Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 2

Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan


(Transisi Kehidupan Intrauterin ke Ekstrauterin)

O Any Syabriani
O Bety Mudhiana L
O Daniatun
O Desy Andriany

Program Studi Alih Jenjang S1 Keperawatan


Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada
Samarinda
Apa Itu Pertumbuhan dan perkembangan
(Transisi Kehidpuan Intrauterin ke Ekstrauterin) ?

O Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah
secara fisiologis sebagai
hasil dari proses
pematangan fungsi-
fungsi fisiki yang
berlangsung secara
normal (pada anak yang
sehat), dalam perjalanan
waktu tertentu.
lanjutan...
Perkembangan
Adalah perubahan- perubahan
psikofisi sebagai hasil dari
proses pematangan dari fungsi-
fungsi psikis dan fisis pada diri
anak yang ditunjang oleh faktor
lingkungan dan proses belajar
dalam waktu tertentu menuju
kedewasaan (Alex Sobur, 2003:
128).
Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan
(Transisi Kehidupan Intrauterin ke Ekstrauterin)

ZIigot Embrio

Janin Neonatus
Definisi
Transisi kehidupan intreuterin ke
ekstrauterin
O Yaitu merupakan suatu
penyesuain bayi baru lahir
dalam uterus keluar uterus
sedangkan;
O Transisi yaitu berawal dari
keluarnya bayi dari tubuh ibu
sampai beberapa minggu untuk
sistem organ tertentu
O Masa neonatus lebih tepat
dipandang sebagai masa
adaptasi dari kehidupan
intrauterine menuju kehidupan
ekstrauterin dari berbagai sistem
• Maturase yaitu masa gestasi
dari BBL
• Adaptasi yaitu kemampuan
janin dalam menyesuaikan diri
Faktor yang • Toleransi kemampuan janin
mempengaruhi mentolerir, menhadapi hal-hal
masa transisi yang berbahaya
Pada masa transisi intrauterin ke ektrauterin
terjadi perubahan adaptasi, diantaranya:

1. Adaptasi sistem
pernapasan:
 Selama dalam uterus
janin mendapat
oksigen dari
pertukaran gas
melalui plasenta dan
setelah bayi baru
lahir pertukaran gas
melalui paru-paru
bayi sendiri
Lanjutan...
2. Adaptasi Sistem peredaran
darah:
 Pada saat tali pusat
dipotong resistensi
pembuluh sistemik
meningkat dan tekanan
atrium kanan menurun
 Pernapasan pertama
menurunkan resitensi
pembuluh darah paru-paru
dan meningkatkan tekanan
atrium kanan sehingga
terjadi penurunan atrium
kiri maka foramen ovale
secara fungsional akan
menutup
Lanjutan...

3.Adaptasi sistem
pengaturan suhu :
 Bayi baru lahir belum
dapat mengatur suhu
tubuhnya sehingga akan
mengalami stres dengan
adanya perubahan
lingkungan.
Lanjutan...
4. Adaptasi Sistem
Gastrointestinal :
 Sebelum lahir janin cukup
bulan akan mulai menghisap
dan menelan
 Reflek gumoh dan batuk yang
matang sudah terbentuk
dengan baik pada saat lahir
 Kemampuan menelen dan
mencerna selain susu BBL
cukup bulan masih terbatas
 Hubungan antara esofagus
bawah dan lambung masih
belum sempurna yang
menyebabka n gumoh pada BBL
dan neonatus
 Kapasitas lambung terbatas
kurang dari 30 cc untuk BBL
normal
 Waktu pengosongan lambung
2,5-3 jam
Lanjutan...
5. Adaptasi sistem kekebalan
tubuh:
 Sistem imunitas bayi belum
matang sehingga
menyebabkan neonatus rentan
terhadap infeksi dan alergi
 Kekebalan alami dari struktur
kekebalan tubuh yang
mecegah infeksi, jika bayi
disusui ASI terutama
kolostrum memberi bayi
kekebalan pasif dalam bentuk
laktobasilus bifidus, laktoferin,
lisozim dan sekresi lg A
Lanjutan...

6. ADAPTASI METABOLISME
Untuk mengfungsikan otak memperlukan glukosa, pada penjepitan tali pusat
dengan klem saat bayi lahir, bayi harus mempertahankan kadar glukosa nya
sendiri untuk fungsi otak neonatus. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah
menurun dalam waktu singkat (1 -2 jam kelahiran), sehingga bayi baru lahir
hendaknya segera mungkin mendapatkan ASI stelah dilahirkan.

7. ADAPTASI SISTEM ENDOKRIN


- Sistem endokrin pada bayi lahir secara fungsi belum matang dikarenakan
jumlah nefron masih belum sebanyak orang dewasa, ketidak seimbangan luas
permukaan glomerulus dan volume tubulus proksimal, renal blood flow
relatife kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa

8. ADAPTASI SISTEM MUSKOLESKELETAL


- Sistem otot hampir lengkap pada saat lahir, tetapi tumbuh melalui proses hypertropi
- Moulagu dapat terjadi pada lahir karena tulang pembungkus tengkorak belum
seluruhnya mengalami osifikasi
Lanjutan...

9. ADAPTASI SISTEM NEUROLOGIS


- Pada saat lahir, sistem saraf belum terintegrasi secara keseluruhan,namun cukup
untuk mendukung kehidupan di ekstrauterin
- Kebanyakan fungi saraf sudah berfungsi adalah refleks primitif
- Sistem pernafasan otonom sangat penting pada masa transisi karena hal ini
merangsang pernafasan, menjaga keseimbangan asam-basa, dan mengatur
temperatur
- Proses mielinisasi pada pernafasan mengikuti prinsip cephalocaudal- proximadistal
(head-toe)

10. ADAPTASI SISTEM INTEGUMEN


- Pada saat lahir, seluruh struktur kulit sudah terdapat, namun fungsi dari integumen belum
optimal
- Kelenjar sebasea sangat aktif pada masa akhir janin dan awal bayi karena tingginya tingkat
androgen dari ibu
- Kelenjar ekrin yang menghasilkan keringat berespon terhadap panas dan emosi, mulai
berfungsi pada saat lahir
- Fase pertumbuhan folikel rambut terjadi simultan pada waktu lahir, selang beberapa bulan ,
kesingkronan antara kehilangan rambut dengan pertumbuhan

Anda mungkin juga menyukai