Anda di halaman 1dari 18

BAB I

Kajian Sosiologi

Bagian 1:
Pengertian, Syarat, Faktor yang Mendasari,
dan Tingkat Hubungan Interaksi Sosial

Bagian 2:
Bentuk Bentuk Interaksi Sosial
BAGIAN 1
Sejarah dan Perkembangan Konsep Dasar Sosiologi
sebagai Ilmu
1. Sejarah Sosiologi
Dahulu, sosiologi bagian dari ilmu filosofi, yang disebut filosofi
sosial. Saat itu, sosiologi membahas bagaimana seharusnya
masyarakat (das solen), bukan kenyataanya (das sein). Beberapa
ilmuan filosofi sosial antara lain Aristoteles, Plato, Thomas Hobbes,
John Locke, dan Jean Jacques Rosseau. Kemudian Auguste Comte
menciptakan istilah sosiologi. Menurutnya sosiologi adalah ilmu yang
dapat diukur secara ilmiah, sehingga Comte dianggap sebagai ‘Bapak
Sosiologi’. Pada abad ke 20, sosiologi berkembang pesat di Prancis,
Jerman, dan Inggris oleh ilmuan ilmuan seperti Auguste Comte,
Herbert Spencer, dan Karl Marx.
Pada saat Emile Durkheim menggunakan metode riset ilmiah
untuk pertama kalinya, sosiologi telah sepenuhnya lepas dari filosofi.
Kajian sosiologi dilanjutkan oleh Max Weber dengan menelaah
tindakan manusia dan interaksi sosial. Muncul pula teori yang
bernama Mazhab Frankfurt, dari 3 ilmuan di Universitas Frankfurt
yang kemudian diteruskan oleh Jorgen Habermas.
Setelahnya, muncul pemikiran tentang sosiologi yang terkemuka,
yaitu Difusionisme, Fungsionalisme, dan Strukturalisme .
BAGIAN 1
Karena tidak sepenuhnya konsep barat tentang dapat diterapkan di
Indonesia, maka mulailah kajian sosiologi di Indonesia. Salah satu pentuk
pemikiran sosiologi Indonesia adalah karja pujangga zaman dahulu yang
berjudul Wulang Reh Karya Sri Paduka Mangkunegoro IV. Tokoh lainnya,
adalah Ki Hajar Dewantara, keduanya menyumbang konsep sosiologi,
meskipun tidak murni sosiologi.
Pada zaman penjajahan, banyak karya darii sarjana Belanda yang
menulis keaadan sosial Indonesia contohnya, Dr. Snouck Hurgrounje, van
Vollenhoven, dan Ter Haar. Sekolah Tinggi Hukum (Rechtchongeschool)
pernah menjadi satu satunya lembaga yang mengajarkan sosiologi
sebelum akhirnya ditutup (1934-1935).
Sesudah proklamasi, Prof. Mr. Soenario Kolopaking memberikan
kuliah sosiologi pada tahun 1948 di Akadaemi Ilmu Politik UGM. Pada
tahun 1950-an, semakin banyak masyarakat Indonesia yang mempelajari
sosiologi, Buku sosiologi pun bermunculan, Sosiologi Indonesia karya Mr.
Djody Gondokusumo, diktat sosiologi oleh Bardasono, dan Sosiologi
Untuk Masyarakat Indonesia, adapula buku karya Selo Soemarjan Social
Change In Yogyakarta dan Bunga Sosiologi yang dalam prosesnya,
bekerjasama dengan Soelaiman Soemardi. Kemudian muncul Major
Polak yang menerbitkan buku Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas, dan
Pengantar Sosiologi dan Pengetahuan Hukum Politik.
BAGIAN 1
2. Objek Kajian Sosiologi sebagai Suatu ilmu
1. Menurut Sosiolog di Dunia.
Menurut Emile Durkheim objek studi sosiologi adalah
realitas sosial yang harus dipelajari melalui penelitian.
Menurut Max Weber objek studi sosiologi adalah
mempelajari tindakan sosial dan perubahan pada masyarakat.
Menurut Karl Marx objek studi sosiologi sejarah manusia
adalah sejarah perjuangan kelas.
Menurut Joseph S Roucek dan Roland R Warren objek studi
sosiologi adalah hubungan antara manusia dengan kelomopok
kelompok.
Menurut William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff objek
studi sosiologi adalah penelitian ilmiah terhadap interaksi
sosial dan organisasi sosial.
Menurut Alex Inkel objek studi sosiologi mempelajari
hubungan sosial, institusi sosial, dan masyarakat.
BAGIAN 1

2. Menurut Sosiolog di Indonesia


Menurut Pitirim A Sorokin, sosiologi mempelajari tiga aspek berikut:
•Hubungan dan pengaruh timbal balik antara macam macam gejala sosial.
•hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala nonsosial.
•Ciri ciri umum dan semua gejala sosial.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi sosiologi mempelajari struktur
dan proses sosial, termasuk perubahan sosial.
Menurut Hassan Sadily sosiologi mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan
menyelidiki ikatan-ikatan antarmanusia yang menguasai kehidupan; dengan mencoba
mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh; serta berubahnya
perserikatan-perserikatan, kepercayaan dan keyakinan. Sehingga unutuk penyelidikanya
muncul cabang cabang ilmu berikut:
- Kriminologi - Psikologi Sosial - Sosiologi Ilmu Pengetahuan
- Demografi - Sosiolinguistik - Sosiometri
- Ekologi Manusia- Sosiologi Pendidikan - Sosiologi Urban
- Ekologi Politik - Sosiologi Hukum
BAGIAN 1
Aktivitas Siswa

Kerjakan tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepada guru untuk dinilai!
Carilah buku-buku tentang sosiologi, kemudian tulislah laporan hasil studi
pustaka itu dengan mengacu pada kerangka sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan sosiologi?
b. Apa fungsi sosiologi?
c. Aspek apa saja yang dibicarakan dalam sosiologi?

Pelatihan
Kerjakan di buku tugas Anda!
Jawablah dengan tepat!
1. Jelaskan perbedaan konsep pemahaman sosiologi menurut Emile Durkheim dan
Max Weber!
2. Jelaskan hubungan sosiologi dengan proses perubahan sosial di masyarakat yang
dikaji pada masa awal kelahirannya!
3. Jelaskan objek kajian sosiologi menurut Hasan Shadily!
4. Jelaskan perbedaan konsep pemikiran sosiologi klasik dan sosiologi modern!
5. Bagaimana perkembangan sosiologi di Indonesia?
BAGIAN 1
Tes Skala Sikap

Kerjakan di buku tugas Anda!


Nyatakan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah ini, dengan cara
memberi tanda cek () pada kolom S (Setuju), TS (Tidak Setuju) atau R (Ragu-ragu)!
BAGIAN 1
Jawaban Aktivitas Siswa

a. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan/interaksi manusia dalam


kehidupan masyarakat (sosial) termasuk proses dan perubahannya (ilmu
kemasyarakatan).
b. Fungsi sosiologi untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam
masyarakat, yang selanjutnya dapat dipakai untuk membuat kebijakan bagi
perkembangan mansyarakat.
c. Kehidupan bermasyarakat, struktur dan proses sosial, perubahan sosial, dan
interaksinya.
BAGIAN 1
Jawaban Pelatihan

1. Emile Durkheim: mempelajari masyarakat dengan meneliti kelompoknya


(fakta/realitas sosial)
Max Weber: (tindakan sosial) mempelajari interaksi manusia.
2. Di Inggris, revolusi industri merusak hubungan tradisional dan menciptakan
perpecahan baru dalam struktur sosial. Hal ini merangsang para ahli teori sosial
untuk mengembangkan penjelasan mengenai masyarakat dan perubahan sosial.
3. Hidup bersama dalam masyarakat, ikatan-ikatan antarmanusia.
4. Sosiologi klasik: mKonsepnya masih dianggap sebagai ilmu filsafat sosial tentang
bagaimana seharusnya masyarakat itu (das solen)/ menyeluruh pengkajiannya,
Sosiologi modern: ilmu yang membicarakan bagaimana kenyataan yang ada
dalam masyarakat (das sein)/pengkajian kelompok-kelompok khusus.
5. Dari dulu unsur-unsur sosiologi sudah ada di Indonesia. Ini dapat dilihat dari
pemikiran para pujangga dan pemimpin Indonesia di masa lalu. Awalnya
pemikiran sosial Indonesia dipengaruhi bangsa barat. Baru setelah kemerdekaan,
Indonesia mengembangkan pendidikan sosialoginya sampai sekarang.
BAGIAN 1
Jawaban Tes Skala Sikap
1. Setuju (S). Karena sosiologi membahas kenyataan yang ada di masyarakat.
2. Tidak setuju (TS). Karena pertumbuhan ekonomi di suatu negara termasuk ilmu
ekonomi, bukan sosiologi. Ilmu ekonomi adalah ilmu penunjang.
3. Tidak setuju (TS). Karena sebelum abad ke-19, sosiologi dipengaruhi filsafat atau
pemikiran, mungkin cukup dipengaruhi tapi tidak sepenuhnya.
4. Tidak setuju (TS). Karena memang ekonomi dan sejarah termasuk, tapi bila tidak
terpisah sama saja dengan ilmu umum bukan interaksi.
5. Ragu-ragu (R). Kita memang berbeda dengan negara lain, tapi secara umum
konsep sosiologi di setiap negara di duni ahampir sama. Mungkin kita bisa
membuat konsep sendiri yang lebih “Indonesia” tapi tidak bisa bertolak belakang
dengan kenyataan.
BAGIAN 2

B. Sosiologi Berfungsi Mengkaji Realitas Sosial

1. Berbagai Realitas Sosial di Masyarakat


• Menurut Emile Durkheim, realitas sosial adalah fakta sosial. Emile
Durkheim merinci fakta sosial meliputi hukum, moral, kepercayaan, adat-
istiadat, tata cara berpakaian, dan kaidah ekonomi yang berlaku di masyarakat.
•Menurut Soerjono Soekanto masyarakat tersusun oleh tujuh realitas sosial,
yaitu sebagai berikut:
a.Interaksi Sosial
b.Kebudayaan
c.Nilai dan Norma Sosial
d.Stratifikasi Sosial
e.Status dan Peran Sosial
f.Perubahan Sosial
BAGIAN 2
2. Hubungan Antar Realitas Sosial
Setiap jenis realitas sosial saling berhubungan. Berikut
adalah hubungan hubungan antar realitas sosial: tus Ins
ta ti
S
n Sos tusi
da an ial
• Hubungan antara Nilai Sosial dan Interaksi Pe
r
• Hubungan antara Norma Sosial dengan Interaksi Sosial
• Hubungan antara Status dan Peranan Sosial dengan

Stratifikasi
Interaksi Sosial

Perubahan
• Hubungan antara Kebutuhan Dasar, Norma, dan Istitusi Interaksi
Sosial
• Hubungan antara Peran Sosial dengan Kebudayaan
• Hubungan antara Kelas Sosial dengan Interaksi Sosial
Bu
day ai
a Ni l
n
da rma
No
BAGIAN 2

Aktivitas Siswa

Pilih dan kerjakan salah satu tugas di bawah ini, kemudian serahkan kepada
guru untuk dinilai!
1. Amatilah kelas-kelas sosial yang ada di daerah Anda! Hubungkan keberadaan kelas-kelas
sosial itu dengan institusi sosial yang terbentuk di sana! Deskripsikan hubungan itu!
2. Beberapa teman putri di kelas Anda saat ini mungkin mengenakan
pakaian muslim (jilbab). Deskripsikanlah hubungan yang terjadi antara
model pakaian yang mereka pakai dengan nilai dan norma religius
yang mereka anut!
3. Masyarakat Indonesia umumnya suka bergotong-royong. Nilai sosial seperti ini tentu
memiliki hubungan dengan stratifikasi sosial di dalam masyarakat. Deskripsikanlah!
4. Cobalah baca buku-buku sosiologi yang disusun oleh berbagai ahli baik dari dalam maupun
luar negeri! Temukan konsep realitas sosial budaya menurut pandangan mereka.
Rangkumlah semua konsep itu dalam sebuah resume!
BAGIAN 2

5. Lakukanlah studi terhadap tempat tinggal Anda! Deskripsikan hal-hal berikut ini:
a. proses-proses sosial yang terjadi,
b. kelompok-kelompok sosial yang ada,
c. lembaga kemasyarakatan yang terbentuk,
d. stratifikasi sosial yang terjadi,
e. status dan peran sosial yang ada, serta
f. perubahan-perubahan sosial yang terjadi!
Laporkan hasil pelaksanaan tugas ini secara tertulis untuk dijadikanbahan diskusi kelas!

Pelatihan

Kerjakan di buku tugas Anda!


Jawablah dengan tepat!
1. Apakah yang disebut dengan realitas sosial budaya?
2. Mengapa suatu masyarakat membutuhkan norma-norma?
3. Apakah yang dimaksud dengan stratifikasi sosial?
4. Masyarakat adalah suatu sistem. Apa pengaruh hal ini terhadap perubahan sosial?
5. Jelaskan pengaruh norma sosial terhadap interaksi guru dan siswa!
BAGIAN 2
Tes Skala Sikap
Kerjakan di buku tugas Anda!
Nyatakan tanggapan Anda terhadap pernyataan atau kasus di bawah ini, dengan cara
memberi tanda cek () pada kolom S (Setuju), TS (Tidak Setuju) atau R (Ragu-ragu)!
BAGIAN 2
Jawaban Aktivitas Siswa

2. Model pakaian musli yang berjilbab, mengandung nilai kesopanan dan keindahan
dalam norma religius karena agama yang mereka anut mengisyaratkan mereka
untuk menutupi aurat supaya terlihat sopan dan indah.
BAGIAN 2
Jawaban Pelatihan

1. Kenyataan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat dalam aspek sosial dan
budaya yang meliputi: interaksi sosial, nilai sosial, kebudayaan, norma sosial,
stratifikasi sosial, status sosial, peran sosial, dan perubahan sosial.
2. Bila di suatu masyarakat tidak ada norma maka yang akan terjadi adalah
kekacauan. Karena norma adalah aturan/kaidah yang memisahkan mana yang
baik dan buruk.
3. Perbedaan kedudukan menyebabkan setiap orang memiliki hak dan
kewajibannya sendiri dalam kemasyarakatan.
4. Bila sistem dalam masyarakat berubah, maka masyarakat akan beradaptasi lagi
dengan perubahanitu, sehingga terjadilah perubahan sosial.
5. Sdengan adanya norma sosial, interaksi antara guru dan siswa menjadi lebih baik
dan harmonis. Misalnya, setiap bertemu guru, siswa akan mencium tangan dan
mengucapkan salam sehingga siswa akan lebih menghormati gurunya. Dan
semua akan bahagia!
BAGIAN 2
Jawaban Tes Skala Sikap
1. Setuju (S). Karena setiap aspek itu saling berhubungan, saling mempengaruhi dan
menentukan.
2. Tidak setuju (TS). Pemerintah memang bagus, sudah menciptakan peraturan
tersebut, tapi tetap saja harus disertai dengan tindakan tegas seluruh masyarakat
untuk memberantas dan menghukum setiap tindak pidana dengan sepadan.
3. Tidak setuju (TS). Ini namanya egois. Peraturan dibuat berdasarkan keputusan
bersama agar bisa ditaati bersama dengan baik.
4. Tidak setuju (TS). Karena sikap hormat sangat penting dalam interaksi sosial. Jadi
kita harus menghayati norma.
5. Setuju (S). Karena dengan hal itu, sekolah bisa lebih disiplin dan tertib.

Anda mungkin juga menyukai