Anda di halaman 1dari 31

FRAKTUR EKTREMITAS BAWAH

HAIVAN KUSUMAADJI,SP.B
1

FRAKTUR FEMUR 2

3
Lokasi fraktur femur
1. Fraktur leher
2. Fraktur trokanter
3. Fraktur subtrokanter 4
4.Fraktur diafisis
5. Fraktur suprakondiler
6. Fraktur kondiler

5
6
FRAKTUR LEHER FEMUR

Sering ditemukan pada orang tua terutama


wanita umur 60 tahun ke atas disertai tulang
yang osteoporosis.
A B C D

Klasifikasi fraktur leher femur menurut Garden.


A. Tingkat I : Fraktur tidak lengkap atau tipe abduksi atau impaksi.
B. Tingkat II : Fraktur lengkap, tanpa adanya pergeseran.
C. Tingkat III : Fraktur lengkap, disertai dengan sebagian pergeseran
tetapi masih ada perlekatan.
D. Tingkat IV : Fraktur lengkap, disertai pergeseran penuh.
30o 50o 70o

Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3

Klasifikasi menurut Pauwel


Klasifikasi ini berdasarkan atas sudut inklinasi leher femur.
   Tipe I; fraktur dengan garis fraktur 30o
   Tipe II; fraktur dengan garis fraktur 50o
   Tipe III; fraktur dengan garis fraktur 70o.
PENGOBATAN

 Konservatif dengan indikasi yang sangat terbatas


 Terapi operatif
Pengobatan operatif hampir selalu dilakukan karena:
 Perlu reduksi yang akurat dan stabil
 Diperlukan mobilisasi yang cepat pada orang tua untuk mencegah
komplikasi
Fraktur leher femur dengan hemiartroplasti
(protesis Austin-Moore)
KOMPLIKASI

1. Komplikasi yang bersifat umum; trombosis vena,


emboli paru, pneumonia, dekubitus
2. Nekrosis avaskuler kaput femur
3. Non-union
4. Osteoartritis
5. Anggota gerak memendek
6. Mal-union
7. Mal-rotasi berupa rotasi eksterna
FRAKTUR DAERAH TROKANTER

 Biasa juga disebut fraktur trokanter (intertrokanter)


 Adalah semua fraktur yang terjadi antara trokanter
mayor dan minor.
 Bersifat ekstra-artikuler dan sering terjadi pada
orang tua di atas umur 60 tahun.
 Fraktur dapat bersifat komunitif terutama pada
korteks bagian postero-medial.
Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4

 Tipe I; Fraktur melewati trokanter mayor dan minor tanpa


pergeseran
 Tipe II; Fraktur melewati trokanter mayor disertai pergeseran
trokanter minor
 Tipe III; Fraktur disertai dengan fraktur komunitif
 Tipe IV; Fraktur disertai dengan fraktur spiral femur.
GAMBARAN KLINIS

Pada pemeriksaan didapatkan pemendekan


anggota gerak bawah disertai rotasi eksterna.
Fraktur intertrokanter
femoris kiri + Fraktur
femur kiri 1/3 tengah
PENGOBATAN

Fraktur trokanter, sebaiknya dilakukan pemasangan


fiksasi interna (ORIF) dengan tujuan:
1.   Untuk memperoleh fiksasi yang kuat
2.   Untuk memberikan mobilisasi yang cepat
FRAKTUR TROKANTER DAN SETELAH PEMASANGAN PLATE +
SCREW
KOMPLIKASI

 Komplikasi dini sama pada fraktur leher femur.


 Komplikasi lanjut berupa deformitas varus dan
rotasi eksterna serta non-union, tetapi kelainan ini
jarang ditemukan.
FRAKTUR DIAFISIS FEMUR

 Dapat terjadi pada setiap umur, biasanya karena


trauma hebat misalnya kecelakaan lalu lintas atau
trauma lain misalnya jatuh dari ketinggian.
 Sering disertai perdarahan masif, harus selalu
dipikirkan sebagai penyebab syok.
GAMBARAN KLINIS

 Ditemukan pembengkakan dan deformitas pada


tungkai atas berupa rotasi eksterna
 Pemendekan tungkai
 Mungkin datang dalam keadaan syok
Fraktur diafisis femur tertutup
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

Untuk menentukan lokalisasi dan jenis fraktur.


PENGOBATAN
Terapi konservatif
 Traksi kulit, sementara sebelum dilakukan terapi
definitif untuk me­ngurangi spasme otot.
 Traksi tulang berimbang dengan bagian Pearson
pada sendi lutut.
 Indikasi traksi terutama fraktur yang bersifat
komunitif dan segmental.
 Menggunakan cast bracing yang dipasang setelah
terjadi union fraktur secara klinis.
Terapi operatif
 Pemasangan plate dan screw terutama pada
fraktur proksimal dan distal femur.
 Fiksasi eksterna terutama pada fraktur segmental,
fraktur komunitif, infected pseudo­artrosis atau
fraktur terbuka dengan kerusakan jaringan lunak
yang hebat.
Fraktur intertrokanter tertutup + Fraktur femur 1/3 tengah terbuka gr. II
KOMPLIKASI

Komplikasi dini:
 Syok; karena perdarahan banyak walaupun fraktur
bersifat tertutup.
 Emboli lemak;
 Trauma saraf
 Trombo-emboli
 Infeksi.
Komplikasi lanjut:
 Delayed union
 Non-union
 Mal-union
 Kaku sendi lutut
 Refraktur
FRAKTUR SUPRAKONDILER FEMUR

Daerah suprakondiler adalah daerah antara batas


proksimal kondilus femur dan batas metafisis dengan
diafisis femur.
Fraktur suprakondiler dan interkondiler femur
Fraktur suprakondiler femur komunitif
A B C D E
A : Fraktur tidak bergeser.
B : Fraktur impaksi.
C & D : Fraktur bergeser.
E : Fraktur kominutif.
PENGOBATAN

Terapi konservatif
 Traksi berimbang dengan mempergunakan bidai
Thomas dan penahan lutut Pearson
 Cast-bracing
 Spika panggul.

Terapi operatif  ORIF (plate & screw)


Fraktur suprakondiler dan interkondiler dengan angled blade plate
KOMPLIKASI
Komplikasi dini:
 Penetrasi fragmen fraktur ke kulit yang
menyebabkan fraktur menjadi terbuka.
 Trauma pembuluh darah besar
 Trauma saraf.
Komplikasi lanjut:

 Mal-union
 Kekakuan sendi lutut
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai