Anda di halaman 1dari 14

ASKEP APENDISITIS

PERFORASI

1. N U R J U M I A T I B A D L I
2. S U C I I S L A M I A T I S . M A L I K
3. T I F A D E S Y A N A S A P U T R I
4. V I O N A A R D H Y A S V E G A A R I E S T A
5. Z U L P I A S A P U T R I
PENGERTIAN

Apendiks merupakan organ berbentuk tabung,


panjangnya kira-kira 10 cm (kisaran 3-15), dan
berpangkal di sekum. Lumennya sempit di bagian
proksimal dan melebar di bagian distal. Namun
demikian, pada bayi apendiks berbentuk kerucut,
lebar pada pangkalnya dan menyempit kearah
ujungnya. Keadaan ini mungkin menjadi sebab
rendahnya insidens apendisitis pada usia itu (Soybel,
2001 dalam Departemen Bedah UGM, 2010).
Apendisitis adalah inflamasi pada apendiks
vermiformis yang berada di ujung caecum (bagian
usus besar yang berbentuk seperti kantong yang
menghubungkan bagian akhir usus kecil/ileum dan
usus besar).
Apendisitis perforasi adalah salah satu bentuk
komplikasi dari apendisitis yaitu pecahnya apendiks
yang sudah gangren yang dapat menyebabkan pus
masuk ke dalam rongga perut sehingga terjadi
peritonis umum.(Bulechek, 2016).
ETIOLOGI

Apendiks merupakan organ yang belum dikettahui


fungsinya tetapi menghasilkan lender 1-2 ml per hari
yang normalnya dicurahkan kedalam lumen dan
selanjutnya mengalir kesekum.Hambatan aliran
lendir dimuara apendiks tampaknya berperan dalam
pathogenesis apendiks.
KLASIFIKASI

1. Apendisitis akut
2. Apendisitis rekurens.
3. Apendisitis kronis
(Hardhi, Amin NANDA NIC-NOC 2015).
PATOFISIOLOGI

Appendisitis biasanya disebabkan oleh


penyumbatan lumen apendiks oleh hyperplasia
folikel limfoid, fekalit, benda asing, striktur karena
fibrosis akibat peradangan sebelumnya, atau
neoplasma.
MANIFESTASI KLINIS

Gejala awal yang khas, yang merupakan gejala klasik


apendisitis adalah nyeri samar ( nyeri tumpul ) di
daerah epigastrium di sekitar umbilicus atau
periumbilikus. Keluhan ini biasanya disertai dengan
rasa mual, bahkan terkadang muntah, dan pada
umumnya nafsu makan menurun.
KOMPLIKASI

Adapun jenis komplikasi diantaranya:


1. Abses
2. Perforasi
3. Peritonitis
PENATALAKSANAAN

1. Penatalaksanaan Farmakologi
a. Bila diagnosis klinis sudah jelas maka tindakan
paling tepat adalah apendiktomi danmerupakan
satu-satunya pilihan yang terbaik
b. Penundaan apendektomi sambil memberikan
antibiotik dapat mengakibatkan abses atau perforasi.
Insidensi apendiks normal yang dilakukan
pembedahan sekitar 20%.
c. Antibiotik spektrum luas
2. Non-farmakologis
a. Bed rest total posisi fowler (anti Trandelenburg)
b. Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak diberikan
apapun melalui mulut.
c. Penderita perlu cairan intravena untuk mengoreksi jika ada
dehidrasi.
d. Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung dan
untuk mengurangi bahaya muntah pada waktu induksi anestesi.
e. Anak memerlukan perawatan intensif sekurang-kurangnya 4-6
jam sebelum dilakukan pembedahan.
f. Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung agar
mengurangi distensi abdomen dan mencegah muntah.
KONSEP ASKEP

1. Pengkajian
a. Anamnesa
1) data demografi
2) Keluhan utama
3) Riwayat penyakit dahulu
4) Riwayat penyakit sekarang
b. Pemeriksaan fisik
1) B1 (Breathing) : Ada perubahan denyut nadi dan
pernapasan. Respirasi : Takipnoe, pernapasan dangkal.
2) B2 (Blood) : Sirkulasi : Klien mungkin takikardia.
3) B3 (Brain) : Ada perasaan takut. Penampilan
yang tidak tenang. Data psikologis Klien nampak
gelisah.
4) B4 (Bladder) : -
5) B5 (Bowel) : Distensi abdomen, nyeri
tekan/nyeri lepas, kekakuan, penurunan atau
tidak ada bising usus.
6) B6 (Bone) : Nyeri pada kuadran kanan bawah
karena posisi ekstensi kaki kanan/posisi duduk
tegak.
2. Diagnosa
 Pre operasi
1) Nyeri akut 00132 (Domain 12 Kenyamanan, Kelas
1 Kenyamanan Fisik) berhubungan dengan proses
penyakit.
2) Ketidaseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh 00002 (Domain 2 Nutrisi, Kelas 1 Makan)
berhubungan dengan mual dan muntah yang
dirasakan oleh pasien.
 Post operasi
1) Nyeri akut 00132 (Domain 12 Kenyamanan, Kelas 1
Kenyamanan Fisik) berhubungan dengan agen cidera.
2) Resiko infeksi 00004 (Domain 11
Keamanan/Perlindungan, Kelas 1 Infeksi) berhubungan
dengan tindakan invasif (insisi post pembedahan)
3) Resiko kekurangan volume cairan 00028(Domain 2
Nutrisi, Kelas 5 Hidrasi) berhubungan dengan asupan
yang tidak adekuat.
 

Anda mungkin juga menyukai