Anda di halaman 1dari 24

SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN

PEMETAAN KEMASAMAN TANAH BERDASARKAN


TIGA TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI DESA KAWAT
KECAMATAN TAYAN HILIR KABUPATEN SANGGAU

OLEH:
LEA HOLYDELEGA ALMAREDHA
C1051171030

Dosen Pembimbing : Dosen Penguji :


1. Ari Krisnohadi, SP, M.Si 1. Rini Hazriani, SP, M.Si
2. Dr. Urai Suci Yulies V.I, SP, MP 2. Rinto Manurung, SP.MP

PRODI ILMU TANAH


JURUSAN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2021
LATAR BELAKANG
Salah satu bentuk penggunaan lahan yang ada di Desa Kawat adalah
lahan pertanian baik itu lahan sawah maupun perkebunan (BPS
Kabupaten Sanggau, 2020).

Tanah-tanah di Desa Kawat terdiri dari ordo Ultisol, Inceptisol, dan


Histosol. Tanah-tanah tersebut pada umumnya memiliki kecenderungan
untuk bereaksi masam. Pada lahan tersebut masyarakat banyak
mengusahakan lahan untuk bidang pertanian baik itu tanaman musiman
seperti cabe rawit maupun tanaman tahunan seperti karet.

Kondisi tanah yang bereaksi masam dapat mempengaruhi pertumbuhan,


perkembangan serta produksi tanaman karena penyerapan unsur hara
yang kurang optimal oleh akar tanaman.

Pentingnya untuk mengetahui kemasaman suatu tanah khususnya pada


lahan pertanian dapat memudahkan petani dalam mengolah lahan secara
optimal dan berkelanjutan.
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
Pemetaan Kemasaman 1. Mengidentifikasi
Tanah Berdasarkan Tiga karakteristik tanah yang
Tipe Penggunaan Lahan di
berhubungan dengan
Desa Kawat Kecamatan
Tayan Hilir Kabupaten kemasaman tanah.
Sanggau sangat penting 2. Memetakan kemasaman
untuk dilakukan agar
tanah berdasarkan
kemasaman tanah di Desa
Kawat dapat terpetakan dan perbedaan penggunaan
dapat diberikan rekomendasi lahan.
perbaikan kemasaman tanah
3. Memberikan rekomendasi
khususnya untuk lahan
pertanian. perbaikan kemasaman
tanah.
• Ketersediaan unsur hara pada lahan pertanian berguna
menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman
secara optimal. pH tanah berperan penting dalam
menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap oleh
tanaman. Unsur hara pada umumnya dapat diserap
dengan baik oleh tanaman pada pH netral (Gunawan,
Kerangka dkk 2018).
Konsep • Pemetaan kemasaman tanah pada lokasi penelitian perlu
dilakukan agar sebaran kemasaman tanah di Desa
Kawat dapat diketahui sehingga rekomendasi perbaikan
lahan yang diperlukan dapat dilakukan. Peta pH tanah
juga dapat menjadi acuan dan indikasi terkait status
kesuburan di Desa Kawat khususnya pada lahan
penelitian.
GAMBARAN UMUM

Kabupaten Sanggau merupakan salah


satu Daerah/Region Tingkat II yang
terletak di tengah-tengah dan berada pada
bagian utara daerah Provinsi Kalimantan
Barat. Dilihat dari letak geografisnya, Secara administratif, batas wilayah Desa Kawat
Kabupaten Sanggau terletak di antara 1° kecamatan Tayan Hilir adalah sebagai berikut:
10’ Lintang Utara dan 0° 35’ Lintang
Utara: Desa Cempedak
Selatan, serta di antara 109° 45’ dan 111°
11’ Bujur Timur. Selatan: Desa Pulau Tayan Utara
Barat: Desa Pedalaman
Timur: Desa Lalang
Topografi
Kemiringan Kelas Luas (Ha) %
Umumnya Kabupaten Sanggau
merupakan daerah dataran tinggi <3% Datar - agak datar 1559,15 68,84
yang berbukit dan berawa-rawa
yang dialiri oleh beberapa sungai, 3-8% Berombak 43,16 1,91
di antaranya: Sungai Kapuas, 8 - 15 % Bergelombang 501,13 22,13
Sungai Sekayam, Sungai
Mengkiang, Sungai Kambing, dan 15 - 25 % Berbukit Kecil 136,17 6,01
Sungai Tayan.
25 - 40 % Berbukit 25,24 1,11

Total 2264,84 100


Sumber : Badan Informasi Geospasial (BIG) (2014)
CURAH HUJAN
Kecamatan Tayan Hilir mempunyai iklim tropis yang terbagi menjadi 2 (dua) musim, yaitu musim penghujan dan musim
kemarau. Berdasarkan data curah hujan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Kelas II
Mempawah selama 5 (lima) tahun terakhir 2016 – 2020 di Kecamatan Tayan Hilir memiliki curah hujan rata-rata tahunan
sebesar 3324,2 mm/tahun dan 277,61 mm/bulan. Curah hujan tertinggi dalam kurun waktu 5 Tahun terakhir di Kecamatan
Tayan Hilir terjadi pada bulan November sebesar 392 mm sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus
sebesar 126 mm.

3600
Curah Hujan Tahunan
3550

Rata-rata Jumlah Cuah Hujan Bulanan 3500


450
3419
400 392
3400
3355
350 334.2 332.8
301.8 3300
300 284.2 282.8 282
244.4 250.6 254.8
250 238.6
3200
200 3157
3140
150 126 3100
100

50 3000

0
ri ar
i et ri l ei ni ju
li us be
r er be
r
be
r 2900
nua ru ar ap m ju ust m tob m m 2016 2017 2018 2019 2020
ja b m te
f e ag ok ve se
s ep no de
Tahunan

Sumber: BMKG Kelas II Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat


Penggunaan Penggunaan Lahan
Bangunan industri, perdagangan dan perkantoran
Luas (Ha)
27,69
%

1,22
Lahan Bangunan permukiman desa 64,12 2,83
Hutan lahan rendah sekunder kerapatan rendah 122,64 5,41
Hutan lahan rendah sekunder kerapatan sedang 457,99 20,22
Kebun campuran 244,01 10,77
Data penggunaan lahan di Desa
Ladang/tegalan dengan palawija 27,65 1,22
Kawat, Kecamatan Tayan Hilir,
Kabupaten Sanggau bedasarkan Lahan terbuka lain 38,61 1,70
peta penggunaan lahan, Liputan vegetasi alami/semi-alami lain 10,13 0,45
memiliki 14 jenis penggunaan
lahan. Penambangan terbuka bukan sirtu 358,76 15,84
Perkebunan kelapa sawit 413,28 18,25
Sawah dengan padi diselingi tanaman lain/bera 9,98 0,44
Semak 61,65 2,72
Semak belukar 144,66 6,39
Sungai 283,67 12,52
Total 2264,84 100
Sumber : Peta Penguanaan Lahan (2021)
Jenis tanah
Jenih Tanah Ordo Tanah Luas(Ha) %

Badan air / Sungai / Danau - 334,93 14,79


Jenis tanah yang terdapat di
Desa Kawat, Kecamatan Fluvaquentic Endoaquepts Inceptisol 112,14 4,95

Tayan Hilir meliputi tanah Typic Dystrudepts Inceptisol 5,90 0,26


Ultisol, Inceptisol dan
Typic Haplohemists Histosol 187,31 8,27
Histosol
Typic Kandiudults Ultisol 1624,56 71,73

Total 2264,84 100


Sumber: BBSDLP (2010)
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini akan
dilaksanakan di Desa Kawat
Kecamatan Tayan Hilir
Kabupaten Sanggau dengan
luas wilayah 51 K atau sekitar
5100 Ha dari total luas wilayah Analisa sampel tanah akan dilakukan di
kecamatan Tayan Hilir (BPS Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah
Kabupaten Sanggau, 2020). Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Tipe
pengunaan lahan dalam penelitian ini meliputi
hutan lahan rendah sekunder kerapatan rendah,
perkebunan kelapa sawit, dan kebun campuran.

Penelitian ini akan dilakukan


selama 9 (sembilan) bulan,
dimulai pada bulan maret hingga
bulan desember pada tahun 2021.
PELAKSANAAN PENELITIAN

Pengamatan Sifat-Sifat Morfologi Tanah : Profil tanah, Minipit,


dan Pemboran

Pengambilan Sampel Tanah Utuh

Pengambilan Sampel Tanah Terganggu


PARAMETER PENELITIAN
Pengamatan di Lapangan
pH Tanah Pengamatan di Laboratorium
Muka Air Tanah C-organik Wawancara
Lereng Kejenuhan Al Tipe Pengelolaan Lahan
Kedalaman Sulfidik Kadar Fe Ancaman Bahaya Banjir
Drainase Tanah Tekstur Tanah
Horizon Tanah Bobot Isi
Tekstur Tanah Kadar serat (Gambut)
Struktur Tanah
Warna
Karatan
ANALISIS DATA Hasil penelitian akan
Penentuan Jenis Tanah
(Buku Kunci Taksonomi disajikan dalam bentuk
uraian, tabel, gambar, grafik
Tanah, 2014) dan peta. Peta yang dihasilkan
Pembuatan Peta pH yaitu:
tanah : • Peta pH tanah Skala

PENYAJIAN DATA
1:50.000
- Editing atribut • Peta C-Organik Tanah Skala
- Interpolasi: Kriging 1:50.000
• Peta Kejenuhan Al Skala
1:50.000
• Peta Kadar Fe Skala
1:50.000
•TERIMAKASIH
TABEL TABLE KRITERIA
Tabel Kriteria pH Tanah Tabel Kriteria Kedalaman Muka Air Tanah
pH Kriteria
Kriteria Kedalamam (cm)
< 4,5 Sangat Masam
4,5 – 5,5 Masam Sangat Dangkal 0-25
5,6 – 6,5 Agak Masam Dangkal 25-50
6,6 – 7,5 Netral Agak Dalam 50-100
7,6 – 8,5 Agak Alkalis Dalam 100-150
> 8,5 Alkalis
Sangat Dalam >150
Sumber : Pusat Penelitian Tanah (1983)
Sumber : Balai Penelitian Tanah (2004)
Tabel Kriteria Kelas Lereng Tabel Kriteria Kejenuhan Al
Kelas Lereng Kemiringan (%) Bentuk Lahan (%) Kriteria
I 0-3 Datar
<5 Sangat Rendah
II 3-8 Landai, Berombak
III 8-15 Bergelombang 5 - 10 Rendah
IV 15-30 Miring 10 - 20 Sedang
V 30-45 Agak Curam 20 - 40 Tinggi
VI 45-65 Curam
VII >65 Sangat Curam > 40 Sangat Tinggi
Sumber: Arsyad (1989) Sumber: Balai Penelitian Tanah (2009)
TABEL TABLE KRITERIA

Tabel Kriteria Bobot Isi Tanah Mineral


Kriteria Bobot Isi (g.cm3)
Rendah < 0,9
Sedang 0,9 – 1,2
Tinggi 1,2 – 1,4
Sangat Tinggi > 1,4
Sumber :Hanafiah (2005)
Kriteria Kondisi Drainase Bawah Permukaan
D0: Baik : Tanah mempunyai peredaran udara baik, seluruh profil tanah dari atas
sampai bawah berwarna terang yang seragam dan tidak terdapat
bercak- bercak.
D1: Agak Baik: Tanah mempunyai perdaran udara baik, tidak terdapat bercak-bercak
warna kuning, coklat atau kelabu pada lapisan atas dan bagian atas
lapisan bawah.
D2: Agak Buruk: Lapisan tanah atas mempunyai peredaran udara baik, tidak terdapat
bercak-bercak berwarna kuning, coklat atau kelabu, bercak-bercak
terdapat pada seluruh lapisan bawah.
D3: Buruk: Lapisan tanah atas (dekat permukaan) terdapat warna atau bercak-
bercak berwarna kelabu, coklat dan kekuningan.
D4: Sangat Buruk: Seluruh permukan lapisan tanah berwarna kelabu dan tanah berwana
kelabu atau terdapat bercak-bercak kelabu, coklat dan kekuningan.

Sumber : Hardjowigeno, 2010

Anda mungkin juga menyukai