Anda di halaman 1dari 16

Pertemuan III

ANALISIS
KEBIJAKAN PUBLIK

Oleh: Dr. Nataniel Elake, M.Si


Pertemuan III

OBJEKTIFITAS ANALISIS
Kontroversi Analisis untuk Kebijakan
Dan Analisis terhadap Kebijakan
Pilihan Dilematis Bagi Seorang Analisis
Perdebatan utama dalam kajian analisa kebijakan publik, yaitu perdebatan
tentang Objektivitas vs Subjektifitas analisa kebijakan.

Dua Kutub yang Mendeskripsikan tentang Analisa Kebijakan


Kutub Teknokratis – Administratif Kutub Politis

Analisa kebijakan diklaim sebagai Konflik politik dalam proses kebijakan publik
kegiatan memilah-milah dan dipandang sebagai sebuah kenisscayaan.
mengukur suatu kebijakan untuk Tentunya analisis yang kemudian dilakukan
menghasilkan informasi dan menjadi tidak objektif. Analisis yang
pengetahuan yang sifatnya objektif, dihasilkan bisa jadi muncul bukan sekedar
bebas nilai dan tidak melayani sebagai pengetahuan yang bebas nilaiatau
kepentingan apapun. Kepentingan tidak memihak, tetapi ditujukan agar bisa
politik yang mewarnai proses menjadi argumen untuk mempengaruhi
kebijakan dianggap sebagai distorsi kebijakan agar menguntungkan untuk
bagi upaya analisis. kepentingan tertentu.
Untuk paradigma subjektifitas melihat bahwa analisis kebijakan,
niscaya, berlangsung dalam sebuah konteks relasi berbagai aktor
kebijakanyang meiliki kepentingan yang beragam. Sebagai
konsekuensinya, proses kebijakan maupun analisa kebijakan
tidak steril dari relasi kepentingan tersebut.
Dalam paradigma ini, tentunya analisis dilakukan bukan untuk
menghasilkan suatu pengetahuan yang objektif, namun lebih
diarahkan untuk merancang dan membangun inter-subjektifitas
atau kesepemahaman di antara relasi kepentingan terkait
dengan kebijakan yang dianalisis.

Bagaimanakah posisi si analis??


MATRIX PERBEDAAN ANALISIS
(Sebagai Kegiatan yang Objektif dan Sebagai kegiatan yang Subjektif)
ANALISIS SEBAGAI ANALISIS SEBAGAI
KEGIATAN OBJEKTIF KEGIATAN SUBJEKTIF
Asumsi tentang posisi
Analis merasa berada di Analis menjadi bagian dari
analisis dengan realitas
luar realita yang dianalisis realita yang dianalisis
yang dianalisis
Analisis terhadap
Tipe Analisis Analisis untuk kebijakan
kebijakan
Ilmuan, Komentator, Politisi, Policy Maker,
Tipikal Analisis
Wartawan Teknokrat
Memproduksi
Peran yang dijalankan
pengetahuan tentang Memproduksi Kebijakan
analis
kebijakan
Pengetahuan, teori, serta
Basis informasi untuk
penyempurnaan metode
Output yang diharapkan pembuatan kebijakan, tawaran
analisis kebijakan,
rumusan kebijakan tertentu
orientasi pemerintahan
Kontroversi Analisa untuk Kebijakan dan Analisa
terhadap Kebijakan: Perdebatan Seputar Objektivitas Analis

Dalam praktek analisa kebijakan, ketegangan antara dua kutub


ini muncul dalam ketegangan antara dua corak analisa, yaitu
’analisa untuk kebijakan’ dan ‘analisa terhadap kebijakan’.

PENGERTIAN
Analisa Untuk Kebijakan Analisa Terhadap Kebijakan

Analisa yang ditujukan untuk memproduksi Analisa yang ditujukan untuk


produk yang secara spesifik menjadi bagian memproduksi ‘pengetahuan’ tentang
dari proses kebijakan tertentu. proses kebijakan.

Kedua corak analisa ini sebetulnya lebih bersifat saling melengkapi


(komplementer) daripada bersifat saling menggantikan (substitusi).
Hubungan Antara Analisis Untuk Kebijakan
Dan Analisis Terhadap Kebijakan

STUDI KEBIJAKAN ANALISIS KEBIJAKAN


Pengetahuan tentang Kebijakan dan Proses Kebijakan Pengetahuan untuk Proses Kebijakan

KAJIAN ISI KEBIJAKAN EVALUASI

KAJIAN PROSES KEBIJAKAN INFORMASI UNTUK PEMBUATAN KEBIJAKAN

KAJIAN OUTPUT KEBIAJAKN ADVOKASI PROSES

EVALUASI ADVOKASI KEBIJAKAN

ANALIS SEBAGAI AKTOR POLITIK


AKTOR POLITIK SEBAGAI ANALIS
Memahami Peran Analis dalam Dua Tradisi
Analisis Kebijakan Publik

Pilihan posisi dan corak analisa seorang analis akan


memunculkan konsekuensi tersendiri, salah satunya
adalah peran tertentu yang dituntut dari si analis.

Analisis terhadap Kebijakan menuntut kepiawaian si


analis untuk mengabstraksikan fenomena kebijakan.
Sedangkan Analisa untuk Kebijakan menuntut
kepiawaian si analis dalam menciptakan realitas
kebijakan.
Kontras Antara Analisis untuk Kebijakan dan Analisis Terhadap
Kebijakan dalam Kehidupan Sehari-hari di Berbagai Area Profesi

PANDANGAN ANALIS PANDANGAN ANALIS


BIDANG KERJA
TERHADAP KEBIJAKAN UNTUK KEBIJAKAN
Konstruksi Arsitek Tukang Batu
Keantariksaan Astronom Astronot
Kuliner Ahli Kuliner Chef
Seni Sineas Sutradara
Olahraga Komentator/Pakar Olahraga Pelatih/Atlit
Ilustrasi Analis Aktifitas untuk Memahami
Fenomena Kebijakan dari Perspektif Tertentu

Preferensi Tindakan dan Perilaku

Bayangan
Informasi, tentang
Kerangka Teori, realita
Tata Nilai

Realita
Ketika melakukan analisis untuk kebijakan, si analis
sedang melayani orang yang mebutuhkan ‘produk’
kebijakan yang efektif menurut kriteria dari orang
tersebut. Sementara, ketika melakukan analisis
terhadap kebijakan, si analis sedang melayani orang
yang membutuhkan ‘ilmu’ untuk menganalisis,
termasuk untuk membuat kebijakan yang efektif
dan reliable.
Kepiawaian Dasar yang Dibutuhkan oleh Seorang Analis

Corak analisis untuk kebijakan dan analisis terhadap


kebijakan, distingsi utamanya terletak pada tujuan yang
ingin dicapai melalui analisis kebijakan, yaitu:
1.Analisis dilakukan untuk membangun sebuah
kebijakan yang dianggap relevan dengan situasi
kebijakan yang dihadapi.
2.Untuk membangun pemahaman yang lebih
komprehensif tentang realita kebijakan
Kuadran Posisi Analis Kebijakan

Formula 5-W-1-H Harold D. Laswell


MATRIX KAPASITAS DIRI ANALIS
Tipe Dorongan Standar Sumber Jangka Waktu Konteks
Aktor Pilihan Sikap
Analis Motivasi Kesuksesan Pokok Pengaruh Rujukan
Kesempatan untuk
• Peneliti Kampus Kualitas kerja yg Detil-detil Objektif dan
melakukan
Teknisi • Skripsi, Tesis dan memuaskan perintah dan apolitis; analisa Manual Analisa
kebijakan sebagai Jangka Panjang
(tukang) Disertasi dirinya dan pemahaman sebagai tujuan Kebijakan
orientasi
(Mahasiswa) koleganya (konwledge) akhir itu sendiri
penelitian
• Politisi Anti Analisis;
Kesempatan untuk Keahlian
• Wartawan Memuaskan klien hanya sebagai
Politisi diri sendiri komunikasi dan Jangka Panjang Advokasi
• Advokator secara langsung tujuan untuk
(ad vancement) kordinasi
Kebijakan pengaruh pribadi

Politis dan analitis;


Kesempatan Diterima sebagai Pemahaman,
Analisis sebagai
Wiraswasta • Think-tank menelusuri pilihan kebijakan yang Keahlian Jangka Panjang dan Argumen sebuah
tujuan untuk
(Enterpreneur) • Litbang institusi kebijakan (policy dapat membawa komunikasi dan Jangka Pendek kebijakan
mempengaruhi
preferences) akibat manfaat kordinasi
kebijakan
• Gosip Kebijakan Sensasi, mengisi Dipercaya,
(Sok Tahu) Kabar burung, Opurtunis, Komentar sambil
• Komentator waktu, respon membangun Sangat Pendek
Pretender berita sekilas profokatif berlalu
Kebijakan langsung diskursus

Kategorisasi diatas hanyalah sebentuk penyaringan, Arnold J Meltsner (1976) membangun


tipologinya hanya dengan menggunakan dua variabel analisa, yaitu kemampuan analisa
dan keterampilan politiknya. Dalam investigasi lain yang lebih serius, kita dapat
menerapkan standar nilai yang akan diukur.

Dari fenomena tersebut, kita semakin sadar dan mengetahui bahwa setiap analis memiliki
standar nilai yang pasti berbeda.
TUGAS
Daftar Pustaka
Hogwood, Brian W dan Lewis E. Gunn, (1989), Policy Analysis for the real
World, UK: Oxford University Press
Meltsner, Arnold J, (1976), Polysi Analysis in the Beureaucracy, LA: University
of California Press
Stone, Deborah, (1997), Policy Paradox: the Art of Political Decision Making,
W&W Norton & Company, New York; pertama kali dipublikasikan 1988
dengan judul Policy Paradox and Political Reason

Anda mungkin juga menyukai