Anda di halaman 1dari 29

Asuhan keperawatan lansia

dgn ggn. respirasi


Ns. Indah Kurniawati, S.Kep
PENDAHULUAN
• Gangguan sistem pernapasan pada
lansia umumnya PPOK.
penyakit ini merupakan segla bentuk
penyakit pernapasan yang
dikarakteristikkan oleh obstruksi
kronis pada aliran udara (asma,
bronkhitis kronis, dan emfisema)
Sistem pernapasan
• Fungsi utama sistem pernapasan
sebagai pertukaran gas O2 dan CO2
• Sistem pernapasan merupakan organ
penting karena semua jaringan
membutuhkan O2
Perubahan terkait proses
menua
• Penipisan dinding alveoli
• Jumlah kapiler berkurang
• Pelebaran duktus alveoli

Pembesaran dan robekan alveoli,


ketidakmampuan pertukaran gas,
penurunan PO2 arteri
Lanjutan …
• Pengerasan dan kekakuan kostal
kartilago, ggn neuromuskular, dan
reflek

Napas menggunakan mulut, mengorok,


ketidakmampuan batuk, penurunan
gag refleks, penggunaan otot-otot
asesori pernapasan
Lanjutan …
• Kekakuan dan kelemahan otot dinding
dada

meningkatkan usaha napas,


penggunaan otot bantuan pernapasan,
Peningkatan diameter dinding dada
anteroposterior
Lanjutan …
• Pengembangan paru tidak optimal,
ekspirasi tdk maksimal

Perubahan tidal volume, peningkatan


volume residu, dan penurunan
kapasitas vital

darah yang masuk paru kurang O2


Lanjutan …
• Penurunan aktivitas silia : menurunnya
kemampuan membuang sekret.
• Penurunan elastic recoil : penutupan
jalan napas secara dini, perubahan
volume paru dan aliran udara
Lanjutan …
• Kombinasi perubahan penuaan pada
turbinat, aliran darah dan kelenjar
submukosa menghasilkan sekresi yang
lebih tebal dan kering, persepsi
seolah-olah hidung tersumbat,
merangsang batuk reflek.
Faktor resiko
• Menghisap asap rokok
– Rokok dapat menekan aktivitas sel siliaris yang berfungsi
menjaga saluran napas dr iritas, bakteri, dan benda asing
lain

• Penurunan fungsi paru


– Penurunan kekuatan otot pernapasan (pengurangan
elastisitas jaringan dan dinding dada) menyebabkan O2
yg masuk mengalami penurunan

• Polusi udara
– Penurunan sistem proteksi sistem pernapasan
Problem : PPOK
• Penyakit paru kronik yang ditandai oleh
hambatan aliran udara disaluran napas yang
bersifat progresif nonreversibel
• Faktor resiko : genetic, merokok, polusi
udara, terekspos zat berbahaya (asbes,
nikel,arsenic), penyakit pernapasan, riwayat
infeksi saluran napas bawah berulang.
Lanjutan …
• Gejala : sesak napas saat ekspirasi,
mudah lelah, batuk yang terus
menerus, produksi sputum berlebih.
• Beberapa implikasi PPOK : asma,
bronkitis kronik, emfisema
Problem : Tuberkulosis
• Penyakit infeksi menular yang
disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis
• Keluarga dengan anggota keluarga
penderita TB akan rentan menularkan
ke anggota lainnya
Problem : Pneumonia
• Merupakan jenis penyakit yang kerap
menjadi penyebab utama kematian lansia
dan penderita penyakit kronis.
• Penyebab : infekssi bakteri, virus, jamur,
iritasi zat kimia, cedera fisik paru-paru,
kanker paru, alkohol
• Tanda gejala : batuk, sakit dada, demam,
kesulitan bernapas
Pengkajian keperawatan
• Sesak saat istirahat atau aktivitas
• Kelemahan
• Nafsu makan menurun
• Kesulitan tidur
• Cemas, bingung
• Riw penyakit : lama, jumlah rokok yang dihisap
• Batuk : kapan terjadinya, berapa lama, nyeri saat
batuk, pengobatan yang dilakukan, produksi batuk.
Lanjutan pengkajian
• Kaji adanya batuk, kaji kualitas sputum
(warna, jumlah, konsistensi)
• Nadi meningkat
• Pernapasan dangkal dan panjang, suara
napas
• Kaji penggunaan otot bantuan pernapasan
• Warna kulit : pucat, sianosis kuku dan bibir
• Capillary reffil
Diagnosa
• Ketidakefektifan bersihan jalan napas
• Kerusakan pertukaran gas
• Ketidakefektifan pola napas
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
• Resiko kontaminasi
• Defisit pengetahuan mengenai kondisi
pengobatan
Asuhan Keperawatan
• Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas 
Suatu keadaan dimana seseorang tidak
mampu membersihkan lendir atau sumbatan
pada sal pernapasan utk mempertahankan
kepatenan jalan napas
• Faktor yang mempengaruhi : infeksi, trauma,
kerusakan perseptual atau kognitif,
bronkospasme, peningkatan produksi sekret,
sekresi tertahan, penurunan energi
• Ditandai dengan : sianosis, dispnea, demam,
takipnea, pasien mengatakan kesulitan
bernapas, perubahan kedalaman dan
kecepatan pernapasan, penggunaan otot
pernapasan, bunyi napas abnormal, batuk
dengan atau tanpa produksi sputum
• Kriteria hasil :
– Mempertahankan kepatenan jalan napas dengan
bunyi napas bersih
– Menunjukkan perilaku utk memperbaiki bersihan
jalan napas co/ batuk efektif
intervensi
• Auskultasi bunyi napas
• Kaji frekuensi pernapasan, kedalaman nafas,
penggunaan otot bantu pernapasan
• Catat dispnea, keluhan sesak, gelisah, ansietas,
distres pernapasan
• Beri posisi nyaman, tinggikan posisi kepala
• Ajarkan klien teknik batuk efektif
• Lakukan fisioterapi dada dan vibrasi pada daerah
dinding dada
• Minimalkan polusi lingkungan
• Bantu klien melakukan latihan napas abdomen atau
bibir
• Observasi karakteristik batuk
• Tingkatkan masukan cairan sampai 3000 ml/hr
• Terapi kolaboratif : pemberian bronkodilator,
humidifikasi tambahan (nebulizer)
• Awasi nadi oksimetri
Asuhan Keperawatan
• Kerusakan pertukaran gas  suatu
keadaan dimana individu mengalami
ketidakseimbangan antaran pengambilan 02
dan pengeluaran CO2 pada area pertukaran
gas di kapiler alveolar
• Faktor yang memperngaruhi : perubahan
aliran darah, perubahan kapasitas angkut
O2 oleh darah, perubahan suplai O2,
kerusakan membran alveo kapiler
• Tanda gejala : dispnea, gelisah, bingung,
somnolen, ketidakmampuan mengeluarkan
sekret, nilai GDA abnormal (hipoksia dan
hiperkapnia), perubahan tanda vital, sianosis,
penurunan toleransi terhadap aktivitas
• Kriteria hasil :
– Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi
dengan GDA rentang normal dan bebas gejala
distres pernapsan
– Mampu berpartisipasi dlm program pengobatan
sesuai kemampuan
– Tidak adanya gang status mental dan istirahat
Intervensi
• Kaji frekuensi, kedalaman pernapasan,
penggunaan otot bantu napas,ketidakmampuan
berbicara
• Tinggikan kepala tempat tidur
• Kaji secara rutin kulit dan warna membran
mukosa, sianosis perifer
• Dorong pengeluaran sputum
• Auskultasi bunyi napas
• Awasi tingkat kesadaaran
• Observasi tingkat toleransi aktivitas
• Berikan lingkungan yang tenang
• Awasi tanda vital dan bunyi jantung
Asuhan Keperawatan
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh  suatu keadaan dimana seseorang
mengalami asupan nutrisi yg tdk mencukupi
utk memenuhi kebutuhan metabolisme
• Faktor yang mempengaruhi :
ketidakmampuan menelan, dispnea,
kelemahan, produksi sputum, anoreksia
mual muntah
• Tanda gejala : kelemahan otot menelan,
penurunan BB, kehilangan massa otot,
kelemahan, enggan makan karena gangg
sensasi pengecapan
• Kriteria hasil :
– Menunjukkan peningkatan BB menuju tujuan
yang tepat
– Mengkonsumsi diet tinggi kalori yang seimbang
(2400 kalori)
– Menujukkan perilaku utk meningkatkan dan
mempertahankan BB yang tepat
Intervensi
• Kaji kebiasaan diet, masukan makanan
• Auskultasi bunyi usus, penurunan bising usus
• Berikan perawatan oral sering, bantu pasien untuk
membuang sekret
• Ajarkan dan awasi konsumsi makanan sehari-hari
• Berikan makanan porsi kecil tapi sering
• Hindari makanan penghasil gas dan minuman
karbonat
• Hindari makanan yg sangat panas/dingin
• Timbang BB sesuai indikasi
• Bantu keluarga menyusun menu TKTP
• Kolaboratif : konsultasi gizi, dan beri terapi O2
intervensi
• Berikan pendidikan kesehatan :
– Tanda dan gejala infeksi pernapasan
– Meningkatkan nutrisi
– Penggunaan nebulizer, oksigen
– Strategi koping yang adekuat
• Tingkatkan aktifitas dan latihan sesuai
kemampuan
evaluasi
• Sesak berkurang
• Dapat melakukan aktivitas yang lebih
optimal
• Nafsu makan dan BB meningkat
• Adanya perubahan perilaku/gaya
hidup untuk menurunkan resiko
infeksi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai