Anda di halaman 1dari 47

Manuring (Pemupukan)

Pupuk & Pemupukan


Pupuk adalah bahan yg memiliki kandungan satu
atau lebih unsur hara yg diberikan pd tanaman utk
mendukung proses pertumbuhan agar dapat
berkembang secara maksimal.

Pemupukan adalah salah satu kegiatan perawatan


dan pemeliharaan tanaman kelapa sawit dengan
memberi & menambah unsur hara pada tanah &
tanaman dikarnakan unsur hara yg sudah tidak
seimbang pada tanaman.
PEMUPUKAN

Tujuan Pemupukan:
1) Menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman guna
mendorong pertumbuhan vegetatif tanaman yang sehat
2) Mendapatkan produksi TBS secara maksimum dan ekonomis
(TM)
3) Ketahanan terhadap penyakit.
PEMUPUKAN PENTING
Karena :
1. Pupuk mengandung unsur hara yg sangat diperlukan
tanaman guna mendukung pertumbuhan vegetatif sehingga
diharapkan menghasilkan produksi yang maksimal.

2. Biaya pemupukan sekitar 60 % dari total biaya budidaya ks.


3. Mengatasi defisiensi (kahat) unsur hara
4. Menjadikan tanaman lebih tahan terhadap serangan hama
dan penyakit.
Alasan dilakukan pemupukan
1. Tanah tidak mampu menyediakan unsur hara yg cukup bagi tanam
2. Tanaman KS memerlukan hara yg besar utk tumbuh dan produksi tinggi
3. Penggunaan Varietas Unggul membutuhkan hara yg lebih besar
4. Unsur hara yg terangkut berupa produksi tidak seluruhnya
dikembalikan ke tanah.
DEFISIENSI HARA (1)
Gejala defisiensi :
1. Defisiensi N, warna daun hijau pucat,
biasanya terdapat pada lahan berpasir
dan lahan kaolin (lempung)
2. Defisiensi K, pada daun terdapat bintik-
bintik berwarna orange yang tembus
pandang
3. Defisiensi P, tanaman cenderung kerdil,
pelepah pendek, jumlah dan berat TBS
berkurang
DEFISIENSI HARA (2)
Gejala defisiensi :
4. Defisiensi B, Daun mengkerut atau
keriting dan ujung daun melipat seperti
pancing
5. Defisiensi Mg, daun yang hanya terkena
sinar matahari langsung (terjemur) terlihat
kuning atau kering rata
6. Defisiensi Cu, Pelepah daun bagian
ujung kering
Defisiensi N
Defisiensi P
Defisiensi K

White Stripe
Defisiensi Mg
Defisiensi Cu
Defisiensi B
KCL/MOP

Kieserite

Urea
Rock Phospate
PEMUPUKAN TBM
• Pupuk lubang tanam
Tanah Mineral
– 200 g RP (100 g pada lubang, 100 g dicampur dengan
tanah penutup) dan 100 g TSP dengan top soil
– 500 g RP (250 g pada lubang, 250 g dicampur dengan
tanah penutup)
Tanah Gambut
- Pupuk lubang tanam 300 g RP, 25 g CuSo4 langsung
dilubang tanam
• Penempatan pupuk yang benar adalah hal yang paling
penting pada tahun awal setelah tanam sebelum perakaran
benar-benar berkembang.
• Selama tahun pertama dan kedua setelah tanam, semua
pupuk disebar merata dalam piringan sehingga kontak
langsung dengan feeding root dalam jumlah maksimum
Waktu Dan Frekwensi Pemupukan

• Waktu Pemupukan
– Pemupukan dilakukan pada waktu hujan kecil,
namun > 60 mm/bulan. Pemupukan ditunda jika
curah hujan kurang dari 60 mm per bulan.
– Pupuk Dolomit dan Rock Phosphate diusahakan
diaplikasikan lebih dulu untuk memperbaiki
kemasaman tanah dan merangsang perakaran,
diikuti oleh MOP (KCl) dan Urea/Z A.
– Jarak waktu penaburan Dolomit/Rock Phosphate
dengan Urea/Z A minimal 2 minggu.
– Seluruh pupuk agar diaplikasikan dalam waktu 2
(dua) bulan.
Frekwensi Pemupukan
• Pemupukan dilakukan 2 - 3 kali tergantung
pada kondisi lahan, jumlah pupuk, dan
umur - kondisi tanaman.
• Pemupukan pada tanah pasir dan gambut
perlu dilakukan dengan frekwensi yang
lebih banyak.
• Frekwensi pemupukan yang tinggi mungkin
baik bagi tanaman, namun tidak ekonomis
dan mengganggu kegiatan kebun lainnya
Pekerjaan pendahuluan yang harus dilakukan
sebelum melaksanakan pemupukan

1. Persiapan lapangan
– Piringan harus bersih dengan lebar yang cukup dan
tidak tergenang air

2. Persiapan peralatan dan pupuk


– Takaran pupuk dibuat per jenis dan dosis pupuk.
– Ember atau karung untuk tempat pupuk
– Cangkol/sekop
– Mendahulukan memakai pupuk stock lama
– Pupuk yang menggumpal harus terlebih dahulu
dihancurkan
– Perencanaan pemupukan, blok yang akan dipupuk,
waktu, jenis pupuk, tenaga penabur dan supply point
3. Persiapan pengangkutan
- Transport sudah diatur dan disiapkan sehari
sebelumnya, sehingga pupuk pagi-pagi sudah tiba di
blok.
- Pengeceran dan jumlah kantong (bag) per tumpuk
sesuai supply point untuk setiap interval baris tertentu
berdasarkan peta detail blok atau angka sensus
pohon.
- Kantongan pupuk (bag) harus dikumpulkan kembali
sebagai kontrol jumlah pupuk yang telah diberikan

4.Keamanan
Keamanan dipersiapkan agar terjamin pupuk
diaplikasikan di lapangan (tidak hilang,
dibuang/disembunyikan ke gawangan atau parit), untuk
itu perlu pengawasan oleh satuan pengamanan dan
petugas di afdeling.
Pupuk yang sudah diangkut ke lapangan harus selesai
ditaburkan seluruhnya pada hari tersebut
5.Organisasi dan pelaksanaan
– Tenaga penabur dipilih sudah yang terlatih dan tersedia sesuai
kebutuhan luas areal yang akan dipupuk.
– Pupuk diecer ke blok oleh mandor
– Penaburan pupuk sesuai jalurnya (barisan) masing-masing
pupuk ditabur tidak terputus-putus, jarak tabur pupuk tergantung
kepada perkembangan tanaman, tepatnya jalur penaburan
harus di bawah proyeksi ujung tajuk.

Kebutuhan tenaga kerja untuk pemupukan :


Dosis (kg/pkk) Norma US/ha
> 2 1,6
1,6 – 2 1,2
1,25 – 1,50 0,8
0,6 – 1,0 0,6
0,5 0,5
Metode Pemupukan
• Dosis pupuk ditentukan berdasarkan umur tanaman, jenis tanah,
kondisi penutup tanah, kondisi visual tanaman.
• Waktu pemupukan ditentukan berdasarkan jadwal, umur tanaman.
• Pemupukan dilakukan dengan sistem ancak giring dengan cara
ditebar atau dibenam (Pocket) untuk satu jenis pupuk dan tidak
dianjurkan mencampur pupuk.
• Pada sistem tebar, pupuk ditebarkan di piringan, pada waktu satu
bulan, pupuk ZA/Urea ditebar dari pangkal batang hingga 30 - 50
Cm.
• Pada sistem pocket, pupuk diberikan pada 4 - 6 lubang pada
piringan disekeliling pohon. Kemudian lubang ditutup kembali.
Sistem pocket disarankan pada areal rendahan, areal perengan
ataupun pada tanah pasiran yang mudah tercuci/tererosi.
• Pada tapak kuda, 75 % pupuk diberikan pada areal dekat
tebing. Untuk mengurangi pencucian, pupuk ini sebaiknya
diaplikasikan dengan sistem pocket.
• Pupuk Urea/ZA, Rock Phosphate, MOP dan Kieserit
ditaburkan merata hingga batas lebar tajuk.
• Boron ditebarkan diketiak pelepah daun
• Pupuk ZA, MOP, Kieserite dapat diberikan dalam selang
waktuyang berdekatan.
• Rock Phosphate tidak boleh dicampur dengan ZA. Rock
Phosphate dianjurkan diberikan lebih dulu dibanding pupuk
lainnya jika curah hujan > 60 mm.
• Jarak waktu pemberian Rock Phosphate dengan ZA
minimal 2 minggu.
• Pupuk ditabur merata di piringan :
– TBM 0 : 30 – 50 cm
– TBM 1 : 50 – 100 cm
– TBM 2 : 100 – 150 cm
– TBM 3 : 150 – 200 cm
Kondisi dan Pelaksanaan Pemupukan
Kondisi dan Pelaksanaan Pemupukan di Teras

Semua pupuk ditaburkan merata ke seluruh areal teras dengan 2/3 bagian pupuk
pada sisi dinding teras dan 1/3 bagian di sisi lainnya.
Pada areal perengan seperti ini aplikasi pupuk perlu
dilakukan dengan sistem pocket
Aplikasi pupuk Dolomit pada tanah gambut pada saat penanaman
Pupuk tidak diaplikasikan menumpuk dan seharusnya diaplikasikan
merata di permukaan tanah. Efisiensi pemanfaatan unsur hara
meningkat, apabila pupuk disebar merata di permukaan tanah.
DOSIS PUPUK TBM K. SAWIT
Umur Dosis (Kg/Pohon)
(Bulan)
ZA/Urea RP MOP Kieserit HGFB

Saat tanam - 0,50 - - -


1 0,10 - - - -
3 0,25 - - - -
5 0,25 0,50 0,15 0,10 -
8 0,25 - 0,35 0,15 0,02
12 0,50 0,75 0,35 0,25 -
∑ TBM1 1,35 1,75 1,00 0,70 0,02
16 0,50 - 0,50 0,50 0,03
20 0,50 1,00 0,50 0,50 -
24 0,50 - 0,75 0,50 0,05
∑ TBM2 1,50 1,00 1,75 1,50 0,08
28 0,75 1,00 0,75 0,75 -
32 0,75 - 1,00 0,75 -
∑ TBM3 1,50 1,00 1,75 1,50 -
Standar Dosis Pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Pada Tanah Gambut

Dosos Pupuk (gram/pohon)


Umur
(Bulan)* Rock MOP
Urea Dolomit HGF-B CuSO4
Phosphate ( KCl)
Lubang
- 300 - - - 25
tanaman
3 100 150 200 100 - -
6 150 150 250 100 - -
9 150 200 250 150 25 -
12 200 300 300 150 - -
16 250 300 300 200 25 -
20 300 300 350 250 - -
24 350 300 350 300 50 -
28 350 450 450 350 50 -
32 450 450 500 350 - -
*) Setelah tanam di lapangan
Standar Dosis Pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Pada Tanah Mineral
Dosos Pupuk (gram/pohon)
Umur
(Bulan)* MOP Rock
Urea TSP Kieserite HGF-B
( KCl) Phosphate
Lubang
- - - - - 500
tanaman
1 100 - - - - -
3 250 100 150 100 - -
5 250 100 150 100 - -
8 250 200 350 250 20 -
12 500 200 350 250 - -
16 500 200 500 500 30 -
20 500 200 500 500 - -
24 500 200 750 500 50 -
28 750 300 1.000 750 - -
32 750 300 1.000 750 - -

*) Setelah tanam di lapangan


FERTILIZER SPREADER
PEMUPUKAN KACANGAN
WAKTU JENIS DOSIS (KG/HA) CARA APLIKASI

SAAT TANAM ROCK PHOSPATE 7 DICAMPUR DG BENIH

1.Bulan Setelah Tanam NPK 15:15:6:4+TE 25 Diecer merata dalam


larikan

2 Bulan Setelah Tanam NPK 15:15:6:4+TE 25 Diecer merata dalam


larikan

4 Bulan Setelah Tanam TSP 30 Disebar diatas


kacangan

7 Bulan Setelah Tanam TSP 60 Disebar diatas


kacangan
jenis pupuk
• Asalnya > pupuk alam & buatan
• Senyawanya > pupuk organik & anorganik
• Bentuknya > pupuk padat & cair
• Jumlah Unsur Hara > pupuk tunggal & majemuk
• Aplikasinya > pupuk daun & akar
• pupuk makro & mikro
Unsur hara yg dibutuhkan Kelapa
Sawit.
unsur hara Makro ;
C,H,O,N,P,K,Mg,Ca dan S

unsur hara Mikro ;


Fe, Mn, B, Cu,Zn dan Cl
Prinsip Pemupukan
Tepat Jenis (T1)  Tepat Dosis (T2)
1) Memilih kombinasi jenis pupuk
berdasarkan komposisi unsur hara
utama dan tambahan. Pemberian pupuk setiap
Contoh :
Urea – kieserit atau ZA – dolomit
tanaman harus sesuai dengan
rekomendasi pemupukan.
2) Sifat kimia dan kelarutan hara
dalam pupuk
3) Biaya per unit hara Rekomendasi diperoleh
4) Pengaruhnya cepat atau lambat
pada sifat tanah berdasarkan analisis tanah,
5) Pengaruhnya terhadap kualitas tanaman dan produksi.
tanaman
6) Kemudahan penyiapan,
penyimpanan, dan penggunaan
Lanjutan
 Tepat Cara (T4)
 Tepat 1. Pemupukan lewat akar
Waktu (T3)  Penyebaran (broadcasting)

Top dressing
 Iklim (terutama curah hujan)
 Fase pertumbuhan tanaman
Side dressing
 Penempatan (placement)
 Karakteristik tanah
 Sifat snergis dan antagonis  Fertigation fertilizing‐
unsur hara irrigation)
 Sebelum penanaman  Injection
 Saat penanaman
 Setelah penanaman
2. Pemupukan lewat daun
(foliar application)
LANJUTAN
TEPAT SASARAN (T5)

Pemupukan harus tepat pada sasaran yg ingin


dipupuk, misalnya:
(1) Jika yg ingin dipupuk adalah tanaman, maka
pemberian pupuk harus berada didalam radius
daerah perakaran tanaman, dan sebelum
dilakukan pemupukan maka areal pertanaman
harus bersih dari gulma-gulma pengganggu.
(2) Jika pemupukan ditujukan untuk tanah, maka
aplikasinya dilakukan pada saat pengolahan
tanah, dan berdasarkan pada hasil analisa kondisi
fisik & kimia tanah
SERAPAN HARA
 Serapan hara adalah jumlah hara yang masuk ke dalam
jaringan tanaman. Hal ini diperoleh berdasarkan hasil analisis
jaringan tanaman.

 SERAPAN = kadar hara (%)  x bobot kering (g)

 Contoh padi sawah memiliki kandungan K dalam jerami 2,05% dari bobot
kering. Bobot kering sebesar 5 ton/ha. Maka besarnya pengangkutan K
dalam  jerami
= 0,0205 x 5.000 kg/ha = 102,5 kg K/ha.
Fungsi serapan Hara
 Mengetahui efisiensi pemupukan
 Mengetahui kebutuhan hara dalam tubuh tanaman
 Mengetahui pengangkutan hara dalam tanaman
 Mengetahui neraca hara di suatu lahan.
 Pertimbangan dalam membuat rekomendasi
pemupukan.
Efisiensi Pemupukan Kelapa Sawit beberapa ordo tanah

Jika hanya tersedia Urea, maka ZA (21%N) diubah ke Urea (46% N), maka konversinya : 21/45 = 0,47. Jika
petani punya Urea, maka dosis ZA dikalikan 0,47. Contoh: umur 1 bulan perlu Urea 0,1 x 0,47 = 0,047 kg
/pohon.

Jika petani memiliki pupuk SP-36, maka dapat digunakan sesuai RP (Rock Phospat) dengan catatan kandungan
P2O5 sama-sama 36%. Namun jika yang tersedia pupuk SP-18, maka dosis RP harus dikalikan (36/18) =2.
Jadi jika kebutuhan RP lubang tanam 0,5 maka dikalikan 2 atau 0,5 x 2 = 1 kg/pohon.

MOP dapat digunakan setara dengan pupuk KCl yang memiliki kadar K 2O 60%. jika petani memiliki dolomit
1 2
Click here to Click here to
add your title. add your title.
Click here to Click here to
add your title. add your title.

Title Title
Click here to add your title
MAULIATE

TERIME KASIH

MATUR NUWUN

MOKASEH

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai