Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 8 SeminarAkuntansi

Manajemen

“ PERBEDAAN ABC SISTEM DAN AKUNTANSI


TRADISIONAL DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MANAJEMEN “

Nama Kelompok :
• Arta Kartika Marsela. ( 19023000058 )
• Kezia Adenia Timbalo.( 19023000065 )
• Muhammad Andy Rianto. ( 19023000076 )
• LATAR BELAKANG • RUMUSA MASALAH
Dalam perhitungan cost produksi, •Menjelaskan tentang sistem tradisional
terdapat dua metode yang digunakan, •Menjelaskan tentang sistem ABC (Activity Based
yaitu metode perhitungan tradisional dan Costing)
metode activity based cosing (ABC). •Menjelaskan perbandingan sistem tradisional dan
Setiap kegiatan manajemen pada suatu ABC (Activity Based Costing)
perusahaan industri selalu berhubungan •Membuat keputusan manajemen
dengan perhitungan dan pengendalian
cost produksi. Sehingga berhasil atau
tidaknya pencapaian tujuan perusahaan,
salah satunya ditentukan oleh keputusan • TUJUAN
manajemen. •Mengetahui mana yang lebih akurat antara metode
activity based costing dengan metode tradisional
dalam pengambilan keputusan manajemen.
•Mengetahui lebih dalamsistem pengertian
tradisonal
•Mengetahui lebih dalam pengertian system ABC
(Activity Based Costing)
•Mengetahui cara membuat keputusan manajemen
Pembahasan
SISTEM TRADISIONAL
Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang dilakukan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dengan bergantung pada sumber daya alam. Bisa dikatakan pula
bahwa sistem ekonomi ini adalah sistem ekonomi yang paling sederhana jika dibandingkan
dengan sistem ekonomi lainnya.Pada sistem ekonomi ini masyarakat masih mengandalkan
hasil alam serta tenaga manusia saja.

.
Karakteristik Sistem Ekonomi Tradisional

a. Kegiatan ekonomi yang dilakukan terikat dengan tradisi dan kebudayaan


b. Teknik produksi yang digunakan masih sangat sederhana yang dipelajari secara turun temurun
c. Metode transaksi yang digunakan adalah barter atau saling menukar barang diantara anggota
masyarakat yang saling membutuhkan.
d. Masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen, di mana jenis produksinya masih
didasarkan pada kebutuhan dan kemampuan.
e. Modal utama masyarakat adalah hasil alam dan tenaga manusia, di mana alam menjadi sumber
kehidupan dan kemakmuran bagi masyarakat.
f. Transaksi ekonomi yang dilakukan semata-mata bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan
mencari keuntungan.
g. Hubungan masyarakat yang bersifat kekeluargaan dan saling menolong terpelihara dengan baik.
h. Pemerintah tidak terlibat langsung dalam perekonomian, tetapi hanya berperan dalam menjaga
ketertiban umum.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional:


a. Hubungan yang terjalin diantara individu dalam masyarakat masih sangat kuat dengan sikap
saling tolong menolong yang sangat kental.

b. Tidak ada kesenjangan ekonomi antara yang kaya dengan yang miskin, karena pendapatan
yang diperoleh setiap rumah tangga cenderung merata.

c. Masih memegang teguh asas kejujuran, sehingga kegiatan transaksi ekonomi didasarkan
pada asas tersebut sesuai dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan mencari
keuntungan.

d. Tidak terjadi permasalahan dalam ekonomi seperti inflasi, keuangan, pembelian,


pengangguran, dan lainnya.

e. Tidak ada monopoli dari pemerintah, karena pemerintah hanya bertindak sebagai pengawas
dalam sistem ekonomi.
KekuranganSistem Ekonomi Tradisional:
a. Minimnya modal dan penggunaan sistem konvensional menjadikan perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi berjalan begitu lambat.

b. Tidak semua kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dan pemenuhannya pun tidak maksimal
karena sangat menggantungkan pada hasil alam.

c. Belum ada standar nilai numerik yang digunakan dalam transaksi pertukaran barang.

d. Kualitas barang yang dipasarkan masih rendah, karena teknik dan proses produksi masih
menggunakan peralatan seadanya.

e. Daya saing pasar rendah, sebab pola pikir masyarakat masih menganggap tabu suatu
perubahan apalagi bertentangan dengan kebiasaan dan tradisi yang ada.
SISTEM ABC (Activity Based Costing)

Pengertian Sistem ABC


Activity-based costing (ABC) adalah model akuntansi biaya.  Model ABC ini digunakan untuk
mengalokasikan semua biaya, berdasarkan sumber daya yang digunakan untuk menjalankan
aktivitas yang berkaitan dengan produk dan jasa yang disediakan bagi pelanggan.

Fungsi ABC (Activity Based Costing)


•Untuk memberikan akurasi yang lebih tinggi dalam penghitungan biaya produk
•Untuk memahami biaya produk dan pelanggan.
•Untuk memahami profitabilitas berdasarkan proses produksi atau pelaksanaan.
•Untuk memiliki analisis terstruktur sehubungan dengan proses yang kompleks.
•Untuk menyediakan banyak informasi kepada manajemen untuk membantu dalam
pengambilan keputusan.
•Menghilangkan aktivitas yang tidak menambah nilai karena keragaman produk.
•Untuk meningkatkan aktivitas nilai tambah karena keragaman permintaan pelanggan
berkembang pesat.
Karakteristik ABC (Activity Based Costing)

•Meningkatkan jumlah kumpulan biaya yang digunakan untuk mengakumulasi biaya overhead.
Jumlah nilai tergantung pada biaya kegiatan produksi.
•Ini membebankan biaya overhead untuk pekerjaan atau produk yang berbeda sebanding dengan
biaya aktivitas dalam bisnis berdasarkan biaya tenaga kerja langsung atau jam langsung atau jam
mesin.
•Ini meningkatkan keterlacakan biaya ovrhead yang menghasilkan data biaya unit yang lebih akurat
untuk manajemen.
•Identifikasi biaya selama aktivitas dan penyebabnya tidak hanya membantu dalam perhitungan
biaya yang lebih akurat dari suatu produk atau pekerjaan tetapi juga menghilangkan aktivitas non-
nilai tambah.
Komponen dalam ABC (Activity Based Costing)
Berdasarkan gambar di atas, berikut adalah lima komponen dasar untuk dalam Activity Based
Costing:
1. Resources (Sumber Daya)
Resources  adalah tempat organisasi membelanjakan uang mereka — kategori biaya yang dicatat.
Sumber daya didefinisikan sebagai elemen ekonomi atau uang yang diterapkan atau digunakan
dalam pelaksanaan aktivitas.
2. Resource Drivers (Penggerak Sumber Daya)
Penggerak sumber daya adalah dasar untuk menelusuri sumber daya ke aktivitas. Penggerak
sumber daya didefinisikan sebagai ukuran kuantitas sumber daya yang dikonsumsi oleh suatu
aktivitas.
3. Aktivitas
Aktivitas adalah unit kerja.
4. Activities Drivers (Penggerak Biaya Kegiatan)
Seperti penggerak sumber daya yang digunakan untuk melacak sumber daya ke aktivitas,
penggerak biaya aktivitas digunakan untuk melacak biaya aktivitas ke objek biaya.
5. Cost Objects (Objek Biaya)
Objek biaya, dapat berupa pelanggan, produk, layanan, kontrak, proyek, atau unit kerja lain yang
menginginkan pengukuran biaya terpisah.
Let's begin!
Are you ready?
Syarat Penerapan Activity Based Costing Kelemahan Sistem ABC

•Perusahaan memiliki tingkat diversitas tinggi •Implementasi sistem Activity Based Costing


•Tingkat persaingan yang tinggi ini belum dikenal dengan baik, sehingga
•Biaya pengukuran rendah prosentase penolakan terhadap sistem ini
cukup besar.
•Banyak dan sulitnya mendapat data yang
dibutuhkan untuk menerapkan sistem Activity
Keunggulan Sistem ABC Based Costing.
•Pengukuran profitabilitas yang lebih baik. •Masalah joint cost yang dihadapi sistem
•Keputusan dan kendali yang lebih baik.  konvensional juga tidak dapat teratasi
•Kemampuan sistem ABC dengan sistem ini.
untuk mengungkapkan aktivitas yang tidak •Sistem Activity Based Costing melaporkan
memberikan nilai tambah (non value added biaya dengan cara pembebanan untuk suatu
activities) bagi produk atau jasa yang periode penuh dan tidak mempertimbangkan
dihasilkan. untuk mengamortisasi longterm payback
•Informasi yang lebih baik untuk expense.
mengendalikan biaya kapasitas.
Perbedaan Sistem Tradisional Dengan Sistem ABC

Sistem Activity-Based Costing dan sistem Tradisional sama-sama mempunyai dua tahapan
alokasi. Perbedaan antara dua metode tersebut ada pada tahap pertama. Asumsi pertama yang
mendasari tahap pertama dalam ActivityBased Costing System (ABCS) adalah sumberdaya
penunjang dan yang bersifat tidak langsung menyediakan kapabilitas untuk melaksanakan
aktivitas, bukan menghasilkan biaya untuk dialokasikan.
Sedangkan tahap pertama dalam sistem biaya tradisional adalah melacak biaya ke suatu unit
organisasi atau pusat-pusat biaya, misalnya pabrik atau departemen-departemen yang menikmati
biaya-biaya tersebut.
Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka kesimpulan yang diambil oleh penulis adalah:
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup dengan bergantung pada sumber daya alam. Activity-based costing (ABC) adalah
model akuntansi biaya untuk mengalokasikan semua biaya, berdasarkan sumber daya yang digunakan
untuk menjalankan aktivitas yang berkaitan dengan produk dan jasa yang disediakan bagi pelanggan.
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai