Anda di halaman 1dari 28

Pemeriksaan Fisis Neonatus

Dr. Eriyati Indrasanto


Dr. Nani Dharmasetiawani
Dr. Rinawati Rohsiswatmo
Dr. Risma Kerina Kaban

NTSG (NEONATAL TECHNICAL SUPERVISORY GROUP)

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) HSP - USAID


1
1. Mengenali pentingnya melakukan dan
mendokumentasikan penilaian Fisis lengkap pada
neonatus saat awal tugas jaga dan saat neonatus baru
masuk ke unit.

2. Mengetahui bagaimana menilai tanda vital pada waktu


dan interval yang tepat:
• Mengukur suhu.
• Menghitung detak jantung.
• Menghitung frekuensi napas.
• Mengukur tekanan darah pada keempat tangan dan
kaki sesuai kondisi neonatus

2
Penilaian Fisis lengkap harus dilakukan pada saat pertama
kali bayi dirawat. Pastikan anda mencatat hasil penilaian
dengan akurat. Penilaian mencakup:
– Tanda vital
– Pengukuran pertumbuhan
– Penilaian sistem
– Pemeriksaan peralatan

3
• Bayi yang stabil: tanda vital dan sistem tubuh dinilai setiap
mau diberi asupan

• Neonatus yang tidak stabil dan menggunakan bantuan


pernapasan: nilai tanda vital dan sistem tubuh setiap 1-2 jam
• Suhu rektal hanya diperiksa satu kali pada saat masuk untuk
menyingkirkan kemungkinan adanya anus imperforata

• Pengukuran selanjutnya dilakukan lewat aksila

• Neonatus di dalam penghangat harus diraba suhunya setiap


jam dan diukur melalui ketiak setiap jam sampai stabil

5
• Denyut jantung harus diukur dengan cara auskultasi dan
dihitung selama satu menit penuh

• Pada neonatus yang stabil, detak jantung harus dihitung


sesuai jadwal penanganannya setiap 4 jam

• Pada neonatus yang tidak stabil, denyutnya harus dihitung


setiap jam

• Denyut jantung normal neonatus adalah 120 –160 kali per


menit (bpm) pada posisi berbaring 8
• Pertimbangkan jika denyut jantung >160x/min

• Pastikan neonatus tidak menangis atau bergerak kuat.

• Singkirkan kemungkinan hipovolemia

• Singkirkan kemungkinan hiperthermia

• Singkirkan kemungkinan anemia

• Singkirkan kemungkinan gagal jantung


• Pastikan konsumsi obat pada ibu dan ibu tidak menderita 9
thyrotoxicosis
• Jika neonatus mengalami bradikardia (denyut jantung <100 x/mnt):

– Bradikardia mungkin normal pada neonatus cukup bulan yang


sedang tidur

– Jika berlanjut pada bayi yang tidak menunjukkan gejala,


pertimbangkan EKG untuk mengetahui kemungkinan masalah
konduksi jantung

– Nilai warna neonatus dan pola pernapasannya, tentukan


kebutuhan resusitasi dan mulai ventilasi dengan kantung dan
masker jika bayi apnea atau sianosis.

10
• Frekuensi napas normal adalah 40 –60 kali per menit.

• Frekuensi napas dilakukan dengan melakukan observasi


selama satu menit penuh.

• Untuk neonatus yang stabil, frekuensi napas diukur dengan


melakukan penghitungan periodik setiap 4 jam.

• Jika neonatus tidak stabil, hitung frekuensi pernapasan


setiap jam.

11
• Normal : RR 40 – 60 x/menit

• Apnea : stop napas > 20 detik, atau kurang dari 20


detik, tapi disertai bradikardi dan atau SpO 2 menurun

12
Evaluasi Respiratory Distress dengan
Skor Downe
0 1 2
Frekuensi < 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit
Napas
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis menetap


dengan O2 walaupun diberi O2

Air Entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara


udara masuk masuk

Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar


dengan stetoskop tanpa alat bantu
• Berikan O2 seoptimal mungkin

• O2 nasal 0,5 – 2 L/menit


• O2 head box 3 – 5 L/menit

• Kadang-kadang boleh dimix antara O2 head box 5


L/menit + O2 nasal s/d 2 L/menit sambil dipersiapkan
CPAP atau ventilator 14
Parameter Keterangan

Apnea atau Hitungan pernapasan terendah yang bisa


bradikardi diamati, warna, diukur dengan oximeter dan
lama episode
Sekresi Jumlah: sedikit, sedang atau banyak
Warna: putih, kuning, bening, kehijauan
atau bercampur darah
Konsistensi: encer, kental atau mukoid

ETT Cek Kedalaman ETT (cm) 15


Endotracheal
Tube
• Pada saat masuk, tekanan darah harus diukur pada keempat
tangan dan kaki menggunakan alat pengukur tekanan darah
jika ada.

• Untuk neonatus yang tumbuh normal, pengukuran dilakukan


setiap giliran tugas jaga.

• Untuk neonatus yang tidak stabil, pengukuran dilakukan


setiap 1-2 jam.
• Harus termasuk parameter berikut ini:

Parameter Keterangan
Prekordium Tenang atau aktif
Bunyi jantung Jelas, dengan splitting dari S2
Ritme Normal atau menggambarkan aritmia
Murmur Jelaskan jika ada
Pengisian Berapa detik?
kembali kapiler
Denyut perifer Normal, lemah atau tidak ada
17
• Harus termasuk parameter berikut ini:

Parameter Keterangan
Bising usus Ada, tidak ada, hiperaktif, atau hipoaktif.
Lingkar perut Catat pengukuran dalam cm.
Emesis (atau residual) Volume dan gambarannya.
Dinding perut Merah atau kehilangan warna. Meregang
atau terlihat batas perut membuncit.
18
Palpasi Lembek, nyeri atau meregang.
• Evaluasi tingkat kesadaran
• Evaluasi Tonus
– Hipertonik
– Hipotonik normal atau lemah

• Evaluasi Refleks Primitif :


Refleks moro, tonik neck, withdrawal, plantar
grasp, palmar grasp. 19
• Penilaian Sistem Syaraf harus termasuk:

Parameter Keterangan
Aktivitas Tenang, terjaga, rewel atau tertidur
Tingkat kesadaran Letargis, sadar atau dalam sedasi
Gerakan Spontan, terhadap rasa nyeri, atau tidak
ada
Tonus Hipertonik, normal, atau lemah
Pupil Ukuran: Kanan Kiri
Reaksi: Lamban, cepat atau tidak ada
• Penilaian Sistem Syaraf harus termasuk (lanj.):

Parameter Keterangan
Membuka mata Terhadap rasa nyeri, terhadap suara,
tidak ada atau spontan

Tangisan Lemah, keras, atau melengking


Fontanel Cekung, menonjol, atau datar
Sutura Bertumpuk atau terpisah
Kejang Jika ada, tuliskan gambaran lengkapnya.
• Penilaian lain harus dilakukan sesuai
kebutuhan.

• Contohnya adalah:
– Gambaran luka dan balutannya
– Gambaran sistem genitourinari
– Gambaran keluaran ostomi
• Ada tiga komponen untuk mengukur pertumbuhan neonatus.

– Berat – harus ditimbang setiap hari.


– Panjang – harus diukur saat masuk dan setiap minggu.
– Lingkar kepala - harus diukur saat masuk dan setiap
minggu.
• Bayi yang tergolong berat lahir rendah (BBLR) jika berat
<2.500 g [ketahui kemungkinan prematuritas dan kecil masa
kehamilan (KMK)]

• Bayi >3.800 gm harus dievaluasi untuk mengetahui besar


untuk masa kehamilan (BMK)

• Untuk kedua kasus, harus didapatkan usia kehamilan yang


akurat

• Perhatikan kadar gula darah dengan hati-hati pada kedua


24
situasi tersebut
• Lingkar kepala harus diukur saat masuk dan setiap
minggu sesudahnya.

• Lingkar kepala menghubungkan 4 titik: 2 frontal bosses


dan 2 occipital protuberances

• Letakkan pita pengukur pada bagian paling menonjol di


tulang oksiput dan dahi.

• Pengukuran dilakukan sedikitnya sekali sehari jika


neonatus mempunyai masalah neurologis seperti
perdarahan intraventrikular, hidrasefalus, atau asfiksia.

Anda mungkin juga menyukai