Anda di halaman 1dari 9

“BAHAYA

FILSAFAT”
Kelompok 6 :
Diah Lutfika 21.23.024994
Jesi Ariani 21.23.024662
Muhammad Fahrianor 21.23024990
Nurlia Wulan 21.23.024980
Pengertian Filsafat
Istilah “filsafat” dapat ditinjau dari dua segi, yakni: a). Segi semantik: perkataan filsafat
berasal dari bahasa arab ‘falsafah’, yang berasal dari bahasa yunani, ‘philosophia’, yang
berarti ‘philos’= cinta, suka (loving), dan ’sophia’ = pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi
‘philosophia’ berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya,
setiap orang yang berfilsafat diharapkan menjadi bijaksana. b). Segi praktis: dilihat dari
pengertian praktisnya, filsafat berarti ‘alam pikiran’ atau ‘alam berpikir’. Berfilsafat artinya
berpikir, olah pikir. Namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat adalah berpikir
secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sebuah semboyan mengatakan bahwa “setiap
manusia adalah filsuf”.
Apakah Sekularisme Termasuk
Bahaya Filsafat?
Inti dari paham sekularisme menurut al- 1. Pemisahan pemerintahan dari ideologi
Nabhani (1953) adalah pemisahan keagamaan dan struktur eklesiatik
agama dari kehidupan (faşlud-din‘anil-
hayah).Menurut Nasiwan (2003), 2. Ekspansi pemerintah untuk mengambil fungsi
sekularisme di bidang politik ditandai pengaturan dalam bidang sosial dan ekonomi,
dengan 3 hal, yaitu : yang semula ditangani oleh struktur keagamaan

3. Penilaian atas kultur politik ditekankan pada


alasan dan tujuan keduniaan yang tidak transenden.
Pengaruh Sekularisme
di Bidang Akidah

Semangat sekularisme ternyata telah Mereka sepenuhnya ingin mengembalikan segala


mendorong munculnya liberalisme dalam sesuatunya kepada kekuatan akal manusia.
berpikir di segala bidang. Kaum intelektual Termasuk melakukan reorientasi terhadap segala
Barat ternyata ingin sepenuhnya membuang sesuatu yang berkaitan dengan hakikat manusia,
segala sesuatu yang berbau doktrin agama hidup, dan keberadaan alam semesta ini
(Altwajri, 1997) (persoalan akidah).
Pengaruh Sekularisme di
Bidang Pengaturan
Kehidupan
Beberapa Bidang yang mempengaruhi
Pengaruh dari sekularisme tidak hanya Sekularisme di Bidang Pengaturan Kehidupan :
berhenti pada aspek yang paling mendasar
(akidah) tersebut, tetapi terus merambah pada ● Bidang Pemerintahan
aspek pengaturan kehidupan lainnya dalam
rangka untuk menyelesaikan segenap ● Bidang Ekonomi
persoalan kehidupan yang akan mereka
hadapi. ● Bidang Sosiologi

● Bidang Pengamalan Agama


Pengaruh Sekularisme di Bidang
Akademik
Di bidang akademik, kerangka keilmuan yang berkembang di
Barat mengacu sepenuhnya pada prinsip-prinsip sekularisme. Hal
itu paling tidak dapat dilihat dari kategorisasi filsafat yang mereka
kembangkan yang mencakup tiga pilar utama pembahasan, yaitu
(Suriasumantri, 1987): filsafat ilmu, yaitu pembahasan filsafat
yang mengkaji persoalan benar atau salah; filsafat etika,
pembahasan filsafat yang mengkaji persoalan baik atau buruk;
filsafat estetika, pembahasan filsafat yang mengkaji persoalan
indah atau jelek
Bagaimana Umat Islam Seharusnya
dan Sekularisme?
Perkembangan sekularisme di Barat ternyata tidak hanya berhenti di tanah kelahirannya saja,
tetapi terus berkembang dan disebarluaskan ke seantero dunia, termasuk di dunia Islam.
Seiring dengan proses penjajahan yang mereka lakukan, ide-ide sekularisme terus ditancapkan
dan diajarkan kepada generasi muda Islam. Hasilnya sungguh luar biasa, begitu negerinegeri
Islam mempunyai kesempatan untuk memerdekakan diri, bentuk negara dan pemerintahan
yang dibangun umat Islam sepenuhnya mengacu pada prinsip sekularisme dengan segala
turunannya. Mulai dari pengaturan pemerintahan, ekonomi, sosial, budaya, termasuk tentunya
adalah dalam pengembangan model pendidikannya. Boleh dikatakan hampir tidak ada satupun
bagian dari penataan negeri ini yang terbebas dari prinsip sekularisme tersebut.
Pandangan Al-Qur’an
terhadap prinsip-prinsip
sekularisme
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari Ayat-ayat di samping memberitahu dengan jelas kepada
setetes mani yang bercampur, yang Kami hendak manusia, mulai dari siapa sesungguhnya Pencipta
mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu manusia, kemudian untuk apa Pencipta menciptakan
Kami jadikan dia mendengar dan melihat” “Sesungguhnya manusia hidup di dunia ini.
Kami telah menunjukinya dengan jalan yang lurus, ada
yang bersyukur ada pula yang kafir” “Sesungguhnya Kami
menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan
neraka yang menyala-nyala”
QS al-Insan: 2-4
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai