Anda di halaman 1dari 15

- Lambang-Lambang Negara

- Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-Undangan

Di susun Oleh :

Kelompok III
Ketua : Teguh Santoso
Sekretaris : Fatmayanti Usman
Penyaji : Zulfikar
Moderator : Syahril Rahawarin
Anggota : Riska Husa, Rosita Muhammad, Rizka Fitriani, Rosniati, Irma Vahriani &
Safi Idham
LAMBANG-LAMBANG NEGARA

- Bendera
- Bahasa
- Lambang Negara
- Lagu Kebangsaan
pasal 35

BENDERA
Disebut juga Saka Merah Putih, Sang Merah
Putih, Merah Putih, Sang Dwiwarna (dua warna)

Diatur dalam UUD


Tahun 1945 pasal 35, UU No. 24 Tahun 2009, dan
PP No. 40 Tahun 1958 tentang Bendera Kebangsaan Republik Indonesia

Berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua per tiga) dari panjang
serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua
bagiannya berukuran sama

Merah = keberanian, putih = kesucian.


Merah = Raga manusia, putih = melambangkan jiwa manusia.

Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan jiwa dan raga manusia untuk
membangun Indonesia.
Bahasa

Bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa resmi negara sebagaimana tertuang


dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia Tahun 1945. Bersumber dari Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan.

Kedudukan Bahasa Indonesia :


1.Bahasa kebangsaan, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.
2.Bahasa negara (bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)

Fungsi : Jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana


pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi antar
daerah dan antar budaya daerah.
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, berfungsi
sebagai :

1.Lambang kebanggaan kebangsaan


2.Lambang identitas nasional
3.Alat penghubung antar warga, antar daerah, dan antar budaya
4.Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar
belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda kedalam kesatuan
kebangsaan Indonesia.
Lambang Negara
(Garuda Pancasila)

Diatur dalam PP No. 43 Tahun 1958

Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka


Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi tetap satu).

WARNA
•Warna merah di bagian kanan atas dan kiri bawah perisai;
•Warna putih di bagian kiri atas dan kanan bawah perisai;
•Warna kuning emas untuk seluruh burung Garuda;
•Warna hitam di tengah-tengah perisai yang berbentuk jantung; dan
•Warna alam untuk seluruh gambar lambang.
Lambang Negara
(Garuda Pancasila)

Makna :

•Jumlah bulu melambangkan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus


1945)
•Perisai merupakan lambang pertahanan negara Indonesia.
•Gambar emblem yang terdapat pada perisai berhubungan dengan simbol dari sila
Pancasila
•Pita yang dicengkeram oleh Burung Garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia,
yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti Berbeda-beda tetapi tetap satu
Lagu Kebangsaan
(Indonesia Raya)

Digubah oleh Wage Rudolf Supratman.

Penggunaan Lagu Kebangsaan Sebagai


pernyataan rasa kebangsaan wajib
diperdengarkan dan/atau dinyanyikan :

•Untuk menghormati Presiden dan/atau


Wakil Presiden;
•Untuk menghormati Bendera Negara pada
waktu pengibaran atau penurunan Bendera
Negara yang diadakan dalam upacara;
•Dalam acara resmi yang diselenggarakan
oleh pemerintah;
•Dll
Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-Undangan

Definisi

•Hierarki adalah penjenjangan setiap jenis peraturan perundang-undangan


(PPU) yg didasarkan pada asas bahwa peraturan perundang-undangan yg
lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan PPU yg lebih tinggi
(UU No 12 tahun 2011 pasal 7 ayat 2)

•Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yg memuat norma


hukum yang mengikat secara umum dan ditetapkan oleh lembaga negara
atau pejabat yg berwenang melalui prosedur yg ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan
(UU No. 12 Tahun 2011)
POKOK DAN DEFINSI TERSEBUT DAPAT DIBAGI
3
1. Berbentuk peraturan tertulis
2. Pembentukannya harus dilakukan lembaga
negara atau pejabat yg berwenang
3. Mengikat secara umum
KEDUDUKAN PANCASILA DAN UUD 1945

Kedudukan
1.Pancasila adalah sumber hukum negara
2.UUD 1945 merupakan hukum dasar dalam
peraturan perundang2an, ditempatkan dlm
lembaran negara, penempatannya tidak
merupakan dasar pemberlakuannya
HIERARKI & JENIS
 Berdasarkan UU No. 10 Tahun 2004, tata urutan
peraturan perundang-undangan adalah sbb:

1. Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945.


2. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang. (UU/PERPPU)
3. Peraturan Pemerintah (PP)
4. Peraturan Presiden (Perpres)
5. Peraturan Daerah (Perda):
a. Peraturan Daerah Provinsi
b.Peraturan Daerah Kabupaten/Kota;
c.Peraturan Desa/peraturan yang setingkat,
UU No. 10 Tahun 2004 tersebut kemudian
digantikan oleh UU No. 12 Tahun 2011 di
sini hierarkinya mengalami perubahan sbb:

1.UUD NRI Tahun 1945


2.Tap MPR
3.UU/Perppu
4.Peraturan pemerintah (PP)
5.Peraturan Presiden (Perpres)
6.Peraturan Daerah (Perda)
7.Perda Kabupaten
Asas
1. Kejelasan Tujuan
2. Kelembagaan atau pejabat pembentuk yg tepat
3. Kesesuaian antara jenis, hierarki dan materi
muatan
4. Dapat dilaksanakan
5. Kedayagunaan dan kehasilgunaan
6. Kejelasan rumusan
7. Keterbukaan

Anda mungkin juga menyukai