Kelompok 5
Pada usia dewasa adalah pertumbuhan tubuh TB yang maksimal dan tidak akan
bertambah lagi. Pada usia dewasa muda kegiatan fisik relative tinggi dan terjadi perubahan
metabolism sesuai pertambahan umur. Organ ini retan asupan makanan berlebih, gaya
hidup yang berubah, tekanan lingkunga/ teman sebaya yang tinggi,kurang nya waktu untuk
ber olahraga, dan stress tinggi akibat tekanan pekerjaan yang mengakibatkan pola makan
berubah. Perempuan umumnya mengalami kurang gizi, terutama anemia, dari awal
sehingga beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
BERIKUT INI SEJUMLAH MASALAH KESEHATAN
YANG SERING DIJUMPAI :
1. GIZI KURANG 2. ANEMIA
Kekurangan gizi diusia ini juga disebabkan Anemia adalah keadaan di mana jumlah sel
penyakit seperti gangguan psikologis, diare kronis, darah merah (hemoglobin, protein pembawa
TB, gangguan pencernaan makanan, dan berbagai oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah
penyakit serta gangguan lain yang menyebakan n normal. Berkurangnya pembentukan sel darah merah
gangguan nafsu makan. Salah satu tanda kekurangan ini bisa disebabkan oleh kekurangan zat besi,
gizi di usia ini adalah badan kurus dan tidak kekurangan vitamin B12, kekurangan asam folat,
bersemangat, menurunnya kemampuan fisik dan kekurangan vitamin C, atau penyakit kronik. Selain
produktivitas kerja. Selain itu kualitas hidup anakanak, mereka yang rentan mengalami anemia
penderita pun turut terganggu karena sering sakit. adalah perempuan usia subur dan ibu hamil.. Pada
Tak lain karena kondisi kurang gizi menyebabkan perempuan usia subur, terutama di usia reproduksi,
benteng pertahanan tubuh mudah dibobol kuman, di mana berisiko kehilangan darah pada saat
sehingga berbagai penyakit infeksi bisa menyerang. menstruasi atau melahirkan, anemia dapat
menyebabkan kematian.
4. Menopause
Ada hal khusus yang terjadi pada perempuan dewasa akhir,
yakni fase henti-haid (menopause). Inilah masa berakhirnya haid
3. Gizi Lebih (menstruasi), umumnya terjadi di usia 45—55 tahun. Gejala henti-
haid di antaranya hot flashes, yaitu rasa panas yang dirasakan
mulai wajah menyebar ke seluruh tubuh. Rasa panas ini sering
Kebalikan dari kurang gizi, di sini asupan disertai dengan warna kemerahan pada kulit dan berkeringat.
energi (kalori) yang masuk ke dalam tubuh Perasaan ini sering terjadi selama 30 detik sampai dengan beberapa
justru berlebih, tidak sesuai dengan menit. Henti-haid berlangsung dalam 3 fase, yaitu:
kebutuhan orang dewasa. Umum diketahui,
kemapanan di usia ini membuat seseorang (1) Premenopause 1, tandanya haid masih berlangsung, tetapi
perasaan panas dan perubahan suasana hati mulai dirasakan;
lebih senang mengonsumsi makanan tidak
sehat alias junk food atau fast food. Orang (2) Premenopause 2, tandanya mulai terjadi penurunan fungsi
lebih senang melahap makanan berlemak indung telur, haid mulai tidak teratur, kadang timbul gejala
dan berenergi tinggi, gurih, dan manis. lebih berat; dan
(3) Postmenopause, periode di mana setelah satu tahun tidak ada
haid atau pada beberapa perempuan, haid masih terjadi setelah
terhenti selama 6 bulan. Risiko osteoporosis menjadi ancaman
bagi perempuan postmenopause mengingat estrogen sangat
berperan dalam pembentukan massa tulang.
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEADAAN
GIZI USIA DEWASA
1. Perubahan Fisiologis dan
Psikologis Usia Dewasa 2. Komposisi Tubuh
Pada usia dewasa pertumbuhan terhenti dan beralih ke
tingkat keseimbangan statis dan stabil. Keseimbangan Komposisi tubuh orang dewasa bervariasi
dinamis antara bagian tubuh dan fungsinya terjadi terus tergantung jenis kelamin, berat badan dan
menerus sepanjang hidup. Semua unsur pokok berada umur. Jaringan yang paling aktif secara
pada dalam kondisi konstarn walaupun beberapa metabolic adalah kompartemen massa
jaringan lebih aktif daripada yang lain. Konsep tubuh tanpa lemak (lean body mass/LBM).
keseimbangan dinamis ini dapat dilihat pada Jaringan tersebut memeerlukan jumlah
metabolisme karbohidrat, lemak dan terutama protein. energi yang paling besar untuk berfungsi
Tingkat stabilitas metabolik tubuh orang dewasa dengan baik. LBM pada laki-laki lebih
merupakan hasil keseimbangan antara tingkat besar daripada perempuan yaitu antara 30%
pemecahan protein tubuh dan sintesis jaringan protein. -65% dari berat badan total.
Pada masa dewasa tingkat pemecahan jaringan protein
secara bertahap melebihi sintesisnya.
3. Pematangan Fisiologis
Fungsi tubuh telah berkembang sempurna termasuk
kematangan seksual dan kemampuan reproduksi. 4. Pematangan Psikososial
Kemampuan reproduksi pada laki-laki berlanjut
sampai beberapa tahun pada usia setengah tua,
sedangkan pada perempuan masa reproduksi
Perkembangan psikososial pada seseorang
berakhir setelah menopause sekitar usia 50 tahun. dan polanya berubah selama usia dewasa
Pada usia setengah tua terjadi kehilangan sel-sel dengan kemampuan dan pemenuhannya
secara bertahap yang disertai dengan berkurangnya yang unik. Dalam siklus kehidupan manusia
metabolisme sel dan sebagian besar system organ makanan tidak hanya diperlukan untuk
tubuh secara bertahap. memenuhi kebutuhan gizi demi
pertumbuhan fisik Gizi dalam Daur
Kehidupan 123 dan pemeliharaan jaringan
saja tetapi juga berkaitan dengan
perkembangan psikososial seseorang.
C. KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI
Individu yang superaktif, membutuhkan energi lebih tinggi dibandingkan dengan
individu biasa. Begitu pun dengan kebutuhan energi laki-laki lebih banyak
dibandingkan dengan perempuan. Dari segi umur, sesama laki-laki atau sesama
perempuan pun akan berbeda kebutuhan energinya pada tiap-tiap jenjang usia.
Pastinya, dengan bertambahnya usia, kebutuhan energi akan berkurang. Itulah
mengapa, konsumsi makanan harus sesuai dengan kebutuhan atau pengeluaran kita
sehari-hari.
1. Karbohidrat 2. Lemak
Karbohidrat merupakan zat gizi makro yang Lemak pun dianggap sebagai zat gizi penting yang
berperan meyakinkan pada perkembangan janin dan
meliputi gula, pati, dan serat. Gula dan pati pertumbuhan awal pascalahir, serta berperan
memasok energi berupa glukosa, yaitu sumber menguntungkan dan merugikan dalam pemeliharaan
energi utama untuk sel-sel darah merah, otak, kesehatan jangka-panjang dan pencegahan
sistem saraf pusat, plasenta, dan janin. Glukosa penyakitpenyakit kronis terkait-gizi. Asam-asam lemak
omega-3 rantai panjang memberikan dasar struktur untuk
dapat pula disimpan dalam bentuk glikogen dalam perkembangan otak dan sistem saraf pusat. Ada pula
hati dan otot, atau diubah menjadi lemak tubuh jenis lemak lain yang memengaruhi kejadian dan
ketika energi dalam tubuh berlebih. Gula keparahan penyakit jantung dan pembuluh darah,
diabetes, kanker, dan kemunduran fungsi tubuh yang
tergolong jenis karbohidrat yang cepat dicerna dan terkait-usia.
diserap dalam aliran darah sehingga dapat
langsung digunakan tubuh sebagai energi.
Gizi tenaga kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk
melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban
kerjanya atau ilmu gizi yang diterapkan kepada masyarakat tenaga kerja
dengan tujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan tenaga kerja sehingga
tercapai tingkat produktivitas dan efisiensi kerja yang setinggi-tingginya.
Pengelolaan makan bagi tenaga kerja adalah suatu rangkaian kegiatan
penyediaan makan bagi tenaga kerja di perusahaan yang dimulai dari
rencana perencanaan menu hingga penyajiannya dengan memperhatikan
kecukupan kalori dan zat gizi, pemilihan jenis dan bahan makanan, santasi
tempat pengolahan dan tempat penyajian, waktu dan teknis penyajian bagi
tenaga kerja.
A. MASALAH YANG MEMPENGARUHI TENAGA KERJA
1. Kesegaran Jasmani: Kemampuan tenaga kerja melakukan secara selamat dan efektif
aktivitas dan upaya jasmani sehubungan dengan kebutuhan kehidupan dalam kaitan
dengan pekerjaannya.
2. Produktivitas: Perbandingan (ratio) antara keluaran (barang, jasa) dengan masukan (tenaga
kerja, modal dll). Produktivitas kerja suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor, di
antaranya kecukupan gizi. Sesorang karyawan yang kecukupan gizinya kurang akan
memiliki angka kesakitan yang tinggi. Selain itu karyawan yang kecukupan gizinya
kurang memiliki daya fisik yang rendah sehingga tidak akan dapat bekerja dengan
maksimal dibandingkan dengan karyawan yang sehat
3. Efisiensi Kerja: Pemanfaatan tenaga, dana dan waktu guna mencapai hasil yang sebesar-
besarnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan gizi tenaga
kerja
Di dalam tubuh selalu terjadi kegiatan sel yang disebut metabolisme. Metabolisme basal adalah sejumlah tenaga yang diperlukan
oleh tubuh dalam kegiatan istirahat. Kalori yang perlu oleh tubuh diambil dari makanan, besar kecilnya kebutuhan kalori tersebut
tergantung dari aktivitas tubuh. Kalori dihasilkan oleh pembakaran bahan-bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan
menggunakan oksigen dari udara.
Pemberian makan untuk tenaga kerja di tempat kerja perlu di pikirkan besarnya kalori makanan di tempat kerja yang dianjurkan
sebanyak 40% dari kebutuhan total kalori perhari yang diperlukan oleh tenaga kerja. Waktu pemberian makanan di tempat kerja perlu
mendapat perhatian khusus. Pemberian makanan di tempat kerja di berikan dua kali yaitu pemberian makanan selingan dan makan di
tempat kerja. Pedoman untuk makanan tenaga kerja memerlukan tenaga atau energi yang digunakan untuk melakukan kegiatan ataupun
kerja dan hal ini tergantung dari :
1. Umur.
2. Jenis kelamin (laki-laki, dan perempuan).
3. Keadaan khusus (sakit, menyusui, melahirkan, dan lain-lain).
4. Metabolisme.
5. Jenis pekerjaan (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja.
6. Keadaan lingkungan sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik, kimia, biologi,fisiologi (ergonomi) dan psikologi..
Selain faktor di atas faktor tenaga kerja, yang meliputi ketidaktahuan, jenis
kelamin, umur, hamil, menyusui,kebiasaan makan yang kurang baik, tingkat
kesehatan karena tingginya penyakit parasit dan infeksi oleh bakteri pada alat
pencernaan, kesejahteraan tinggi tanpa perhatian pada asupan gizi, mengakibatkan
terjadinya masalah gizi, disiplin, motivasi dan dedikasi
C. PENGUKURAN STATUS GIZI TENAGA KERJA
Penelitian menunjukkan bahwa untuk karyawan yang Kebutuhan lemak pada karyawan adalah 20-30%
tidak banyak bergerak atau hanya melakukan pekerjaan dari total kebutuhan energi. Lemak di dalam tubuh
ringan maka sumber energi diperoleh dari karbohidrat dan disimpan dalam bentuk asam lemak sebagai cadangan
lemak. Akan tetapi saat melakukan pekerjaan berat, maka energi. Pada karyawan yang membutuhkan energi yang
sumber energinya lebih banyak berasal dari cadangan berkesinambungan maka energi dari lemak akan
karbohidrat (glikogen) tubuh. dimanfaatkan. Selain itu lemak juga berguna untuk
melindungi tubuh dari luka trauma dan shock yang
3. Protein mungkin terjadi saat bekerja.