Anda di halaman 1dari 15

A SIL A D A LA M

PAN C
SE JA R AH
KAJIAN
BANGSA
IN D O NE SIA
ATA N TAN J UNG KARANG
KESEH
POLITEKNIK
D3 SANITASI
NAMA ANGGOTA

01 02 03
Adfan ridho fahrezi Adinda tribuana waya Amelia fransisca
muliza

Wiwit ayuning tias Angun permatasari Decky armada


04 05 06
Salsabila Maharani
07
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pancasila selain sebagai dasar Negara, juga merupakan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa dari seluruh bangsa
Indonesia yang mampu memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta
membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Kadang kala makna nilai-nilai yang ada dalam pancasila yang merupakan penjelmaan dari
seluruh bangsa Indonesia tidak dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi diabaikan
sehingga akibat dari itu makna nilai-nilai tersebut dengan sendirinya akan hilang.
Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi menjalankan nilai-nilai pancasila, perlu
ditanamkan dan atau perlu ada pemahaman kepada generasi penerus bangsa, salah
satunya lewat pendidikan pancasila untuk mahasiswa disemester awal. Atas dasar realita
inilah penyulis merasa tertarik untuk membahasnya dalam bentuk makalah dengan judul
“ PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA” .
SUB KAJIAN MATERI
-Era pra kemerdekaan
 
-Era kemerdekaan
-Era orde baru

RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana upaya
  upaya yang dilakukan oleh pemerintah pada masa orde baru?
B. Bagaimana Pancasila dalam masa era pra kemerdekaan?
C. Bagaimana penjabaran Pancasila pada saat era kemerdekaan?
 
TUJUAN RUMUSAN MASALAH
•   kehidupan masyarakat dalam era orde baru
Untuk mengetahui upaya
• Untuk mengetahui hakikat Pancasila dalam era pra kemerdekaan
• Untuk mengetahui penjabaran Pancasila pada era kemerdekaan
 
 
PEMBAHASAN
A.Bagaimana upaya upaya yang dilakukan oleh pemerintah pada masa orde baru?

1. Pembatasan Jumlah Parpol


Dengan membatasi jumlah fungsi partai politik yang ada, maka akan lebih mudah bagi perintah
berkuasa untuk mengatur. Kenyataannya, meski Golkar menjadi parpol yang menaungi kekuasaan,
semua parpol yang ada tetap diatur oleh penguasa.

2. Memanipulasi Pendidikan
Memanipulasi dunia pendidikan menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencuci otak generasi
muda. Misalnya dengan kurikulum yang sangat padat, Penataran P4, dan sebagainya. Semua hal
tersebut membuat generasi muda takut dan khawatir jika tidak sependapat dengan pemerintah.
Melalui pendidikan, pemerintah juga berusaha membuat semua warga yakin bahwa pembangunan
berkembang sangat pesat.
3. Membuat UU yang Menyimpang
Undang-undang yang menyimpang dan paling dikenal pada masa ini contohnya adalah UU
Subversif. UU yang menyatakan bahwa tidak boleh ada seorang pun yang menghina Presiden dan
keluarganya. Termasuk di dalamnya tidak dapat mengkritik pemerintahan yang ada atau
berseberangan dengan kebijakan pemerintah.

4. Menjadikan TNI Sebagai Alat Politik


TNI yang pada masa pemerintahan orde baru lebih dikenal dengan ABRI dijadikan alat politik. Ini
terjadi khususnya ketika dikeluarkannya kebijakan tentang dwi fungsi ABRI. Semenjak saat itu,
seluruh kekuasaan negara dikuasai oleh ABRI, dibawah Presiden Soeharto.

5. Membatasi Peran Media Masa


Peran pers dalam masyarakat demokrasi sebagai penyalur dan pengawas jalannya pemerintahan
sangat dibatasi. Media massa atau pers, yang saat itu adalah televisi, radio, dan surat kabar hanya
diijinkan memberitakan hal-hal baik tentang pembangunan. Mereka juga dilarang mengkritik
penguasa dan keluarganya. Media massa yang melanggar aturan akan dicopot SIUP nya atau
dikenal dengan sebutan dibredel.
6. Meminimalisir Peran Rakyat
Meminimalisir peran rakyat menjadi salah satu upaya pemerintahan orde
baru untuk mempertahankan kekuasaan. Rakyat diberi informasi tentang
kemajuan saja. Segala kekurangan ditutupi, sehingga rakyat terlena.
Perannya juga dibatasi oleh partai politik yang ada. Tidak ada keterlibatan
rakyat di dalamnya.

7. Mencanangkan Ideologi Tunggal


Ideologi Pancasila sebagai ideologi tunggal semua bentuk partai dan
organisasi menjadi langkah selanjutnya. Dengan ideologi tunggal, segala
jenis aspirasi yang berbeda dianggap sebagai pemberontakan atau
perlawanan terhadap persatuan dan kesatuan.

8. Memutarbalikkan Sejarah
Memutarbalikkan sejarah juga dilakukan oleh pemerintah orde baru. Semua
sejarah perang merebut kemerdekaan hingga perang kemerdekaan
diputarbalikkan dengan mengutamakan tokoh-tokoh tertentu menjadi
pahlawan. Kebanyakan sejarah adalah dengan menomorsatukan peran
ABRI, seolah tidak ada perjuangan rakyat di dalamnya.
B. Bagaimana Pancasila Dalam Masa Era Kemerdekaan?

Penerapan Pancasila sebelum Reformasi 1998 mengalami berbagai cobaan, semisal


munculnya berbagai pemberontakan diera Orde Lama, atau upaya penyalahgunaan Pancasila
atas nama kekuasaan pada rezim Orde Baru. Di era Reformasi 1998, seiring lengsernya
Soeharto dari kursi kepresidenan dan selanjutnya, penerapan Pancasila juga terhalang banyak
godaan. Berakhirnya Orde Baru membuka pintu gerbang kebebasan bagi rakyat Indonesia,
nyaris di semua lini kehidupan.
Penerapan Pancasila kini mendapatkan tantangan dari kondisi
masyarakat Indonesia yang benar-benar mendapat kebebasan. Di satu sisi,
adanya kebebasan merupakan hal yang positif, semisal dengan munculnya
kreativitas dari anak-anak bangsa. Namun, ada juga beberapa sisi negatifnya.
Sebagai contoh adalah terjadinya pergaulan bebas, cara interaksi yang tak
beretika, penyalahgunaan narkoba dan minuman keras, anarkisme-vandalisme,
konflik horizontal, serta hal-hal lain yang dapat mengancam keutuhan bangsa.
.

Penerapan Pancasila di era digital, seperti dikutip dari laman resmi


Lembaga Ketahanan Nasional RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M. P. mengatakan,
“Pancasila merupakan ideologi terbuka”. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila
bisa memadukan beberapa nilai baru dalam kehidupan bernegara. Namun,
kendati sifatnya terbuka, Pancasila harus dijaga kemurniannya agar tidak
terancam oleh ideologi-ideologi lain. Kedatangan ideologi lain tidak terlepas
dari perkembangan teknologi informasi, seperti berbagai platform sosial media
(sosmed), merebaknya media online, dan lain-lain. Oleh karena itu, penerapan
Pancasila sebaiknya memanfaatkan teknologi agar menarik perhatian generasi
muda serta masyarakat untuk lebih bisa memaknai dan mengamalkannya
C .Bagaimana Penjabaran Pancasila Saat Era Kemerdekaan

1. Penerapan Pancasila di Awal Kemerdekaan

Pada masa awal-awal kemerdekaan Indonesia, banyak sekali masalah yang berkaitan dengan penerapan
pancasila.
Tentunya hal ini tidak didiamkan begitu saja. Masyarakat Indonesia tentunya saling membantu dan
berusaha untuk kembali menerapkan pancasila sebagai pandangan hidup.
Berikut adalah masalah-masalah penerapan pancasila di awal kemerdekaan:
- Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI)
- Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
- Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
- Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
- Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
- Perubahan RIS Menjadi NKRI
2. Penerapan Pancasila di Masa Orde Lama (1959 - 1966)

Di masa orde lama ini dikenal juga dengan periode demokrasi terpimpin. Ini artinya seluruh hal yang
keputusan berkaitan dengan pemerintahan dipegang penuh oleh pemimpin negara.
Pemimpin negara di masa orde lama adalah Presiden Soekarno.
Awalnya demokrasi terpimpin ini muncul karena banyaknya gerakan separatis (memisahkan diri). Hal ini
membuat negara menjadi tidak stabil, sehingga pembangunan ekonomi terhambat.
Berikut adalah berbagai penyimpangan pada penerapan pancasila dan UUD 1945 di masa orde lama:
- Presiden Soekarno ditetapkan sebagai Presiden seumur hidup berdasarkan TAP MPRS No. XX/1963,
yang menyebabkan kekuasaan presiden semakin besar dan tidak terbatas.
- Presiden mengeluarkan penetapan Presiden No. 3/1960 tanggal 5 Maret 1960 yang membubarkan DPR
hasil Pemilu 1955.
- Presiden membentuk MPRS yang anggota-anggotanya terdiri atas anggota DPR-GR, utusan daerah, dan
utusan golongan yang semuanya diangkat serta diberhentikan oleh presiden
Kemudian ada juga pemberontakan yang dipimpin oleh D.N Aidit pada 30 September 1965. Gerakan ini
menginginkan Indonesia menjadi negara komunis.
Namun pemberontakan ini berhasil diatasi dan seluruh pelakunya dijatuhkan hukuman.
3. Penerapan Pancasila di Masa Orde Baru

Pada masa ini Indonesia mulai menganut konsep Demokrasi Pancasila.


Menerapkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap
aspek kehidupan masyarakat Indonesia merupakan visi dari pemerintahan orde baru.
Presiden Soeharto sebagai tokoh utama Orde Baru dipandang rakyat sebagai seseorang yang
mampu mengeluarkan bangsa ini dari keterpurukan.
Pada masa pemerintahan Orde Baru, pembangunan nasional dilaksanakan secara bertahap
melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) dan Program Pembangunan yang
tertuang di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

4. Penerapan Pancasila di Masa Reformasi (1988 - Sekarang)

Masa reformasi dimulai sejak diangkatnya B.J. Habibie sebagai presiden baru untuk
Indonesia.
Melalui Presiden Habibie, sedikiti demi sedikit perbaikan sistem di Indonesia mulai dilakukan.
Mulai dari bidang ekonomi, politik dan hukum, dan masih banyak lagi.
Salah satu yang paling dikenal adalah Presiden Habibie membuat UU Nomor 9 Tahun 1998
tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum, dan lain-lain.
Dari sinilah penerapan pancasila sebagai dasar negara dan sebagai pandangan hidup terus
dilakukan hingga saat ini.
Kesimpulan
Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang menjadi dasar negara Indonesia sekaligus menjadi pedoman
hidup dan identitas diri bangsa Indonesia, yang mana kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
telah dilegalkan oleh Instruksi Presiden Nomor 12/1968. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki
arti bahwa segala peraturan negara harus sesuai dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.
Adapun alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia adalah karena
Pancasila merupakan identitas dan jiwa bangsa, serta mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.
Pancasila juga merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia, yang artinya semua nilai-nilai Pancasila
tersebut dijadikan pedoman hidup yang melekat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Saran
Proses sejarah pembentukan Pancasila sebagai dasar negara serta identitas bangsa Indonesia
melalui berbagai tahapan yang panjang dan tidak instan. Oleh karenanya, penulis berpesan kepada
generasi muda penerus bangsa supaya senantiasa memahami, mengimplementasikan, dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga Pancasila akan selalu hidup dan melekat
sebagai jati diri bangsa Indonesia di masa sekarang maupun nanti di masa depan.
THANK S!
Q U ESTION S?
E AN Y
DO YOU HAV

, including
at e w as cr ea ted by Slidesgo
templ by Freepik
is presentation hics & images
CREDITS: Th n an d in fo g ra p
icons by Flatico

Anda mungkin juga menyukai