Anda di halaman 1dari 13

KATARAK

OLEH:
dr. Almahdinur Fuad
• Penyakit mata yang
ditandai dengan kekeruhan
lensa mata sehingga
mengganggu proses
masuknya cahaya ke mata.

Katarak • Merupakan penyebab


utama kebutaan di seluruh
dunia yang sebenarnya
dapat dicegah.
Penyebab Terganggunya mekanisme kontrol
Katarak keseimbangan air dan elektrolit.

Denaturasi protein lensa atau gabungan


keduanya.

Sekitar 90% kasus katarak berkaitan


dengan usia.

Penyebab lain adalah kongenital (bawaan


lahir) dan trauma.
Penglihatan
seperti berkabut /
redup

Penglihatan Sensitif terhadap


menurun di cahaya / silau
malam hari

Gejala
Warna disekitar Katarak Objek terlihat
ganda
terlihat memudar /
menguning

Sering Perlu penerangan yang


lebih terang untuk
mengganti
membaca / aktifitas
ukuran
kacamata lainnya
Usia, ras, faktor genetik
Faktor Individu
(keturunan)

Kebiasaan merokok,
paparan sinar ultraviolet,
Faktor Resiko Faktor status sosioekonomi,
Katarak Lingkungan tingkat pendidikan,
diabetes mellitus,
hipertensi, obat-obatan

Penggunaan aspirin dan


Faktor Protektif terapi pengganti hormon
pada wanita
Klasifikasi Katarak
Berdasarkan Usia

Katarak kongenital Katarak senilis (Usia


Katarak Juvenile
(Bawaan Lahir) Tua)

Sepertiga kasus katarak Terjadi pada anak > 1 Seiring berjalannya


kongenital adalah tahun. usia, lensa mengalami
diturunkan, sepertiga kekeruhan, penebalan,
berkaitan dengan serta penurunan daya
penyakit sistemik dan akomodasi. Katarak
sisanya idiopatik. senilis merupakan 90%
Terjadi pada anak < 1 dari semua jenis
tahun. katarak.
Klasifikasi Katarak Berdasarkan Maturitas (Tingkat Kematangan)

Katarak Imatur Katarak Matur Katarak Hipermatur

Pada stadium ini, lensa Lensa terlihat keruh


bengkak karena Lensa keruh
seluruhnya, seluruhnya dan terlihat
termasuki air, mengkerut / terjatuh,
kekeruhan lensa masih pemeriksaan shadow
test / tes bayangan (-), dapat terjadi
ringan. komplikasi penyakit
hanya dapat melihat
lambaian tangan. mata lainnya. Shadow
Pemeriksaan Shadow test / tes bayangan (+)
Test / Tes Bayangan (+) palsu.
Katarak Imatur

Katarak Matur

Katarak
Hipermatur
Klasifikasi Katarak Berdasarkan Penyebab Lain

Katarak Traumatika Katarak Komplikata Katarak Sekunder

* Riwayat trauma * Riwayat penyakit *Riwayat penyakit


* Bentuk lensa seperti mata lain sistemik (DM,
bintang (Stelata) Hipertensi)

Katarak pada jenis ini, tidak dapat dikoreksi / diobati dengan penggunaan
Kacamata, terapi yang digunakan adalah dengan metode operasi. Pada
katarak sekunder, pengobatan penyakit sistemik harus lebih dahulu dilakukan
(menurunkan kadar gula darah / menurunkan tekanan darah).
Katarak Traumatika

Katarak Komplikata

Katarak Sekunder
Cara Mencegah Katarak
Memeriksakan kondisi mata secara rutin

Melindungi mata dari paparan sinar UV

Menjaga kesehatan tubuh secara umum

Mengatur pola makan

Menjaga berat badan ideal

Hentikan kebiasaan merokok

Tidak mengonsumsi minuman beralkohol

Perbanyak makan buah dan sayur


REFERENSI
• Cantor LB, Rapuano CJ, Cioffi GA. Lens and cataract. 2014-2015. Basic and clinical Science course. San
Francisco, CA: American Academy of Ophthalmology; 2015.
• Suhardjo SU, Agni AN. Ilmu Kesehatan Mata. 2nd ed. Yogyakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada; 2012.
• Boyd K. Parts of the Eye. American Academy of Ophthalmology; 2016 [6 November 2017]; Available from:
https://http://www.aao.org/eye-health/anatomy/partsof-eye.
• Cataracts statistics and data [Internet]. National Eye Institute; 2010 [8th November 2016]; Available from:
https://nei.nih.gov/eyedata/cataract.
• Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI, 2013
• Gilbert C, Ackland P, Resnikoff S, Gilbert S, Keeffe J, Cross C, et al. Vision 2020 global initiative for the
elimination of avoidable blindness: Action plan 2006-2011. Geneva: World Health Organization, 2007.
• Pujiyanto TI. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian katarak senilis. Semarang: Universitas
Diponegoro; 2004.
• Pradhevi L, Moegiono, Atika. Effect of type-2 diabetes mellitus on cataract incidence rate at ophthalmology
outpatient clinic, dr Soetomo Hospital, Surabaya. Folia Medica Indonesiana. 2012;48(3):137-43.
• Kanski JJ. Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach. 6th ed. Edinburgh: Butterworth
Heinemann/Elsevier; 2007.
• Khan MT, Jan S, Hussain Z, Karim S, Khalid MK, Mohammad L. Visual outcome and complications of manual
sutureless small incision cataract surgery. Pak J Ophthalmol. 2010;26(1):32-8.
• Chen M, LaMattina KC, Patrianakos T, Dwarakanathan S. Complication rate of posterior capsule rupture with
vitreous loss during phacoemulsification at a Hawaiian cataract surgical center: a clinical audit. Clin
Ophthalmol. 2014;8:375-8.

Anda mungkin juga menyukai