(Liang S & Irwin MG. Review of Anesthesia for Middle Ear Surgery.
Anesthesiology Clin 2010; 28(3): p.519-28)
Oleh:
dr. Rifa Septian
Pembimbing:
dr. Abdul Wahab, Sp. An
Kata Kunci: Anestesi pada operasi telinga tengah,
Hipotensi terkontrol, Mual dan muntah post operatif
PASIEN ANAK
• Timpanoplasti
• Mastoidektomi
• Miringotomi
• Insersi Grommet (Pipa Ventilasi)
• Implantasi Koklear
Kotak 1
Prosedur tersering pada operasi telinga tengah
Anestesi Lokal
Faktor Pembedahan
- Insersi grommet (pipa ventilasi)
- Miringoplasti
- Timpanoplasti
- Stapedotomi
- Stapedektomi
- Osikuloplasti
- Mastoidektomi
- Operasi kolesteatoma via liang telinga intak
Faktor Pasien
- Dewasa
Pasien harus paham dengan prosedur operasi, kooperatif, mendengar, dan mampu berkomunikasi selama prosedur operasi
-
dilakukan
Anestesi General
Faktor Pembedahan
- Implantasi koklear
- Operasi dengan waktu yang lama
- Operasi dengan komplikasi (misalnya: jaringan parut yang luas pada telinga tengah)
Faktor Pasien
- Anak-anak
- Tidak stabil secara mental, pasien tidak kooperatif
- Pasien yang memerlukan anestesi general
PERTIMBANGAN ANESTESI PADA
OPERASI TELINGA TENGAH
• Penyediaan lapang pandang operasi dengan perdarahan yang minimal
• Perhatian pada posisi kepala pasien
• Manajemen jalan napas
• Monitoring nervus fascialis
• Efek nitrogen oksida pada telinga tengah
• Pemulihan yang perlahan dan tenang (smooth)
• Pencegahan mual dan muntah post operatif (PONV)
• Lapang pandang operasi yang minimal perdarahan → ideal untuk
operasi telinga tengah
• Perdarahan jumlah kecil → mengaburkan pandangan pada
pembedahan mikro
• Kombinasi tehnik fisik dan farmakologi → minimalisir perdarahan
• Posisi kepala pasien → obstruksi dan kongesti vena. Hiperekstensi/
Torsi ekstrim → cedera pada pleksus brakialis/ tulang belakang bagian
leher
• Auskultasi karotis pre operasi → bruit (aterosklerosis karotis)
• Jalan napas durante operasi: LMA atau Intubasi endotrakeal
• Paralisis nervus fascialis → Komplikasi potensial pada operasi otologi.
Penting dilakukan monitoring intraoperatif (aktivitas elektromiografi
nervus fascialis) → Pemberian pelemas otot dihindari
• Penggunaan nitros oksida: masih kontroversial
• Pulih sadar yang lembut (smooth): mencegah bergesernya protesa
pada operasi rekonstruksi telinga tengah
• PONV: tehnik anestesi yang tepat dan pemberian profilaksis
antiemetic
• Operasi Telinga Tengah: one day care → pemulihan yang cepat,
analgesia yang baik, dan pencegahan mual & muntah sangat penting
EVALUASI PREOPERATIF
ANESTESI LOKAL/ SEDASI PRE OPERASI
• Pasien mampu memahami prosedur operasi
• Pasien dapat berkomunikasi dan kooperatif selama prosedur operasi