Tujuan Pemupukan:
1) Menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman guna
mendorong pertumbuhan vegetatif tanaman yang sehat
2) Mendapatkan produksi TBS secara maksimum dan ekonomis
(TM)
3) Ketahanan terhadap penyakit.
PEMUPUKAN PENTING
Karena :
1. Pupuk mengandung unsur hara yg sangat diperlukan
tanaman guna mendukung pertumbuhan vegetatif sehingga
diharapkan menghasilkan produksi yang maksimal.
White Stripe
Defisiensi Mg
Defisiensi Cu
Defisiensi B
KCL/MOP
Kieserite
Urea
Rock Phospate
PEMUPUKAN TBM
• Pupuk lubang tanam
Tanah Mineral
– 200 g RP (100 g pada lubang, 100 g dicampur dengan
tanah penutup) dan 100 g TSP dengan top soil
– 500 g RP (250 g pada lubang, 250 g dicampur dengan
tanah penutup)
Tanah Gambut
- Pupuk lubang tanam 300 g RP, 25 g CuSo4 langsung
dilubang tanam
• Penempatan pupuk yang benar adalah hal yang paling
penting pada tahun awal setelah tanam sebelum perakaran
benar-benar berkembang.
• Selama tahun pertama dan kedua setelah tanam, semua
pupuk disebar merata dalam piringan sehingga kontak
langsung dengan feeding root dalam jumlah maksimum
Waktu Dan Frekwensi Pemupukan
• Waktu Pemupukan
– Pemupukan dilakukan pada waktu hujan kecil,
namun > 60 mm/bulan. Pemupukan ditunda jika
curah hujan kurang dari 60 mm per bulan.
– Pupuk Dolomit dan Rock Phosphate diusahakan
diaplikasikan lebih dulu untuk memperbaiki
kemasaman tanah dan merangsang perakaran,
diikuti oleh MOP (KCl) dan Urea/Z A.
– Jarak waktu penaburan Dolomit/Rock Phosphate
dengan Urea/Z A minimal 2 minggu.
– Seluruh pupuk agar diaplikasikan dalam waktu 2
(dua) bulan.
Frekwensi Pemupukan
• Pemupukan dilakukan 2 - 3 kali tergantung
pada kondisi lahan, jumlah pupuk, dan
umur - kondisi tanaman.
• Pemupukan pada tanah pasir dan gambut
perlu dilakukan dengan frekwensi yang
lebih banyak.
• Frekwensi pemupukan yang tinggi mungkin
baik bagi tanaman, namun tidak ekonomis
dan mengganggu kegiatan kebun lainnya
Pekerjaan pendahuluan yang harus dilakukan
sebelum melaksanakan pemupukan
1. Persiapan lapangan
– Piringan harus bersih dengan lebar yang cukup dan
tidak tergenang air
4.Keamanan
Keamanan dipersiapkan agar terjamin pupuk
diaplikasikan di lapangan (tidak hilang,
dibuang/disembunyikan ke gawangan atau parit), untuk
itu perlu pengawasan oleh satuan pengamanan dan
petugas di afdeling.
Pupuk yang sudah diangkut ke lapangan harus selesai
ditaburkan seluruhnya pada hari tersebut
5.Organisasi dan pelaksanaan
– Tenaga penabur dipilih sudah yang terlatih dan tersedia sesuai
kebutuhan luas areal yang akan dipupuk.
– Pupuk diecer ke blok oleh mandor
– Penaburan pupuk sesuai jalurnya (barisan) masing-masing
pupuk ditabur tidak terputus-putus, jarak tabur pupuk tergantung
kepada perkembangan tanaman, tepatnya jalur penaburan
harus di bawah proyeksi ujung tajuk.
Semua pupuk ditaburkan merata ke seluruh areal teras dengan 2/3 bagian pupuk
pada sisi dinding teras dan 1/3 bagian di sisi lainnya.
Pada areal perengan seperti ini aplikasi pupuk perlu
dilakukan dengan sistem pocket
Aplikasi pupuk Dolomit pada tanah gambut pada saat penanaman
Pupuk tidak diaplikasikan menumpuk dan seharusnya diaplikasikan
merata di permukaan tanah. Efisiensi pemanfaatan unsur hara
meningkat, apabila pupuk disebar merata di permukaan tanah.
DOSIS PUPUK TBM K. SAWIT
Umur Dosis (Kg/Pohon)
(Bulan)
ZA/Urea RP MOP Kieserit HGFB
Top dressing
Iklim (terutama curah hujan)
Fase pertumbuhan tanaman
Side dressing
Penempatan (placement)
Karakteristik tanah
Sifat snergis dan antagonis Fertigation fertilizing‐
unsur hara irrigation)
Sebelum penanaman Injection
Saat penanaman
Setelah penanaman
2. Pemupukan lewat daun
(foliar application)
LANJUTAN
TEPAT SASARAN (T5)
Contoh padi sawah memiliki kandungan K dalam jerami 2,05% dari bobot
kering. Bobot kering sebesar 5 ton/ha. Maka besarnya pengangkutan K
dalam jerami
= 0,0205 x 5.000 kg/ha = 102,5 kg K/ha.
Fungsi serapan Hara
Mengetahui efisiensi pemupukan
Mengetahui kebutuhan hara dalam tubuh tanaman
Mengetahui pengangkutan hara dalam tanaman
Mengetahui neraca hara di suatu lahan.
Pertimbangan dalam membuat rekomendasi
pemupukan.
Efisiensi Pemupukan Kelapa Sawit beberapa ordo tanah
Jika hanya tersedia Urea, maka ZA (21%N) diubah ke Urea (46% N), maka konversinya : 21/45 = 0,47. Jika
petani punya Urea, maka dosis ZA dikalikan 0,47. Contoh: umur 1 bulan perlu Urea 0,1 x 0,47 = 0,047 kg
/pohon.
Jika petani memiliki pupuk SP-36, maka dapat digunakan sesuai RP (Rock Phospat) dengan catatan kandungan
P2O5 sama-sama 36%. Namun jika yang tersedia pupuk SP-18, maka dosis RP harus dikalikan (36/18) =2.
Jadi jika kebutuhan RP lubang tanam 0,5 maka dikalikan 2 atau 0,5 x 2 = 1 kg/pohon.
MOP dapat digunakan setara dengan pupuk KCl yang memiliki kadar K 2O 60%. jika petani memiliki dolomit
1 2
Click here to Click here to
add your title. add your title.
Click here to Click here to
add your title. add your title.
Title Title
Click here to add your title
MAULIATE
TERIME KASIH
MATUR NUWUN
MOKASEH
TERIMA KASIH