DI UNIT HEMODIALISA RS.DR.M.DJAMIL PADANG Hemodialisa Hemodialisis (HD) adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang menggunakan alat khusus dengan tujuan mengatasi gejala dan tanda akibat LFG yang rendah sehingga diharapkan dapat memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup pasien’ Unit Hemodialisis (IDT) RS.Dr.M.Djamil Padang sebagai unit pelaksanaan pelayanan yang bertugas melaksanakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang mengalami gangguan fungsi ginjal baik akut maupun kronik. Pelayanan Hemodialisis sudah banyak dilakukan diseluruh Indonesia mulai dari Rumah Sakit besar hingga klinik pratamayang memerlukan standar Pelayanan Hemodialisis Manajemen Pelayanan HD bertujuan untuk memberikan pelayanan prima dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien Fasilitas ruang hemodialisa Memenuhi standar keamanan gedung sesuai aturan pemerintah Tersedia Generator listrik Tersedia fasilitas kebakaran(APAR / Hidran) Tempat penyimpananB3(MSDS & simbol) Jalur Evakuasi dan emergency Call sistem Tempat tidur/kursi pasien harus memiliki pengaman sesuai standar K3RS. Lingkungan aman, nyaman dan privasi pasien terjaga Peralatan medis standar seperti stetoskop, tensimeter, timbangan berat badan, termometer dan sebagainya dengan jumlahsesuai kebutuhan. Troli emergensidan perlengkapan RJP sekurang-kurangnya terdiri dari ambu viva, defibrillator, peralatan suction, endotracheal tube, Monitor EKG, oksimeter Ruang Reuse dan penyimpanan dialiser reuse, peralatan reuse dialiser manual atau otomatis, ruanganpengolahan air (AAMI standard). Ruangan sterilisasi alat ruangan penyimpanan obat &alat/ BMHP (suhu terpantau) Mempunyai sarana pembuangan dan pengolahan limbah medis Peralatan Hemodialisis Mesin hemodialisis yang siap pakai dan spesifikasi teknik sesuaistandar keselamatan pasien Minimal terdapat 1 mesin cadangan yang siap setiap saat di unit dialisis untuk setiap 6 mesin HD Tersedia ruang untuk perbaikan Haemodialis mesin (work shop). Disinfeksi rutin mesin hemodialisis yang aktif ataupun cadangan dilakukan sesuai SPO/IK. Desinfeksi luar dan dalam mesin SPO /IK selalu berada di dekat mesin. Kalibrasi mesin setiap 6 Bulan Standar Ketenagaan Tim terdiri dari : Konsultan ginjal hipertensi, dokter jaga, perawat sertifikat pelatihan HD, teknisi,ahli gizi, administrasi, tenaga pendukung Lainnya Kompetensi Perawat HD :Sertifikat pelatihan Ginjal Hipertensi, Sertifikat pelatihan BHD - BHL Resertifikasisetiap 2 tahun, Uji Kompetensi Kredensialing, Komite Keperawatan, Surat Penugasan Klinis yang ditanda tangani Direktur. Konsep Pelayanan HD Dilakukan secara konprehensif (mulai pengkajian evaluasi) Pelayanan dilakukan sesuai Standar Prosedur Operasional HD dan Intruksi Kerja Peralatan yang tersedia harus memenuhi kriteria standar (kalibrasi secara berkala oleh badan terakreditasi) Semua tindakan harus terdokumentasi di dalam CPPT/form pemantauan HD dalam rekam medis pasien Harus ada sistem monitoring dan evaluasi. Persiapan mesin dan peralatan Persiapan Pasien Pengkajian yang meliputi : Kondisi pasien secara umum (mental, fisik) Informed consent ( pasien baru dan pasien lama diulang setelah 6 bulan, dst) Gelang identitas Pemeriksaan fisik (TTV, edema, IDWG, BBK,) Nyeri ( Skala VAS Resiko Jatuh gelang/ pita kuning, Alergigelang / pita merah Nutrisi (malnutrisi) Dokumentasi dalam CPPT/form pemantauan HD Masalah keperawatan /Diagnosa Keperawatan
Sesuai hasil kajian
Tujuan dan target terukur Implementasi (prosedur HD) : Teknik streril Hand Hygiene ( 5 moment) Gunakan APD yang standar ( Gogle, apron, masker, sarung tangan) Teknik Punksi dan kanulasi diperhatikan (memberikan rasa aman dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi pasien) Pemberian antikoagulansia Prosedur Pelayanan HD Ada dokter yang bertugas dan siap menerima konsultasi jika diperlukan. Petunjuk BHD tersedia dan semua stafmedik danperawat dialisis pernah mendapat pelatihan melakukan BHD Pengolahan Air (Water Treatment) Lebih disukai ada dua sistim pengolahan air : Setiap sistim pengolahan air meliputi filter karbon, filter sedimen, water softener,reverse osmosis. Komponen – komponen sistim air diatur dan dipelihara sehingga kadar kontaminasi bahan – bahan kimia dan bakteri pada air yang dihasilkan tidak melebihi standarkualitas air untuk hemodialisis Monitoring Hemodialisa A. Pasien secara umum BB Pasien Keadaan umum pasien sebelum dan sesudah HD Hasil pemeriksaan lab ( review) Monitoring durante HD (TTV,keluhan/kmplikasi,akses,vascular,anti koagulan) Aspek psikososial teerhadap HD Pengetahuan pasien tentang prosedur HD Pembatasan air dan garam Tindakan emergensi selama HD B. Peralatan Sirkulasi ekstra corporeal Tekanan-tekanan (pressure) Pemberian antikoagulan Kecepatan aliran darah Semua hal ini harus terdokumentasi. Pengendalian infeksi Seluruh staf medik dan perawat dilatih untuk dapat melaksanakan pencegahan umum ( universal precaution) di unit dialisis. Pencegahan umum dilaksanakan di unit dialisis pada segala tindakan perawatan pasien. Tersedia Sarana untuk mencuci tangan (wastafel/hand rub) di setiap area pelayanan pasien sehingga cuci tangan dapat dilakukan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien. Semua staf termasuk penjaga unit dialisis diajarkandengan instruksi yang jelas dalam menangani tumpahandarah dan bahan kimia di alat – alat dan lantai. Tersedia pembuangan sampah infeksi dan non Infeksi semua peralatan yang ternodai oleh darahharus di rendam dan dibersihkan dengan larutan enzimatik 1:1000 selama ± 20 menit Semua pasien baru atau pasien yang kembalike unit dialisis setelah menjalani dialisis di lokasi yang mempunyai risiko tnggi atau tidak diketahui derajat risikonya harus diperiksakembali HbsAg dan Anti – HCV. Isolasi mesin hemodialisis hanya diharuskan pada pengidap virus Hepatitis B (VHB), tidak padapengidap virus Hepatitis C (VHC) dan HIV. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: Pelaksanaan kewaspadaan universal universal precaution) yang ketat (pasien, staf, penggunaan alat medik/non medik) merupakan kunci utama dalam pencegahan transmisi. Penataan ruang, aksesibilitas, penerangan dan pemilihan material harus sesuai dengan ketentuan yang mengacu pada patient safety. Dalam rekam medik dicatat diagnosis medik (berdasarkan ICD X dan ICD 9 CM) untuk pelaporan ke manajemen RSMengirim laporan ke Indonesian Renal Registry PERNEFRI secara berkala tiap bulan. K A S IH R IM A TE