Berpotensi untuk
terjadinya sulit
intubasi dan sulit
ventilasi
Tujuan Utama Selama Anestesi Untuk
Operasi THT
Kondisi lapangan
Keselamatan pasien Keseimbangan
operasi yang ideal
Sering dilakukan
Operasi THT
pada pediatrik Pasien sehat pada ambulatory
Syndrom kongenital
pada pediatrik yang
berhubungan dengan
kesulitan untuk
dilakukan ventilasi
dan intubasi
• Tonsilektomi dan Adenoidektomi
Pemeriksaan prabedah
Obstruktive sleep
apnoe
Obes/gemuk dan
mungkin ventilasi
dan intubasi sulit
Operasi THT
Pipa endotrakheal
obstruksi, tercabut,
diskoneksi
Pipa RAE (Right-angle endotrakheal) Oral
Ambulatory
Operasi Telinga
Lubang angin (venting) normal dari tekanan telinga tengah tidak terjadi
Sulit Intubasi
Sebabkan edema
dan hipoventilasi
Hentikan perdarahan + Tampon nasal posterior -
Penarikan tampon →
perdarahan banyak
Triple Endoscopy
Rekonstruksi Maksilofasial
Tonsil Bleeding
• Rekonstruksi Maksilofasial
Kontroversi
Pasien bernafas spontan atau dengan kontrol pernafasan
Aspirasi Benda Asing
• Monitoring yang ketat terhadap saturasi
oksigen
• Pemberian terapi steroid dan bronkhodilator
sangat membantu dalam mengatasi wheezing
dan edema jalan nafas setelah dilakukan
pengangkatan benda asing.
Tonsil Bleeding
• 24 jam setelah operasi tapi bisa juga lebih lambat sampai 5
– 10 hari
• Banyaknya kehilangan darah sering tidak dapat diperkirakan
karena darahnya ditelan
• Diperlukan akses intravena yang adekuat dan pasien harus
diresusitasi dengan adekuat
(bila diperlukan dengan produk darah)sebelum dilakukan
tindakan pembedahan
Tonsil Bleeding