HIRSCHSPRUNG
NS. EKA WIDIATI, M.KEP, SP.KEP.AN, ETN
ANATOMI SALURAN
PENCERNAAN
KOLON
LAPISAN
DINDING
KOLON
• Penyakit Hirschsprung adalah
kelainan motilitas bawaan sejak
lahir mempengaruhi usus
• Ditandai dengan tidak adanya sel
ganglion (aganglionosis). Peran
PENYAKIT
sel ganglion adalah sebagai titik
HIRSCHSPRUN
penyampaian sistem saraf
G
enterik (ENS) dan tidak adanya
kelenturan usus dan obstruksi
fungsional.
• Insidensi sekitar 1: 5000 kelahiran
hidup
• Penyebab obstruksi usus pada
neonatus yang terbanyak
PENYAKIT • Laki : Perempuan = 3,4:1
HIRSCHSPRUN
G • 75% mencapai rektosigmoid,
• 8% mencapai seluruh kolon dan
ileum
PENYAKIT HIRSCHSPRUNG
• Tergantung usia saat gejala dikenali,
panjang kolon yang terdampak, dan
adanya komplikasi seperti enterocolitis
• Pada bayi bary lahir distensi
MANIFESTA abdomen, muntah, konstipasi, tidak ada
SI KLINIS mekonium selama 48 jam pertama
• Pada kasus kronik konstipasi
kronik, feses seperti pita, feses yang
sangat bau, distensi abdomen
GAMBARAN
KLINIS
GAMBARAN KLINIS
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
• Pemeriksaan Radiologis:
Foto polos abdomen,
pemeriksaan barium
enema
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
• Patalogi anatomi biopsi isap
rektum, mempergunakan alat Rubin
atau Noblett, lebih sederhana, aman
dan dilakukan tanpa anestesi umum.
• Biopsi seluruh tebal dinding
rektum, Biopsi dikerjakan dengan
anestesi umum
• Gambarannya tergantung dari
lamanya penyakit
• Pada neonatus, usus secara umum
tampak normal, kemudian bayi
PATOLOGI tumbuh usus bagian proksimal
MAKROSKOPI akan mengalami hipertropi, menebal
S dan lebih panjang dari normal.
• Zona transisi panjangnya bervariasi
berbentuk corong (funnel like),
sedangkan kolon distal akan mengecil
atau normal
Tidak ada Ganglion pada
kolon distal adalah tanda utama.
PATOLOGI
Tidak ada Sel ganglion pada
MIKROSKOPI pada pleksus submukosa
S (Meissner) dan pleksus
intermuskuler (Auerbach).
MANAJEME
N KEP PRA
OPERASI
MANAJEMEN KEP
PRA OPERASI
• Kasus Enterokolitis
operasi emergensi ; monitor
TTV dan tekanan darah (psn
berisiko syok), cairan dan
elektrolit, produk darah,
observasi adanya perforasi
usus (demam, distensi
abdomen, muntah, irritability,
dyspnea dan sianosis)
• Edukasi dan informasi tentang
perawatan kolostomi
MANAJEMEN PASCA
OPERASI
• Sama dengan prinsip perawatan pasa
operasi abdomen
• Perawatan pasien NPO (nothing per oral)
• Monitor cairan dan elektrolit
• Monitor out put melalui OGT/NGT
• Abdomen kelenturan, bising usus
• Kolostomi mukosa, kulit peristomal,
produk stoma
REFERENCE • Bowden, V. R. & Greenberg, C. S. (2010). Children and their
families (2nded.). Philadelphia: Lipincott William &Wilkims
S • George, W.H., & J. Patrick. M ( 2010). Ascraft’s pediatric
surgery. Philadelphia: Saunders