MARIA ULFA
DOSIS
• jumlah obat yang diberikan kepada pasien yang
Dosis dapat menimbulkan efek
Usia
Bobot badan
Jenis kelamin
Beratnya penyakit
(PEDIATRIK)
Sensitifitas
intriksik yang berlainan terhadap bahan obat.
Redistribusi dari zat-zat endogen.
Pertimbangan
Pengaturan Dosis
ORANG TUA (GERIATRIK)
Usia lanjut atau orang tua dengan usia diatas 65 tahun, juga
memiliki kepekaan terhadap obat, hal ini disebabkan karena :
Sirkulasidarah yang kurang lancar.
Fungsi hati dan ginjal telah mengalami penurunan, sehingga eliminasi
obat menjadi sangat lambat.
Kurangnya albumin darah sehingga pengikatan obat berkurang yang
menyebabkan banyaknya obat bebas dan akibatnya dapat
menimbulkan keracunan akibat over dosis.
Pertimbangan
Pengaturan Dosis
ORANG TUA (GERIATRIK)
Karena besarnya kepekaan obat pada orang tua, beberapa literature
menganjurkan dosis untuk orang tua adalah sebagai berikut :
65 -74 tahun dosis biasa – 10%
75 – 84 tahun dosis biasa – 20%
Diatas 85 tahun dosis biasa – 30%
–Usia –Bobot
–Luas permukaan
tubuh
PERHITUNGAN DM
BERDASARKAN USIA
R/ Phenobarbital 10 mg
DM Phenobarbital = 300 Lactosum qs
mg /600 mg m.f pulv d.td No X
300 mg adalah dosis maksimal t t d d pulv I
sekali minum
600 mg adalah dosis maksimal
dalam sehari
Sekali 300 mg = 18 mg
Sehari
600 mg = 36 mg
Sehari
600 mg = 176,4 mg
Sehari
600 mg = 270 mg
Sehari
600 mg = 350 mg
•Rumus:
0 – 1 tahun : 1/12
1 – 2 tahun : 1/8
2 – 3 tahun : 1/6
3 – 4 tahun : ¼
4 – 7 tahun : 1/3
7 – 14 tahun : ½
14 – 21 tahun : 2/3
21 – 60 tahun : dosis dewasa
PERHITUNGAN DM
BERDASARKAN BOBOT
Dosis lazim obat umumnya dianggap sesuai untuk
individu berbobot 70 kg (154 pon)
Rasio antara jumlah obat yang diberikan dan ukuran
tubuh mempengaruhi konsentrasi obat di tempat
kerjanya
Oleh karena itu, dosis obat mungkin perlu disesuaikan
dari dosis lazim untuk pasien kurus atau gemuk yang
tidak normal
Persamaan: Rumus Clark (AS), Thremic-Fier(Jerman)
dan Black(Belanda)
RUMUS CLARK (AMERIKA)
Berdasarkan bobot badan dalam satuan dr. Afifah Amin
pon (1 kg = 2,2 pon) NSIP:
Rumah/Praktek : Jl. Somba opu perm.
Amaliah H1.35
Sehari
600 mg = 352 mg
Sehari
600 mg = 352,8 mg
Sehari
600 mg = 387 mg
Van Duin
–Pemakaian sehari dihitung untuk 16 jam, kecuali antibiotik
dihitung sehari semalam 24 jam
DOSIS
KOMBINASI
R/ Atropin sulfas 2,5 mg
Belladona Extractum100 mg
Lactosum qs
m.f pulv No X
s t d d pulv I
Pro : Tn Amir
DM Atropin sulfas = 1 mg / 3 mg
DM Belladona extract = 20 mg / 80 mg
Perhitungan dosis maksimal Atropin sulfas :
Untuk Sehari :
3 x0.25 3x10
3
80
0.25 0.375 0.625 1 tidak over
KOMBINASI OBAT
Batasan jumlah pengenceran yang akan dibuat harus berpegang pada jumlah
pengenceran yang akan diambil. Prinsipnya adalah jumlah pengenceran yang
akan diambil harus merupakan bilangan bulat dan dapat ditimbang karena nilai
hasil pengenceran, bilangannya tidak boleh dibulatkan lagi.
CONTOH 2
2. Dalam suatu resep dibutuhkan 23 mg Chlorpheniramini maleas, bila
diambil tabletnya misalnya tablet yang mengandung 4 mg chlorpheniramini
maleas
Dalam komposisi resep diatas terdapat Vanillin sebagai corringent odoris yang
beratnya kurang dari 50 mg, sehingga harus dibuat pengenceran dengan pelarutnya
yang terdapat dalam komposisi resep tersebut yaitu etanol 90%. Jumlah volume
pengenceran harus disesuaikan dengan jumlah pelarut yang tersedia.
Perhitungan pengenceran:
Vanillin ditimbang 50 mg, dilarutkan dalam etanol 90% hingga volume 12 mL.
Hasil pengenceran diambil sebanyak = x 12 mL = 6 mL
Hasil pengenceran 6 mL sudah termasuk etanol 90% yang berasal dari resep
standar.
Karena berat Etilmorfin HCl kurang dari 50 mg, maka dibuat pengencerannya
dengan menggunakan pelarutnya dalam resep Cosylan Sirop Thymi.
Perhitungan :
Etilmorfin ditimbang 50 mg kemudian dilarutkan dalam Sirop Thymi hingga
volume 10 ml. Larutan diambil sebanyak = 30 mg/ 50 mg x 10 ml = 6 ml.
3. Pengenceran bahan obat cair dalam sediaan cairan.
Larutan zat cair dalam cairan, sebagai contoh adalah etanol 70% yang
merupakan larutan alkoho 95% dalam air. Sebagai contoh akan dibuat
etanol 70% sebanyak 600 ml, dalam laboratorium tersedia etanol 95%,
berapa banyak volume etanol 95% yang harus diambil dan berapa aqua
destillata yang harus ditambahkan untuk membuat etanol 70% tersebut?
Untuk menyelesaikan resep tersebut kita menggunakan rumus :
P1. V1 = P2. V2
P1 = % etanol 70%
P2 = % etanol 95%
V1 = volume etanol 70%
V2 = volume etanol 95%
Penyelesaian :
70% x 500 ml = 95% x V2
V2 = ml -> volume etanol 95% yang harus diukur
Volume air yang ditambahkan = 500 ml - ml = ml
PENGENCERAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN
Didalam resep obat yang tertulis di dalamnya dapat berupa bahan baku (bahan
aktif) atau dalam bentuk sediaan jadinya misalkan berupa tablet, capsul.
Didalam sediaan jadi mengandung satu jenis bahan aktif atau lebih.
Contoh :
a. Tablet/capsul yang mengandung 1 jenis zat aktif dengan kadar tertentu.
Contoh: CTM tablet mengandung 4 mg Chlorpheniramini maleas; Prednison
tablet mengandung Prednisonum 5 mg; Novalgin/Antalgin tablet mengandung
Methampyron 500 mg; Panadol/paracetamol tablet mengandung
Acetaminophenum 500 mg; Dilantin capsul mengandung Phenytoinum
Natricum 100 mg, dll.
b. Sediaan obat jadi yang mengandung 1 jenis zat aktif dengan kadar
berbedabeda.
Contoh:
1) Sediaan obat jadi Valium /Diazepam tablet mengandung zat aktif Diazepam
dengan kadar 1 mg, 2 mg, 5 mg, 10 mg.
SEDIAAN ORAL YANG TIDAK BOLEH DI
GERUS
Mengapa?
Tidak semua tablet/kapsul dapat digerus (dibuat puyer),
sediaan oral yang diformulasikan secara khusus, dengan
tujuan tertentu seperti, tablet diformulasi khusus agar
absorsinya di usus bukan di lambung, atau pelepasan lainnya
di bawah lidah, atau zat aktif diharapkan lepas perlahan-
lahan untuk mengatur zat aktif bisa masuk ke dalam darah.
Oleh karena itu penggerusan akan mempercepat pelepasan
dan absorbsi ke dalam saluran sistemik/ darah karena akan
mempercepat habisnya obat dari dalam darah kerena
eliminasi atau bahkan dapat meningkatkan resiko efek
samping ataupun efek toksik
1. OBAT YANG DIFORMULASI KHUSUS
Tablet/ kapsul di formulasi khusus dengan teknologi
mikroenkapsulasi ( teknik mengatur agar bahan aktif
terselaput/ terselubung oleh bahan tambahn sehingga
pelepasan dapat diatur atau diperlambat, membungkus
(coating) agar tidak rusak oleh asam lambung
Tablet salut enteric coated
Tablet sustained-release
Extended-release
Controlled release
Retard
Sublingual/bucal
2. OBAT DENGAN PEMAKAIAN
TERTENTU
( harus detelan utuh, tidak boleh dikunyah, digerus,
dipatahkan, atau dihancurkan)
Tablet salut enterik (enterik-coated/EC)