5 2,23
5 ½ x 8,25 x 3 = 12,38 1,0 12,38

70
8. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
N Lengan
Tekanan tanah total Momen ke A
o ke A
KN/m (kN.m)
. (m)
2 + ½ (D
6 (D + 2) 1,25 = 1,25 D + 2,5 + 2) 0,625D² + 5D + 7,5
2 + ½ (D 0,69D² + 5,52D +
7 (D + 2) 1,38 = 1,38 D + 2,76 + 2) 8,28
2 + ½ (D 3,82D² + 30,56D +
8 (D + 2) 7,64 = 7,64 D + 15,28 + 2) 45,84
½ (D + 2) 3,05 (D + 2) = 2 + ⅔ (D 1,02D³ + 9,170D² +
9 1,525 D² + 6,1 D + 6,1 + 2) 24,4D + 20,31
1 -( ½ x 48,76D x D) = -24,38
0 D² 4+⅔D -97,52D² – 16,33D³
 M = - 15,31 D³ - 83,215 D² + 65,48 D + 89,695 71
8. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Gaya pada angker : T =  Pa -  Pp


  Pa = 1,525 D2 + 16,37 D + 48,576
  Pp = 24,38 D2
 Untuk D = 1,30 m, diperoleh:
  Pa = 72,43 kN/m’ dan  Pp = 41,20 kN/m’
 c. Gaya pada angker
 T = 72,43 – 41,20 = 31,23 kN/m’

72
8. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Gaya pada angker : T =  Pa -  Pp


  Pa = 1,525 D2 + 16,37 D + 48,576
  Pp = 24,38 D2
 Untuk D = 1,30 m, diperoleh:
  Pa = 72,43 kN/m’ dan  Pp = 41,20 kN/m’
 c. Gaya pada angker
 T = 72,43 – 41,20 = 31,23 kN/m’

73
8. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Diangker
 (b) Cara-2
 Hitungan untuk pembuatan diagram tekanan tanah :
 a = q Ka1 = 5 x 0,27 = 1,35 kN/m2
 b = h1 d1 Ka1 = 0,5 x 11 x 0,27 = 1,485 kN/m2
 c = (h2 + h3) 1’ Ka1 = (1 + 2) x 10,19 x 0,27 = 8,25
kN/m2
 d = q Ka2 = 5 x 0,25 = 1,25 kN/m2
 e = h1 d1 Ka2 = 0,5 x 11 x 0,25 = 1,38 kN/m2

74
8. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Diangker

 f = (h2 + h3) 1’ Ka2 = (1 + 2) x 10,19 x 0,25 = 7,64


kN/m2
 g = h4 2’ Ka2 = 2 x 12,19 x 0,25 = 6,095 kN/m2
 q’ =   H = q + h1 d1 + (h2 + h3) 1’ + h4 2’
 = 5 + 0,5 x 11 + (1 + 2) x 10,19 + 2 x 12,19
 = 65,45 kN/m2

75
8. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

76
8. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Persamaan untuk menentukan panjang y:


q' K a 2 65.45 x 0.25
y   0.36 m
' (K p 2  K a 2 ) 12.19( 4  0.25 )

 Hitungan momen terhadap angker A ditunjukkan


dalam tabel di bawah :

77
8. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

Lengan Momen
N Tekanan tanah total ke A ke A
o. KN/m (m) (kN.m)
1 1,35 x 0,5 = 0,675 -1,25 -8,44
2 ½ x 1,485 x 0,5 = 0,371 -1,17 -0,433
3 1,35 x 3 = 4,05 0,50 2,025
4 1,485 x 3 = 4,46 0,50 2,23
5 ½ x 8,25 x 3 = 12,38 1,00 12,38
6 1,25 x 2 = 2,50 3,00 7,50

78
8. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

Lengan Momen
N Tekanan tanah total ke A ke A
o. KN/m (m) (kN.m)
7 1,38 x 2 = 2,76 3,00 8,28
8 7,64 x 2 = 15,3 3,00 45,9
9 ½ x 6,095 x 2 = 6,095 3,33 20,30
½ x 0,36 (1,25 + 1,38 + 7,64 + 6,095) =
10 2,95 4,12 12,154
51,54 L Pa =
109,464

79
8. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Diangker

 Persamaan untuk menentukan panjang D1 :


 L Pa – ½ x D12 x 2’ (Kp2 – Ka2)(Hw + y + ⅔D1) = 0
 109,464 – ½ x D12 x 12,19 x 3,75 (4 + 0,36 + 0,67D1) =
0
 109,464 – 22,86 D12 (4,36 + 0,67D1) = 0
 -99,66 D12 – 15,32 D13 + 109,464 = 0
 D13 + 6,51 D12 – 7,15 = 0
 Dengan cara coba-coba diperoleh D1 = 0,97 m

80
8. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 a. Kedalaman penetrasi turap


 D = y + D1
 = 0,36 + 0,97 = 1,33 m (hampir sama dengan cara 1)
 Kedalaman penetrasi turap yang aman
 D’ = 1,2 D = 1,2 x 1,33 = 1,6 m
 b. Panjang turap total
 Panjang turap total = 5,5 + 1,60 = 7,10 m

81
8. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 c. Gaya pada angker


 T =  Pa – ½ (Kp2 – Ka2) D12 x 2’
 = 51,54 – ½ x 3,75 x 0,972 x 12,19
 = 30,03 kN/m (hampir sama dengan cara 1)

82
9. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Diketahui turap dengan ukuran seperti


ditunjukkan dalam gambar di bawah. Tanah di
dasar dan di atas galian berupa pasir dengan
karakteristik :  = 30 (Ka = 0,33, Kp= 3),  = 19
kN/m3, ’ = 9 kN/m3.
 Dengan menggunakan metode ujung-tetap,
tentukan :
 Gaya angker T
 Kedalaman penetrasi turap (D).

83
9. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

84
9. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Penyelesaian :
 a. Perhitungan besarnya gaya angker
 Tekanan tanah aktif dan pasif pada dasar turap :
 pa =  Ka (a + b) +  Ka (Hw + D)
 = (19) 0,33 (3 + 1) + (9) 0,33 (6 + D)
 = 22,8 + (16,2 + 2,7D)
 = 39 + 2,7 D
 pa = ’ Kp D = 9 x 3 x D = 27 D

85
9. Contoh Perhitungan : Konstruksi
Turap Diangker

 Untuk  = 30
 X = 0,068 H = 0,068 (10) = 0,68 m
 Tekanan tanah aktif total diatas titik B :
 Pa1 = ½ Ka (a + b)2 = 0,5 x 19 x (0,33) x 42 = 45,6
kN/m
 y = 6,68 + 4/3 = 8,01 m
 Pa2 = Ka (a + b)(Hw + X) = 19 x (0,33) x 4 x (6 + 0,68)
= 152,304 kN/m
 y = 3,34 m

86
9. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
 Pa3 = ½ ’Ka (Hw + X)2 = 0,5 x 9 (0,33) x 6,682 = 60,24 kN/m
 y = 2,23 m
 Pa4 = ½ ’Kp (X)2 = 0,5 x 9 x 3 x 0,682 = 6,24 kN/m
 y = 0,68/3 m
 MC = 0;

 (T x 7,68) + {6,24 x (0,68/3)} = (45,6 x 8,01) + (152,304 x 3,34) +


 (60,24 x 2,23)
 7,68 T = 365,256 + 508,695 + 134,335 – 1,414
 T = 131,10 kN/m

87
9. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 (b). Menentukan kedalaman pemancangan


turap (D)
 FX = 0;
 T + Pc = Pa = 45,6 + 152,304 + 60,24 – 6,24
 131,10 + Pc = 251,904
 Pc = 120,801 kN/m

88
9. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 Tekanan tanah total dibawah titik B :


 27D  18.36 
Pp1   (D  X)
 2 
D  X  (2 x 18.36 )  27D 
yp    
 3  27D  18.36 

 39  2.7D  40.84 
Pa1    (D  X)
 2 
89
9. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker

 DX  (2 x 40.84)  39  2.7D 


ya    
 3  39  2.7D  40.836 
  Mdasar turap = 0
 Pc (D – X) = Pp1 yp – Pa1 ya

DX
Pc  (24.3D  83.952)
6
90
9. Contoh Perhitungan :
Konstruksi Turap Diangker
 dengan substitusi Pc = 120,801 kN/m dan X = 0,68
m diperoleh,
 24,3 D2 – 100,476 D – 667,7186 = 0
 D1 = - 3,57
 D2 = 7,70
 Dipilih nilai positifnya, D = 7,70 m
 D’ = 1,2 D = 1,2 x 7,7 = 9,24 m
 Panjang turap total = H + D’ = 10 + 9,24 = 19,24 m

91
TERIMA
KASIH

92
ANALISA SLIP CIRCLE

93
94
95
96
97

Anda mungkin juga menyukai