BY: KELOMPOK V
PENDAHULUAN
• Penurunan secara bertahap dalam fungsi
pernapasan yang dimulai pada awal masa
dewasa pertengahan dan mempengaruhi
struktur juga fungsi system pernapasan.
Selama penuaan, perubahan yang terjadi
dalam alveoli mengurangi area permukaan
yang tersedia untuk pertukaran oksigen
dan karbon dioksida. Pada sekitar usia 50
tahunan, alveoli mulai kehilangan
elastisitasnya.
Terdapat beberapa perubahan system respirasi pada penuaan, yaitu :
Perubahan fungsional
Perubahan morfologi dan struktur
TORAKS
Kalsifikasi pada bronkus dan kartilago kosta Peningkatan tahanan dinding dada
Peningkatan kekuatan sendi kosto-vertebralis Penurunan keefektifan
Peningkatan diameter antero-posterior Penurunan volume tidal
Peningkatan kerja otot pernapasan penggunaan otot Peningkatan exercise-induce hyperpnea
Bantu pernapasan Penurunan ventilasi sadar maksimal
Peningkatan resiko aspirasi
PARU-PARU
Peningkatan ukuran duktud alveolus Penurunan area pertukaran gas
Penurunan jaringan penyokong Peningkatan ruang rugi fisiologis
Peningkatan ukuran alveolus Penurunan elastisitas regangan paru
Peningkatan kerja glandula mukosa Penurunan kapasitas vital paru
Peningkatan pemenuhan alveolar Penurunan volume cadangan inspirasi
Peningkatan volume cadangan ekspirasi
Peningkatan volume residu dan volume residu
fungsional
Penurunan arus ventilasi paru
Penurunan distribusi ventilasi
Peningkatan penutupan aliran udara bebas
Peningkatan desaturasi arterial
Peningkatan tahanan terhadap aliran udara pada
saluran udara yang kecil
Debu, hawa udara, asap industri, dan kebiasaan
merokok dapat mempengaruhi system pernapasan
orang lanjut usia dank arena daya tahan tubuhnya
menurun dapat mudah terkena infeksi. Infeksi yang
sering diderita pada lansia adalah Pneumonia
bahkan mempunyai angka kematian cukup tinggi
sampai 40% dan biasanya diikuti penyakit
penyerta, misalnya diabetes mellitus, payah
jantung kronik, dan penyakit-penyakit vaskuler
(menurut Mangunnegoro, 1992). Selain itu ada
juga penyakit pada lansia yang diperkirakan masih
cukup tinggi ditemukan yaitu Tuberkulosis.
PNEUMONIA
• PENGERTIAN
Pneumonia adalah inflamasi parenkim
paru, biasanya berhubungan dengan
pengisian alveoli dengan cairan.
ETIOLOGI
Pneumonia dikelompokkan berdasarkan
agen penyebabnya dan dikategorikan
sebagai:
• Pneumonia bakterialis (yang disebabkan
oleh Streptococcus pneumoniae)
• Pneumonia atipikal (yang berkaitan
dengan mikoplasma, fungus, klamidia, dan
virus).
PATOFISIOLOGI
• Pneumonia bacterial menyerang baik ventilasi
maupun difusi. Suatu reaksi inflamasi yang
dilakukan oleh pneumokokus terjadi pada alveoli
dan menghasilkan eksudat, yang mengganggu
gerakan dan difusi carbon dioksida. Sel-sel
darah putih, kebanyakan netrofil, juga
bermigrasi ke dalam alveoli memenuhi ruang
yang biasanya mengandung udara. Area paru
tidak mendapat ventilasi yang cukup karena
sekresi, edema mukosa, dan bronkospasme,
menyebabkan oklusi parsial bronchi atau alveoli
dengan mengakibatkan penurunan tahanan
oksigen alveolar
MANIFESTASI KLINIS
• Manifestasi klinis dari pneumonia pada
lansia yaitu ditandai dengan kemunduran
kesehatan secara umum, kelemahan,
gejala-gejala abdomen, anoreksia,
konfusi, takikardia, dan takipneu.
Diagnosis pneumonia mungkin tidak
terdeteksi karena gejala-gejala klasik
batuk, nyeri dada, pembentukan sputum,
dan demam sering tidak tampak pada
pasien lansia
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan suportif termasuk
meningkatkan masukan cairan (dengan
kewaspadaan dan pengkajian sering
dalam mengamati resiko kelebihan cairan
pada lansia), terapi oksigen, dan bantuan
dengan napas dalam, batuk, pembentukan
sputum dan perubahan posisi, yang
semuanya penting dalam asuhan
keperawatan pasien lansia dengan
pneumonia.
KONSEP KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
• Pada pasien lansia dikaji terhadap
perilaku yang tidak biasa, perubahan
status mental, prostrasi, dan gagal jantung
kongestif. Mungkin klien tampak gelisah,
delirium, terutama pada pasien dengan
pecandu alcohol.
DIAGNOSA
– Resiko tinggi perubahan volume cairan
kurang dari kebutuhan tubuh b/d kehilangan
cairan berlebih (berkeringat banyak).
– Kerusakan pertukaran gas b/d gangguan
difusi Oksigen dan karbondioksida.
– Ansietas/ketakutan b/d sesak.
INTERVENSI
• Resiko tinggi perubahan volume cairan
kurang dari kebutuhan tubuh b/d
kehilangan cairan berlebih (berkeringat
banyak).
– Kaji perubahan tanda vital, contoh
peningkatan suhu/demam memanjang
– Kaji turgor kulit, kelembaban membrane
mukosa (bibir, lidah).
– Catat laporan mual/muntah. (rasional: adanya
gejala ini menurunkan masukan oral).
LANJUTAN….
Kep. Gerontik
DATA
• WHO : Trend demografik global th 2050
bahwa rasio pddk Eropa : Asia, 468 jt : 2,2
milyar dimana 75 % berada di Cina, India,
Indonesia
• WHO (2003) : M’identifikasi lansia sbg klp
yg mudah terserang kemunduran fisik dan
mental
• Perkiraan jlh lansia di Indonesia thn 2020 :
29 jt (11, 44 %)
Latar Belakang
Kemunduran Biologis :
Kulit mengendur
Keriput
Beruban
Gigi mulai lepas
Penglihatan & pendengaran berkurang
Mudah lelah & jatuh
Lamban
Latar Belakang……….Lanjutan
Kemunduran Kognitif :
Suka lupa
Ingatan jangka panjang lbh baik dari
jangka pendek
Disorientasi
Sulit menerima ide – ide baru
Masalah Fisik
Masalah fisik yang sering ditemukan pada lansia :
Mudah jatuh
Mudah lelah
Kekacauan mental akut
Nyeri dada
Sesak napas
Palpitasi
Pembengkakan kaki bawah (varises)
Nyeri pinggang / punggung
Masalah Fisik………….Lanjutan
Nyeri sendi
Enuresis (ngompol)
Sukar menahan BAB
Gangguan ketajaman penglihatan
Ggn pada pendengaran (preqbiakusis)
Insomnia
Pusing-pusing
Mudah gatal-gatal
Mudah Jatuh……
Jatuh adalah suatu kejadian yg dilaporkan
pndrta atau saksi mata yg melihat
kejadian, yg mengakibatkan seseorg
mendadak terbaring / terduduk di lantai
dengan atau tanpa kehilangan kesadaran
(Ruben, dalam buku ajar geriatri, Darmojo,
1999).
Penyebab jatuh : Faktor instrinsik dan
ekstrinsik
Mudah Jatuh……
• FAKTOR INSTRINSIK :
Ggn jantung dan sirkulasi
Ggn sistem anggota gerak : parese, artritis
Ggn sst saraf : neuropati perifer
Ggn psikologis
Infeksi telinga
Vertigo
Ggn adaptasi gelap
Penyakit sistemik
Pengaruh obat-obatan : diazepam, anti
hipertensi
Mudah Jatuh……
• FAKTOR EKSTRINSIK :
Cahaya ruangan yg krg terang
Lantai yg licin
Tersandung benda-benda
Alas kaki kurang pas
Tali sepatu
Kursi roda yg tak terkunci
Turun tangga
Mudah Lelah
Disebabkan oleh :
a. Faktor Psikologis (bosan, letih, depresi)
b. Ggn organis : anemia, prbhn pd tulang,
ggn pencernaan, kelainan metabolik
(DM), ginjal, uremia, ggn fx. Hati
c. Pengaruh obat-obatan : obat penenang,
obat jantung, obat yg melelahkan daya
kerja otot
Kekacauan Mental Akut
Sebab :
- Keracunan
- Infeksi
- Alkohol
- Penyakit metabolik
- Dehidrasi
- Ggn fungsi otak
- Ggn fungsi hati
- Meningitis
Nyeri Dada
• Penyakit jantung koroner (PJK) yg
menyebabkan iskemia
• Aneurisma aorta
• Perikarditis
• Ggn sistem alat pernapasan mis emboli
paru
Sesak Napas
• Kelemahan jantung
• Ggn sistem sal. Napas
• Overweight
• Anemia
Berdebar-debar (Palpitasi)
• Ggn irama jantung
• Keadaan umum badan yang lemah karena
penyakit kronis
• Faktor-faktor Psikologis
Pembengkakan kaki bagian bawah
• Kaki yg lama digantung (edema gravitasi)
• Gagal jantung
• Bendungan vena bagian bawah
• Kekurangan vitamin B
• Ggn hati
• Ggn ginjal
• Kelumpuhan pada kaki
Nyeri pd Sendi Pinggul
1. Ggn sendi pinggul : artritis, osteoporosis
2. Kelainan tulang-tulang sendi : fraktur,
dislokasi
3. Akibat kelainan pada saraf dari
punggung bagian bawah yang terjepit :
HNP, LBP
Sukar Menahan BAK
• Obat-obatan yang mengakibatkan sering
berkemih atau obat penenang
• Radang kandung kemih
• Radang saluran kemih
• Kelainan kontrol pada kandung kemih
• Kelainan persarafan kandung kemih
• Faktor psikologis
Sukar Menahan BAB
• Obat-obat pencahar perut
• Keadaan diare
• Kelainan pada usus besar
• Kelainan pada ujung sal. pencernaan
Ggn Ketajaman Penglihatan
Presbiop
Kelainan lensa mata (refleksi lensa mata
kurang)
Katarak
TIO meningkat pd glaukoma
Radang saraf mata
Penyakit Yang Sering Dijumpai
Pada Lansia
• Menurut Stieglitz (1945) ;
1. Ggn sirkulasi darah : hipertensi, ggn
pembuluh darah di otak, ginjal
2. Ggn metabolisme hormonal :DM,
klimakterium, ketidakseimbangan tiroid
3. Ggn pd persendian : osteoartritis, gout
4. Berbagai macam neoplasma
Penyakit Yang Sering Dijumpai Pada Lansia
• Menurut “The national Old People’s Welfare Council”,
ada 12 macam penyakit
Depresi mental
Ggn pendengaran
Bronkitis kronis
Ggn pd tungkai
Ggn pada sendi panggul
Anemia
Demensia
Ggn Penglihatan
Ansietas
Dekompensasi kordis
DM
Ggn defekasi
Darmojo, B, et al dari WHO
Penyakit/keluhan %
Artritis / rheumatoid 49,0 (F>M)
Hipertensi 15,2 (F>M)
Bronkitis /dyspnea 7,4 (F<M)
DM 3,3 (F=M)
Jatuh 2,5 (F>M)
Stroke 2,1 (F=M)
TBC 1,8 (F=M)
Fraktur tulang 1,0 (F=M)
Kanker 0,7 (F=M)
Penyakit Pd Lansia Di Indonesia
Penyakit Sistem Paru dan Kardiovaskular :
• Paru-Paru
• Jantung & pembuluh darah
• PJK
• Hipertensi
Penyakit Pencernaan Makanan :
1. Penyakit & gangguan pada lambung
- Gastritis
- ulkus peptikum
2. Konstipasi
3. Refluks disease
Penyakit Sistem Urogenital
• Peradangan sistem urogenital terutama
dijumpai pada wanita lansia berupa
peradangan kandung kemih sampai
peradangan ginjal
• Pada pria di atas 50 thn, biasanya terjadi
BPH (prostat)
Penyakit Ggn Metabolik
• Kel.endokrin ad/ kel. Yg memproduksi hormon
dlm tubuh spt kel. Pankreas, kel. Tiroid, kel.
Adrenal, dll
• Kel. Adrenal berfungsi mengatur arus darah ke
organ tertentu agar berjalan dengan baik.
• Stres hormon berfungsi mengatasi stres dan pd
lansia mengalami penurunan
• Penurunan fungsi kel. Tiroid, lansia kadang
tampak lesu dan krg bergairah
Penyakit Keganasan Kanker
• Penyebab kanker masih idiopatik
• Pada wanita, banyak kanker dijumpai
pada rahim, payudara dan sal.
Pencernaan biasanya usia 50 thn ke atas
• Bahan-bahan karsinogen misalnya
tembakau, sinat ultraviolet, sinar radioaktif,
sinar X berlebihan dapat menimbulkan
keganasan.