Anda di halaman 1dari 25

EFEKTIVITAS PENYULUHAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL

TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV AIDS DI DESA


TEMAJUK KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS

USULAN PENELITIAN

MUHAMMAD HAFIZUDDIN
I1011201014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022

Pembimbing 1 Penguji 1
dr. Eka Ardiani Putri, MARS dr. Abror Irsan, MMR
1

Pembimbing 2 Penguji 2
dr. Delima Fajar Liana, Sp. MK dr. Sari Rahmayati, M. Biomed
2
LATAR BELAKANG
Secara global pada tahun 2020 UNICEF
menyatakan sekitar 1.7 juta jiwa remaja (10-24
tahun) hidup dengan HIV/AIDS. Jumlah
AIDS (Acquired Immunodeficiency
kumulatif kasus HIV/AIDS baik nasional
Syndrom) merupakan kumpulan penyakit
maupun daerah cenderung meningkat.
yang disebabkan oleh virus HIV (Human
Faktor yang berpengaruh: heteroseksual, Immunodeficiency Virus) yang merusak
homoseksual, vertikal, alat transfusi dan sIstem kekebalan tubuh.
jarum yang tidak steril. Faktor tersebut
dapat diminimalisisr jika remaja memiliki
pengetahuan yang baik terhadap
HIV/AIDS. Di Provinsi Kalbar (2020), 53% dari total
4614 kasus, yaitu terdapat di kalangan
remaja. Kondisi epidemi di Kab.Sambas
Namun, letak desa yang jauh dari pusat kota,
sejak tahun 2016 hingga 2022 juga
minimnya layanan Kesehatan dan Pendidikan, belum
meningkat yaitu sebesar 71 kasus, dan
ada penyuluhan sebelumnya memungkinkan
terdapat 2 kasus di Kecamatan Paloh.
pengetahuan yang rendah terhadap HIV/AIDS.
Secara khusus di desa Temajuk tidak
Kurangnya pengetahuan dan informasi
terdapat kasus.
mengenai HIV/AIDS di kalangan remaja
menyebabkan remaja berpotensi terinfeksi
HIV/AIDS Penyuluhan menggunakan media
audiovisual memanfaatkan indera
Penyuluhan perlu dilakukan sebagai upaya penglihatan dan pendengaran, sehingga
2
meningkatkan pengetahuan tentang informasi mudah diserap oleh remaja.
HIV/AIDS guna mencegah dan menekan
penyebaran HIV/AIDS
3

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana efektivitas penyuluhan menggunakan media audiovisual terhadap tingkat
pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten
Sambas?

TUJUAN
Tujuan Umum Mengetahui efektivitas penyuluhan menggunakan media audiovisual terhadap
tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di Desa Temajuk Kecamatan
Paloh Kabupaten Sambas

1. Mengetahui tingkat pendidikan remaja di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh.


Tujuan Khusus
2. Mengetahui partisipasi remaja dalam mengikuti program pencegahan
penularan HIV/AIDS di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh.
3. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di Desa
Temajuk, Kecamatan Paloh sebelum dan setelah penyuluhan menggunakan
media audiovisual.
4. Mengetahui efektivitas penyuluhan dengan media audiovisual terhadap
tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.
4

MANFAAT PENELITIAN

UNTUK PENELITI Sebagai sarana penambahan wawasan, pengetahuan ilmu dan


mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan penelitian serta
dapat diterapkan dalam ilmu kedokteran

UNTUK ILMU Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan


PENGETAHUAN kepustakaan dan acuan dalam melakukan penelitian lebih
lanjut yang berkaitan dengan penyuluhan tentang HIV/AIDS

UNTUK Memberikan informasi mengenai HIV/AIDS dan diharapkan


MASYARAKAT meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan
penularan HIV/AIDS

UNTUK Menjadi acuan bagi pemerintah dalam promosi program pencegahan


PEMERINTAH penularan penyakit HIV/AIDS menggunakan media audiovisual di
Fasilitas Kesehatan dan media elektronik lainnya.
5
KEASLIAN PENELITIAN
Perbandingan
No Judul Penelitian
Penelitian Lalu Penelitian Saat Ini
1. Pengaruh Penyuluhan Variabel bebas: Penyuluhan kesehatan Variabel bebas: Penyuluhan kesehatan
HIV/AIDS terhadap Variabel terikat: Pengetahuan dan sikap menggunakan media audiovisual
Pengetahuan dan Sikap tentang HIV AIDS Variabel terikat: Tingkat pengetahuan HIV/AIDS
Tentang HIV/ AIDS Lokasi: Akademi Kebidanan Banjarbaru Lokasi: Desa Temajuk Kecamatan Paloh
Mahasiswi Akademi Sampel: Mahasiswi Akademi Kebidanan Kabupaten Sambas
Kebidanan Banjarbaru Banjarbaru dengan teknik quota sampling. Sampel: Remaja Desa Temajuk dengan teknik
Tahun 2016.14 non-probability sampling secara accidental
sampling

2. Pengaruh Penyuluhan Variabel bebas: Penyuluhan kesehatan Variabel bebas: Penyuluhan kesehatan
Kesehatan Terhadap Variabel terikat: Tingkat pengetahuan dan menggunakan media audiovisual
Tingkat Pengetahuan dan sikap tentang HIV AIDS Variabel terikat: Tingkat pengetahuan HIV/AIDS
Sikap Tentang Penyakit Lokasi: SMP Baznas Sulawesi Selatan Lokasi: Desa Temajuk Kecamatan Paloh
HIV/AIDS di SMP Baznas Sampel: Siswa SMP Baznas dengan teknik Kabupaten Sambas
Provinsi Sulawesi Selatan.15 total sampling Sampel: Remaja Desa Temajuk dengan teknik
non-probability sampling secara accidental
sampling

3. Pengaruh Penyuluhan Variabel bebas: Penyuluhan kesehatan Variabel bebas: Penyuluhan kesehatan
Kesehatan Terhadap Variabel terikat: Tingkat pengetahuan menggunakan media audiovisual
Pengetahuan Remaja tentang HIV AIDS Variabel terikat: Tingkat pengetahuan HIV/AIDS
Tentang HIV/AIDS di Lokasi: SMA PGRI 51 Rancaekek Bandung Lokasi: Desa Temajuk Kecamatan Paloh
Kabupaten Bandung.16 Sampel: Siswa (15-19 tahun) SMA PGRI Kabupaten Sambas
51 Bandung dengan teknik proportionate Sampel: Remaja Desa Temajuk dengan teknik
stratified random sampling non-probability sampling secara accidental
sampling
6

TINJAUAN PUSTAKA (1)


Definisi Penyuluhan Kesehatan

Upaya memberikan pengalaman Peningkatan pengetahuan,


belajar bagi individu maupun kesadaran, kemauan untuk
kelompok menerapkan hidup sehat

Penyuluhan dengan media audiovisual


Definisi: audio (pendengaran), visual (penglihatan)
Kelebihan: Kekuragan:
1. Umum dijumpai masyarakat 1. Biaya produksi relatif mahal
2. Melibatkan indera pendengaran dan 2. Sedikit rumit
penglihatan 3. Perlu persiapan yang matang
3. Lebih menarik karena menggunakan mengenai media penunjang;
suara dan gambar proyektor, sound sytem, komputer
4. Mampu memperlihatkan fenomena 4. Perlu terampil
yang sulit untuk dilihat secara nyata
5. Mudah dipahami
7

TINJAUAN PUSTAKA (2)


Definisi Pengetahuan
Hasil tahu seseorang terhadap suatu objek melalui pancaindra.

Tingkatan Pengetahuan Cara Memperoleh Pengetahuan


1. Tahu 1. Cara kuno
2. Memahami a. Non ilmiah atau tradisional
3. Aplikasi b. Cara kekuasaan atau otoritas
4. Analisis c. Pengalaman pribadi
5. Sintesis 2. Cara modern atau ilmiah
6. Evaluasi

Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan


A. Internal B. Eksternal
a. Umur a. Lingkungan
b. Pengalaman b. Informasi
c. Pendidikan
d. Pekerjaan
8

TINJAUAN PUSTAKA (3)


Pengukuran Pengetahuan
Melalui wawancara atau angket

Kriteria Pengetahuan

a. Pengetahuan Baik : 76% -


100%
b. Pengetahuan Cukup : 56% -
75%
c. Pengetahuan Kurang : < 56%
9

TINJAUAN PUSTAKA (4)


Definisi Remaja
Remaja adalah penduduk dengan rentang usia (10-24 tahun) dan belum menikah
serta masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa.

Jumlah Remaja di Indonesia

a. Indonesia (2021) : 67.190.900 jiwa


Presentase remaja laki-laki sedikit lebih tinggi
yaitu 24,11% dan remaja perempuan 23,61 %.

b. Kalimantan Barat (2021) : 1.431.133 jiwa


Laki-laki : 737.427
jiwa
Perempuan :
693.706 jiwa
10

TINJAUAN PUSTAKA (5)


Definisi HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yaitu
kumpulan gejala akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi virus HIV.

Epidemiologi HIV/AIDS
1. Dunia (hingga tahun 2022) : 37.7 juta jiwa ODHA
2. Indonesia (hingga Maret 2021) : 558.343 kasus
3. Kalimantan Barat (hingga 2020) : 4.614 kasus
4. Kabupaten Sambas (hingga 2020) : 71 kasus
5. Kecamatan Paloh (2016 – 2020) : 2 kasus

Setiap tahunnya kematian akibat HIV/AIDS lebih dari 400.000 jiwa, diantaranya
88% terjadi pada populasi di benua Afrika, diikuti oleh benua Asia Tenggara di urutan
kedua.
11

TINJAUAN PUSTAKA (6)


Patogenesis HIV/AIDS

CCRC5 : C-C Chemokine Receptore type 5


CXCR4 : C-X-C Chemokine Receptore type 4
cDNA : complementary Deoxyribonucleic Acid
12

TINJAUAN PUSTAKA (7)


Faktor Resiko HIV/AIDS

Alat transfusi darah, Vertikal dari ibu yang Homoseksual dan


jarum suntik, tindik, terinfeksi HIV heteroseksual
IDU yang terpajan HIV

Banyak pasangan Hubungan seksual


seksual tanpa pengaman

Diagnosis HIV/AIDS
1. Skrining HIV
2. Hitung sel CD4
3. Pemeriksaan Viral Load
4. Pemeriksaan HIV Sekunder
5. Pemeriksaan patologi
13

TINJAUAN PUSTAKA (8)


Gejala dan Tanda HIV/AIDS

1. Infeksi Akut (demam, ruam, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening selama 2-
4 minggu)
2. Infeksi Laten (umumnya tidak menunjukkan gejala sekitar 10 tahun, sudah dapat
menularkan virus)
3. AIDS (penurunan berat badan yang signifikan, demam berulang, gangguan neurologis,
kelelahan ekstrem, dan infeksi opportunistik)

Pencegahan dan Edukasi HIV/AIDS

Pencegahan Abstinance, Be Faithfull,


Condom, Don’t drug, dan
Education
Edukasi Mengingatkan pentingnya
menjaga kesehatan seksual
14

TINJAUAN PUSTAKA (9)


Kerangka Teori

Materi Penyuluhan Media Audiovisual


Penyuluhan
Metode/Media
Media Leaflet
Penyuluhan

Metode Ceramah

Transfusi darah, Terpajan Human


transmisi dari ibu Imunodefisiensi
ke bayi (vertikal) Virus
HIV/AIDS
Pola hubungan Lingkungan sosial,
seksual penggunaan jarum
(heteroseksual/ suntik, tatto, dan
homoseksual), tindik dengan alat
hubungan seks tanpa Pengetahuan
terpapar HIV/AIDS
pelindung

Upaya
pencegahan
15
TINJAUAN PUSTAKA
(10)
Kerangka Konsep

Intervensi

Penyuluhan dengan
media audiovisual

Pretest Postest
Pengetahuan Pengetahuan Efektivitas
HIV/AIDS HIV/AIDS

Hipotesis

Penyuluhan menggunakan media audiovisual efektif dalam meningkatkan pengetahuan


mengenai HIV/AIDS pada remaja di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten
Sambas.
METODE PENELITIAN
16

(1)
Desain Penelitian
Praeksperimental

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Keterangan:


01 (T1) : Pengukuran pertama (pretest)
X : Perlakuan atau eksperimen
Eksperimen 01 X 02
02 (T2) : Pengukuran kedua (posttest)

Pengukuran pretest dan posttest dilakukan pada hari yang sama

Waktu dan Tempat Penelitian

Alokasi waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2021 –


Oktober 2022 di Gedung Serba Guna Desa Temajuk,
Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas
METODE PENELITIAN
17

(2)
Populasi dan Sampel

A. Populasi
a. Populasi target : seluruh remaja
b. Populasi terjangkau : remaja di Desa Temajuk
Kecamatan Paloh

B. Sampel
Remaja di Desa Temajuk Kecamatan Paloh yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi.

C. Besar Sampel dan Cara Pemilihan Sample


Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut :

n = = = 84,23 dibulatkan menjadi 85

Sample dipilih dengan teknik non-probability sampling secara


accidental sampling.
METODE PENELITIAN
18

(3)
Kriteria Inklusi dan Ekslusi

A. Kriteria Inklusi
a. Remaja dengan usia 10-24 tahun dan belum menikah
b. Remaja yang tinggal menetap di Desa Temajuk Kecamatan Paloh
c. Bersedia menjadi responden penelitian
d. Hadir saat pengambillan data pretest maupun posttest
e. Memiliki kemampuan melihat dan mendengar

B. Kriteria Eksklusi
a. Sudah pernah mengikuti program penyuluhan kesehatan menggunakan
media audiovisual mengenai HIV/AIDS sebelumnya

Variabel Penelitian

Variabel bebas : penyuluhan menggunakan media audiovisual


Variabel terikat : tingkat pengetahuan mengenai HIV/AIDS pada remaja di
Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas
METODE PENELITIAN
19

Definisi Operasional
(4)
Sk
al
a
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur/Kategori
U
ku
r
1. Penyuluhan Penyuluhan adalah suatu kegiatan mendidik sesuatu - - -
kepada pesuluh, memberi pengetahuan, informasi-
informasi, dan kemampuan-kemampuan agar dapat
membentuk sikap dan berperilaku hidup menurut apa
yang seharusnya.60
2. Tingkat Merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah Kuesioner, skor 1. Baik, bila skor Int
pengetahuan orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek 0 jika jawaban jawaban 75%-100% er
mengenai tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia salah; skor 1 2. Cukup, bila skor va
HIV/AIDS diperoleh melalui mata dan telinga.21 jika jawaban jawaban 56%-75% l
benar. 3. Kurang, bila skor
jawaban ≤ 56%
3. Riwayat Program pencegahan HIV/AIDS merupakan layanan Kuesioner 1. Pernah N
mengikuti kesehatan untuk membantu pencegahan, perawatan, 2. Tidak pernah o
program dan pengobatan bagi penderita HIV/AIDS.61 Seperti mi
pencegahan mengikuti penyuluhan mengenai HIV/AIDS na
HIV/AIDS sebelumnya, duta HIV/AIDS, dan program KTHIV.13 l
4. Pendidikan Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang Kuesioner 1. SD Or
terakhir direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik 2. SMP di
individu, kelompok atau masyarakat, sehingga 3. SMA na
mereka melakukan apa yang di harapkan oleh pelaku l
pendidikan
METODE PENELITIAN
20

(5)
Instrumen Penelitian

Kuesioner dari penelitian sebelumnya dan terdiri dari 24 pertanyaan benar-salah

Cara Kerja
Persetujuan Penelitian (Informed Consent)

Pengisian Kuisioner Sebelum Diberikan Penyuluhan Materi HIV/AIDS

Penyuluhan Menggunakan Media Audiovisual

Pengisian Kuisioner Setelah Diberikan Penyuluhan Materi Kanker Serviks

Metode Pengolahan Data Metode Analisis Data


1. Editing 1. Univariat
2. Coding 2. Bivariat
3. Entry
Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
4. Tabulasi
Uji untuk menilai efektivitas menggunakan uji Paired
Sample T-Test.
METODE PENELITIAN
21

(6)
Alur Penelitian Studi Pendahuluan

Sampel

Etik Penelitian

Pengisian Kuesioner (Pretest)

Pengambilan Data Primer


Penyuluhan dengan Media Audiovisual

Pengisian Kuesioner (Postest)

Pengolahan Data

Penyusunan Laporan Penelitian

Simpulan dan Saran


Etika Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan setelah melalui proses kaji etik oleh tim kaji etik.
DAFTAR 22

PUSTAKA
1. Sumini, Sumini, et al. Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap Kejadian HIV/AIDS pada Pengguna Napza Suntik (Studi Epidemiologi Di
Kota Pontianak).Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas. 2017: 2(1): 36-45.
2. UNICEF Data. 2021. HIV and AIDS in Adolescents. [Internet]. Tersedia di: https://data.unicef.org/topic/hiv-aids/
3. Direktur Jendral P2P. Laporan Perkembangan HIV/AIDS Triwulan I Tahun 2021. Kementerian Kesehatan RI.
4. Dinkes Provinsi Kalbar. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2020. Pontianak: Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat.
2021
5. Dinkes Kabupaten Sambas. Profil Kesehatan Kabupaten Sambas tahun 2020. Sambas: Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas. 2021
6. Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas. Jumlah Penyakit Menular Menurut Kecamatan di Kabupaten Sambas 2018-2020. Sambas: Badan
Pusat Statistik Kabupaten Sambas. 2022
7. Badan Pusat Statistik. Kecamatan Paloh Dalam Angka 2019. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas; 2019
8. Mugi. Prioritaskan Digitalisasi Desa-Desa Di Perbatasan. Kemendes Pdtt ; 2020
9. Aslan, Setiawan A, dan Hifza. Peran Pendidikan dalam Merubah Karakter Masyarakat Dampak Akulturasi Budaya di Temajuk. Fenomena.
2019: 11(1); 11-30.
10. Suprayitna, M, Fatmawati, B.R, Albayani. Edukasi Pencegahan HIV/AIDS Menggunakan Media Audiovisual Pada Santriwan Dan
Santriwati Dipondok Pesantren Assulamy. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 2021: 2(2); 559-563
11. Damayanti, Apriliane, Siti Tyastuti, and R. Yulianti Sari. Pengaruh Media Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan HIV/AIDS Pada
Remaja di SMKN 1 Temon. [Dissertasi]. Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta; 2019.
12. Kemenkes, RI.Panduan Hari AIDS Sedunia. Kementerian Kesehatan RI; 2017
13. Subuh. Program Pengendalian HIV AIDS dan PIMS Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Kementrian Kesehatan RI. 2017
14. Husaini, Husaini, Roselina Panghiyangani, and Maman Saputra. Pengaruh Penyuluhan HIV/AIDS terhadap Pengetahuan dan Sikap
Tentang HIV/AIDS Mahasiswi Akademi Kebidanan Banjarbaru Tahun 2016. Indonesian Bulletin of Health Research. 2017: 45(1);11-16.
15. Asfar, Akbar. Pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap tentang penyakit HIV/AIDS di SMP Baznas Provinsi
Sulawesi Selatan. Journal of Islamic Nursing. 2018: 3(1); 26-31.
16. Hendra, Widarma Gde, Sri Hayati, and Maidartati Maidartati. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang
HIV/AIDS Di Kabupaten Bandung. Jurnal Keperawatan BSI. 2017: 5(1)
17. Karyus, Aila, Dian Utama Pratiwi Putri, and Satria Baharza. Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Ca Serviks terhadap Motivasi Pemeriksaan
IVA pada Wanita Pasangan Usia Subur. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal. 2020: 10(2): 195-200.
18. Kholifah, Yuliani Isti. Perbedaan Sikap Siswa Kelas Viii Sebelum Dan Sesudah Diberikan Promosi Kesehatan Dengan Media Audiovisual
Dalam Pencegahan Hiv/Aids Di Smpn 2 Ungaran. [Disertasi]. Semarang. Universitas Ngudi Waluyo, 2019.
19. Letrud K., Hernes S. 2018. Excavating The Origins Of The Learning Pyramid Myths. Journal Of Cogent Education. 2018. 5
(15) : 1-17
20. Nubatonis. Efektivitas pendidikan kesehatan gigi antara media audiovisual dan liflet terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku siswa
sekolah dasar dalam meningkatkan status kebersihan gigi dan mulut. [Tesis]. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada; 2009.
21. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta; 2014. h. 138-139
22. Chifdillah, Nino Adib, And Sri Hazanah. Perbedaan Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Audiovisual Dan Media Visual
Terhadap Pengetahuan Mahasiswa Tentang Covid-19. Mmj (Mahakam Midwifery Journal). 2021: 6(1): 14-27.
DAFTAR 23

PUSTAKA
23. Kholid, A. Promosi Kesehatan. Depok: PT Raja Grafindo Persada; 2019
24. Brink, Hilla. Fundamentals of Research Methodology for Health Care Professionals. Cape Town: Juta Press; 2009
25. Skinner, BF. Ilmu Pengetahuan dan Perilaku Manusia. Pustaka Pelajar. Yogyakarta: 2013
26. Nursalam. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika; 2011.h.144
27. Nursalam, Siti P. Pendekatan praktis metodologi riset keperawatan. Jakarta : Salemba Medika; 2010. h. 87
28. Notoatmodjo, S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. h. 131-151
29. Arikunto, S. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta; 2010.h.43-44.
30. Putro, K. Z. Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja. APLIKASIA: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama. 2017: 17 (1); 1-8.
31. Lusita. Relationship Between Transformational Leadership And Organizational Commitment Of The Café Employees. Psikologika: Jurnal
Pemikiran dan Penelitian Psikologi. 2016: 21(1); 2-9
32. Kemenkes RI. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Kementerian Kesehatan RI; 2014
33. BPS Indonesia. Indonesia Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Indonesia. 2021
34. BPS Provinsi Kalbar. Provinsi Kalimantan Barat Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat. 2021
35. Hafidz, Ade. Perilaku Komunikasi Orang Dengan Hiv Aids Pada Komunitas Puzzle Di Kota Bandung. [Dissertasi]. Bandung: Universitas
Komputer Indonesia; 2020.
36. United States Preventive Services Task Force. Screening for HIV. 2011 Available at:
http://www.uspreventiveservicestaskforce.org/uspstf/uspshivi.ht m.
37. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS. UNAIDS Data 2021. Geneva: UNAIDS. 2021
38. Setiarto, R. Haryo Bimo, et al. Penanganan Virus HIV/AIDS. Yogyakarta: Deepublish; 2021. h. 8-9
39. Subowo. Immunologi Clinic. Jakarta: Sagung Seto; 2010
40. Life Cycle of HIV (pictures). Available from: http://spiritia.or.id/
41. Fanales-Belasio E, Raimondo M, Suligoi B, Buttò S. HIV virology and pathogenetic mechanisms of infection: a brief overview. Ann Ist
Super Sanita. 2010; 46(1); 5-14.
42. Ngwende, S., NT, G., Midzi, S., Tshimanga, M., Shambira, G. and Chadambuka, A. Factors associated with HIV infection among children
born to mothers on the prevention of mother to child transmission programme at Chitungwiza Hospital, Zimbabwe, 2008. BMC Public Health.
2013: 13; 1181.
43. Badenhorst et all. HIV/AIDS risk factors among residence students at the University of the Free State. Curationis. 2008; 31(3): 27–35.
44. Koenig MA, Zablotska I, Lutalo T, Nalugoda F, Wagman J, Gray R. Coerced first intercourse and reproductive health among adolescent
women in Rakai, Uganda. Int Fam Plan Perspect. 2004; 30(4): 156-63.
45. Hull, MW., Rollet, K., Odueyungbo, A., Saeed, S., Potter, M., Cox, J. et al. Actors Associated With Discordance Between Absolute CD4
Cell Count and CD4 Cell Percentage in Patients Coinfected With HIV and Hepatitis C Virus. J Clin Infectiou. 2012: Dis. 54(12); pp.1798-
1805
46. Department of Health and Human Services. 2021. Guidelines for The Use of Antiretroviral Agents in HIV-1-Infected Adults and
Adolescents. [Internet]. Tersedia di: http://aidsinfo.nih.gov/contentfiles/AdultandAdolescentGL
47. Yuliyanasari, Nurma. Global burden disease–human immunodeficiency virus–acquired immune deficiency syndrome (hiv-aids). Qanun
Medika-Medical Journal Faculty of Medicine Muhammadiyah Surabaya. 2017: 1(1); 11
DAFTAR 24

PUSTAKA
48. HIV. 2020. What Are HIV and AIDS?. [Internet]. Tersedia di https://www.hiv.gov/hiv-basics/overview/about-hiv-and-aids/
49. WHO. 2021. HIV/AIDS. [Internet]. Tersedia di https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids
50. Sary, Lolita, Otta Nur Kirana, dan Neno Fitriyani Hasbie. Identitas Diri dan Status HIV pada Lelaki Seks Lelaki Muda Di Kota Bandar
Lampung. Jurnal Dunia Kesmas. 2020: 9(2); 270-278.
51. WHO. 2017. HIV/AIDS Fact sheet Updated November 2017. [Internet]. Tersedia di http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs360/en/
52. CDC. 1998. Guidelines for Effective School Health Education to Prevent the Spread of AIDS. [Internet]. Tersedia di
https://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/00001751.htm
53. Thewellproject. 2021. Talking with Your Children about HIV: HIV Awareness for Children. [Internet]. Tersedia di
https://www.thewellproject.org/hiv-information/talking-your-children-about-hiv-hiv-awareness-children
54. Siberry GK. Preventing And Managing HIV Infection In Infants, Children, And Adolescents In The United States. Pediatr Rev. 2014:
35(7); 268-286.
55. Dlamini, S.B., Dahms, HU. & Wu, MT. Factors associated with prognostic or treatment outcomes in HIV/AIDS patients with and without
hypertension in Eswatini. Sci Rep. 2021: (11) 12955; 7-11
56. Karyadi, Teguh H. Keberhasilan Pengobatan Terapi Antiretroviral. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. 2017: 4(1); 1-3.
57. Hasdianah dkk. Imunologi Diagnosis dan Teknik Biologi Molekuler. Yogyakarta : Nuha Medika; 2014
58. Notoatmodjo, S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2012. h. 56-57.
59. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV; 2017
60. Maulana, Heri DJ. Promosi kesehatan. Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran. 2009. h. 134-137
61. Hubaybah, Hubaybah, Evy Wisudariani, and Usi Lanita. Evaluasi Pelaksanaan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) Dalam
Program Pencegahan HIV/AIDS di Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi. Jurnal Kesmas Jambi. 2021: 5(1); 61-71.
62. Sastroasmoro S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Edisi 5. Jakarta: Sagung Seto. 2014. h. 328-349.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai