Anda di halaman 1dari 32

1 KORINTUS 14:40

“Tetapi segala sesuatu harus


berlangsung dengan sopan
dan teratur.”
SIAPAKAH JETHRO?
aka. Rehuel (Kel. 2:18)
Mertua Musa
Penternak Domba
Imam di Midian (Kel. 18:1)
Pemimpin di Midian (SRN 290.2)
PATRIARCH OF MANAGEMENT
JETHRO MANAGEMENT
 Keluaran 18
 Sejarah Para Nabi I, hal 350
 Kisah Para Rasul, hal 77 & 78
 Sukses Memimpin, hal 107
FUNGSI UTAMA MANAJEMEN
adalah mempersatukan dan
memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki oleh organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi secara
efektif dan efisien.
5 FUNGSI MANAJEMEN
PLANNING (PERENCANAAN)
 Proses menetapkan tujuan dan tindakan
yang tepat untuk dicapai, dan kemudian
membuat strategi apa yang digunakan,
tindakan apa yang harus diambil, dan
memutuskan sumber daya apa yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
 Menetapkan Tujuan & Sasaran
 Membuat Strategi dan Action Plan
ORGANIZING
(PENGORGANISASIAN)
 Proses menyatukan sumber daya fisik,
keuangan dan manusia, serta mengembangkan
hubungan produktif di antara mereka untuk
pencapaian tujuan organisasi.
 Membentuk departemen-departemen
 Membuat struktur organisasi pembagian tugas
 Pendelegasian - pembagian tugas, wewenang dan
tanggung jawab
 Mengkoordinasi
STAFFING (PENYUSUNAN KEPEGAWAIAN)

 Proses merekrut dan menyeleksi


karyawan yang tepat untuk mengisi
posisi di dalam struktur organisasi.
 Perencanaan manpower
 Diklat
 Remunerasi
 Promosi & Transfer
DIRECTING (MENGARAHKAN/MENGATUR)

 Proses yang berhubungan langsung


dengan mempengaruhi, membimbing,
mengawasi, memotivasi bawahan
untuk pencapaian tujuan organisasi.
 Kepemimpinan
 Supervisi/pengawasan
 Motivasi
 Komunikasi
CONTROLLING (PENGENDALIAN)
 Proses mengukur pencapaian terhadap
standar dan mengoreksi jika ada
penyimpangan, untuk memastikan
tercapainya tujuan organisasi.
 Pembuatan standar
 Evaluasi
 Tindakan korektif
ASAS PENDELEGASIAN
• Kepercayaan • Keseimbangan
• Target Sasaran Wewenang &
Tanggung Jawab
• Fungsi & Tugas
• Efisiensi
• Tingkat Wewenang
• Kemutlakan
• Pembagian Kerja
Tanggung JAwab
• Kesatuan Komando
HKIM-HAKIM 21:25

Pada zaman itu tidak ada raja


di antara orang Israel; setiap
orang berbuat apa yang
benar menurut
pandangannya sendiri.
Sementara Yitro tinggal di tenda-tenda itu,
ia melihat bagaimana beratnya beban yang
ada di pundak Musa. Untuk
mempertahankan tata tertib dan disiplin di
antara orang banyak yang jumlahnya
besar, yang bodoh dan tidak terlatih itu,
sungguh merupakan satu tugas yang berat.
Ellen G. White – Sejarah Para Nabi 1, 351.1
Musa adalah pemimpin dan pemerintah
yang mereka akui, dan bukan saja untuk
kepentingan umum dan mengurus orang
banyak itu, tetapi segala permasalahan
yang timbul di antara mereka juga
dihadapkan kepada Musa.
Ellen G. White – Sejarah Para Nabi 1, 351.1
Musa telah membiarkan hal ini
berlangsung, karena itu memberikan
kepadanya satu kesempatan untuk
memberi mengajar mereka; sebagaimana
yang dia katakan, “Aku memberitahukan
kepada mereka ketetapan-ketetapan dan
keputusan-keputusan Allah.”
Ellen G. White – Sejarah Para Nabi 1, 351.1
Tetapi Yitro menentang hal ini, dengan
berkata, “Pekerjaan ini terlalu berat
bagimu, takkan sanggup engkau
melakukannya seorang diri saja.”
“Engkau akan menjadi sangat lelah,”
Ellen G. White – Sejarah Para Nabi 1, 351.1
dan ia menasihati Musa untuk
mengangkat orang-orang yang layak
sebagai pemimpin atas seribu orang;
dan yang lain sebagai pemimpin atas
seratus orang, dan yang lain atas
sepuluh orang.
Ellen G. White – Sejarah Para Nabi 1, 351.1
Mereka haruslah “orang-orang yang
cakap dan takut akan Allah, orang-
orang yang dapat dipercaya, dan yang
benci kepada pengejaran suap.”
Ellen G. White – Sejarah Para Nabi 1, 351.1
Mereka inilah yang akan menjadi
hakim atas perkara yang kecil-kecil,
sementara perkara-perkara yang paling
sulit dan penting harus dibawa kepada
Musa, yang berhubungan dengan orang
banyak, kata Yitro, “kau hadapkanlah
perkara-perkara mereka kepada Allah”;
Ellen G. White – Sejarah Para Nabi 1, 351.1
“kemudian haruslah engkau
mengajarkan kepada mereka
ketetapan-ketetapan dan keputusan-
keputusan, dan memberitahukan
kepada mereka jalan yang harus
dijalani dan pekerjaan yang harus
dilakukan.”
Ellen G. White – Sejarah Para Nabi 1, 351.1
Nasihat ini diterima, dan ini bukan
hanya memberikan keringanan kepada
Musa, tetapi telah menyerahkan
terciptanya satu tata tertib yang lebih
sempurna di antara bangsa itu.
Ellen G. White – Sejarah Para Nabi 1, 351.1
Tuhan telah menghormati Musa dan telah
mengadakan perbuatan-perbuatan yang ajaib
oleh tangan-Nya; tetapi kenyataan bahwa ia
telah dipilih untuk memberi petunjuk kepada
orang lain, tidaklah menjadikan dia untuk
mengambil kesimpulan bahwa ia sendiri
tidak memerlukan petunjuk.
Ellen G. White – Sejarah Para Nabi 1, 351.2
Pemimpin Israel yang terpilih ini
mendengarkan dengan gembira kepada
usul-usul imam yang beribadat yang
berasal dari Midian itu, dan telah
melaksanakan rencana tersebut sebagai
cara pengaturan yang bijaksana. 
Ellen G. White – Sejarah Para Nabi 1, 351.2
…Yitro, imam dan juga pemimpin
di Midian, yang juga seorang
penyembah Allah.

Ellen G. White – Sejarah Para Nabi 1, 290.2


Kemudian, bila memilih tujuh puluh tua-tua untuk
mengambil bagian dengan dia dalam tanggung jawab
kepemimpinan, Musa berhati-hati memilih pembantu-
pembantunya, orang-orang yang mempunyai
martabat, pertimbangan yang sehat, dan pengalaman.
Dalam perintahnya kepada tua-tua ini pada waktu
mereka diurapi, ia mempelajari beberapa kecakapan
yang cocok untuk menjadi pemimpin yang bijaksana
dalam perkumpulan.
Ellen G. White – Kisah Para Rasul, 78.3
Tanggung jawab yang penuh khidmat terletak ke
atas mereka yang dipanggil untuk bertindak sebagai
pemimpin-pemimpin dalam jemaat Allah di dunia.
Pada zaman teokrasi, ketika Musa mencoba sendiri
membawa beban-beban yang begitu berat sehingga
tidak lama kemudian ia lelah, ia diberi nasihat oleh
Yitro untuk merencanakan pembagian tanggung
jawab yang bijaksana.
Ellen G. White – Kisah Para Rasul, 77.2
Yitro mengusulkan kepada Musa, “tetapi segala
perkara yang kecil diadili mereka sendiri; dengan
demikian mereka meringankan pekerjaanmu, dan
mereka bersama-sama dengan engkau turut
menanggungnya. Jika engkau berbuat demikian dan
Allah memerintahkan hal itu kepadamu, maka
engkau akan sanggup menahannya, dan seluruh
bangsa ini akan pulang dengan puas senang ke
tempatnya.”
Ellen G. White – Kisah Para Rasul, 77.2
Membagi Tanggung Jawab– Saya merasa agak
gelisah terhadap engkau. Saya bermimpi engkau
menceritakan pada saya beberapa kesusahanmu, lalu
saya berkata, Saudaraku, jika engkau memiliki roh
sama seperti yang dimiliki Musa, maka engkau akan
memiliki pekerja-pekerja yang baik bersamamu.
Ketika Musa memikul banyak beban, Tuhan
memunculkan Yitro sebagai seorang penasihat dan
penolong…
Ellen G. White – Sukses Memimpin,
107.1
Membagi Tanggung Jawab– Nasihat diterima dan beban-
beban yang selama ini dipikulnya dibagi-bagi dengan orang
lain, dan tujuan dua kali lipat tercapai; Musa menjadi lega
dan ia beroleh kesempatan lebih baik untuk kehidupannya,
dan orang-orang belajar memikul tanggung jawab untuk
melayakkan mereka melakukan pekerjaan dalam jabatan
kepercayaan, sehingga Israel tidak akan belajar berharap
dan percaya pada satu orang dan merasa bahwa tidak ada
orang yang dapat melakukan sesuatu bagi mereka kecuali
datang kepada satu orang itu…
Ellen G. White – Sukses Memimpin,
107.1
Membagi Tanggung Jawab– Sekarang saya tahu,
memang sukar melepaskan beberapa tanggung
jawab dan memberi orang lain kesempatan
memegang semua keuntungan dan nasihat dari
pengetahuanmu untuk menolong mereka. Kecuali ini
dilakukan, mereka akan lama sekali harus memikul
beban berat tanpa instruksi dan nasihat yang
sekarang menjadi hak istimewa untuk mereka miliki.
Ellen G. White – Sukses Memimpin,
107.1
Ketika Musa mengeluh di hadapan
Tuhan tentang beban dan beban yang
bertambah berat yang menimpanya,
Tuhan membagi beban itu dan
menempatkannya pada tujuh puluh
orang, bukan satu.
Ellen G. White – 4LtMs, Lt64. 1886, pt4)

Anda mungkin juga menyukai