Anda di halaman 1dari 38

CRS Gout

Arthritis
Anisah Febri
Wisevarani Putri
Kinanthi
Perseptor : dr.Andri Reza Rahmadi,
M.Kes.,Sp.PD-KR.
Identitas Pasien
● Nama : Tn. M
● Umur : 57 tahun
● Jenis kelamin : Laki-laki
● Agama : Islam
● Suku : Sunda
● Pendidikan : SMA
● Status: Menikah
● Pekerjaan : Pedagang toko
● Alamat : Jl. Makmur no. 13
Anamnesis (Autoanamnesis)
● Keluhan Utama: nyeri pada pergelangan kaki kanan
Pasien mengeluhkan bengkak yang terasa nyeri pada pergelangan kaki kanan sejak 2 hari SMRS.
Nyeri dirasakan semakin bertambah dan terus menerus berlangsung sehingga pasien tidak bisa
menggerakan kaki. Nyeri dirasakan seperti digigit sesuatu dan pergelangan kaki semakin nyeri apabila
disentuh atau digerakkan. Nyeri membaik apabila pasien meminum Panadol. Nyeri tidak menjalar
dan pasien sulit berjalan karena nyeri dan pergelangan kaki terasa kaku. Pasien juga mengeluhkan
rasa panas, bengkak, serta kemerahan pada lutut kiri. Sakit sendi pertama kali dialami 6 bulan
yang lalu, dengan nyeri yang hilang timbul sehingga pasien tidak berobat ke dokter.
Nyeri hanya terjadi di pergelangan kaki kanan. Tidak ada keluhan nyeri sendi pada sendi seperti
pergelangan tangan, jari-jari kaki, jari-jari tangan dan lutut. Keluhan tidak disertai dengan adanya
benjolan keras seperti batu pada ibu jari kaki, telinga, siku, ataupun jari-jari tangan. Tidak ada keluhan
nyeri saat berkemih, berkemih berdarah, ataupun berkemih berpasir.
Pasien menyangkal ada keluhan demam sebelum sakit sendi, sakit tenggorokan, batuk, pilek, sesak,
ataupun keluar cairan dari telinga. Pasien menyangkal memiliki riwayat benjolan pada bagian tubuh lain.
Pasien mengakui suka memakan jeroan, seperti hati, usus, paru, dan otak. Pasien tidak merokok,
tidak meminum alkohol. Pasien jarang berolahraga, frekuensi berolahraga sekitar 2 kali sebulan.
Untuk keluhan pasien, pasien meminum Panadol satu tablet setiap terasa nyeri dan keluhan
dirasakan sedikit membaik. Namun untuk sekarang tidak merasa membaik maka pasien berobat ke
dokter.
Riwayat penyakit DM, hipertensi, gangguan ginjal, dan penyakit jantung tidak diketahui oleh pasien.
Pasien terakhir periksa tekanan darah dan gula darah tahun lalu dan masih dalam batas normal. Paien
tidak memiliki keluhan sering haus, sering BAK, ataupun sering lapar. Terdapat riwayat anggota
keluarga pasien dengan keluhan yang sama yaitu ayah dan abang pasien. Terdapat riwayat penyakit
hipertensi di keluarga pasien yaitu dari ibu pasien.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : Kompos Mentis
• Tinggi badan : 170 cm
• Berat badan : 66 Kg
• BMI : 22.83 (normal)
• Skala nyeri :7
• Tekanan darah : 120/90 mmHg
• Nadi : 80x/min (equal, isi cukup, regular)
• Pernafasan : 20x/min (reguler, nafas tidak dalam)
• Suhu : 36,7 C (axilla)
Pemeriksaan Fisik :
Kepala :
● Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-)
● Hidung : Pernapasan cuping hidung (-)
● Bibir dan mukosa mulut : Sianosis (-)
● Telinga : simetris, deformitas (-), lesi (-), sekret (-)

Leher
● KGB dan tiroid tidak teraba membesar
● JVP : 5+2cm H20
● Tidak ada deviasi trakea
Pemeriksaan Fisik :
Thorax
● Bentuk dan gerak simetris, retraksi (-)
● batas paru-hepar normal
● Auskultasi
○ Cor : S1S2 normal regular, Murmur (-) Gallop (-)
○ Pulmo : Pulmo: VBS Ka=Ki, Ronkhi -/-, Wheezing -/-

Abdomen :

● Inspeksi : Datar lembut, tympani


● Auskultasi : BU (+) normal
● Perkusi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak membesar
● Nyeri ketok CVA : (-)
Pemeriksaan Fisik : Ekstrimitas
Ankle joint dextra Ankle joint sinistra

Topus (-) kemerahan Topus (-) kemerahan (-)


Inspeksi
(+) deformitas (-) deformitas (-)

Hangat (+), nyeri Hangat (-), nyeri tekan


Palpasi
tekan (+) (-)

Gerakan Full ROM (-) Full ROM (+)


Pemeriksaan Fisik : Ekstrimitas
MTP-1 Pedis Dextra MTP-1 Pedis Sinitra

Topus (-) kemerahan Topus (-) kemerahan


Inspeksi
(-) deformitas (-) (-) deformitas (-)

Hangat (-), nyeri Hangat (-), nyeri (-)


Palpasi
(-)tekan (-) tekan (-)

Gerakan Full ROM (+) Full ROM (+)


Pemeriksaan Fisik : Ekstrimitas
Genu Dextra Genu Sinistra

Deformitas (-) Bengkak (-), Deformitas (-), bengkak (-),


Inspeksi
kemerahan (-), nodul (-) kemerahan (-), nodul (-)

Palpasi Hangat (-), nyeri tekan (-) Hangat (-), nyeri tekan (-)

Full ROM (+) Krepitasi pada Full ROM (+) Krepitasi pada gerakan
Gerakan gerakan pasif (-), nyeri saat pasif (-), nyeri saat digerakan (-)
digerakan (-)
Diagnosis Banding
● Gout Artritis Akut et regio Sendi Ankle Dextra
● Rheumatoid arthritis
● Osteoartritis
Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan asam urat sewaktu dengan GCU meter: 12 mg/dL
Usulan Pemeriksaan
● Hematologi (Hb, Ht, Leukosit, trombosit, eritrosit, MCV, MCH, MCHC)
● Kimia klinik (BUN, Kreatinin)
● Lipid profile
● Gula darah puasa
● Analisis Cairan Sendi
● X-Ray Ankle
Diagnosis Klinis
Gout Arthritis Akut et regio Sendi Ankle Dextra dengan
Hiperurisemia
Tatalaksana Umum
● Menjaga hidrasi (minum air putih 8-10 gelas/hari)
● Hindari konsumsi alkohol, merokok, dan minum-minuman ringan (soda, dll)
● Pola diet rendah purin dan perbanyak produk susu serta sayur-sayuran
Tatalaksana Khusus
● Kolkisin 0,5 mg 3x/hari
● Indometasin 50 – 100 mg 2-3x/hari / setiap nyeri
GOUT ARTHRITIS
Definisi
● Arhitis pirai (gout) adalah penyakit progresif akibat deposisi kristal
monosodium urat pada jaringan sebagai akibat hiperurisemia yang telah
berlangsung kronik atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan
ekstraseluler
Epidemiologi
- Gout mengenai 1−2% populasi dewasa
- Banyak terjadi pada pria dewasa
- Perempuan 5-20% dari seluruh pasien gout, paling banyak terjadi pada
post menopause
Faktor Pencetus Serangan Akut
● Trauma lokal
● Diet tinggi purin
● Kelelahan fisik
● Stress
● Tindakan operasi
● Pemakaian obat diuretik
● Penurunan atau peninggian asam urat (penurunan mendadak
menggunakan alopurinol atau urikosurik)
Etiologi
Terdapat gangguan kesetimbangan metabolisme (pembentukan dan ekskresi) dari asam urat :

● Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik


● Penurunan ekskresi asam urat sekunder, misalnya karena dehidrasi dan chronic kidney disease
● Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yang meningkatkan cellular
turnover) atau peningkatan sintesis purin (karena efek dari konsumsi fruktosa, defek enzim atau
mekanisme umpan balik inhibisi yang berperan) dan factor genetik
● Peningkatan asupan makanan yang mengandung tinggi purin (seafood, anchovies, red meat,)
Manifestasi Klinis
● Artritis gout akut: redness, hot, pain and swelling
● Biasanya terasa pada malam hari dan pada MTP-1 (podagra)
● Akumulasi kristal (needle shaped) pada jaringan yang merusak tulang (tofi)
● Leukosit pada synovial fluid meningkat 2000-60000
● Batu asam urat
● Kegagalan ginjal (gout nefropati)
● Gangguan metabolisme yang mendasarkan gout : hiperurisemia yang didefinisikan
sebagai peningkatan kadar asam urat lebih dari 7,0 ml/dl dan 6,0mg/dl.
Patogenesis
• Awitan serangan gout akut berhubungan dengan
perubahan kadar asam urat serum, meninggi ataupun
menurun.

• Temperatur, pH, dan kelarutan urat memiliki peranan


dalam pathogenesis gout

• Predileksi pada metatarsofalangeal- 1 (MTP- 1)


berhubungan dengan trauma ringan yang berulang-ulang
pada daerah tersebut.
Fase Gout Artritis
STADIUM ARTRITIS STADIUM ARTRITIS STADIUM ARTRITIS
GOUT AKUT INTERKRITIKAL GOUT KRONIS
• Serangan pertama artritis gout • Merupakan periode • Timbul serangan artritis gout akut
asimptomatik berulang
• Lokasi : metatarsofalangeal-1
(podagra), pergelangan tangan • Tidak didapatkan tanda-tanda • Interval serangan akut semakin
atau kaki,siku, jari tangan, radang akut namun pada lama semakin memendek, lama
lutut, ankle, subtalar, dan aspirasi sendi dapat ditemukan serangan semakin lama semakin
midfoot memanjang, serta jumlah sendi
kristal monosodium urat
• Gejala lokal : peradangan yang terserang semakin banyak
monoartikular (unilateral) yang
timbul mendadak disertai • Dapat disertai adanya tofus
dengan bengkak, eritema, nyeri • Lokasi tofus : cuping telinga, MTP-1,
hebat (tidak dapat berjalan),
dan peningkatan suhu di olekranon, jari tangan, tendon
sekitar sendi yang terkena Achilles
• Gejala sistemik : demam, • Tofus pecah 🡪 infeksi sekunder
menggigil, dan malaise • Sering disertai batu saluran
kemih sampai penyakit ginjal
menahun
Kriteria Diagnosis berdasarkan Klinis
Kriteria Diagnosis berdasarkan Pemeriksaan
Penunjang
Langkah-langkah Diagnosis Gout
Artiritis
Prinsip Umum Tatalaksana

1. Edukasi mengenai penyakit gout dan komorbid


2. Edukasi mengenai modifikasi gaya hidup
3. Anamnesis dan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk penyakit komorbid dan
gout
Pengelolaan Hiperurisemia
pada pasien Gout
Tatalaksana Hiperurisemia tanpa gejala
klinis
Tatalaksana Gout Akut
Tatalaksana Gout Fase Interkritikal
dan Kronis
Tatalaksana Gout dengan Gangguan
Ginjal
Modifikasi Gaya Hidup

Anda mungkin juga menyukai